Julian duduk di balkon sambil minum kopi dia melihat sekitar.
*Desa yang indah*Itu yang tersirat dalam benaknya,angin dingin menyelinap masuk kedalam serat kaos tipisnya.
"Kemana dulu kita hari ini?"Fahri tiba-tiba datang.
"Kita liat kegiatan apa di kampung ini aja dulu "kata Julian, Fahri mengangguk
Para mahasiswa itu berjalan-jalan di tepi sawah dengan Pak Kepala desa,berbincang kesana kemari menanyakan ini dan itu agar dapat menyelesaikan tugas mereka dari kampus.
Dari kejauhan segerombolan anak SMA datang memakai sepeda juga ada yang berjalan kaki dan diantara mereka ada Ailin,Rahmat dan Rina, saat mereka melewati para mahasiswa itu Ailin melihat ada Fahri dan Julian, begitu juga mereka melihat Ailin.
"Ailin"Panggil Julian,Ailin berhenti
"Hallo kak"ucap Ailin, sontak Rina dan Rahmat juga berhenti
"Kamu mau sekolah?"Julian menghampiri
"Iya, kak Julian lagi ngapain disini?"
"Aku lagi... Yaaa gini lagi liat gimana cara petani bekerja"
"Ohh... gitu ya,,ya udah saya berangkat dulu ya kak"
"Eeeuu.. tunggu"
"Iya kak kenapa?"
"Nanti sore kamu pulang jam berapa?"
"Jam 2 kenapa?"
"Ga Apa-apa cuma nanya aja"
"Oohh.....ya sudah saya berangkat sekolah dulu atuh ya,, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Ailin mengayuh sepedanya semakin jauh,semakin jauh,semakin tam terlihat.
"Cantiknya Ya Allah"Julian mengusap dadanya.
"Mmmmmm... yang lagi jatuh cinta,suka lo ya sama Ailin?"tiba-tiba Fahri ada di belakangnya.
"Apaan sihh"Julian pergi
"Lo kira gue ga denger,,Cantiknya Ya Allah"Fahri meledek.
"### Sssstt diem"Julian menyumpal mulut Fahri dengan kertas.
"Kamu kenal mereka?"Rina penasaran
"Teteh ko bisa kenal mereka?"Rahmat ikut-ikutan penasaran.
"Cuma kenal aja ko"Ucap Ailin sambil terus mengayuh sepedanya.
"Kenalin aku juga dong Lin"Rina
"Iya nanti"
Sesampainya di sekolah.
"Teteh gimana ceritanya teteh kenal sama anak kota itu?"
"Kamu ko penasaran banget sih mat"Ailin
"Aku.. aku juga penasaran"Rina
"Jadi ceritanya aku kan di gangguin sama Subri pas pulang dari sawah,trus Kak Fahri dan Kak Julian nolongin aku,,cumq gitu aja"
"Tuh tuh tuh kan bener"Rina
"Bener apa?"Ailin
"Jalan hidup kamu teh bakal kaya drama-drama korea gitu, ini nih ini awalnya,waaahhh aku jadi penasaran gimana kelanjutan ceritanya nanti"Rina kegirangan.
"Apaan sih,kamana wae kamu mah Rin Rin"
"Terus kalo cerita teteh kaya di drama Korea, aku gimana?"Rahmat sedih
"Kamu akan tetep jadi adeknya teteh yang paliiiiiing teteh sayang"Ailin tersenyum sambil menggandeng lengan Rahmat.
"Bener yaa teh,teteh bakalan tetep sayang sama Rahmat"
"Iya.. kamu kan sodara teteh satu-satunya"
"Pokonya kalo teteh nanti nikah sama orang kota,Rahmat mau ikut teteh ke kota"
"Terus emak sama bapak gimana?"
"Yaa pokoknya ikut semua"Ucap Rahmat manja.
"Kalo ikut semua mah gimana nanti Ailin ga bisa punya anak atuh"Guyon Rina
"Eehh... ini lagi ngomongin anak"Ailin
"Yaa Pokonya Rahmat ikut"
"Iya-iya, udah atuh ko jadi melow begitu mukanya"Ailin mengusap punggung adiknya itu.
Dan mereka pun masuk kelas masing-masing.
Julian dan teman-temannya baru sampai di rumah Pak Kades.
Drrrrrrttttt ponsel Julian bergetar,ada telfon.
"Mama... ada apa ya?"
"Iya Hallo mah,kenapa mah?"
(Kamu lagi apa nak)
"Aku baru aja pulang dari ngerjain penelitian,kenapa ma? "
(Engga Apa-apa cuma nelfon aja, kamu udah makan sayang)
"Udah ma tadi"
(Eeuuu.. Jul)
"iya ma?"
(kamu sekarang ada di desa Sukasari kan?)
"Iya ma,kenapa?"
(Kamu ketemu cewek ga?)
"cewek? jodoh aku?"Julian sedikit tertawa
(Ihh bukan)
"Terus apa mah,mamah ga jelas deh"
(Ga tau ah,nanti bulan depan mamah ke situ ya)
"mau apa?"
(Ya jalan-jalan aja,udah lama mama ka kesana)
"mama pernah Kesini?"
(Pernah, mama kan punya kerabat disana)
"Beneran? mama ko ga bilang sama Julian"
(Ga Apa-apa sih)mamah tersenyum.
"Oiah mah aku ketemu cewek cantik banget"
(Oiah.. siapa namanya?)
"Ailin"
Mamah seketika itu terdiam...
"Dia baik mah, orangnya cantik pula dia........ "bla bla bla Julian menceritakan tentang Ailin
(Jul.... )
"Iya mah.. "
(Apa dia masih SMA)
"ko mamah tau?"
(kamu jangan suka sama dia ya)
"kenapa?ko ga boleh?"
(karena......)
"karena?"
(Yaa karena dia itu adik kamu)
"Hah????Ko bisa?"
(ya..ya..ya bisa dia.. anak kerabat mamah,,bapanya namanya pa Ali,,co coba deh kamu tanya dia) Mamah terdengar gugup.
"Ohh..sodara.. "
(I iya jadi jangan suka sama saudara gitu)
"Yaahhh ga jadi punya pacar dong aku"
(Kamu cari yang lain aja kan banyak cewe,sebelum kamu terlanjur suka kan sama Ailin jadi mamah kasih tau gitu)
"iya, untung mama nelfon ya"
(iya sayang,, oiah mamah titip pesen ya ke pa Ali, bilangin mamah nanti mau kesana 3 minggu lagi)
"Mamah ga punya no hp nya?"
(ada sih,cuma ya biar kamu ketemu aja gitu sama keluarga Pa Ali)
"Mamah ini.. "
(Ya sayang ya...)
"iya mah,, tapi ko lama banget sih 3 minggu lagi? "
(Ya kan mamah harus bikin jadwal dulu, mamah banyak meeting minggu-minggu ini,papah kamu juga sama, jadi harus nyamain jadwalnya)
"Ohh... gitu,, ya udah nanti aku tanya dulu sama pak Kades dimana rumah Ailin,trus aku bilangin deh kr Pak Ali"
(Iya sayang, makasih ya)
"iya mah"
(Ya udah kalo gitu udah dulu ya mamah mau ada acara dulu sama papah)
"Iya mah"
(Bye sayang)
"Bye mam"klik Julian menutup sambungan telfonya.
"### Saudara?Sejak Kapan mamah punya Saudara di kampung?Trus kalo saudara kenapa nyebutnya pa Ali, bukan paman ke ato Om gitu"Julian menggerutu sendirian.
Ibu Julian duduk di sofa ruangan kantornya.
Tok tok tok ayah Julian datang.
"Pah.. "
"Kenapa mah ko muka kamu kaya gitu?"
"Julian.. "
"Ada apa sama Juli?"
"Julian... udah ketemu Sama Ailin"
"Beneran mah?"Wajah
"Iya pah"
"Ok kalo gitu kita kesana aja"
"Mamah udah bilang kita kesana 3 minggu lagi"
"Ya sudah, papah atur jadwal dulu, pokoknya mamah ga usah khawatir semuanya pasti berjalan dengan lancar..yaa"
"### Iya pah"Mamah tersenyum.
Malam itu begitu sunyi semua orang di kampung itu mungkin sudah tidur,Ailin masih duduk di meja belajarnya,membaca buku pelajaran yang baru dibahas gurunya tadi siang.
Tok tok tok suara seseorang mengetuk pintu.
"Iya.. "Ailin menyaut.
Ibu dan Bapak masuk membuka pintu.
"Kenapa Pak, mak?"
"Kamu lagi apa?"Tanya bapak
"Lagi belajar"
"Sibuk ya?"bapak bertanya lagi.
"Engga ko,Kenapa pak?"
Bapak dan ibu duduk di pinggir ranjang Ailin.
"Ujiannya masih lama gak"bapak
"mmm....iya masih lama pak. kenapa?"
"Ema sama bapak mau bicara"bapak
"Soal apa?"
"Neng, neng pernah engga berpikir kenapa kenapa Eneng dan Rahmat itu beda?" bapak
Ailin agak bingung dengan pertanyaan bapaknya itu dan emak hanya diam tak bersuara sedikitpun.
"Neng ga pernah mikir kaya gitu pak, karena kadang-kadang adik kakak itu beda-beda"
"Bukan gitu nak,,bapak sama emak sayaaaaang sekali pada kalian berdua,ga ingin rasanya kita berpisah, apapun yang bakal terjadi nanti kalian berdua tetap anak kesayangan bapak dan ema"
"Jadi??" Ailin
"Bapak mau bilang sesuatu sama eneng... "
Kalimat bapa terhenti... emak mulai menitikkan air mata,semua diam, suasananya hening sekali.Cukup lama mereka terdiam.
"Bapak mau bilang apa?"Suara Ailin bergetar.
"Bapak.... "bapak menunduk.
"Bapa mau bilang kalo aku ini bukan anak kalian? Iya kan?"Ucap Ailin tegas dan tangis Ailin pun pecah.
Bapak dan Emak kaget.
"Neng... "Emak terheran-heran
"Aku udah tau semuanya,dari dulu"
"Sejak kapan neng tau?"Tanya emak sambil terisak.
"Aku ga sengaja lihat pesan di hp bapak dia nanyain anaknya ke bapa,bapa bilang aku sehat dan tumbuh jadi anak yang cantik"Ailin menangis tersedu-sedu.
"Maafin bapak sama emak ya Neng"Bapak menangis
"Ini bukan salah bapa sama emak,aku seneng bisa hidup sama kalian, sampai kapanpun kalian tetep orang tua neng"
Tiba-tiba emak memeluk Ailin begitu juga bapak, mereka menangis sesegukkan.
Sakit memang tapi itulah kenyataan yang harus diterima Ailin,cepat atau lambat orang tua kandungnya pasti akan datang menjemputnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments