Pertemuan Tak Terduga

Ailin masih mondar-mandir di perpustakaan mencari buku untuk bahan ulangan nanti, tiba-tiba..

"Eh eh eh eh... Lin lin lin"Rina datang dengan tergesa-gesa

"Apa atuh kamu teh lari-lari begitu?"

"Ada kabar bagus"Wajahnya sumeringah

"Kabar apa?"Ailin cuek

"Katanya bakalan ada mahasiswa-mahasiswa yang bakal datang ke kampung kita"

"Terus kabar bagusnya apa?"-

"Iihhh kamu mah, itu teh tandanya kamu bisa cari pacar orang kota,kan kamu pernah bilang kalo pengen punya pacar teh bukan orang kampung sini"

"Yaaa ga gitu juga atuh Rin,nanti juga kalo jodoh mah pasti bakalan dateng sendiri"

"Ya harus dicari atuh, berusaha gitu"

Ailin malah pergi begitu saja mendengar kata-kata Rina.

"Gimana? kamu mau ikut aku liat mereka ga nanti?"Rina mengikuti langkah Ailin.

"Ga ahh...aku mau belajar bentar lagi kan ujian"

"Ya ga perlu tiap hari atuh,,sekali aja liat anak-anak kampus itu"

"Riiinnnn... "Ailin menghentikan langkah kakinya dan berbalik.

"Iyaaaa..."Gurau Rina

"Stop, udah, diem... ayo kita pulang"Ailin mengaitkan lengannya ke leher sahabatnya itu.

"Aduuhhh aduhh aduuuuhhh sakit Lin"

_______________________

Hari minggu pagi di rumah Ailin.

"Neeeeenggg"panggil emak dari dapur

"Iya Makk"Ailin berlari dari kamar menuju dapur menemui ibunya.

"Ini,anterin sarapan buat bapa ke sawah ya neng,agak banyak ga apa-apa ya,soalnya lagi ngebajak sawah jadi ada beberapa orang yang bantuin"

"Bapak dari subuh ya mak ke sawahnya?"

"Iya,yaudah cepet sana anterin"

"iya mak,Lin brangkat dulu ya mak"Ailin mencium tangan ibunya.

"Hati-hati yaaa... "

"Iya mak "

"kalo udah, langsung pulang ya neng jangan kemana-mana dulu"

"Iya Mak, assalamualaikum "

"Waalaikumsalam "

Ailin mengayuh sepedanya,kebetulan jalan menuju sawah itu melewati rumah Kepala desa,saat melewati rumah itu Ailin melihat 2 mobil pribadi dan disekitarnya ada lebih dari 5 orang yang tak dikenal bersama Pak Kades.

Seorang pria, salah satu dari mereka menoleh saat Alin lewat.Pria itu tiba-tiba mematung dengan pandangan mengikuti Ailin.

"Pak itu siapa? " Tanya pria itu pada pak Kades

"Itu Ailin nak Julian,salah satu gadis paling cantik di kampung ini"Pak Kades menjelaskan sambil tersenyum.

"Ooh... Ailin"Julian terus melihat Ailin yang sudah menjauh.

"Dia anaknya ramah,baik,sopan pinter pula"

"Gitu ya pak.."

"Kenapa?Nak Julian berminat?"

"Aaahh... bapa ini, saya kenal juga belum"

"Yaaa barangkali begitu"Pak Kades tertawa kecil.

Ailin baru sampai di sawah bapaknya terlihat sedang membajak sawah bersama beberapa orang lainna.

"Paaaaaakkk"Panggil Ailin dari kejauhan.

"Sini nak"Bapa melambai

Ailin berjalan medekati bapak.

"Ini pak sarapan dulu"Ailin mengeluarkan semua makanan.

"Ayo makan dulu semuanya"teriak bapak pada yang lainnya.

Ada 3 pria yang membantu bapak membajak sawah.

"Aduhh neng Ailin makin cantik aja"celetuk salah satu orang.

"Alhamdulillah "Ailin tersenyum

"Neng Ailin sudah punya pacar belum ini teh pak Ali? "tanya seorang lagi pada Bapak

"Belum pak,fokus dulu sekolah ah"jelas bapak.

"Aduuuhhh kalau belum mending sama anak saya saja atuh,namanya Rudi dia lagi kuliah di kota sekarang"

"Ahh...nanti dulu aja,nanti kalo sudah kerja baru boleh punya pacar"Senyum Bapak

"Ya sudah atuh saya permisi dulu"pungkas Ailin

"Ya sudah Hati-hati ya...jangan kemana-mana dulu, langsung pulang,yaa..."jelas bapak.

"iya pak,assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"semua serentak

Ailin pun pergi.

Di perjalanan tiba-tiba

"Doorr"Subri melompat dari semak-semsk mengagetkan Ailin.

"Aaaaaaaa"Ailin hampir jatuh.

"Haii neng Linlin"

"Kamu teh ngapain Subri? Kamu mau bikin saya jantungann ya?Gila kamu"Ailin meninggikan suaranya.

"Yaaa begitu aja marah atuh neng geulis,abis dari mana atuh pagi-pagi begini?"

"Ga usah kepo,minggir minggir saya mau lewat"

"Etttt sebentar dulu atuh, buru-baru amat"Subri mencolek dagu Ailin

"Iihhhh ga usah colek-colek"Ailin kesal.

"Mendingan jalan-jalan dulu yu sama aa"

"Iihhh Engga ah.. sana-sanaaaaaa"Ailin mencoba pergi.

"Eeehhh tunggu dulu atuh, kita ngobrol dulu sebentar"

"Minggir Subriiiiiiii"Teriak Ailin kesal

Julian dan salah satu temannya,Fahri,sedang melihat-lihat perkampungan saat itu,mereka melihat Ailin yang sedang di ganggu Subri.

"Eh eh liat tuh"Tunjuk Fahri

"Itu.. "Julian

"Bantuin yuuu"ajak Fahri, lalu mereka pun bergegas memanggil mendekati Subri dan Ailin.

"Maaf ada apa ini?"Tanya Fahri pada Ailin dan Subri

"Eh... siapa kamu?" Tanya Subri balik.

"Saya itu anu..... "Fahri bingung

"Kalian bukan orang kampung sini ya?"ucap Subri sinis.

"Iya, tapi kami cuma tadi lewat terus keliatannya kalian berdua... "Fahri menyenggol tangan Julian yang dari tadi bengong.

"Apa?"bisik Julian pada Fahri

"Mau apa kalian?ini bukan urusan kalian"Suara Subri meninggi

"Dia gangguin saya"Tiba-tiba Ailin bicara.

"Nah loh, ketauan kan?Kamu gangguin perempuan ini"Fahri

"Ehhh saya ga gangguin,saya cuma ngajakin jalan bareng calon istri saya, mau apa kalian?"Wajah Subri mengkerut.

"Istri jidatmu,, sejak kapan aku jadi calon istri kamu,pacaran juga engga"Tegas Ailin.

"Hayolohh... jangan suka gitu mas,kalau si tetehnya gak suka jangan di paksa" Julian

"Yaa... itu"Subri bingung.

"Udah sana pergi"Ailin masih kesal

"Iya mendingan mas pulang aja,Ailin biar saya yang anter pulang"Julian sombong

"Kamu kenal neng Ailin?"Subri heran

"kenal,udah sana-sana,, udah dulu yaa... bye"Julian membalikkan tubuh Subri dan mendorong secara halus supaya dia pergi.

"Eh eh.. tunggu atuh"

"Kamu ga usah khawatir,aku yang bakalan jadi pacar Ailin"Bisik Julian dan dia pun berbalik lagi pergi.

"Eh.. "Subri semakin heran

Ailin,Julian dan Fahri pun pergi,mereka mengobrol sambil berjalan.

"Maaf kalian tahu dari mana nama saya?"Tanya Ailin.

"Iya.. soal itu,tadi pagi saya liat kamu lewat depan rumahnya pa Kades dari pak Kades saya tahu nama kamu"Jelas Julian,Fahri mengangguk tanpa tau keadaan sebenarnya.

"Oohhh...Terimakasih ya kakak-kakak sudah bantu saya"Ailin

"Sama-sama,,oiah kenalin aku Julian, ini Fahri"Mereka berjabat.

"Ngomong-ngomong yang tadi itu siapa?"Fahri

"Ohh.. Hooh itu Subri dia temen sekolah saya"jelas Ailin

"Dia suka gangguin kamu kaya gitu?"Fahri

"Iya..... setiap hari"Ailin mengkerutkan bibir nya

"Serius tiap hari?"Fahri

"Iya"Ailin mengangguk

"Yaaa pasti tiap hari, keliatannya dia suka banget sama kamu"Julian

"Aaahhhh bukan,dia itu iseng, cuma iseng aja gitu"Ailin mengelak

Julian dan Fahri hanya tersenyum.

"Ya sudah saya permisi dulu, terima kasih sudah bantu saya tadi"Ailin

"Iya sama-sama "Fahri

"Permisi"Ailin pun pamit

"Ketemu lagi nanti ya"Julian melambai,Ailin menoleh dan tersenyum.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!