Bab 3 ~ Aku iri dengan mu ~

Salsa terus memandangi kebahagian keluarga sahabatnya itu,jauh di lubuk hatinya yang paling dalam dia sangat iri dengan kehidupan Amanda yang begitu beruntung.Sangat berbeda dengan kehidupannya.

Amanda naik ke atas,dia sudah mulai capek dan kedinginan karena hari sudah hampir gelap.Amnada mengambil handuk lalu membalut tubuhnya,saat melihat kedalam rumah,tiba-tiba dia sudah melihat salsa berdiri dari kejauhan menatap mereka.

"Sudah-sudah,cukup bermainnya sekarang kita masuk kerumah,Renata cepat sayang kamu besok ada ujian." Ucap Amanda mengingatkan,lalu dia meninggalkan suami dan anaknya lalu menghampiri salsa yang masih di tempatnya yang tadi.

Salsa salah tingkah saat sahabatnya Amanda memergokinya sedang menonton kebahagian mereka,ingin masuk kembali kedalam kamar Salsa merasa tidak enak.

"Salsa,kenapa kamu tidak bergabung bersama kami? kenapa harus menonton kalau bisa gabung." Ucap Amanda,Salsa hannya tersenyum kecil,menanggapi pertanyaan sahabatnya.

"tidak mungkin aku merusak kebahagian kalian,tidak enak dong aku sama suami mu, belum kenal tapi sudah lancang bergabung dengan kalian." Ucapnya,Salsa duduk di sopa sementara Amanda terlihat mau masuk kedalam kamarnya.

"Tunggu disini ya,aku membersikan tubuhku dulu,aku akan menyiapkan makan malam untuk kita." Ucap Amanda seraya pergi meninggalkan Salsa yang masih duduk di sopa.

Aditia juga naik ke atas,diikuti oleh putrinya Renata setelah itu mereka sama-sama masuk kedalam rumah dan kembali ke kamar masing-masing.Sementara Amanda turun dari kamarnya dan menemui salsa yang masih duduk di sopa menunggu.Salsa masih canggung melakukan apa pun di rumah mewah milik sahabatnya itu karena dia belum berkenalan dengan tuan pemilik rumah.

"Beb,kita ke belakang yuk,aku mau siapin Makana dulu sambil menunggu anak dan suamiku,tenang saja,suamiku orang yang sangat baik,kamu tidak perlu canggung seperti itu." Ucap Amanda,mereka berjalan menuju meja makan.

"Iya kamu sangat beruntung Amanda,aku iri dengan mu!!" Ucap Salsa menggoda sahabatnya itu.Amanda tersenyum mendengar ucapan sahabatnya. Ini bukan kali pertama dia mendengar candaan orang kepadanya,ya..harus dia akui kalau dia memang sangat beruntung memiliki suami sehebat Aditia.

"Mama....Aku sudan lapar ma!! siapa Tante ini ma,aku belum pernah melihatnya?" Tanya Renata sambil menarik tempat duduknya.

"Kalian kenalan dong,mana papa sayang?"

"Sebentar lagi turun ma."

"Kenalkan Tante nama aku Renata!!"

"Salsa gadis cantik,cantik sekali anakmu Amanda,kalian sangat mirip." Ucap Salsa.Dan pada saat itu Aditia datang menghampiri mereka,seketika Salsa diam dan menunduk,dia sedikit enggan mungkin karena dia belum pernah bertemu.

"Sayang,ini sahabatku yang aku jemput tadi siang,namanya salsa untuk sementara dia tinggal disini sayang,sebelum dia mendapat rumah untuknya nanti." Ucap Amanda.Salsa langsung berdiri lalu menyalami Aditia.Aditia menyambut ukuran tangan salsa degan dingin setelah itu mereka makan tanpa ada yang bicara hingga yang terdengar hannya dentingan sendok.

Salsa tampak takut,dengan suasana yang sangat mencekam,satupun tidak ada yang bicara disaat mereka sedang makan,hingga makanan yang ada di piring Renata habis baru dia berbicara.

"Tante..Jangan terlalu sungkan, dirumah ini papa mengajari kami untuk tidak berbicara disaat makan,tapi setelah makanan habis semua bebas bicara." Ucap Renata.Salsa akhirnya lega karena sebelumnya dia berfikir suaminya sahabatnya tidak menerima kehadirannya di rumah itu.

Setelah semua selesai makan,Amanda langsung menyimpan semua piring yang ada di meja,tidak lupa mengambil buah potong dari dalam kulkas dan menghidangkan di atas meja,semetara Renata sudah meninggalkan mereka karena besok dia akan ujian sekolah.

Aditia bingung ingin memulai bicara dengan mereka,biasanya dia akan selalu ada cerita kalau dengan istrinya,tapi karena saat ini ada orang lain di rumahnya dia merasa canggung untuk memulai pembicaraan.

"Sayang,aku lupa memberitahu kepadamu,mama besok akan berkunjung kesini ya,tadi mama menghubungiku,katanya dia kangen Renata." Ucap Aditia,tiba-tiba saja dia teringat dengan ibunya yang menghubunginya tadi sore pada saat dia masih di kantor.

"Iya sayang,seharusnya kamu membujuknya,supaya mama tinggal bersama kita saja,dia kan sudah tua seharusnya biar aku saja yang mengurusnya."

"Kamu kan sudah tau alasannya sayang,kamu tau sendiri mama orangnya seperti apa!!" Ucap Aditia.Memang mereka sudah beberapa kali membujuk supaya mamanya tinggal dengan mereka tapi mamanya terus menolak dengan alasan takut rumahnya rusak karena tidak di tempati padahal itu hannya alasannya saja.

Salsa hannya bisa diam saat mendengar percakapan kedua suami istri itu,harus dia akui Amanda memang wanita yang sangat hebat,bahkan dia bersedia mengurus mama mertuanya di saat banyak wanita lain di luar sana yang tidak menginginkan kehadiran mertua di rumahnya.

"Sepertinya mama sedang sakit,karena besok dia diantar oleh bibi ke rumah ini,katanya sudah dua minggu ini asam uratnya kambuh tapi dia tidak mau berobat,aku sudah menawarkan diri untuk menjemputnya tapi dia tetap menolak ya sudah kita tunggu disini saja." Ucap Aditia pasrah,dia selalu mengalah dengan ibunya,karena belum pernah sejarahnya dia menang atas mamanya.

"Ya sudah lah sayang,kita tunggu saja,aku juga tidak mau mama merasa tidak nyaman tinggal dengan kita.Mas kamu mau kopi? "

"Boleh,sekalian aku mau kerja dulu,ada laporan yang harus aku periksa."

"Kamu mau juga salsa,kamu jangan diam terus dong!!"

"T_Tidak aku tidak minum kopi!!" Jawab Salsa,dia kaget saat Amanda menyentuh tangannya.Amanda tersenyum melihat Salsa yang begitu kaget,jelas sekali terlihat jika pikiran Salsa pergi entah kemana,padahal dari tadi dia fan suaminya sedang cerita walau dia hannya pendengar saja.

Amanda meninggalkan mereka berdua di meja makan,Aditia terlihat biasa saja dan mengabaikan keberadaan salsa di hadapannya,dia sibuk melihat-lihat isi ponselnya.

Setalah Amada memberikan segelas kopi,mereka melanjutkan obrolan mereka yang terputus tadi,karena merasa risih disana,akhirnya Aditia meninggalkan istri dan sahabatnya di dapur.

"Dingin juga suami Amanda,apa sikapnya juga seperti itu jika Amanda tidak ada,jika memang seperti itu,Amada benar-benar mendapat sosok suami sempurna." Suara hati Salsa,dia menghela napas lega saat Aditia sudah meninggalkan mereka di ruang tamu,sekarang dia kembali bebas bicara di hadapan sahabatnya itu.

****

Keesokan paginya,Amanda kembali dengan drama kesibukannya sebagai istri mengurus suami dan putri kecil mereka.

"Sayang hari ini aku telat pulang ya,soalnya nanti ada klien yang datang dari bali." Ucap Aditia lalu mencium bibir Amanda,dengan tiba-tiba hingga membuat Amanda kaget,untung putri mereka sudah pergi duluan masuk mobil suaminya.

"Apaan sih mas,malu ahh,nanti ada yang lihat." Ucap Amanda,dia tampak malu-malu mereka memang sudah tidak melakukanya hampir seminggu Karena Amanda sedang datang bulan Aditia tersenyum lalu bergegas pergi meninggalkan rumah menuju mobil karena takut Renata merajuk.

Salsa yang melihat aksi suami istri itu,hannya bisa menelan ludahnya,sudah lama dia tidak merasakan belaian seorang pria sejak dia cerai dengan suaminya beberapa tahun yang lalu.

***Bersambung***

Terpopuler

Comments

Hendra Farley

Hendra Farley

lanjut

2023-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Pengenalan ~
2 Bab 2 ~ beruntungnya kamu ~
3 Bab 3 ~ Aku iri dengan mu ~
4 bab 4 ~ Nasihat mertua ~
5 Bab 5 ~ Tidak mungkin ~
6 Bab 6 ~ Pria mengagumkan ~
7 bab 7 ~ Wanita penggoda ~
8 Bab 8 ~ Risih ~
9 Bab 9 ~ Jatuh ~
10 Bab 10 ~ Ancaman ~
11 Bab 11 ~ Terlalu percaya ~
12 Bab 12 ~ Ternyata ~
13 Bab 13 ~ Mulai berubah ~
14 Bab 14 ~ Kebohongan ~
15 bab 15 ~ Kamu sudah berubah
16 bab 16 ~ Gugurkan itu ~
17 Bab 17 ~ Jangan bermimpi ~
18 Bab 18 ~ Perasaan iba ~
19 Bab 19 ~ Kamu sudah bisa pergi ~
20 Bab 20 ~ Kaget ~
21 Bab 21 ~ Kamu harus jujur mas ~
22 bab 22 ~ cuek~
23 Bab 23 ~ Menyelidiki ~
24 Bab 24 ~ Dilema ~
25 bab 25 ~ kebohongan ~
26 bab 26 ~ Lelah ~
27 Bab 27 ~ Ternyata kamu ~
28 Bab 28 ~ Kita cerai saja mas ~
29 Bab 29 ~ Wanita murahan ~
30 Bab 30 ~ Mencoba gaya baru ~
31 Bab 31 ~ Mencoba gaya baru 2 ~
32 bab 32 ~ Kamu harus bertanggung jawab ~
33 Bab 33 ~ Memanfaatkan ~
34 bab 34 ~ Mama tiri ~
35 bab 35 ~ Tante sudah tua ~
36 bab 36 ~ Nikahi anak saya ~
37 Bab 37 ~ Memaksa ~
38 Bab 38 ~ belajar ikhlas ~
39 bab 39 ~ Mulai banyak tingkah ~
40 Bab 40 ~ Cemburu ~
41 Bab 41 ~ Merawat madu ku ~
42 Bab 41 ~ Tidak tau diri ~
43 Bab 42~ Kemarahan Aditia ~
44 bab 43 ~ Mencuri ~
45 Bab 44 ~ Tekanan ~
46 Bab 45 ~ Lelah ~
47 bab 48 ~ Tidak sesuai harapan ~
48 Bab 48 ~ Memalukan ~
49 Bab 48 ~ Ibu mu pencuri ~
50 Bab 48 ~ Ibu mu pencuri ~
51 bab 49 ~ Perubahan ~
52 bab 50 ~ Tidak terima ~
53 Bab 51 ~ Wanita lemah ~
54 Bab 52 ~ Kesakitan ~
55 Bab 53 ~ Memulai ~
56 Bab 54 ~ Wanita jahat ~
57 Bab 55 ~ Pria tidak berguna ~
58 Bab 56 ~ Semakin menderita ~
59 Bab 57 ~ Keributan ~
60 Bab 58 ~ Pendarahan ~
61 Bab 60 ~ Berita sedih ~
62 Bab 61 ~ Pergi untuk selamanya ~
63 Bab 62 ~ Menerima dengan ikhlas ~
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1 ~ Pengenalan ~
2
Bab 2 ~ beruntungnya kamu ~
3
Bab 3 ~ Aku iri dengan mu ~
4
bab 4 ~ Nasihat mertua ~
5
Bab 5 ~ Tidak mungkin ~
6
Bab 6 ~ Pria mengagumkan ~
7
bab 7 ~ Wanita penggoda ~
8
Bab 8 ~ Risih ~
9
Bab 9 ~ Jatuh ~
10
Bab 10 ~ Ancaman ~
11
Bab 11 ~ Terlalu percaya ~
12
Bab 12 ~ Ternyata ~
13
Bab 13 ~ Mulai berubah ~
14
Bab 14 ~ Kebohongan ~
15
bab 15 ~ Kamu sudah berubah
16
bab 16 ~ Gugurkan itu ~
17
Bab 17 ~ Jangan bermimpi ~
18
Bab 18 ~ Perasaan iba ~
19
Bab 19 ~ Kamu sudah bisa pergi ~
20
Bab 20 ~ Kaget ~
21
Bab 21 ~ Kamu harus jujur mas ~
22
bab 22 ~ cuek~
23
Bab 23 ~ Menyelidiki ~
24
Bab 24 ~ Dilema ~
25
bab 25 ~ kebohongan ~
26
bab 26 ~ Lelah ~
27
Bab 27 ~ Ternyata kamu ~
28
Bab 28 ~ Kita cerai saja mas ~
29
Bab 29 ~ Wanita murahan ~
30
Bab 30 ~ Mencoba gaya baru ~
31
Bab 31 ~ Mencoba gaya baru 2 ~
32
bab 32 ~ Kamu harus bertanggung jawab ~
33
Bab 33 ~ Memanfaatkan ~
34
bab 34 ~ Mama tiri ~
35
bab 35 ~ Tante sudah tua ~
36
bab 36 ~ Nikahi anak saya ~
37
Bab 37 ~ Memaksa ~
38
Bab 38 ~ belajar ikhlas ~
39
bab 39 ~ Mulai banyak tingkah ~
40
Bab 40 ~ Cemburu ~
41
Bab 41 ~ Merawat madu ku ~
42
Bab 41 ~ Tidak tau diri ~
43
Bab 42~ Kemarahan Aditia ~
44
bab 43 ~ Mencuri ~
45
Bab 44 ~ Tekanan ~
46
Bab 45 ~ Lelah ~
47
bab 48 ~ Tidak sesuai harapan ~
48
Bab 48 ~ Memalukan ~
49
Bab 48 ~ Ibu mu pencuri ~
50
Bab 48 ~ Ibu mu pencuri ~
51
bab 49 ~ Perubahan ~
52
bab 50 ~ Tidak terima ~
53
Bab 51 ~ Wanita lemah ~
54
Bab 52 ~ Kesakitan ~
55
Bab 53 ~ Memulai ~
56
Bab 54 ~ Wanita jahat ~
57
Bab 55 ~ Pria tidak berguna ~
58
Bab 56 ~ Semakin menderita ~
59
Bab 57 ~ Keributan ~
60
Bab 58 ~ Pendarahan ~
61
Bab 60 ~ Berita sedih ~
62
Bab 61 ~ Pergi untuk selamanya ~
63
Bab 62 ~ Menerima dengan ikhlas ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!