Stuntwoman

Setiap wanita, termasuk Lula tentu memimpikan pesta pernikahan yang sempurna. Momen menjadi ratu sehari. Mengenakan gaun putih impian, dilayani oleh dayang-dayang cantik, dia tinggal duduk manis semuanya bakal tersedia.

Sayangnya, semua ini bukanlah impian Lula. Dia tengah menjadi stuntwoman yang didandani hampir sama dengan Priscilla. Dan pria yang menggenggam tangannya saat ini bukanlah pria yang berhasil memenangkan hatinya. Benar, Daddy Frans menyayanginya, tapi itu hanyalah wujud dari kasih sayang pria dewasa terhadap gadis yang sudah dianggap anak olehnya. Tidak lebih.

Bentuk tubuhnya yang hampir mirip dengan Priscilla membuat semua orang tak menyadari jika wanita yang berdiri di samping Frans adalah dirinya.

Mereka begitu sering memanggilnya dengan sebutan Cecil, lalu memeluk tubuh Lula berbisik mengucapkan doa dan selamat menempuh hidup baru. Tak ada satupun yang menyebut nama Lula di pesta itu. Otak Lula belum sampai untuk merasakan sakit hati atas perlakuan semua orang, justru Rainer dan Zahira lah yang tidak terima dengan perlakuan mereka.

Namun, jangan remehkan kemampuan Lula dalam hal merayu, hingga membuat mereka bertekuk lutut menurutinya. Lula menjelaskan jika itu demi kebaikannya mengingat saat ini dia masih duduk di bangku SMA. Dia pernah tidak naik kelas, jadi tertinggal dari Zola dan Lionel si anak kapten Yesa.

“Selamat ya ... Jadi kan makan madu di bulan?”

Ucapan dari rekan Frans membuat Lula mendongak. Jujur bibirnya sudah ngilu karena memaksakan diri untuk selalu tersenyum. Tapi mendengar kata bulan dan madu mengaktifkan otaknya untuk bekerja keras. Dia yang hobi travelling mendadak tertarik dengan obrolan mereka. Sepertinya bulan madu palsu akan menjadi bonus atas pekerjaan yang sudah dia ambil.

“Memangnya Daddy mau bulan madu ke mana?” tanya Lula ketika tamunya sudah berlalu.

“Niatnya ke Maladewa. Tapi berhubung Priscilla kabur, aku batalkan!”

Lula mendesah kecewa, gagal dapat bonus. Tidak seharusnya pria itu membatalkan acara bulan madunya. Mereka masih bisa berangkat dengan syarat tidur dalam kamar yang berbeda, mumpung masa libur semesternya juga belum usai. Jadi bolehlah dia liburan dengan Daddy angkatnya itu.

“Kenapa harus dibatalkan, Dad? Lula mau kok jalan-jalan ke Maladewa!” Lula memprotes.

“Daddy sibuk. Tunggu Daddy longgar nanti kita jalan-jalan.” Frans menjawab asal. Pria itu tidak paham jika Lula memegang ucapannya. Mudah-mudahan saat nanti daddy tidak sibuk, waktunya juga tepat saat aku liburan sekolah berikutnya. Batin Lula.

Obrolan mereka terjeda saat tamu kembali mendekat untuk memberikan selamat. Kebetulan sekali, hari ini Ben Sagara, adik satu-satunya Lula yang sedang menginap di rumah Oma tengah demam. Jadi, malam ini opa dan Oma tidak bisa hadir. Mereka tidak mengira jika hadiah yang dikirimkan opa Abhi, ternyata untuk cucunya sendiri.

Lula bisa membayangkan akan se-shock apa tiga kakeknya itu setelah tahu jika Lula dijadikan mempelai pengganti untuk Frans.

Mengingat persiapan yang dulu mereka siapkan, perlahan Lula mulai paham jika ini memang sudah direncanakan oleh Priscilla. Lula sedang merangkai puzzle ingatannya hingga sesaat kemudian dia benar-benar yakin jika ini adalah ulang yang disengaja.

“Dad, kenapa aku merasa Tante Priscilla sudah lama merencanakan ini?” pandangan Lula beralih menatap Frans. “Pertama masalah cincin. Daddy ingatkan, kenapa Tante Priscilla memintaku yang memilihkan? Petugas itu juga mengukur jariku. Tante Priscilla juga meminta kita untuk mengambil hasil cincin pesanannya.”

Frans termangu, otaknya mulai sibuk memikirkan apa yang dikatakan Lula. Dan semua itu benar. Ia pun menduga jika Priscilla sudah merencanakan ini semua.

“Baju ini! Yang sedang aku kenakan. Bukankah ini baju yang kupilih? Ck,” ucap Lula, kembali memutar ingatannya hari itu. Di mana dia yang selalu menjadi orang ke tiga saat mereka berdua mempersiapkan pernikahan. Selalu ditanya, apa ini bagus? apa ini cocok?

“Jangan-jangan aku sengaja ditumbalkan sama Tante Priscilla?” celetuk Lula.

Helaan napas kasar keluar dari bibir Frans. Dia semakin yakin apa yang diucapkan Lula adalah Fakta. “Kita pikirkan itu nanti! Kita selesaikan acara hari ini dulu!” Frans berkata pelan. Lalu kembali tersenyum cerah untuk menyambut tamu yang hadir.

Tak ada jeda, tamu selalu beruntun ingin mengucapkan selamat kepada kedua mempelai. Senyum yang tunjukan Lula kini menjadi beban untuk Frans. Dia tidak tahu, gimana malunya keluarga Pagara jika acara malam ini tidak berjalan lancar.

"Tante Cecil nggak minta mahar sertifikat rumah, kan, Dad?" goda Lula ketika lenggang.

"Bahkan cincin yang kamu kenakan harganya lebih dari perumahan di Mediterania."

"Omooo?!" latah Lula mengangkat jari kelingkingnya, dia memandangi dengan seksama, ring emas yang begitu manis itu. "Besok boleh kujual, kan? Secepatnya aku akan mengakhiri kontrak ini!" melihat ekspresi Daddynya, Lula justru terkekeh. Dua jarinya mencubit pipi Frans, membuat pria itu tak bergerak sedikitpun. Hingga kehadiran tamu berikutnya membuat kegiatan itu berakhir.

Acara resepsi yang dihadiri tamu dari rekan Frans perlahan menyusut. Tepat pukul sepuluh malam, Frans meminta Lula untuk naik ke atas. Kamar pengantin yang sengaja dipesan untuk Priscilla. Niatnya mereka akan menghabiskan malam pertama di sini. Tapi karena mempelainya berubah, jadi Frans membiarkan Lula menempatinya. "Naiklah dulu ke kamar!" perintah Frans.

“Aku mau pulang saja sama Ayah dan Bunda!” Lula melirik keberadaan sang ayah yang tengah mengobrol dengan rekannya.

“Tidak, kamu harus tidur di atas saja sama Zahira, biarkan aku menemui temanku dulu sama ayahmu!”

“Bunda harus segera pergi. Ayah dan bunda tadi bilang padaku. Harus segera ke rumah opa Abhi, Ben sedang sakit. Jadi aku akan ikut mereka, Dad?!” bujuk Lula.

Frans tidak berkutik, dia tidak memiliki pilihan lain selain mengizinkan Lula pergi bersama mertuanya. Rasanya masih aneh jika harus memanggil Zahira dengan sebutan bunda. Apalagi Rainer! Frans merasa geli kalau harus memanggil ayah Rainer.

"Ya sudah! kamu boleh pergi."

Setelah mendapat izin dari Frans, Lula lekas pergi meninggalkan pesta bersama sang ayah dan bunda. Tentunya dia melepas dulu atribut pernikahan yang menempel ditubuhnya, menghindari protes dari opa Abhi.

Frans yang masih berada di ballroom hotel kembali sibuk dengan rekannya. Dia melepas jas yang melekat demi menjamu tamu yang ingin minum bersama. Ini kesempatan untuknya, terlebih eyang Ano sudah pergi, tidak ada yang melarangnya untuk minum hari ini.

Namun, baru saja mengambil gelas pertamanya sebuah bisikan di telinga membuat Frans beranjak dari bangku yang kini ia tempati.

“Kamu yakin?! Dia ke Singapura?” tanya Frans berusaha memastikan laporan yang kini diterima.

“Ya, satu keluarga pindah ke Singapura.”

Frans menggebrak meja membuat mereka yang duduk di dekatnya, terkejut.

“Minta orang untuk tetap mengikutinya! Aku ingin tahu alasan dia kabur dan mempermalukan keluargaku!” titah Frans yang langsung dijawab anggukan kepala oleh Ibnu.

 

Terpopuler

Comments

Yeni Fitriani

Yeni Fitriani

utk sementara ini lula gak akan sakit hati dgn petlakuan frans yg msh mengejar Pricilia seklipun sdh menikah dgn lula tp klo rain dan zahira tahu akan hal ini waah sdh pasti mereka langsung meradang....

2025-04-30

0

Abie Mas

Abie Mas

alasan kabur

2023-02-04

1

permen asem🎯™

permen asem🎯™

agak mikir sama silsilah kluarga nya ya 😄

2023-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 Pengganti
2 Antara Qailula & Frans
3 Jadi Istri CEO
4 Stuntwoman
5 Konsekuensi
6 Izin Pergi
7 Tetap Bahagia
8 Tembak-menembak
9 Pungguk Merindukan Bulan
10 Cemburu Dengan Lula
11 Tidur Serumah
12 Berbohong
13 Pindah
14 Si Penelepon
15 Tagihan
16 Pacar Baru
17 Pura-pura Tidur
18 Cerai Aja
19 Sebuah Keputusan
20 Toilet
21 Isi Dompet
22 Ketahuan
23 Perjanjian Pernikahan
24 Guru Private
25 Levin Tahu
26 Spy
27 Tisu Majic
28 Mainanmu
29 Pujian Suami
30 Lolipop
31 Kontak Ponsel
32 Amarah
33 Hair-Dryer
34 Dokter Spesialis
35 Tamu
36 Kencan
37 Mengantar Kencan
38 Anakmu!
39 Barang Pengganti
40 Upah Lembur
41 Membengkak
42 Pangeran Yang Malang
43 Penjelasan
44 Bukan Prioritas
45 Terlalu Rumit
46 Penolakan
47 Aku Atau Dia
48 Butuh Kamu
49 Piyama & Kolornya
50 Duka
51 Boleh Aku Coba?
52 Sakit
53 Semboja
54 Demam
55 Kecurigaan Rainer
56 Panggilan Telepon
57 Tawaran Levin
58 Malam Bersama
59 Ancaman
60 Pertemuan
61 Anak Angkat
62 Kecewa
63 Dukungan
64 Story' Ayah
65 Kamar Bougenville
66 Lula Tahu
67 Ingkar
68 Aku Mencintaimu
69 Permintaan Eyang
70 Cara Mengakhiri
71 Pertemuan Dua Sejoli
72 Tuduhan
73 Tugas Ibnu
74 Terlelap
75 Tenangkan Dirimu
76 Pengakuan
77 Keputusan
78 Kesempatan Kedua
79 Pesan Pertama
80 Titip Frans
81 Wajah Ini Lagi
82 Sudah Tiada
83 Kehilangan
84 Ketagihan
85 ATM
86 Maunya Dipanggil Apa?
87 Kalah Saing
88 Ucapan Terima Kasih
89 Tebak Berhadiah
90 Mandi Junub Berdua
91 Reuni
92 Women On Top
93 Cemburu
94 Tarik-Ulur
95 Ada Yang Hilang
96 Baju Dinas
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Rumah Yang Selalu Dirindukan
100 Bulan Madu
101 Dua Kali
102 Pendarahan
103 Lima Minggu
104 Jangan Tinggalkan Lula
105 Hari Wisuda
106 Tentang Qailula Suha
107 Tentang Dia ( TAMAT )
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Pengganti
2
Antara Qailula & Frans
3
Jadi Istri CEO
4
Stuntwoman
5
Konsekuensi
6
Izin Pergi
7
Tetap Bahagia
8
Tembak-menembak
9
Pungguk Merindukan Bulan
10
Cemburu Dengan Lula
11
Tidur Serumah
12
Berbohong
13
Pindah
14
Si Penelepon
15
Tagihan
16
Pacar Baru
17
Pura-pura Tidur
18
Cerai Aja
19
Sebuah Keputusan
20
Toilet
21
Isi Dompet
22
Ketahuan
23
Perjanjian Pernikahan
24
Guru Private
25
Levin Tahu
26
Spy
27
Tisu Majic
28
Mainanmu
29
Pujian Suami
30
Lolipop
31
Kontak Ponsel
32
Amarah
33
Hair-Dryer
34
Dokter Spesialis
35
Tamu
36
Kencan
37
Mengantar Kencan
38
Anakmu!
39
Barang Pengganti
40
Upah Lembur
41
Membengkak
42
Pangeran Yang Malang
43
Penjelasan
44
Bukan Prioritas
45
Terlalu Rumit
46
Penolakan
47
Aku Atau Dia
48
Butuh Kamu
49
Piyama & Kolornya
50
Duka
51
Boleh Aku Coba?
52
Sakit
53
Semboja
54
Demam
55
Kecurigaan Rainer
56
Panggilan Telepon
57
Tawaran Levin
58
Malam Bersama
59
Ancaman
60
Pertemuan
61
Anak Angkat
62
Kecewa
63
Dukungan
64
Story' Ayah
65
Kamar Bougenville
66
Lula Tahu
67
Ingkar
68
Aku Mencintaimu
69
Permintaan Eyang
70
Cara Mengakhiri
71
Pertemuan Dua Sejoli
72
Tuduhan
73
Tugas Ibnu
74
Terlelap
75
Tenangkan Dirimu
76
Pengakuan
77
Keputusan
78
Kesempatan Kedua
79
Pesan Pertama
80
Titip Frans
81
Wajah Ini Lagi
82
Sudah Tiada
83
Kehilangan
84
Ketagihan
85
ATM
86
Maunya Dipanggil Apa?
87
Kalah Saing
88
Ucapan Terima Kasih
89
Tebak Berhadiah
90
Mandi Junub Berdua
91
Reuni
92
Women On Top
93
Cemburu
94
Tarik-Ulur
95
Ada Yang Hilang
96
Baju Dinas
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Rumah Yang Selalu Dirindukan
100
Bulan Madu
101
Dua Kali
102
Pendarahan
103
Lima Minggu
104
Jangan Tinggalkan Lula
105
Hari Wisuda
106
Tentang Qailula Suha
107
Tentang Dia ( TAMAT )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!