Harus di hukum!

Plaaakkk..

Bugghh..

Bugghh..

Buhhgg..

Kezia menampar dan meninju wajah tampan Kenan hingga jatuh terjengkang ke belakang saking kuatnya Bogeman Kezia untuknya.

''Assrrghhh ttt... KEZIA!!!'' pekik Kenan

''Astaghfirullah!!! Kenan!!''

''Aaaarrrgghhtt... sakiiiiiittt...'' pekik Kenan saat merasakan tulang lengan sebelah kiri bergeser.

''Kezia!!! Kau....!!!''

''APA!!!!'' sahut Kezia dengan suara melengking tinggi.

Deg!

''Dek!'' tegur Kenta yang begitu terkejut ketika melihat Kezia menyahuti abangnya karena pemuda yang telah menodai Zahra itu.

Kezia menetap nyalang pada ketiga saudara laki-laki nya. ''Jangan ikut campur Bang Kenta! Ini bukan urusanmu?'' tegas Kezia begitu lantang di hadapan kedua orang tuanya dan Kedua orang tua Rayyan.

Rayyan yang baru saja mandi terkejut mendengar suara kegaduhan di bawah sana. Ia berlari cepat dan turun ke bawah. Tiba di bawah, Rayyan tercengang melihat wajah Dimas berlumuran dengan darah, tepatnya di bagian matanya.

''Dimas!!! Kenapa ini?? Kenapa kalian menghukum adikku seperti ini? Huh?!?!'' Seru Rayyan begitu kuat hingga semua yang ada disana tersentak kaget.

Dimas hampir tidak sadarkan diri. Mata yang sudah terpejam itu sayup-sayupnya terbuka lagi saat mendengar suara Rayyan yang memanggilnya begitu lantang.

''Astaghfirullahal'adhimm... bangun Mas! Ya Allah.. matanya terluka!! KEZIA!!!''

''Saya Bang!!!'' sahut Kezia dengan segera berlari menuju Rayyan. Ia tidak peduli dengan pecahan kaca menusuk kakinya.

Nara ingin memanggil nya untuk berhenti namun, Ali melarangnya. Ali malah tersenyum, membuat Mami muda itu merengut kesal. Ia mencubit pinggang sang suami hingga Ali meringis menahan sakit.

''Jangan tersenyum Abang!'' bisik Nara di telinga Ali.

Ali terkekeh. Cup! Nara melotot. Ali terkekeh lagi. Bang Lana menggeleng kan kepala nya melihat tingkah kedua adiknya itu.

''Ayo Bang! Baringkan disitu. Key bawa kok peralatan nya. Mami! Adek minta kotak P3K nya ya? Untuk yang lain Aku selalu sedia di mobil! Aku ambil dulu, Bang!''

''Ya,'' sahut Rayyan begitu panik kala melihat mata Dimas terpejam.

''Dimas? Kamu dengar Abang?? Dimas!!'' panggil Rayyan dengan sedikit mengguncang tubuh Dimas.

Dimas mengerjab, ''Ya, aku dengan Bang.. tak apa.. aku baik-baik aja kok. Ya? Abang jangan khawatir..'' lirih Dimas lagi dan lagi mata itu terpejam.

Dimas merasakan pusing yang tiada Tara saat ini akibat benturan keras dan kaca dalam waktu singkat membuat Dimas tidak bisa mengelak lagi pukulan Kenan yang mendadak itu.

Entah dari mana datangnya Kenan, tiba-tiba saja ia sudah memukul Dimas hingga berungkali dan terjatuh di meja kaca milik Mami Alisa.

Semua yang ada disana tidak bisa berbicara apapun. Kezia berlari dengan bekas telapak kedua telapak kakinya berdarah karena pecahan kaca menusuk telapak kakinya.

Mama Rani terkejut melihat telapak kaki sang putri bungsu berdarah. Ingin menegur tapi Papa Reza mencegah nya. Terpaksa Mama Rani memilih diam.

Mami Alisa datang dengan membawa kotak P3K yang lengkap semua isinya. ''Ini nak. Yang lain duduk dulu. Seharusnya tidak perlu ada pertumpahan darah seperti ini! Berapa kali Mami katakan pada kalian semua. Jangan main hakim sendiri! Dengarkan dulu penjelasan nya! Kalau memang ia terbukti bersalah, kita pasti menghukum nya! Kalian punya hukum di dunia ini! Jangan main hakim sendiri! Mami kecewa sama kamu Kenan!''

Deg!

Kenan menunduk. Jika sang ratu penguasa hati Papi Gilang itu sudah berbicara, tidak ada yang berani membantah termasuk Papa Reza. Sebenarnya, Papa Reza sangat ingin menghukum Dimas.

Tapi tidak bisa. Karena sudah terikat janji dengan Papi Gilang dan Mami Alisa. Entah kenapa, mereka berdua begitu melindungi Dimas. Papa Reza pun tidak tau.

''Awas Bang!'' kata Kezia pada Pada Rayyan.

''Ya,'' sahutnya dan segera bergeser menuju ke Kepala Dimas yang saat ini sedang di bersihkan oleh Kedua dengan telaten.

Keanu yang berprofesi sebagai dokter bedah itu pun segera mendekati adiknya dan mulai membantu Kezia untuk mencabut pecahan kaca yang tertancap di pinggir mata Dimas.

Kezia menahan sesak di dadanya saat melihat wajah Dimas semakin pucat. ''Pasang infus Dek!'' ucap Keanu pada Kezia.

Kezia mengangguk. Dengan tangan bergetar, Kezia berusaha menusukkan jarum infus di tangan Dimas. Dimas membuka matanya saat merasakan buliran bening dari mata Kezia jatuh menimpa pipinya.

''Key...'' lirih Dimas seperti berbisik. Kezia tidak menyahut, ia masih sibuk membersihkan darah di dahi Dimas.

Sementara Dimas tetap menatap gadis kecil yang selalu mengisi hari-harinya selama ia bertugas sebagai pengajar di fakultas tempat Kezia menuntut ilmu saat di Jakarta.

Keanu terus memperhatikan raut wajah adiknya yang terkesan datar namun, menahan amarah saat Dimas meringis menahan sakit ketika pecahan kaca itu keluar dari pelipis kirinya.

''Kenapa harus dipukul kayak gini sih?! Apa nggak bisa di bicarakan baik-baik?! Ck. Kalau parah dan orang tuanya menuntut Abang, apa Abang bisa bertanggung jawab?! Ini anak orang bang! Bukan samsak tinju yang bisa kamu pukul kapan pun kamu mau! Adek tau Bang Dimas bersalah. Tapi tidak dengan memukul nya. Bicarakan baik-baik. Jangan seperti ini. Memukul orang hingga jatuh menimpa meja kaca dan terluka parah! Sekarang, siapa yang akan bertanggung jawab?! Aku begitu?!'' ketus Kezia begitu sewot pada Kenan.

Keanu dan Dimas terkekeh. Semua itu tidak luput dari perhatian Mami Alisa dan Papi Gilang. Sedangkan Kenan menatap datar pada adik dan abangnya itu.

''Dia penjahat Dek! Gara-gara dia, kak Zahra pergi meninggalkan kita untuk selama nya! Kalau bukan karena perlakuan nya, maka kakak kita masih hidup saat ini!''

Deg!

''Kenan!''

''Astaghfirullah ya Allah istighfar nak!''

''Hahaha .. Hellow Abang Kenan yang tertampan dari ketiga Abang ku yang lain tapi paling playboy sejagat Medan!''

Dimas terkekeh, Keanu pun sama. Sedang Kenan melototkan matanya. ''Jaga bicara kamu Kezia!''

''Kamu yang jaga bicara Abang!'' tegas Kezia juga. ''Kamu itu seperti lupa akan takdir kematian seseorang yang sudah tertulis dalam lauhul Mahfudh! Kamu itu muslim atau kafir sih?!''

''Key!!!'' sentak Kenan begitu marah

''Apaa!!!!'' balas Kezia tak kalah marah dari Kenan. ''Kamu itu ya, selalu saja seperti ini. Aku tau bang Dimas itu bersalah. Tapi dia sudah berubah! Tidak seperti itu lagi! Aku tau semua tentang nya bang Kenan! Tau semuanya!'' tegas Kezia dengan suara melemah.

Dimas menatap lembut pada Kezia. Kenan menggeleng kan kepalanya. ''Tapi pria sepertinya pantas di hukum! Dan hukuman yang pantas untuk nya adalah kematian!!''

''Astaghfirullahal'adhimm... sadar Abang! Kamu bukan tuhan yang bisa menentukan nyawa seseorang! Kamu itupun akan mati nanti! Kamu juga manusia sama seperti kita semua yang ada disini! Kalau ingin menghukum seseorang, jangan seperti itu! Apa ubahnya kamu dengan preman preman jalanan sana yang suka nya main pukul tanpa belas kasih sedikit pun! Kadang aku berfikir, kenapa tidak kamu saja yang melakukan kesalahan sama seperti bang Dimas, kemudian kamu di bunuh oleh kedua saudaranya!''

Dddduuuuaaaaarrrrrrrrr..

''Kezia!!!!''

💕💕💕💕

Like, komen, kembang, vote dan Rate ye!

Episodes
1 Anakku bukan Anakmu!
2 Kecewa
3 Ke rumah Papi Gilang
4 Harus di hukum!
5 Perdebatan
6 Bukti rekaman Wasiat Zahra
7 Bukti Rekaman Zahra 2
8 Masih dengan rekaman Zahra
9 Tabir rahasia di balik sebuah mimpi.
10 Terserah kalian!
11 Berangkat ke Bandung.
12 Cinta mirip dengan Zahra
13 Tidak percaya
14 Sahabatku, saudara ku
15 Bingung dengan perasaan sendiri
16 Seorang Duda
17 Wujud sempurna
18 Tertegun
19 Mirip tapi berbeda
20 Cinta Pramita Agung Brasmana
21 Rasa yang sama
22 Dua tubuh satu jiwa?
23 Apa itu mungkin?
24 Bingung
25 Mengantar Cinta
26 Panas!
27 Panas 2
28 Menjadi perawan tua seumur hidup
29 Berkunjung ke rumah Papi Riandra
30 Dua orang pelamar
31 Yang kedua
32 Lamaran diterima
33 Mencari Papa Azlan
34 Di temukan
35 Rumah baru
36 Bebas
37 Persiapan pernikahan
38 Mood buruk
39 Bukan ayah kandung
40 Minta maaf
41 Menikah? Dengan Siapa?!
42 Pasrah? Atau menolak?
43 Dipercepat
44 Shock berat
45 The wedding day Rayyan dan Cinta
46 The Wedding Rayyan Dan Cinta ( Akad Nikah )
47 The Wedding Rayyan Dan Cinta ( Resepsi )
48 Jawaban Rayyan
49 Pejelasan tentang rencana pernikahan mereka berdua
50 Sempurna
51 Duka ( Duda tapi Perjaka ) The end
52 Pengumuman season dua
53 Berangkat ke Pekanbaru
54 Cemburu tanda cinta
55 Cemburu tanda cinta part 2
56 Masih kesal
57 Jalan-jalan
58 Penjelasan Cinta
59 Salah Paham
60 Salah sangka
61 Hanya kamu
62 Menginap di tepi Pantai
63 Jiwa yang satu
64 Cinta Beda usia
65 Cinta sampai mati
66 Kabar baik
67 Cinta mengandung
68 Nujuh Bulanan
69 Berduka
70 Masih dalam keadaan Berduka
71 Azka sakit hati
72 Melahirkan.
73 Baby Twin
74 Bahagia karena kelahiran Twins
75 Tamat
76 Cerita baru akan rilis di bulan baru
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Anakku bukan Anakmu!
2
Kecewa
3
Ke rumah Papi Gilang
4
Harus di hukum!
5
Perdebatan
6
Bukti rekaman Wasiat Zahra
7
Bukti Rekaman Zahra 2
8
Masih dengan rekaman Zahra
9
Tabir rahasia di balik sebuah mimpi.
10
Terserah kalian!
11
Berangkat ke Bandung.
12
Cinta mirip dengan Zahra
13
Tidak percaya
14
Sahabatku, saudara ku
15
Bingung dengan perasaan sendiri
16
Seorang Duda
17
Wujud sempurna
18
Tertegun
19
Mirip tapi berbeda
20
Cinta Pramita Agung Brasmana
21
Rasa yang sama
22
Dua tubuh satu jiwa?
23
Apa itu mungkin?
24
Bingung
25
Mengantar Cinta
26
Panas!
27
Panas 2
28
Menjadi perawan tua seumur hidup
29
Berkunjung ke rumah Papi Riandra
30
Dua orang pelamar
31
Yang kedua
32
Lamaran diterima
33
Mencari Papa Azlan
34
Di temukan
35
Rumah baru
36
Bebas
37
Persiapan pernikahan
38
Mood buruk
39
Bukan ayah kandung
40
Minta maaf
41
Menikah? Dengan Siapa?!
42
Pasrah? Atau menolak?
43
Dipercepat
44
Shock berat
45
The wedding day Rayyan dan Cinta
46
The Wedding Rayyan Dan Cinta ( Akad Nikah )
47
The Wedding Rayyan Dan Cinta ( Resepsi )
48
Jawaban Rayyan
49
Pejelasan tentang rencana pernikahan mereka berdua
50
Sempurna
51
Duka ( Duda tapi Perjaka ) The end
52
Pengumuman season dua
53
Berangkat ke Pekanbaru
54
Cemburu tanda cinta
55
Cemburu tanda cinta part 2
56
Masih kesal
57
Jalan-jalan
58
Penjelasan Cinta
59
Salah Paham
60
Salah sangka
61
Hanya kamu
62
Menginap di tepi Pantai
63
Jiwa yang satu
64
Cinta Beda usia
65
Cinta sampai mati
66
Kabar baik
67
Cinta mengandung
68
Nujuh Bulanan
69
Berduka
70
Masih dalam keadaan Berduka
71
Azka sakit hati
72
Melahirkan.
73
Baby Twin
74
Bahagia karena kelahiran Twins
75
Tamat
76
Cerita baru akan rilis di bulan baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!