5. Tidak Ada Yang Peduli

"Raisa? Kamu ada di sini? Sejak kapan?" Shaka berjalan menghampiri kekasihnya yang berdiri di tengah pintu.

"Sejak kamu bilang kamu harus menikah dengan Nimas. Ada apa ini, Shaka? Kenapa kamu harus menikahi dia?"

Shaka tak tega, melihat mata kekasihnya yang sudah berembun membuat hati Shaka semakin sakit. Ia tahu apa yang ia lakukan ini pasti akan menyakiti Raisa, sangat menyakitinya. Hubungan mereka sudah terjalin dua tahun. Bahkan, Shaka sudah pernah membicarakan pernikahan dengan Raisa. Mereka akan menikah begitu Bryan juga sudah menikah. Tapi ternyata Sang Pemilik Kehidupan berkehendak lain, sebagai manusia biasa kita bisa apa? Bukankah semua kejadian yang terjadi adalah kehendak dari-Nya?

"Raisa, aku akan jelaskan padamu pelan-pelan. Ini akan menyakitkan buat kita, tapi yang aku lakukan ini untuk memenuhi permintaan dan amanah dari Kak Bryan. Ini berat buat aku, kamu dan mungkin orang-orang yang ada di sekeliling kita. Aku sayang sama kamu, tapi Tuhan tidak mengizinkan kita untuk bersatu sekarang dan entah sampai kapan. Aku harus menikah dengan gadis yang sudah dihamili oleh Kak Bryan. Ini permintaan terakhir dia, Sayang. Aku minta maaf."

"Lalu aku bagaimana? Dengan mudahnya kamu mengorbankan cinta kita, Shaka! Aku benci sama kamu!" sentak Raisa lalu berlari dari sana dengan deraian air mata.

Gadis itu tak mau lagi mendengarkan lebih jauh tentang rencana konyol kekasihnya yang akan menikahi gadis asing. Raisa berpikir bahwa dirinya tidak lebih berharga dari pada perempuan itu.

Shaka mengejar kekasihnya, ia tahu hatinya sedang sakit saat ini. Mungkin sedikit pelukan perpisahan akan menjadi obat yang hanya menyembuhkan luka sesaat saja. Tapi setidaknya mereka ada pelukan hangat di pertemuan mereka yang terakhir ini. Shaka suah membulatkan tekad bahwa ia akan menikah dengan Nimas.

"Raisa. Jangan berpikir aku mudah melakukan ini. Kamu sakit, aku pun ikut sakit. Aku berada di posisi yang tidak mudah. Amanah Kak Bryan sangat mengganggu pikiranku. Aku harus melakukannya, memang tidak ada kewajiban bagiku untuk menikah dengan dia. Kehamilan Nimas bukan tanggung jawab aku, tapi ada janin keluarga Narendra di rahim Nimas. Ada  darah daging keluarga kami di sana. Aku berat untuk melakukan ini, ini terlalu menyakitkan tapi aku nggak bisa berbuat apa-apa. Percayalah, ini tidak mudah bagiku." Shaka berusaha untuk menggenggam tangan Raisa, namun gadis itu terus menepis tangan Shaka. Seoalah ia tidak mengizinkan pria itu untuk menyentuhnya seperti yang sudah-sudah.

Merasa sakit hati dengan keputusan kekasihnya. Akhirnya muncul pemikiran jahat di pikiran Raisa.

"Aku nggak mau tahu. Kamu harus ceraikan Nimas di saat dia sudah melahirkan, jangan sentuh dia. Dia pun tidak boleh menyentuhmu, kamu milikku, Shaka. Bukan kamu yang menghamili dia. Berikan saja dia dan anaknya kehidupan yang layak. Itu sudah tanggung jawab. Aku terima keputusan kamu, tapi kamu juga harus menerima dan mengabulkan permintaan aku. Permintaan Kak Bryan yang konyol saja mati-matian kamu laksanakan, masa permintaan aku nggak?" tantang Raisa.

Diam. Shaka benar-benar tak tahu harus menjawab apa. Tidak ada yang mengerti dirinya, tidak ada yang mengerti posisinya yang sulit saat ini. Bagaimana orang-orang di sekitarnya malah memberikan pilihan-pilihan yang semakin membuat hidup Shaka tidak bergairah. Bagaimana bisa pernikahan dianggap lelucon oleh kekasihnya.

"Kenapa nggak bisa jawab kamu? Aku benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran kamu, Shaka!"

Untuk yang kedua kalinya Raisa pergi tanpa mendengarkan ucapan dari Shaka.

Tidak bermaksud untuk mengabaikan Raisa pergi sendiri di hari yang sudah malam. Tapi Shaka merasa seberapa besar usahanya untuk meyakinkan orang-orang di sekelilingnya tidak akan pernah bisa ada yang mengerti dan menerima keputusannya dengan baik.

Semua orang yang berada di sekelilingnya sudah dipastikan akan menentang apa yang menjadi keputusannya. Memang ini terlihat konyol, terlihat tidak masuk akal. Siapa yang melakukan dan siapa yang bertanggung jawab. Tapi kenapa tidak ada yang bisa mengerti dan memposisikan diri sebagai Shaka. Bukankah sebuah beban, jika kita diberi amanah oleh orang yang sudah meninggal lalu kita tidak bisa menjalankan amanah itu, apakah tidak menjadi beban seumur hidup?

"Apakah mereka mengira bahwa aku tidak merasakan sakit dengan keputusan yang aku ambil? Apakah tidak ada yang peduli dengan perasaanku satu orang pun? Kenapa mereka begitu egois?" Shaka terduduk di sofa ruang tamu dengan menenggelamkan wajahnya di kedua telapak tangan. Hari terberat yang pernah ia lewati adalah hari ini dan mungkin akan seterusnya menjadi hari terberat untuk Shaka.

Langkah-langkah yang tidak lagi bersemangat seperti sebelum-sebelumnya, Shaka menggerakkan kakinya untuk menuju ke kamarnya. Ruangan yang paling nyaman dan bisa membuatnya tenang. Ruangan pribadinya yang sejauh ini bisa membuatnya lupa dengan permasalahan duniawi, tapi mulai detik ini, ia tidak tahu apakah kamar yang selama menjadi tempat tercandu baginya akan membuatnya merasakan nyaman dan tenang seperti sebelumnya.

Kepala Shaka begitu berat, ini baru rencana dan permulaan, tapi dirinya begitu tersiksa dengan keadaan. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi ketika ia sudah menikah dengan Nimas nantinya, badai yang menghantam tidak seringan yang ia kira. Ia sudah membayangkan kehidupannya mulai detik ini dan seterusnya akan terasa berat. Ia tidak tahu apakah ia bisa menjalaninya atau tidak.

***

Resah, gundah, dan cemas itulah yang sejak tadi Nimas Rasakan. Hingga larut malam, gadis itu tidak bisa memejamkan mata sama sekali. Sejak tadi ia hanya memindah-mindahkan posisi tubuhnya agar bisa terlelap, berusaha dengan keras agar bisa tidur, tapi nyatanya kedua bola matanya tidak kunjung terpejam. Nimas tidak tahu apa yang salah dengan dirinya, pikirannya, dan juga hatinya.

"Kenapa aku sangat sulit untuk tidur? Aku bingung dengan apa yang terjadi, kenapa Bryan sama sekali tidak bisa dihubungi. Aku tahu aku besok akan bertemu dengannya, tapi bukan berarti dia menghilang seperti ini, kan? Apa yang dilakukannya benar-benar membuatku tidak bisa tidur dengan nyenyak malam ini."

Ditengah heningnya malam dan juga dentingan jam yang terdengar begitu keras. Nimas sudah membayangkan akan bertemu dengan kedua orang tua Bryan yang sudah pasti hal pertama yang ia terima adalah hinaan, cacian dan juga makian. Gadis itu sudah berpikir sejauh itu. Bagaimanapun dan apapun yang terjadi sekarang adalah sebuah kesalahan, mau sengaja atau tidak, ia mengakui bahwa dirinya sudah melakukan kesalahan yang besar dengan Bryan. Membesarkan hati untuk esok hari adalah satu-satunya pilihan yang tepat menurut Nimas.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sehat

2023-03-08

0

Serli Ati

Serli Ati

ternyata nyimas sifat ortu bryan ya thor....

2022-12-28

0

lihat semua
Episodes
1 1. Garis Dua
2 2. Pulang Meninggalkan Tanggung Jawab
3 3. Pilihan Yang Tidak Mudah
4 4. Debat
5 5. Tidak Ada Yang Peduli
6 6. Kamu Ingkar Janji, Bryan
7 7. Kelembutan Hati Shaka
8 8. Melarikan Diri
9 9. Dalam Bahaya
10 10. Perhatian Shaka
11 11. Sentuhan Fisik
12 12. Periksa Kandungan
13 13. Kembali Berdebat
14 14. Rencana Rahasia Bu Marissa
15 15. Patah Hati
16 16. Dipertemukan
17 17. Tamu Mengejutkan
18 18. Amarah Shaka
19 19. Hampir Khilaf
20 20. Sehari Sebelum Pernikahan
21 21. Hinaan Yang Gagal
22 22. Drama Bu Marissa
23 23. Hak Dan Kewajiban
24 24. Makan Malam
25 25. Mesra
26 26. Shaka Dimata Nimas
27 27. Pertengkaran Pertama
28 28. Pesona Nimas
29 29. Menjaga Perasaan
30 30. Pendarahan
31 31. Bedrest
32 32. Bu Marissa Mulai Jahil
33 33. Membingungkan
34 34. Bertindak Cepat
35 35. Ibu Mertua Julid
36 36. Rencana Pulang Kampung
37 37. Cemburu
38 38. Shaka Mulai Berani
39 39. Sarapan Yang Berbeda
40 40. Shaka bohong
41 41. Niat Buruk
42 42. Shaka Yang Serba Salah
43 43. Kejutan
44 44. Suami Idaman
45 45. Pondasi Rumah Tangga
46 46. Janji Bu Marissa
47 47. Ternyata Pura-pura
48 48. Bu Marissa Beraksi
49 49. Shaka Kesetanan
50 50. Kepedulian Dalam Kekecewaan
51 51. Anak Kita
52 52. Sedikit Titik Terang
53 53. Terungkap
54 54. Shaka Yang Bijak
55 55. Meninggalkan Rumah
56 56. Hanya Shaka
57 57. Mimpi Buruk
58 58. Peperangan Antara Ayah Dan Anak
59 59. Astaghfirullah Nimas
60 60. Ajakan Makan Ramyeon
61 61. Cinta Lain Dari Yang Lain
62 62. Belum Ada Perubahan
63 63. Rindu Ibu
64 64. Melahirkan
65 65. Baby Boy
66 66. Muhammad Bryan Bagaskara
67 67. Obrolan Pria
68 68. Rahasia Pria
69 69. Mengobati Rindu
70 70. Bertengkar
71 71. Aku Anak Ayah, Kan?
72 72. Menurunkan Ego
73 73. Tulus Atau Palsu?
74 74. Shaka. Bimbang
75 75. Bertemu Setelah Terpisah
76 76. Menerima Kenyataan
77 77. Curhat
78 78. Obrolan Tengah Malam
79 79. Kesabaran Yang Selalu Diuji
80 80. Mertua Toxic
81 81. Melawan
82 82. Kekhawatiran Nimas
83 83. Perselisihan Yang Semakin Sengit
84 84. Membungkam Tanpa Bicara
85 85. Kecemasan Bu Marissa
86 86. Penyelesaian Masalah
87 87. Berkunjung
88 88. Kecelakaan
89 89. Ke Mana Kertas Itu?
90 90. Kertas Jatuh Ditangan Yang Salah
91 91. Hancur Karena Kertas
92 92. Kepedulian Dalam Amarah
93 93. Perhatian Kecil
94 94. Rencana Surprise
95 95. Celaka
96 96. Kehilangan
97 97. Tegarnya hati Shaka
98 98. Hikmah Dalam Musibah
99 99. Teman Masa Kecil
100 100. Kado Dihari Pernikahan
101 101. Geger
102 102. Jangan Panggil Aku Sayang
103 103. Merasa Di Lupakan
104 104. Maaf
105 105. Cemburu
106 106. Merasa Sendirian
107 107. Dinding tebal Bryan
108 108. Shaka Semakin Pusing
109 109. Obrolan Serius
110 110. Surprise Untuk Bryan
111 111. Surprise
112 112. Sebuah Nama
113 113. Sebuah Tawaran
114 114. Dua Tahun Berikutnya
115 115. Shaka Junior Season 2
116 116. Nino Yang Malang
117 117. Pembicaraan Pria
118 118. Ghifari Syafi Narendra
Episodes

Updated 118 Episodes

1
1. Garis Dua
2
2. Pulang Meninggalkan Tanggung Jawab
3
3. Pilihan Yang Tidak Mudah
4
4. Debat
5
5. Tidak Ada Yang Peduli
6
6. Kamu Ingkar Janji, Bryan
7
7. Kelembutan Hati Shaka
8
8. Melarikan Diri
9
9. Dalam Bahaya
10
10. Perhatian Shaka
11
11. Sentuhan Fisik
12
12. Periksa Kandungan
13
13. Kembali Berdebat
14
14. Rencana Rahasia Bu Marissa
15
15. Patah Hati
16
16. Dipertemukan
17
17. Tamu Mengejutkan
18
18. Amarah Shaka
19
19. Hampir Khilaf
20
20. Sehari Sebelum Pernikahan
21
21. Hinaan Yang Gagal
22
22. Drama Bu Marissa
23
23. Hak Dan Kewajiban
24
24. Makan Malam
25
25. Mesra
26
26. Shaka Dimata Nimas
27
27. Pertengkaran Pertama
28
28. Pesona Nimas
29
29. Menjaga Perasaan
30
30. Pendarahan
31
31. Bedrest
32
32. Bu Marissa Mulai Jahil
33
33. Membingungkan
34
34. Bertindak Cepat
35
35. Ibu Mertua Julid
36
36. Rencana Pulang Kampung
37
37. Cemburu
38
38. Shaka Mulai Berani
39
39. Sarapan Yang Berbeda
40
40. Shaka bohong
41
41. Niat Buruk
42
42. Shaka Yang Serba Salah
43
43. Kejutan
44
44. Suami Idaman
45
45. Pondasi Rumah Tangga
46
46. Janji Bu Marissa
47
47. Ternyata Pura-pura
48
48. Bu Marissa Beraksi
49
49. Shaka Kesetanan
50
50. Kepedulian Dalam Kekecewaan
51
51. Anak Kita
52
52. Sedikit Titik Terang
53
53. Terungkap
54
54. Shaka Yang Bijak
55
55. Meninggalkan Rumah
56
56. Hanya Shaka
57
57. Mimpi Buruk
58
58. Peperangan Antara Ayah Dan Anak
59
59. Astaghfirullah Nimas
60
60. Ajakan Makan Ramyeon
61
61. Cinta Lain Dari Yang Lain
62
62. Belum Ada Perubahan
63
63. Rindu Ibu
64
64. Melahirkan
65
65. Baby Boy
66
66. Muhammad Bryan Bagaskara
67
67. Obrolan Pria
68
68. Rahasia Pria
69
69. Mengobati Rindu
70
70. Bertengkar
71
71. Aku Anak Ayah, Kan?
72
72. Menurunkan Ego
73
73. Tulus Atau Palsu?
74
74. Shaka. Bimbang
75
75. Bertemu Setelah Terpisah
76
76. Menerima Kenyataan
77
77. Curhat
78
78. Obrolan Tengah Malam
79
79. Kesabaran Yang Selalu Diuji
80
80. Mertua Toxic
81
81. Melawan
82
82. Kekhawatiran Nimas
83
83. Perselisihan Yang Semakin Sengit
84
84. Membungkam Tanpa Bicara
85
85. Kecemasan Bu Marissa
86
86. Penyelesaian Masalah
87
87. Berkunjung
88
88. Kecelakaan
89
89. Ke Mana Kertas Itu?
90
90. Kertas Jatuh Ditangan Yang Salah
91
91. Hancur Karena Kertas
92
92. Kepedulian Dalam Amarah
93
93. Perhatian Kecil
94
94. Rencana Surprise
95
95. Celaka
96
96. Kehilangan
97
97. Tegarnya hati Shaka
98
98. Hikmah Dalam Musibah
99
99. Teman Masa Kecil
100
100. Kado Dihari Pernikahan
101
101. Geger
102
102. Jangan Panggil Aku Sayang
103
103. Merasa Di Lupakan
104
104. Maaf
105
105. Cemburu
106
106. Merasa Sendirian
107
107. Dinding tebal Bryan
108
108. Shaka Semakin Pusing
109
109. Obrolan Serius
110
110. Surprise Untuk Bryan
111
111. Surprise
112
112. Sebuah Nama
113
113. Sebuah Tawaran
114
114. Dua Tahun Berikutnya
115
115. Shaka Junior Season 2
116
116. Nino Yang Malang
117
117. Pembicaraan Pria
118
118. Ghifari Syafi Narendra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!