Ingatan Kembali

Perjalanan ke rumah terasa begitu berat, setidaknya kami tidak mengatakan apapun. Tapi saat kami tiba di rumahku, aku tidak bisa menjadi lebih marah kepadanya dan bahkan kesendirian itu membuat aku merasa sedikit takut.

"Ini adalah rumahmu." Ucap John saat kami menepi di depan rumah itu.

"Wow rumah ini cukup besar." Ucapku.

"Iya, kau seharusnya melihat ke dalamnya. Ayolah." Ucap John seraya keluar dari dalam mobil.

Aku lantas mengikuti dia melangkah ke arah pintu. Rasa sakit tiba-tiba datang ke kepalaku dan pergi begitu saja sebelum aku bahkan bisa menyadarinya. Aku lalu mendorong pintu masuk ke dalam rumah. Aku begitu penasaran untuk melihat rumahku, fotoku dan apapun yang bisa membantu aku untuk bisa kembali mengingat semuanya.

Kami berjalan melewati pintu dan aku terjatuh ke lantai karena menabrak seseorang. Aku mulai panik saat aku melihat bahwa itu adalah seorang gadis. Dia memiliki rambut yang ikal dan tersenyum kepadaku seperti seorang yang tengah marah. Aku benar-benar merasa takut kepadanya.

"Adel, kau sudah pulang. Oh ya Tuhan! Aku sangat merindukanmu dan aku sangat sangat sangat sangat sangat minta maaf kepadamu. Aku tidak pernah bermaksud untuk menyakitimu dan juga John. Aku menyayangimu Adel." Ucap gadis itu yang secara terus-menerus berteriak kepadaku.

Matanya dipenuhi dengan air matanya. Aku melihat ke arah John berharap bahwa dia akan datang untuk menyelamatkan aku. Tapi dia hanya berdiri di sana dalam diam dan memegang perutnya seraya tertawa aku menatapnya dengan tatapan penuh kemarahan.

"Adel kumohon maafkan aku. Kumohon, kumohon. Aku akan melakukan apapun." Ucapnya lagi.

"Mmmmm....." Ucapku dengan canggung. "Tapi siapa kau sebenarnya?" Tanyaku.

Gadis itu melihat ke arahku dengan tatapan bingung dan kemudian dia melihat ke arah John.

"John apa yang terjadi dengannya?" Tanya gadis itu.

"Tenanglah Olivia. Adel telah kehilangan ingatannya saat dia terjatuh." Ucap John.

Gadis bernama Olivia itu lalu melihat ke arah John seolah dia tengah begitu marah.

"John jangan membodohi aku. Adel tidak mungkin bisa melupakan aku. Kami adalah sahabat baik." Ucap Olivia.

"Tidak, dia benar." Ucapku berharap bahwa Olivia bisa melepaskan aku secepatnya.

Olivia melihat ke arahku dan kemudian dia melakukan hal yang paling aneh, yaitu dia memukuli aku.

Rasa sakit itu kembali dan kemudian semua kenangan itu mulai mengambang di dalam kepalaku. Aku dan Olivia yang tengah bermain di kolam renang, aku yang mengetahui bahwa diriku tengah hamil. John yang berada di dalam kamar yang sama denganku waktu malam itu. Aku yang mengatakan kepada orang tuaku bahwa aku tengah hamil. Papaku yang pergi meninggalkan kami. John yang pergi dari kota ini untuk melanjutkan pendidikannya. Aku melahirkan ketiga bayi itu dan semuanya yang terjadi dalam hidupku selama 18 tahun ini.

Aku melihat ke arah atap dalam kepala yang pusing dan kemudian tiba-tiba menyadari bahwa Olivia masih duduk di atas pangkuanku.

"Olivia, menjauh lah dari tubuhku." Ucapku dengan sangat marah.

"Adel....." aku melihat ke arah John yang memanggil namaku

"Olivia menyingkirlah darinya." Ucap John lagi.

Olivia dengan cepat melakukan hal itu. John lalu mendekat ke arahku dan membantuku untuk bangun. Aku langsung melompat ke dalam pelukannya. Kakiku melingkar di pinggangnya dan aku langsung menciumnya. Aku menciumnya seperti aku tidak pernah mencium orang lain sebelumnya.

"Aku mencintaimu." Bisik ku.

Saat aku akhirnya berhenti menciumnya, aku merasakan bahwa dia mematung dan kemudian dia memeluk aku dengan sangat erat.

"Kau sudah kembali?" Tanya John berbisik di telingaku.

Aku menganggukkan kepalaku.

"Kalau begitu aku juga mencintaimu." Ucapnya dan kemudian kami kembali berciuman dengan penuh hasrat melupakan semua yang terjadi kepada kami selama ini.

John, Olivia dan aku menghabiskan beberapa jam berikutnya untuk mengobrol bersama. Olivia mengatakan bahwa dia adalah alasan aku sampai bisa mendapatkan ingatanku kembali. Aku mengatakan kepadanya bahwa dia adalah alasan yang membuat aku mendapatkan sakit kepala yang amat sangat itu membuat John tertawa.

Aku tahu bahwa aku akan mengatakan semua ini dengan John, tentang apa yang sudah terjadi di beberapa hari yang lalu. Tapi sekarang aku sangat bahagia hanya dengan mengobrol dengan mereka berdua tanpa berdebat ataupun ada drama lainnya.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!