Ada Apa Denganku?

Adel PoV

Aku mencoba untuk membuka mataku tapi semuanya terasa begitu sakit. Seluruh tubuhku terasa begitu sakit. Aku tidak bisa mengingat apa yang terjadi. Kenapa aku tidak bisa membuka mataku? Apakah aku sudah mati?

Aku berharap aku tidak mati. Aku tidak mau mati, setidaknya jangan dulu.

Aku mempunyai perasaan yang aneh. Ada sesuatu yang terasa tidak benar. Aku pun berpikir apakah itu sebenarnya.

Aku tidak tahu apa yang harus aku pikirkan sekarang. Aku melihat seorang pria yang mengaku bernama John saat dokter melakukan beberapa tes darah kepadaku dan aku melihat kesedihan dan keputusasaan dari matanya. Itu membuatnya merasa begitu terluka karena aku tidak bisa mengingat tentang dirinya atau siapapun itu.

Aku masih merasa begitu terkejut saat mengetahui bahwa aku adalah ibu dari tiga bayi kembar. Aku benar-benar tidak bisa memikirkan bagaimana di usiaku yang masih begitu muda ternyata aku sudah melahirkan tiga bayi kembar sekaligus. Awalnya aku berpikir bahwa usiaku sudah 23 tahun lebih. Tapi setelah dokter Rossa mengatakan kepadaku semuanya dan aku melihat ke arah cermin, ternyata aku masih berusia 18 tahun.

Setelah dokter itu selesai melakukan tes, dia pun lalu hendak pergi. Dokter Rossa memegang pundakku dan kemudian pergi berbicara dengan John. Ada begitu banyak hal yang tidak aku ketahui.

Bagaimana aku bisa terluka? Bagaimana aku bisa menjadi seorang ibu di saat aku baru berusia 17 tahun? Ada banyak hal yang tengah terpikirkan di dalam kepalaku.

"Adel....!" Ucap seseorang.

Aku melihat ke arah John yang duduk di atas tempat tidur.

"Hai...." Ucapku tersenyum.

Dari apa yang bisa aku lihat dan rasakan, dia pasti sudah berada di sini begitu lama. Aku berpikir bahwa kami memang mempunyai hubungan yang sesuatu yang sangat dekat.

"Semua dokter yang ada di sini setelah memeriksa dirimu mengatakan kepadaku bahwa kau memang mengalami amnesia." Ucap John dengan wajah yang tampak sedih.

"Iya aku rasa itu menjelaskan semuanya tentang ingatanku yang sudah hilang." Ucapku.

Dia melihat ke arahku saat aku mengatakan hal itu.

"Maaf." Ucapku lagi. "Aku rasa ini sangat sulit untukmu juga." Lanjut ku.

"Jangan khawatirkan aku." Balasnya dengan tersenyum.

"Dokter Rossa mengatakan bahwa kau bisa pergi kapanpun kau mau. Tapi kau harus datang kemari Untuk melakukan check up rutin setiap minggu." Ucap John.

Aku tiba-tiba merasa takut dengan memikirkan kemana aku akan pergi setelah ini. Aku tidak punya uang dan aku juga tidak tahu aku berasal dari mana sebelumnya.

"Jangan khawatirkan apapun." Ucapnya yang seolah bisa membaca pikiranku.

"Kau akan pulang ke rumah. Aku akan ada di sana juga bersama dengan Mamamu dan ketiga bayi kembar itu." Lanjut John.

"Siapa nama mereka?" Tanyaku dengan penasaran.

"Anak-anakmu bernama Bulan, Berlian dan Bintang. Dan Mama mu bernama Helen." Jawabnya.

"Apakah kita..... Maksudku.... kau dan aku...." Ucapku dengan terbata.

"Aku adalah Papa dari anak-anak itu dan jika kau menanyakan tentang hal itu. Dan apakah kita ini adalah sebuah pasangan? Sejujurnya sendiri aku tidak tahu." Balas John.

Aku sedikit bingung dengan apa yang dikatakan oleh John. Apa sebenarnya hubunganku dengan pria bernama John ini?

...****************...

Aku akhirnya bisa keluar dari rumah sakit pagi ini dan John menawarkan untuk mengantar aku pulang ke rumah. Saat ini kami tengah duduk di dalam sebuah restoran cepat saja. John mengatakan bahwa aku sudah tinggal di rumah sakit itu dalam waktu yang sangat lama dan aku terus saja memakan makanan yang sehat dan sekarang aku mau makanan cepat saji.

Aku tersenyum melihat ke arah John saat kami duduk di dalam restoran cepat saji ini. Aku begitu menikmati saat-saat aku bersamanya yang membuat aku bisa mengenal dia lebih jauh lagi. Dia terlihat begitu peduli tentang diriku, di mana hal itu membuat aku merasa begitu dicintai dan inginkan olehnya.

Semuanya terasa sangat baru dengan situasi kekeluargaan yang membuat aku merasa nyaman bersama John. Tapi aku tetap merasa bahwa ada rasa yang aneh karena aku tidak mengingat tentang dia. Aku bisa melihat kesedihan dari dalam matanya dengan sangat jelas. Tapi dia tetap selalu berusaha untuk mencoba menyembunyikan semua itu dengan sangat baik.

Kami tertawa keras saat menyantap burger dan kentang goreng yang kami pesan. Saat aku melihat ke arah sosok seorang wanita yang adalah Mamaku itu berjalan masuk ke dalan restoran dengan membawa ketiga bayi kembar itu. Dia tampak membeku saat dia melihat ke arahku, begitu juga dengan ketiga bayi kembar itu yang terlihat tengah bermain. Saat dia mulai berjalan ke arah meja di mana John dan aku duduk, aku mulai merasa begitu gugup.

Bagaimana tidak? Wanita yang seharusnya aku panggil Mama, wanita yang sudah melahirkan aku, aku benar-benar tidak bisa mengingatnya. Aku merasa asing hanya dengan menatapnya. Ini semua begitu aneh.

"Hai, Adel John...." Ucapnya.

John tersenyum kepadanya.

"Hai Bu Helen." Ucap John dengan ramah. "Apakah anda mau bergabung bersama kami?" Tanya John dengan sopan.

"Tentu saja. Aku akan memesan makanan lebih dulu. Apakah kalian mau memesan yang lainnya?" Tanya wanita bernama Helen itu.

John melihat ke arahku dan aku menggelengkan kepalaku. Kemudian John menatap ke arah wanita itu dan mengatakan bahwa kami tidak mau apapun lagi. Wanita itu pun tersenyum dan berjalan ke arah meja pemesanan.

Setelah dia pergi bersama dengan ketiga bayi kembar itu, aku menatap ke arah John dengan tatapan yang merasa tidak senang. John tahu bahwa aku merasa tidak nyaman dengan adanya mereka semua disekelilingku. Bahkan jika mereka adalah memang anak-anakku dan juga Mama ku. Tapi tetap saja semuanya terasa begitu asing bagiku.

"Kenapa kau melihat aku seperti itu?" Tanya John dengan polos.

"John....!!" Ucapku dengan pelan.

"Dengar!" Ucap John. "Mereka adalah anak-anakmu. Mereka belum cukup besar untuk mengetahui apa yang tengah terjadi dan berpikirlah tentang bagaimana ini semua bisa menyakiti Mamamu jika kau tidak menerima mereka semua. Setidaknya kau harus terlihat untuk mencoba menjalani semuanya." Lanjut John.

"Hei....." Ucapku dengan marah. "Jangan mendorong aku terus seperti ini. Aku akan mencoba semuanya. Aku tahu bahwa aku punya tanggung jawab. Tapi aku baru saja keluar dari rumah sakit. Setidak kau harus tahu bahwa aku butuh waktu untuk terbiasa dengan hal ini." Lanjut ku lagi.

"Terlalu buruk." Hanya itulah yang dia ucapkan kepadaku.

Dia sangat membuat aku kesal sekarang. Aku hanya ingin membuat pikiranku tenang. Saat Mamaku kembali dengan membawa sebuah nampan diikuti oleh ketiga anak-anak yang berusia 1 tahun itu, pikiranku semakin tidak karuan.

Makan siang adalah pengalaman baru bagiku, tentu saja aku rasa aku sudah melakukan hal ini sebelumnya. Tapi ini begitu baru bagiku yang merupakan seseorang yang juga baru seperti terlahir kembali.

Setelah beberapa saat aku berpikir bahwa John menyadari jika aku tidak melakukan yang terbaik dan dia langsung mengajak aku pergi dan berpamitan kepada Mamaku itu seraya mengatakan bahwa kami akan bertemu di rumah dengan Mamaku dan ketiga bayi itu.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!