Kantor Polisi

Aku meninggalkan Olivia yang tengah menangis di ruangan lainnya. Aku tidak peduli kepadanya lagi. Sejauh yang aku tahu, sekarang dia bukanlah temanku lagi. Aku merasa tersakiti, mungkin itu semua karena aku memang dikhianati oleh sahabat baikku. Dia sudah membohongi aku selama lebih dari satu tahun. Dia menyimpan rahasia terbesar dalam hidupku sendiri. Aku tidak pernah merasa semarah ini.

Aku perlahan membuka pintu kamar dari ketiga bayi kembar ku itu. Aku sangat bahagia melihat mereka yang tengah tertidur dalam selimut mereka. Aku menatap mereka dalam-dalam dan aku bisa melihat sosok Papa mereka dalam diri mereka, yaitu John. Aku tidak yakin bagaimana aku bisa tidak menyadari hal ini sebelumnya. Mereka mempunyai jenis rambut yang sama dengan John. Tapi selain itu, Johan juga mempunyai rambut yang sama dengan mereka dan mata yang juga sama seperti anak-anakku juga. Tapi pada kenyataannya, John adalah Papa dari Bulan, Berlian dan juga Bintang.

'Wow hidupku benar-benar berubah dalam sekejap mata.'

Aku tidak pernah berpikir tentang hal ini sebelumnya. Aku tidak tahu ke mana John pergi. Mungkin dia berlari menjauh, sejauh mungkin yang dia bisa lakukan.

Aku bisa mengerti dengan apa yang sudah Olivia lakukan. Tapi semua yang dilakukannya itu salah. Sangat-sangat salah. Aku pernah membenci Johan karena pergi begitu saja dan menyangkal tentang anak-anak selama 1 tahun. Tapi bagaimana mungkin aku bisa menyalahkan dirinya sekarang, karena dia didorong ke dalam situasi di mana dia seharusnya tidak berada dalam situasi itu.

Aku tidak akan pernah bisa mempercayai Olivia lagi dan aku berpikir dengan sangat serius bahwa aku tidak akan pernah melihat John lagi.

Aku terbangun secara tiba-tiba, bukan karena menyadari bahwa aku sudah tertidur tadinya. Tapi mataku melihat bahwa aku masih berada di kamar ketiga bayi kembar ku kecuali sekarang matahari sudah beranjak naik dan begitu juga dengan anak-anakku itu. Mereka tampak duduk di tempat tidur mereka dan berbicara satu sama lain.

Ternyata semalam aku ketiduran.

Bulan tampak menyadari bahwa aku sudah bangun dan dia langsung melihat kearah ku dan mengangkat tangannya seolah meminta agar aku menggendong dirinya. Berlian dan Bintang yang tampak menyadari bahwa Bulan tengah mengangkat tangannya ke arahku, sontak mereka pun menginginkan sebuah pelukan juga dariku.

Semua ini terjadi setiap pagi. Aku lalu menurunkan mereka semua dari dalam tempat tidur mereka dan membuat Mereka berdiri di lantai. Bintang berada di atas pangkuanku sementara Bulan dan Berlian tengah memelukku.

Aku mulai menjalankan aktivitasku seperti biasanya dengan mengurus ketiga bayiku itu dan melakukan apapun yang mereka inginkan. Tak lupa aku juga membersihkan rumah sembari menjaga ketiga bayi kembar ku itu.

Aku sudah memutuskan bahwa aku butuh sebuah pekerjaan yang baik, apalagi anak-anakku sudah tumbuh dengan sangat cepat.

Aku tengah menemani anak-anak bermain saat ponselku berdering. Aku lantas berlari ke arah dapur di mana ponselku berada dan langsung menjawab panggilan itu.

"Halo." Ucapku.

"Halo Nona Adela, ini adalah dari pihak kepolisian. Saya ingin bertanya apakah anda mengenal seorang pria muda yang bernama John Anderson?" Tanya seorang pria dari seberang telepon.

"Mmmm iya." Balas ku dengan bingung.

'Kenapa polisi menanyakan aku, apakah aku mengenal John?' pikirku.

"Dia ditangkap di dalam sebuah bar semalam dan dia butuh seseorang untuk datang dan menjemput dirinya dan dia menyebut namamu." Ucap petugas polisi itu.

Aku sedikit terkejut dan berpikir kenapa John ditahan polisi. Aku lantas bertanya kepada polisi itu, apakah John berada dalam masalah.

"Tidak Nona. Dia menghabiskan waktunya untuk mabuk semalam di bar. Kami tidak bisa melepaskan dia kecuali seseorang menjemputnya. Dia sudah membayar uang jaminannya.

Aku menghela nafas lalu mengatakan kepada polisi bahwa aku akan ada di sana setengah jam lagi. Setelah itu aku menutup sambungan telepon dan menyadari bahwa aku mendapat sebuah masalah kecil.

'Apa yang akan aku lakukan dengan ketiga bayiku?'

Aku tidak mungkin membawa Mereka pergi ke tempat Olivia karena aku membenci dia sekarang. Sementara Mama masih berada di luar kota dan kakakku juga masih berada di tempat lain.

Aku tidak mau membawa ketiga bayi kembar ku ke kantor polisi. Tapi aku tidak bisa memikirkan hal lain untuk dilakukan. Atau mungkin aku bisa menakuti mereka dengan mengajari mereka tentang apa yang akan terjadi jika mereka bersikap nakal saat pergi ke kantor polisi.

Aku biasanya membutuhkan waktu 45 menit untuk membuat mereka semua bersiap dan juga aku sendiri selesai berganti pakaian. Tapi sekarang aku bisa melakukannya kurang dari 20 menit.

Aku lalu membawa mereka semua ke dalam mobil dan membuat mereka duduk di kursi khusus untuk bayi dan membawa mereka menuju Papa mereka, cinta dalam hidupku yang ada di penjara itu.

Ini bukan hari yang biasanya untukku. Aku tiba di kantor polisi dalam waktu 15 menit. Waktu yang tepat bagiku dan bayi kembar ku itu tampak sangat senang karena keluar rumah.

Mereka semua tampak tersenyum dan mereka mencoba untuk berlari di sekeliling. Tapi aku menjadi Ibu yang sangat pintar dari mereka semua dan aku dengan cepat menghalangi mereka semua untuk masuk ke dalam kantor polisi itu dengan menakuti mereka. Aku belum pernah masuk ke dalam kantor polisi sebelumnya dan aku sedikit takut.

Aku tidak mau orang yang berbuat kriminal berada di dekat anak-anakku dan aku takut bahwa mereka juga akan ketakutan. Aku berjanji bahwa aku akan masuk dan keluar dari dalam kantor polisi secepat yang aku bisa. Aku lalu mulai menaruh ketiga bayiku ke dalam stroller kemudian berjalan masuk mendekat ke arah meja di dalam kantor polisi itu mendorong stroller yang berisi ketiga bayi kembar ku.

"Halo, aku di sini untuk menjemput John Anderson." Ucapku dengan sopan.

"Baiklah." Ucap polisi wanita itu.

Polisi wanita itu memberikan aku beberapa kertas untuk ditandatangani dan aku pun melakukannya dengan cepat.

Setelah beberapa saat aku diminta menuju sebuah ruangan dimana aku melihat John tengah duduk di sebuah kursi panjang di sudut ruangan itu. Dia melihat ke arahku saat aku masuk ke dalam ruangan itu dan matanya tampak membulat saat dia melihat aku dan ketiga bayiku ada di kantor polisi ini.

"Kenapa mereka semua ada di sini?" Tanya John dengan suara yang cukup keras.

"Tidak ada orang yang bisa menjaga mereka jika aku tinggalkan di rumah. Ngomong-ngomong mereka juga tampak senang." Ucapku.

Dan hal itu memang benar. Ketiga bayiku tampak begitu bahagia, seolah mereka tampak begitu senang karena bisa keluar rumah. Padahal mereka tidak tahu bahwa mereka berada di sebuah kantor polisi yang dipenuhi dengan orang yang berbuat kriminal.

Aku berbalik dan hendak bicara dengan Kepala Polisi itu saat terdengar suara ledakan disusul dengan teriakan orang-orang dari luar. Petugas polisi itu mengambil senjata dari bawah mejanya. Aku berdiri di sana dalam ketakutan saat aku melihat seorang pria dengan memegang senjata yang diarahkan kepadaku.

Pikiran pertamaku adalah aku berharap bahwa dia tidak akan menyakiti ketiga bayiku. Tapi semua itu berubah saat dia menarik aku dengan kasar dalam cengkeramannya.

Aku bisa merasakan genggaman tangannya itu terasa sangat begitu keras di tanganku Aku bahkan tidak bisa merasakan jemariku karena genggamannya yang begitu keras seolah membuat aliran darah di tanganku berhenti.

"Hei John...." Ucap pria itu menatap ke arah John.

Aku melihat ke arah John dan pandanganku mulai pudar dan aku menyadari bahwa aku tengah menangis. John melihat ke arahku dengan membatu. Aku bisa mengatakan bahwa dia ingin melakukan sesuatu. Tapi dia tidak mau membuat risiko yang akan mengancam ketiga bayi kembar kami. Aku tidak peduli apapun yang akan terjadi pada diriku yang aku inginkan hanyalah anak-anakku bisa aman dan baik-baik saja.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!