pulang

Tak..tak..tak...tak.. Langkah anggun seorang gadis cantik meninggalkan koridor bandara,senyuman tersungging di bibirnya yg tertutup cadar. Di gendongnya sebuah tas ransel di punggungnya,serta tangan kananya yg menyeret sebuah koper berukuran besar .ada sebuah rasa bahagia yg membuncah di dada tatkala ia kembali menginjakan kaki di kota kelahiranya.kota yg menyimpan sejuta kenangan . "umii,abii!!" teriaknya melambaikan tangan ke pada kedua orang tuanya. Pancaran kebahagiaan tercetak jelas di wajah Atiqah saat jauh dengan kedua orang tuanya selama ia di pesantren .

"assalamualaikum anaku " sapa kedua orang tua Atiqah memberikan senyuman manis dengan memeluk anak semata wayangnya. "waalaikumsalam umi abi,Atiqah rindu kalian berdua hiks..hiks.

gimana kabarnya umi dan abi sehatkan?" Atiqah bergelayut manja di lengan sang umi

"Tentu umi sehat sayang masyaallah kamu begitu cantik nak,"puji umi memandangi penampilan anak semata wayangnya gamis maroon dengan hijab panjang dan tak lupa cadar dengan warna senada,membungkus tubuhnya menjadikan seorang wanita muslimah yg anggun.

tujuh tahun mengabdi di pondok pesantren menjadikan penampilan Atiqah menjadi lebih agamis dan tentu menjaga auratnya dari pandangan yg bukan mahromnya.

"umi bisa aja jelaslah anak umi ini sangat cantik" senyum Atiqah memutari tubuhnya membuat gamisnya mengembang dengan hijab panjang yg berkibar mengikuti gerakan tubuhnya.

"iya gadis umi sama abi sangat lah cantik ,"senyum umi

mobil yg di kendarai sopir pribadi milik ayah nya Atiqah berhenti di sebuah rumah sederhana taman bunga yg indah menambah kesan rumah itu tampak asri,sejuk dan sedap di pandang mata.

rumah yg dulunya nampak sepi kini semakin hidup sejak kedatangan anak semata wayangnya ,Atiqah seperti memberikan keceriaan di tengah keluarga abi zaidan malik.

******

suara indah mengalun di sepertiga malam..

suara yg melantunkan ayat-ayat allah yg begitu indah dan menenangkan hati.

umi yg baru saja keluar kamarnya tidak sengaja mendengar suara Atiqah dari balik pintu kamar Atiqah yg tidak tertutup rapat.

umi sejenak berhenti di depan pintu atiqah,memejamkan matanya menikmati suara indah Atiqah yg melantunkan ayat suci Al-Quran .

umi menyentuh dadanya,merasakan getaran halus tatkala suara indah Atiqah perlahan menyentuh hatinya membawa kedamaian.

anak semata wayangnya itu sekarang udah dewasa menjadi gadis cantik dan cerdas,tentu sifat manjanya yg masih kental pada dirinya.

"umi!" ucap Atiqah yg melihat ibunya berdiri di ambang pintu kamarnya .

"umi dari mana?" tanya Atiqah pada sang ibu.

"baru saja keluar dari kamar sayang,mau kedapur ambil air minum". ucap umi sambil tersenyum

"suara kamu merdu sekali na".sambung umi Atiqah.

"ah umi bisa aja" senyum Atiqah .

Rindu...

satu kata yg menggambarkan perasaanya saat ini.walaupun baru saja ia meninggalkan pondok tapi rasa rindu itu besar sekali ia rasakan.kebiasaanya di pondok serta rutinitasnya mengajar para santri membuatnya merindukan suasana pondok yg selalu tenang dan tentram membawa kedamaian tersendiri di hatinya.

"umi mau kebawah dulu ya sayang"ucap umi .

"mau Atiqah ambilkan umi?Atiqah menawarkan diri.

"tidak perlu nak,biar umi saja ".ucap umi sambil melangkah tersenyum

"baiklah umi".ucapnya

****

suasana pagi yg penuh keceriaan terjadi di dapur tatkala umi dan Atiqah saling bekerja sama membuat menu sarapan.

senyum dan tawa menghiasa dua wanita itu.

umi dengan sifat keibuanya dan Atiqah dengan sifat manjanya .umi sangat menikmati kegiatan bersama Atiqah anak semata wayangnya.

"kamu pintar masak juga sayang"puji umi melihat Atiqah cekatan menyiapkan sarapan pagi"

"bukan pintar umi,tapi memang kebiasaan Atiqah di pondok.semua santri perempuan wajib bisa memasak".

"wah begitu ya,berarti yg menyiapkan makanan para santri?"tanya umi.

"iya umi di sana di berlakukan jadwal rutin bergantian untuk santri memasak".

" assalamualaikum" sapa abi zaidan

"waalaikumsalam" balas umi dan Atiqah kompak.

umi mendatangi abi zaidan dan membawa segelas air minum ,sedangkan Atiqah yg masih memasak.

"abi coba cicipi masakanku " ucap Atiqah.

"Atiqah menyendokan sepotok kecil daging rendang untuk sang abi .abi zaidan menyuapkan daging itu kemulutnya .daging terasa empuk dengan racikan bumbu yg pas ,persis seperti buatan asli orang padang.

" wah putri abi pintar memasak juga ternyata,ini sangat lezat yg pernah abi makan bahkan umi aja kalah dengan mu nak" ucap abi zaidan sambil menggoda kedua wanita kesayangan dalam hidupnya.

"iyah deh umi kalah,dibandingkan masakan putrimu yg cantik ini" ucap umi pura- pura kesal.

"uluh-uluh umi ku ini jangan cemberut nanti cantiknya ilang loh ucap Atiqah tawa ringan mengiringi suasana pagi itu di dapur.

Nasywa memberikan nasi plus daging rendang pada sang suami.

" terima kasih" ucap zaidan,dengan menatap hangat sang istri tercinta.

" isstt ,umi dan abi ini d sini ada Atiqah.jangan saling bertatapan seperti itu". Protes Atiqah,namun tertawa juga. Melihat keromantisan kedua orang tuanya.

" kamu ini.cepat habiskan . Sarapan ya! Ucap nasywa dengan malu.

Zaidan hanya menggeleng- gelengkan kepala.

" iya,iya.ini juga udah mau abis" ucap Atiqah dengan cemberut .

" alhamdulillah. udah habis ini" Atiqah beranjak sambil membawa piring kotor ke bak wastafel lalu mencucinya.

Terpopuler

Comments

Dila cantik 💗🌸

Dila cantik 💗🌸

bagi dong nasi gorengnya Nasywa kayaknya enak tu😅

2023-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 pengenalan tokoh
2 pulang
3 kampus
4 'Alif lam mim...
5 meminta waktu
6 yogyakarta
7 jawaban Atiqah
8 kamulah jodohku
9 kantin
10 ~LDR~
11 pertemuan dua manusia
12 mengikhlaskan..
13 kesedihan zahra
14 keputusan abi sholeh
15 kecelakaan
16 kesedihan Arsyad
17 pemakaman
18 kenapa gelap??
19 berusaha ikhlas
20 Rindu..
21 kedatangan zahra
22 keputusan Atiqah
23 mengajar
24 Apa itu cinta??
25 amerika
26 rencana melamar
27 di terima atau di tolak?
28 keputusan yg di ambil Atiqah
29 memelukmu lewat doa
30 empat tahun yg lalu
31 ada apa dengan mirza?
32 di pondok pesantren
33 pertemuan yg menyakitkan part1
34 pertemuan yg menyakitkan part2
35 sebuah perjanjian
36 frustasi
37 kemarahan arsyad
38 membujuknya ..
39 kecewa
40 dua hari lagi
41 kabar bahagia
42 mengajar
43 satu hari menjelang pernikahan
44 merelakan ..
45 ngidam
46 pernikahan 1
47 pernikahan 2
48 cemburu
49 LDR lagi
50 keguguran
51 ujian hidup
52 Rindu..
53 hak suami
54 presidir/CEO
55 Bertemu
56 koma
57 Dunia lain
58 aku pamit
59 sebuah keajaiban
60 bagaimana keadaan ustadz mirza?
61 kebenaran yg terungkap
62 berkunjung ke pesantren
63 hamil
64 ngidam?
65 keram perut part1
66 keram perut part 2
67 hakikat hidup?
68 mood ibu hamil
69 makan malam romantis
70 cinta,kasih dan sayang.
71 Bianca??
72 sekilas kenangan
73 makan malam
74 keputusan Arsyad dan somasi
75 bersyukur
76 saudara syaiton
77 perawatan
78 takut kehilangan mu
79 penyekapan
80 balas dendam vs memaafkan
81 acara syukuran
82 jadikan ini sebuah pelajaran
83 aku bahagia
84 berserah
85 Ijab qabul
86 sepucuk surat
87 kehilangan
88 Berduka
Episodes

Updated 88 Episodes

1
pengenalan tokoh
2
pulang
3
kampus
4
'Alif lam mim...
5
meminta waktu
6
yogyakarta
7
jawaban Atiqah
8
kamulah jodohku
9
kantin
10
~LDR~
11
pertemuan dua manusia
12
mengikhlaskan..
13
kesedihan zahra
14
keputusan abi sholeh
15
kecelakaan
16
kesedihan Arsyad
17
pemakaman
18
kenapa gelap??
19
berusaha ikhlas
20
Rindu..
21
kedatangan zahra
22
keputusan Atiqah
23
mengajar
24
Apa itu cinta??
25
amerika
26
rencana melamar
27
di terima atau di tolak?
28
keputusan yg di ambil Atiqah
29
memelukmu lewat doa
30
empat tahun yg lalu
31
ada apa dengan mirza?
32
di pondok pesantren
33
pertemuan yg menyakitkan part1
34
pertemuan yg menyakitkan part2
35
sebuah perjanjian
36
frustasi
37
kemarahan arsyad
38
membujuknya ..
39
kecewa
40
dua hari lagi
41
kabar bahagia
42
mengajar
43
satu hari menjelang pernikahan
44
merelakan ..
45
ngidam
46
pernikahan 1
47
pernikahan 2
48
cemburu
49
LDR lagi
50
keguguran
51
ujian hidup
52
Rindu..
53
hak suami
54
presidir/CEO
55
Bertemu
56
koma
57
Dunia lain
58
aku pamit
59
sebuah keajaiban
60
bagaimana keadaan ustadz mirza?
61
kebenaran yg terungkap
62
berkunjung ke pesantren
63
hamil
64
ngidam?
65
keram perut part1
66
keram perut part 2
67
hakikat hidup?
68
mood ibu hamil
69
makan malam romantis
70
cinta,kasih dan sayang.
71
Bianca??
72
sekilas kenangan
73
makan malam
74
keputusan Arsyad dan somasi
75
bersyukur
76
saudara syaiton
77
perawatan
78
takut kehilangan mu
79
penyekapan
80
balas dendam vs memaafkan
81
acara syukuran
82
jadikan ini sebuah pelajaran
83
aku bahagia
84
berserah
85
Ijab qabul
86
sepucuk surat
87
kehilangan
88
Berduka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!