pergolakan batin

siapa yang bilang jika cinta bisa datang seiring berjalannya waktu, mungkin untuk sebagian orang itu mungkin bisa terjadi.

tapi berbeda kasus dengan ustadz Haris, meski dia sudah menjalaninya beberapa bulan.

cinta itu tak kunjung datang, sekarang dia menjalani hidup bersama dengan istrinya seperti hidup bersama adiknya sendiri.

"dek kapan kamu ke dokter?" tanya ustadz Haris yang tengah bersiap-siap ke sekolah gratis di desa.

"belum waktunya mas, menang kenapa?" tanya Rahayu yang kaget mendengar pertanyaan itu.

"jika sudah waktunya, bisa aku pergi bersamamu, karena aku ingin melihat jenis kelamin bayi kita," kata ustadz Haris mengusap perut Rahayu.

"iya mas, nanti aku beritahu, karena ayahnya sudah tak sabar sepertinya untuk mengendong bayi ini," kata Rahayu tersenyum.

"khem... maaf ganggu, bisa kita pergi, takut anak-anak nunggu," ajak ustadz Harun.

"baiklah, aku berangkat dulu," pamit ustadz Haris.

Rahayu terduduk di kursi, dia benar-benar gugup barusan, pasalnya kenapa tiba-tiba ustadz Haris bertanya seperti itu.

sedang selama perjalanan menuju sekolah, ustadz Haris nampak begitu diam, ustadz Harun tau jika pria itu sedang banyak yang di pikirkan.

"ada apa ustadz, kenapa kamu terlihat begitu pendiam beberapa bulan ini, padahal biasanya ustadz begitu cerewet," kata ustadz Harun.

"entahlah kadang aku merasa aneh, bagaimana bisa istriku hamil saat aku koma," kata ustadz Haris.

deg...

jantung ustadz Harun berdetak kencang, bagaimana bisa pria itu berpikiran seperti ini.

"ha-ha-ha ustadz bercanda ya, ya bisa lah orang ustadz dan Neng Rahayu kan suami istri, masak gak boleh hamil," kata ustadz Harun.

"kamu malah membuatku curiga, karena hubungan ku dan istriku tak seperti yang kamu pikirkan," kata ustadz Haris yang pergi mempercepat langkahnya.

ustadz Harun hanya diam di tempatnya dan sedikit kaget, "hei ustadz Harun, kenapa diam, cepatlah!!"

"iya tad," jawab pria itu yang sadar.

mereka menuju ke sekolah yang di dirikan di bekas kebun milik orang tua dari Rahayu.

ada lima puluh anak yang belajar di sekolah itu, meski sebagian besar adalah laki-laki, tapi juga ada anak perempuan.

dan juga ada jelas untuk orang dewasa yang masih buta huruf dan tak bisa membaca.

ustadz Haris menjelaskan dengan telaten agar semua orang bisa mengerti.

tak butuh waktu lama, para warga pun mengikuti semua yang di ajarkan oleh pria itu.

"baiklah, sekarang siapapun boleh bertanya?" kata ustadz Haris.

"pak guru, boleh bertanya tentang agama?" tanya seorang bapak.

"tentu, selama saya bisa menjawabnya, insyaallah akan saya jawab pak," kata ustadz Haris merasa senang.

"apa hukum seorang istri yang berduaan dengan pria lain saat suaminya sakit?"

deg...

ustadz Haris langsung merasa di tampar sesuatu, "apa hukumnya, yang pasti tak boleh, terlebih suaminya sakit seharusnya dia menjaga dan merawat suaminya,"

"terus bagaimana dengan Rahayu yang selalu bersama ustadz Harun saat pak guru sakit di kota,"

"apa maksudnya pak?" kaget ustadz Haris

"Rahayu selalu bersama ustadz Harun saat di desa, dan terlihat tersenyum cerah saat bersama ustadz Harun, kami melihatnya saat pembangunan masjid, padahal kami semua tau jika pak guru sedang berjuang untuk pulih setelah tidur panjang, kenapa dia memilih di desa dengan pria lain di banding dengan suaminya," kata pak Toha.

ustadz Haris baru sadar juga sekarang, kenapa harus mami Tasya yang menemaninya, seharusnya istrinya yang menemaninya terapi.

"itu benar ustadz, saya juga sering melihat mereka berjalan santai saat beli sayur cuma berdua, tak ada orang ketiga," kata seorang ibu.

"apa kalian bisa mempertanggungjawabkan ucapan kalian?" tanya ustadz Haris.

"tentu ustadz, meski kami orang bodoh, kami bisa membedakan apa itu yang baik dan yang buruk," kata pak Toha.

"hukum apa yang kalian tanyakan adalah salah, tak seharusnya seorang istri melakukan hal seperti itu saat suaminya sakit, terlebih berduaan bersama seorang pria tanpa sepengetahuan suaminya," kata ustadz Haris dengan senyum.

"bukankah itu bisa mendatangkan dosa,"

"saya tidak bisa menilai seseorang itu berdosa atau tidak, karena saya bukan Tuhan," jawab ustadz Haris.

padahal dia menyembunyikan semua perasaannya.

"baiklah, saya kasih waktu belajar Lima belas menit, saya akan ambil soal ulangan, dan semua siap ulangan?" tanya ustadz Haris.

"siap pak guru," jawab para warga.

dia pun menuju ke kantor, tapi langkahnya terhenti saat mendengar suara tawa.

saat dia masuk kedalam ruangan itu, ternyata ada Rahayu yang sedang berbincang dengan ustadz Harun.

"assalamualaikum..." salam di ucapkan oleh ustadz Haris.

"waalaikum salam... ustadz sudah selesai, lihat neng Rahayu membawakan beberapa kue untuk semua guru," kata ustadz Harun.

"iya mas, aku tadi mencoba resep baru," kata Rahayu dengan senang hati.

ustadz Haris mengambil soal ulangan di mejanya, dan melihat kue itu,dia hanya tersenyum.

"sepertinya kamu lupa atau memang tidak tau, jika aku paling benci kue coklat, dan sangat menyukai kue rasa pandan, ah maaf seharusnya aku bilang ya, tapi pekerjaan ku belum selesai, aku permisi dulu," kata ustadz Haris yang langsung pergi.

ucapan pria itu seperti tamparan berat untuk Rahayu, bagaimana bisa dia dengan bangga menunjukkan kue itu.

"neng tidak apa-apa?" tanya ustadz Harun yang merasa kasihan dengan Rahayu.

"iya ustadz saya baik-baik saja, saya permisi pulang dulu," kata Rahayu.

dia pun berjalan pergi, ustadz Harun pun merasa bingung sekarang, kenapa Semuanya jadi rumit, padahal semua sudah berjalan normal.

tapi sebenarnya apa yang terjadi, tak mungkin kan jika kesalahan semalam itu bisa menghancurkan segalanya.

ustadz Haris membagikan ulangan yang dia tulis sendiri, dan setiap soal berbeda dengan yang lain.

"silahkan kalian mencontek sesama teman, jika bisa," kata ustadz Haris menahan senyumnya.

"bagaimana bisa menyontek pak guru, orang semua soalnya berbeda begini," protes para warga yang memancing gelak tawa.

"baiklah waktu kalian satu setengah jam, dan untuk nilai tertinggi ada hadiah yang menanti," kata ustadz Haris.

"siap pak guru!!"

sebenarnya semua soal itu sana hanya saja ustadz Haris membolak-balik kata saja.

ustadz Haris mengawasi ulangan sambil membaca tasbih karena untuk menenangkan dirinya.

sedang Rahayu bingung, bagaimana jika suaminya sampai tahu, apa yang akan terjadi.

apa dia akan menanggung beban malu yang sangat besar, terlebih-lebih tak ada yang tau selain dia dan Tuhan.

keajaiban datang saat semua keluarga mulai putus asa, Ilya yang sudah koma selama tiga bulan akhirnya membuka mata.

ustadz Amir dan keluarga besarnya sangat bahagia bisa melihat putrinya kembali di tengah-tengah keluarga mereka lagi.

para tim dokter juga tak mengira akan hal itu, pasalnya gadis yang sudah seperti mati suri itu kembali bisa membuka matanya.

"Alhamdulillah ya Allah... putriku kembali," tangis ustadzah Aisyah.

"ibu...".

Terpopuler

Comments

Syakila Salsa

Syakila Salsa

duh kasian rahayu.. hufrt.. jadi MLS bacax.. sialx si harus ttp kukuh ma Ilya

2023-05-18

1

Sumawita

Sumawita

pasti Rahayu hamil sama ustadz Harun nih

2022-12-11

2

As Lynda

As Lynda

wahh kesalahan apa apa Rahayu hamil ank Ustad Harun wahh lagi2 akan ada masalah baru

2022-12-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!