pertarungan

"sialan, ternyata masih ada manusia yang bisa melakukan itu, ternyata anak bodoh itu tak membiarkan aku kembali ke dunia ini dengan tenang," marah Ki Bisono

ustadz Haris kini bersiap bersama dengan Ilya, "kita lakukan bersama Ilya,"

"iya ustadz, bismilah," jawab Ilya.

Ki Bisono melesat ingin melukai keduanya itu, tapi ustadz Haris berlari melawannya dengan tombak Cokro Geni.

setelah tombak itu menancap di dada pria itu, dia membuat Ki Bisono berbalik dan kini giliran anak panah itu menembus tubuh pria itu juga di bagian dada

"ha-ha-ha, aku kira kalian pintar, ternyata kalian bodoh, buktinya dua pusaka sakti ini tak berguna di tangan kalian," ejek Ki Bisono.

"kami belum membaca doa itu kakek buyut," kata ustadz Haris.

Ilya mulai menangkap tangannya dan duduk di tanah, begitupun dengan ustadz Haris.

keduanya mulai membaca doa yang pernah di ajarkan oleh Rakasa dan Wulan.

Ki Bisono berteriak kesakitan karena kedua benda pusaka itu mulai menunjukkan kekuatannya.

"sialan!!! aku akan membunuh mu," kata Ki Bisono yang jatuh tapi berusaha mencabut tombak dan anak panah itu.

Ilya membuka mata saat melihat Ki Bisono ingin melempar tombak milik ustadz Haris kembali ke pria itu.

dia bangkit dan berlari sebisanya, dan menghadang tombak itu untuk ustadz Haris, "tidak boleh!!" teriaknya.

tombak itu menembus perutnya, Ilya pun muntah darah dan berhasil menahan tombak itu.

"Ilya!!" teriak ustadz Haris melihat wanita itu terjatuh di depannya.

bahkan Ilya sempat menarik kembali tombak itu hingga terlepas, Ki Bisono menghilang.

anak buah Cakra meringkus pak taji dan semua warga di bantu para santri.

ustadz Haris memeluk Ilya yang jatuh, "tidak Ilya jangan menutup mata aku akan membawa mu ke rumah sakit," kata ustadz Haris.

"maaf, aku seharusnya lebih kuat untuk membantu melawan pria itu, aku selalu berdoa agar kamu bisa terus berjuang ustadz..." lirih Ilya

"tidak... tidak... tetap diam jangan banyak bicara lagi... kita pergi ke rumah sakit, aku tak bisa jika kamu juga meninggalkan ku juga, aku baru sadar jika aku mencintaimu Ilya!!" teriak ustadz Haris memeluk wanita itu.

"terima kasih ya Allah aku sudah mendengarnya, aku mencintaimu..." kata Ilya yang menutup mata.

"tidak!!" teriak ustadz Haris memeluk Ilya dan membawanya dengan tangannya sendiri.

mami Tasya kaget mendengar pengakuan kedua orang itu, bahkan ustadz Haris yang jarang menunjukkan ekspresi, bisa terlihat sedih dan putus asa seperti itu.

semua orang yang terluka di bawa ke rumah sakit, Ilya sedang di ruang operasi, beruntung gadis itu masih bertahan.

sedang Cakra dan ayah Arkan juga mendapatkan perawatan serius, dan ustadz Haris terus menangis.

bagaimana dia tak bisa melindungi wanita yang selalu tersenyum dan ada untuknya, dan wanita yang dia cintai.

sedang di desa pun tak kalah Keos dengan yayasan pondok pesantren, ustadz Harun sedang mengajak Rahayu berlari untuk menyelamatkan diri.

pasalnya mereka di kejar para warga yang bersikap aneh, mereka kini berada di hutan untuk menghindar dari kejaran.

"ah... sakit!!" kata Rahayu kesakitan.

tanpa di duga, ustadz Harun langsung mengendong Rahayu di punggungnya,"kita harus terus berjalan sampai bisa pergi dari desa ini,"

mereka pergi tanpa arah dan tujuan, mereka sampai di sebuah aliran sungai yang penuh batu dan terlihat sangat jernih.

"ustadz ini kita harus bagaimana?"

"kita ikuti saja aliran sungai ini, hingga menuju ke mana, karena aku juga tak tau harus bagaimana," kata ustadz Harun.

beruntung mereka semua menemukan sebuah gua yang terlihat sangat aman, akhirnya mereka bersembunyi di sana.

ustadz Harun melihat kaki dari Rahayu yang ternyata terluka karena sebuah duri yang menancap dan membuat luka cukup dalam.

"maaf melukai mu neng," kata ustadz Harun.

Rahayu menahan suaranya agar tak keluar saat duri itu di cabut, setelah itu ustadz Harun membalutnya dengan kain.

"untuk sementara kita duduk di sini dulu sampai semua kembali normal, dan besok pagi aku yakin kita bisa kembali ke desa,"

"ustadz yakin," kata Ahmad.

"bismillah yakin," jawab ustadz Harun.

malam itu semua orang tidur dengan perasaan was-was, pasalnya mereka bisa di buru kapan pun.

tapi mereka juga harus mengikuti arahan dari ustadz Harun yang sekarang menjadi pimpinan dari kelompok mereka.

tapi yang tanpa disadari, ustadz Harun terus melihat Rahayu, dia merasa iba pada wanita itu.

"kamu terluka dan harus seperti ini, ustadz Haris mungkin mencintai wanita lain dan pria itu sulit membuka hati untuk seseorang, semoga kamu akan di berikan jalan yang benar dalam hubungan rumit ini ya," lirih ustadz Harun.

tanpa di ketahui oleh ustadz Harun, Rahayu mendengar semua yang di katakan olehnya.

hingga sekarang gadis itu hanya bisa menendang perasaannya, ustadz Haris masih duduk diam di rumah sakit.

mami Tasya menyentuh pundak putra laki-lakinya itu, "sebaiknya kamu pulang, dan lihat apa istriku dalam masalah," kata mami Tasya.

"kenapa harus aku, pengorbanan kami sudah sebesar ini, tapi mami masih bisa mengatakan itu," jawab ustadz Haris.

"tapi tak baik meninggalkan istriku di saat seperti ini," kata mami Tasya.

"tapi kenapa harus aku!! mami tau yang terjadi, bahkan tak bisa menyentuhnya sedikit pun berdekatan saja membuatku marah, tapi baiklah ini pilihan ku, dan jika sampai terjadi sesuatu pada Ilya, maaf... aku tak bisa bertahan mami," kata ustadz Haris yang pergi meninggalkan rumah sakit.

mami Tasya hanya diam, dia tak mengira jika akan mendengar semua itu dari putranya.

ustadz Haris menuju ke desa Kantil, dalam keadaan marah, kesal, sedih dan putus asa jadi satu.

saat masuk kedalam desa itu sudah hampir pagi, dan para warga mengepung rumahnya.

dan semua warga itu terlihat seperti warga yang menyerang pesantren, dia mengambil bambu kuning dan mulai menghajar semua warga hingga pingsan.

setelah semua warga pingsan, dia berdiri seorang diri, dan mencari jejak para saudaranya, "ustadz Harun, pulang aku di rumah,"

ustadz Harun yang mendengar tranmisi suara itu langsung membangunkan semua orang mereka dan mengajaknya untuk kembali ke desa.

mereka kaget saat melihat warga sudah di ikat oleh ustadz Haris sendirian, bagaimana bisa pria itu melakukannya sendiri.

melihat Suaminya, Rahayu berlari sebisanya dan memeluk tubuh ustadz Haris.

"mas Alhamdulillah.... mas sudah kembali,"

"iya dek,"

ustadz Harun melihat sosok ustadz Haris lain, matanya yang penuh dendam, dan itu tak baik.

karena ustadz Haris yang dia kenal selalu tanpa ekspresi meski jahil, tapi kalau sampai pria itu berekspresi seperti itu.

itu berarti ada kejadian buruk yang terjadi di pesantren, "ustadz apa semuanya baik di pesantren," tanya ustadz Harun.

Terpopuler

Comments

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2022-12-09

1

Tukang Halu🤭

Tukang Halu🤭

semoga Ilya baik-baik saja maak,,

2022-12-08

1

As Lynda

As Lynda

kamu menyerlahkan siap Ustad Haris tiada siapa yg memaksa kami untuk membantu dan menikahi Rahayu knpa kamu tak jujur dari awal klau kmu mencintai perempuan lain. klau skrg kamu mau gimna dan melukai perempuan lain lebih baik kamu ceraikan saja Rahayu

2022-12-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!