pernikahan mendadak

Rahayu sudah di rias oleh mami Tasya, sedang ustadz Haris sedang duduk sambil membaca dzikir.

ustadz Harun yang melihat hanya mengeleng pelan, "kenapa ustadz,kamu sepertinya terlihat tak tenang,"

"menurut mu tad, apa kamu bisa tenang dengan pernikahan yang bukan karena cinta, tapi setidaknya aku akan belajar mencintai dirinya," kata ustadz Haris.

"ya harus lah, tapi saat nanti kamu punya pertanyaan, siapa yang aku cintai, tutup matamu dan tanya hatimu, lihat siapa yang akan muncul di sana," kata ustadz Harun.

"baiklah aku mengerti," jawab ustadz Haris.

pukul sembilan pagi, semua sudah siap pada tempatnya, semua orang sudah datang.

Ilya duduk di samping umi Kalila yang sedang mengendong cucunya yang masih merah.

ya Cakra di minta datang untuk jadi saksi, dan dia akan memberikan beberapa wejangan pada ustadz Haris saat akan pergi ke desa itu.

acara pernikahan akan segera di mulai, Rahayu datang bersama mami Tasya dengan mengenakan pakaian gamis putih yang terlihat anggun.

Shafa mengenggam tangan Ilya, "tenang aku baik-baik saja," kata Ilya tersenyum meyakinkan sahabatnya itu.

"Ya Allah... kenapa harus Ilya yang mengalami ini, setidaknya sekali saja biarkan dia bisa bahagia bersama dengan orang yang dia cintai," batin Shafa.

tak butuh waktu lama, setelah Rahayu meminta ustadz sepuh menjadi walinya.

pernikahan pun di laksanakan, dengan sekali nafas, ustadz Haris mengucapakan ijab Kabul.

acara di lanjutkan dengan walimatul ursy, dan setelah semua tata cara selesai, akhirnya hal yang harus di lakukan oleh ustadz Haris.

"maaf adik ipar,boleh aku menyentuh tangan mu," tanya Cakra.

"tentu mas," jawab Rahayu.

Cakra melihat ada sesuatu yang terjadi, dia berada di sebuah malam hujan yang cukup deras.

seorang wanita melahirkan di sebuah gua, "sakit pak... aku tak sanggup lagi," tangis wanita itu

"sabar Bu, sebentar lagi anak kita akan lahir," kata pria yang di perkirakan Cakra adalah suami wanita itu.

tak butuh waktu lama, seorang bayi lahir dari perut wanita itu, Cakra melihatnya hanya dengan diam.

tak lama bagi kedua lahir, dan di atas perutnya ada sebuah keris, "kenapa bayi kita memiliki benda ini?" bingung pria itu.

tiba-tiba keris itu berubah jadi ular dan menghilang ke arah tubuh bayi yang satu lagi.

"pak, jika kita tetap di sini, anak-anak kita bagaimana bisa tumbuh dengan baik," tanya wanita itu.

"baiklah sekarang kita pergi dari desa ini sayang," kata pria itu.

pria itu melihat ada beberapa warga yang sedang lewat, dan ternyata ada kejadian yang membuat mereka kaget.

seorang pria tua datang, "buang salah satu anak kalian, jika tidak kalian bisa kehilangan mereka,"

"tapi kenapa pak,"

"sudah buang saja, karena ini demi kebaikannya," perintah pria tua itu.

benar saja tak lama, salah satu bayi di hanyutkan di sungai. sedang mereka hanya pulang membawa satu bayi.

tiba-tiba Cakra melompat ke waktu yang berbeda beberapa tahun, dia melihat seorang gadis kecil berlarian di halaman rumahnya saat seorang pria datang.

itu adalah pertama kali Ki Bisono bertemu Rahayu kecil, "loh mas Bisono sudah datang, bagaimana keadaan mu?"

"baik mas, tapi aku datang kesini ingin mengajak mu untuk menjadikan tempat ini sebagai pusat kejayaan juta, dan dengan ilmu kita, kita bisa menguasai seluruh desa di sekitar sini dan bisa mendirikan padepokan seperti di desa sebelah,", ajak pria itu.

"tidak mau, karena aku tak ingin tersesat makin jauh, cukup aku mau hidup seperti orang normal saja," kata pria itu

tanpa di duga, Ki Bisono pun melakukan niatannya, berkali-kali pak Suyono mengingatkan pria itu tapi tak di gubris olehnya.

tiba-tiba Cakra di tarik ke sebuah kejadian buruk malam maaf itu, dia bisa melihat sosok Ki Bisono yang menyeringai.

"kamu sudah menolak ku, dan bahkan kamu berani menganggu kesenangan ku,maka ini yang kamu dapatkan," gumamnya.

Cakra mendekat ke arah Ki Bisono, "ketemu, kamu musuh ku," gumam Cakra menyeringai.

Ki Bisono yang seperti merasakan kekuatan besar, dia mundur sedikit karena kekuatannya tak akan sebanding.

Cakra tersenyum membuka matanya, "harus ikuti aku dulu, aku akan mengatakan sesuatu, dan lagi ada tamu yang ingin bertemu dengan kita,"

ustadz Haris bangkit, "ustadz Harun, kamu juga,"

mereka bertiga keluar dari pondok pesantren, "tugas mu tak akan mudah harus, kamu hanya bisa membuat kekacauan di desa itu, tapi membunuh pria busuk itu bukan tugas mu," kata Cakra tersenyum.

"apa maksudnya mas," kata ustadz Haris bingung dan melihat apa yang sedang di lihat pria itu.

mereka kaget melihat seorang pria yang melihat kedalam area pondok pesantren.

kedua pria itu memiliki aura gelap, tiba-tiba Cakra menghilang dan sudah berdiri di samping pria itu.

"assalamualaikum.... mau dia Ki Bisono, apa anda ingin bertemu afik ipar ku," kata Cakra penuh penekanan.

Cakra menyentuh pundak pria itu, dan memijatnya dan membuat Ki Bisono sampai jatuh ke tanah.

"kenapa malah berlutut ki Bisono, apa anda sudah kalah duluan," kata Cakra tersenyum.

"aku memang bukan tandingan mu, tapi aku tak pernah menganggu mu, tapi kenapa kamu mau mengusikku?"

"sayangnya, wanita yang kamu ingin kan itu adalah adik ipar ku, dan siapapun yang berani mengusiknya maka aku akan membuatnya menyesal, dan ingat kedua wajah pria itu, berani membuatnya lecet sedikit saja, kepala mu lepas dari tubuh mu," kata Ki Cakra.

"aku mengerti," kata Ki Bisono.

sedang pak Taji tak mengira ada orang yang bisa membuat Ki Bisono begitu ketakutan dan tak berdaya.

"sekarang pergi dari sini, atau aku tunjukkanlah siapa diriku," kata Cakra yang membuat mereka lari.

sedang ustadz Haris merasa di bodohi oleh saudaranya itu, "kenapa kamu menatapku seperti itu?"

"seharusnya mas saja yang membereskan pria itu, tapi kenapa harus aku sih," protes ustadz Haris.

"tapi sayang aku tak mau meninggalkan istri dan anak ku yang baru lahir, jadi tolong bereskan, karena hanya wanita pilihan yang bisa membuat pria itu mati," kata Cakra

"apa itu Rahayu,"

"kamu akan tau nanti, jadi tak perlu bingung sendiri," kata Cakra

"tapi mas Cakra, apa aku harus ikut juga?"

"ya karena kamu akan membantu ustadz Haris, dan bawa beberapa orang yang biasa membantu kalian melakukan ruqyah, dan ingat jangan melakukan semua dengan kekerasan, ingat berdakwah dengan cara yang lebih baik dan damai,"

"baik mas Cakra,"

ketiganya pun masuk, dan ustadz Haris serta Rahayu langsung menuju ke kamar milik mereka.

ustadz Haris harus melakukan hubungan suami istri bersama Rahayu.

sedang di sisi lain, ada Ilya yang menangis di dalam kamar mandi agar tak ada satu pun yang mendengar tangisan itu.

wanita itu sangat kehancuran dalam dirinya, bagaimana tidak dia harus bersikap baik-baik saja di depan semua orang.

meski hatinya sudah hancur lebur karena pernikahan itu.

Terpopuler

Comments

Yurnita Yurnita

Yurnita Yurnita

ngopi Thor

2023-02-19

0

Lilik Halimah

Lilik Halimah

aku kembali komen disini sdah mmbaca part yang mencurigai rahayu hamil sma siapa dan diceritakan selingkuh sama ustadz harun.. jelas2 disini diceritakan setelah akad HARIS MELAKUKAN HUBUNGAN SUAMI ISTRI BERSAMA RAHAYU trus kok dicurigai HARIS... ndak jelas

2023-01-25

1

Antonia Beti

Antonia Beti

ceritanya bagus thor, unik, dan menarik. tapi sayang penulisannya banyak typo nya thor. dan agak sulit dipahami alur nya. mungkin kosakata nya bisa diperbaiki supaya lebih ringan saat di baca

2023-01-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!