pilihan di terima

ustadz Haris mencoba untuk menanamkan pagar ghaib pada tubuh Rahayu, tapi sepertinya tak bisa.

"apa yang harus aku lakukan, gadis ini seperti tak bisa di tanam pagar ghaib," katanya kesal.

"kamu tau keturunan dari warga desa itu tak semudah itu menolongnya," kata ustadz sepuh yang membantu keponakannya itu.

"apa harus menikah, tentu Abi tau jika aku tak bisa menikah dengan orang yang tak aku cintai," kata ustadz Haris.

Ilya hanya bisa menahan semuanya, pasalnya dia tak boleh serakah, karena jodoh sudah ada yang mengaturnya.

"permisi ustadz saya bawa teh hangat untuk Rahayu," kata Ilya.

"tolong bantu dia minum Ilya," kata ustadz sepuh.

"inggeh ustadz,"

"Ilya bagaimana menurutmu jika ustadz Haris menikah untuk menolong semua warga desa yang sedang terkena masalah, apa pendapat mu?" tanya ustadz sepuh.

Ilya tersenyum sekilas, "tentu menolong orang untuk berjalan di jalan kebenaran itu hal baik, seandainya jika itu di perlukan tentu harus di lakukan, karna aku percaya jika cinta pasti akan datang dengan seiring waktu," jawab Ilya.

ustadz sepuh tak mengira akan mendapatkan jawaban itu, "tapi Ilya kaku tau apa yang selalu aku pegang dalam hidupku,"

"itu pilihan ustadz Haris, saya cuma mengatakan dalam sudut pandang saya," jawab Ilya lembut.

"kamu lakukan sholat istikharah Haris, dan pikirkan baik-baik, spa yang harus di lakukan, tentu kamu tak ingin makin banyak korban yang jatuh kan," kata ustadz sepuh.

di dalam gua tempat patung Arca yang di yakini sebagai Nyai Ratih Agung.

seorang pria sedang merokok karena lelah setelah melakukan olahraga bercocok tanam.

dia pun tak mengira jika hidupnya bisa semenyenangkan seperti saat ini.

"aku merasa beruntung, karena warga desa di sini bodoh, bagaimana bisa mereka percaya semua karangan ku, dan selama ini belum ada yang bisa menghancurkan semua perisai dan pagar yang aku buat, itu semakin menguntungkan," gumamnya.

terlebih dia sekarang menjadi penyuplai produsen ganja terbesar, karena tak ada orang yang menemukan desa itu.

warga desa pun dengan mudah menanamnya, tak hanya itu, mereka juga sangat bebas.

setelah puas dia pergi dari gua, semua warga menyapa pria itu dengn sopan.

"apa kelima pemuda itu belum pulang?" tanya Ki Bisono.

"belum Ki, sepertinya ada masalah, apa perlu kita kirim orang lagi untuk mencari mereka?" tanya pak Taji.

"biarkan kita saja Taji yang keluar, karena aku sudah menemukan tempat persembunyian dari Rahayu," kata Ki Bisono yang sudah berhasil melacak wanita itu.

ya ilmunya memang semakin besar, tapi dia harus menumbalkan gadis yang kabur itu jika ingin menambah kekuatannya semakin besar.

tak butuh waktu lama, Ki Bisono sampai di rumahnya.

pak Taji juga sudah pamit dan akan menyiapkan semua keperluan mereka berangkat besok.

"Romo baru pulang? apa ada kejadian lagi di desa, sepertinya setelah timbal kali ini desa akan sangat aman ya," kata Ningrum istri Ki Bisono.

"tentu, karena tumbal kali ini sangat baik, para wanita muda di bawa dua puluh tahun," jawab Ki Bisono.

"tapi kenapa sepertinya kalian masih mengincar Rahayu, toh wanita itu pasti sudah mati di dunia luar," kata Bu Ningrum.

"tak semudah itu Bu, karena Rahayu itu keturunan buruk, dia pasti bisa membahayakan desa, makanya Romo harus membunuhnya," kata pria itu.

"baiklah, kalau Romo ke luar desa, hati-hati ya," kata Bu Ningrum tang memeluk suaminya itu.

"tentu Bu,"

malam ini ustadz Haris memutuskan untuk sholat istikharah.

sedang Ilya melakukan hal yang sama, dia berdoa di sepertiga malam.

"Ya Allah tolong berikan keihklasan padaku, aku bukan bermaksud melanggar semua ketetapan mu, tapi mencintai pria yang selalu dalam hati ku tanpa ingin menerima balasan darinya, tapi aku mohon tolong jaga dia dalam semua langkah yang di ambilnya," kata Ilya.

Rahayu mendengar semua dia Ilya, "siapa pria yang beruntung itu," batin Rahayu.

dalam dzikir, tiba-tiba ustadz Haris melihat pertarungan dan membakar beberapa rumah.

disana dia melihat seseorang terkapar, dia pun membuka mata dan mengusap wajahnya pelan.

"apa ini terbaik, kalau begitu bismillah," kata ustadz Haris yang sudah tau jawabannya.

saat ingin meninggalkan masjid, ustadz sepuh dan ayah Arkan berdiri di depan pintu masjid, "kamu pasti bisa mengatasinya Haris,"

"bismillah ayah, bismilah..." jawab ustadz Haris.

keesokan harinya, mami Tasya menemui Rahayu yang sedang bersiap ingin ikut belajar di yayasan.

"assalamualaikum..."

"waalaikum salam,ada apa ibu?" tanya Rahayu yang kaget melihat sosok mami Tasya.

Ilya yang mengerti pun langsung pamit undur diri, mami Tasya sebelum Ilya pergi sempat memeluknya sebentar.

Ilya pun merasakan kehangatan pelukan seorang ibu, "Ilya masih ada pekerjaan mami, saya permisi dulu, assalamualaikum..."

"waalaikum salam," jawab Rahayu dan mami Tasya.

"Rahayu, bagaimana kabar mu nduk?"

"Alhamdulillah, baik bu, tapi ada apa ibu datang kesini?" tanya Rahayu.

"sebenarnya umi datang kesini untuk memintamu menjadi istri dari ustadz Haris, karena hanya dengan begitu ustadz Haris bisa menolong semua warga desa mu lepas dari cengkraman dukun itu,"

"tapi apa itu mungkin bu, karena sepertinya kita melakukan hal yang mustahil," kata Rahayu.

"insyaallah itu bisa di lakukan, tapi pertama-tama kalian harus bersama tinggal di sana, menghancurkan kepercayaan dari dalam, setelah itu biarkan Haris yang mengurusnya," kata mami Tasya.

"tapi kenapa harus menikah, tidak bisakah kami hanya kesana saja sebagai saudara," tanya Rahayu yang masih tak mau pernikahan hanya di jadikan alat untuk balas dendam.

"karena jika kamu masih menjaga kesucian mu, itu akan sulit, dan ustadz sepuh bilang jika sewaktu-waktu kamu bisa di bawa untuk di tumbalkan oleh dukun itu untuk memperoleh kekuatan yang makin besar lagi," terang mami Tasya.

mendengar jawaban itu, Rahayu pun menunduk, dan mengangguk mengiyakan permintaan dari mami Tasya.

"baiklah jika itu yang di haruskan oleh ustadz sepuh, saya akan mengikutinya, karena ayah juga sudah mempercayai ustadz sepuh," kata Rahayu.

sedang di dalam sebuah kamar khusus yang di gunakan untuk tempat persediaan bahan makanan murid di pondok.

terdengar suara lirih suara tangisan, dia hanya bisa menangis diam-diam seperti ini.

"kuat Ilya... kuat..." lirihnya sambil memukuli dadanya sendiri.

Ilya harus kuat menghadapi ini semua, tapi dua hanya seorang manusia biasa yang tak bisa berbohong, dia merasa sakit saat harus melihat pria yang dia cintai harus menikah dengan orang lain.

setelah puas menangis, Ilya bangkit dari tempatnya duduk, tapi dia berhenti karena melihat sosok tak ading sedang menatapnya.

tanpa bicara, umi Kalila hanya bisa memeluk gadis itu erat, "seng kuat ya nduk, umi yakin pasti akan ada yang bisa menjadi imam yang sudah di pilihkan untuk mu,"

"inggeh umi... inggeh..."

Ilya memeluk umi Kalila erat, dia pun merasa tenang sekarang, pasalnya umi Kalila selalu membuatnya tenang.

Ilya pun membantu persiapan untuk pernikahan antara ustadz Haris dan Rahayu.

sedang dari kejauhan ada sosok ustadz Harun yang memperhatikan Ilya satu jauh.

"kalau memang suka kenapa tak menyatakannya, lamar ustadz sebelum keduluan," kata Hanafi.

"mulut mu, sudah ayo bantu mempersiapkan di masjid," kata ustadz harun.

pasalnya dia tau cinta rumit yang di jalani antar tiga teman itu, tapi dia tak ingin ikut campur.p

Terpopuler

Comments

Yurnita Yurnita

Yurnita Yurnita

sedih aku Thor

2023-02-19

0

Tukang Halu🤭

Tukang Halu🤭

kasihan Ilya mencintai dalam diam,,😭

2022-12-04

1

Tukang Halu🤭

Tukang Halu🤭

lanjuut

2022-12-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!