Pertemuan tak terduga

Prasetya pada hari weekend itu sengaja mengajak Hanin dan juga Ali untuk pergi makan malam di sebuah restoran ternama yang terdapat di pusat kota.

Prasetya sengaja melakukan itu untuk membuat Hanin merasa bahagia menjelang persalinan.

Tanggal prediksi lahir sang istri sudah semakin mendekati. Pras ingin menghadirkan suasana hati yang gembira dan bersemangat untuk Hanin. Untuk menyambut kehadiran keluarga baru mereka secara khusus pada malam itu Prasetya mengajak anak dan istrinya untuk makan malam di sebuah restoran yang spesial.

Dengan penuh perhatian dan rasa sayang. Pras melayani sang istri.

Ketika mereka sedang asyik melakukan makan malam. Tanpa sengaja di sudut meja yang berjarak lumayan jauh dari tempat ia saat ini duduk. Hanin melihat Kinanti bersama dengan seorang pria.

Ketika Hanin memperhatikan Kinanti yang tengah menikmati makan malam bersama seorang pria. Di sebelahnya, ada seorang bayi yang duduk di sebuah babychair.

Baby itu nampak ceria duduk di kursi bayi sambil memegang botol susu di tangannya. Dan di sebelahnya ada seorang baby sister yang sepertinya ditugaskan untuk menjaga bayi tersebut.

Dari sana, Hanin memperhatikan dan memastikan apakah benar yang dilihat itu adalah Kinanti. Karena bisa saja ia salah melihat.

Karena pada saat itu Pras duduk menghadap ke arah dirinya. Berarti Prasetya tidak melihat jika ada Kinan di belakangnya.

Dalam hati Hanin berpikir. Siapa kira-kira Pria yang bersama dengan Kinanti itu.

Karena di sebelahnya ada seorang anak kecil. Hanin pun paham dan tahu bahwa itu pasti anaknya Kinanti. Yang beberapa hari lalu membuat hati sang suami gundah karena ia belum melihat wajah anaknya.

Tidak ingin menyembunyikan apa yang baru saja ia lihat. Hanin kemudian memberitahu Prasetya.

"Mas Mas, coba Mas menengok ke belakang di sudut meja yang sebelah sana." ucap Hanin sambil menunjukkan arah meja yang ia maksud.

Prasetya lantas mengikuti arah telunjuk tangan Hanin yang disyaratkan ia harus melihat ke arah tersebut.

Pras kemudian menoleh ke belakang dan mencoba untuk mengamati sesuatu. Ternyata saat itu Pras belum juga paham.

"Memangnya ada apa sayang. Ada apa di belakangku?" Tanya Prasetya penasaran

"Ada Kinanti dengan seseorang pria Mas." jawab Hanin.

Mendengar nama itu di sebut Hanin langsung membuat Prasetya terkesiap.

"Di sebelah mana?" tanya Prasetya lagi.

"Tepat di sudut sebelah kiri Mas. Dia duduk dengan seseorang pria dan sebelahnya ada seorang bayi, yang ditemani oleh baby sister di dekat bayi itu." ucap Hanin lagi.

Pras kemudian menoleh lagi ke belakang. Dan benar saja, saat ia dengan seksama memperhatikan wanita itu. Benar, wanita itu ternyata adalah Kinanti.

Bagaimana dia bisa berada di sini. Dia juga membawa anaknya ke sini. Ucap Pras dalam hati.

"Kinanti ternyata berada di Jakarta Mas. Dan laki-laki itu aku tidak tahu siapa."

Tidak ingin makan malamnya menjadi kacau gara-gara ada Kinanti di situ. Membuat Prasetya kemudian mencoba untuk mengalihkan perhatian Hanin.

"Sudah biar saja, kita nikmati makan malam kita saja." ucap Pras, mencoba untuk menetralkan suasana.

Tapi apa daya, pikirannya saat ini telah tertuju pada sosok bayi yang tengah duduk di samping Kinanti.

Pras langsung berfikir, bayi itu pasti adalah anaknya

Hanin yang sejak tadi memperhatikan wajah Prasetya pun paham. Jika saat ini suaminya itu sedang memikirkan bayi yang ada di sebelah Kinanti.

"Mas, Shafira ada di sini ternyata. Shafira ada di Jakarta bukan di Solo." ucap Hanin, tapi Pras diam tak menjawab.

Kemudian Prasetya menoleh lagi ke arah bayi tersebut. Dan ketika ia sedang menoleh ke bayi tersebut. Seorang baby sister meraih bayi itu dan ia membawanya ke suatu tempat.

Karena bayi itu tengah di bawah oleh baby sitternya menuju suatu tempat, yang mungkin mereka akan menuju toilet.

Dengan gerakan cepat, Prasetya kemudian langsung berinsut dari kursinya dan meminta izin pada Hanin untuk pergi ke toilet.

Dan benar tebakan Prasetya. Baby sitter itu sedang membawa bayi itu ke toilet.

Pras kemudian masuk ke toilet Pria hanya untuk sekedar cuci tangan. Setelah itu dia keluar lagi dan menunggu di sisi pintu.

Pras maksudnya untuk menunggu babysitter itu keluar dari toilet perempuan.

Tak lama berselang. Mereka pun keluar dari toilet. Pras kemudian langsung bergegas menghampiri babysitter tersebut.

"Maaf, menganggu sebentar." ucap Pras pada baby sitter tersebut.

"Iya Pak, ada apa?" tanya babysitter itu.

"Bayi nya sangat lucu dan cantik. Terlihat begitu menggemaskan. Siapa nama bayi ini." tanya Prasetya.

"Namanya Shafira Pak. Kami baru saja datang dari Solo. Saya dan majikan saya sedang mampir untuk makan di restoran ini." tutur babysitter tersebut.

"Oh, Saya cuma gemas dengan bayi ini." ucap Pras berpura pura. Padahal ia ingin memastikan jika bayi itu benar adalah anaknya. Setelah meyakini bayi tersebut adalah anaknya. Pras kemudian memegang sejenak pipi bayi itu.

Setelah sudah tau jika itu adalah baby Shafira. Pras kemudian berjalan kembali ke mejanya.

Saat Pras kembali ke mejanya. Baby sister dan balita yang bernama Shafira itu kembali juga ke meja mereka.

Sekali lagi Pras menoleh ke arah sudut meja. Pras bertanya tanya. Siapa sebenarnya Pria yang bersama Kinan. Meksi ia tak peduli, Pras juga penasaran.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***