Keberuntungan Kinanti

"Lain kali Bapak tidak usah memberikan tumpangan pada saya Pak. Saya jadi tidak enak sama bapak dan juga tidak enak dengan karyawan yang lain." Ucap Kinanti pada Bima. Yang pada saat itu ia sudah ada di dalam mobil sang bos.

"Tenang saja Kinanti. Kamu ini jadi orang jangan terlalu banyak tidak enaknya. Aku kan bos di perusahaan ku sendiri. Aku berhak melakukan apa saja. Aku berhak memberikan apresiasi dan perhatian secara khusus untuk semua karyawan ku, termasuk kamu. Aku menilai kamu itu tidak hanya cantik tapi kamu itu adalah seseorang yang sangat luar biasa dedikasinya dalam melaksanakan sebuah pekerjaan. Oh ya, aku dengar kamu sudah memiliki anak. Apakah anakku di sini?"

Deg...... dalam hati, Kinan bigung. Dari mana sang bos tau jika ia punya anak.

"Iya Pak, saya sudah memiliki anak. Tapi anak saya di kampung, tinggal bersama ibu dan bapak saya."

"Kenapa tidak kau bawa ke Jakarta."

"Saya baru perintis pekerjaan Pak. Saya belum mampu untuk bisa menyewa rumah untuk tempat tinggal putri saya. Dan saya juga belum mampu untuk membayar seorang baby sister untuk merawat anak saya saat saya bekerja. Tujuan saya merantau ke Jakarta ini juga karena demi anak saya. Saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak saya dan juga orang tua saya."

"Wah, mulia sekali kamu Kinan." puji Bima.

"Memangnya di mana suami mu, apakah dia tidak memberikan nafkah untuk kamu dan anak mu?"

Dan, pertanyaan Bimasena menjadi sebuah pertanyaan yang sulit untuk Kinan jawab.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Bermula dari Bimasena memberikan jabatan terhadap Kinanti. Dan setelah ia memberikan tumpangan sore itu pada Kinan.

Hubungan antara Kinanti dan Bimasena kini menjadi sangat dekat dan juga akrab.

Berselang sebulan kemudian. Kinan menerima ungkapan perasaan yang Bima katakan terhadap dirinya.

Bima mengutarakan perasaannya bahwa ia telah jatuh cinta dengan Kinanti.

Tidak hanya mengutarakan isi hatinya. Bimasena juga ingin Kinanti mau menjadi kekasihnya.

Karena tidak ingin terlalu mudah mengiyakan dan menerima perasaan Bima. Kinan meminta waktu untuk menjawab semua perasaan yang di tunjukan oleh sang bos.

Dan sebulan kemudian. Akhirnya Kinan menyerah.

Kinan tak kuasa untuk menolak cinta Pria gagah perkasa tersebut.

Apalagi Bima sudah mengajak Kinan untuk menjalani hubungan yang mengarah ke jenjang yang lebih serius.

Karena terus menerus di dekati dan dihujani dengan berbagai perhatian dan chat chat sayang. Sedikit demi sedikit Kinan pun menaruh rasa suka pada Bimasena.

Pada suatu hari, saat mereka sedang menikmati makan malam romantis di sebuah restoran. Bimasena menunjukkan keseriusannya untuk melamar Kinan.

Kaget saat dirinya dilamar oleh sang Bos. Membuat Kinan tidak percaya dengan kesungguhan sang bos yang ingin melamar dirinya.

Karena sudah merasa Bima begitu serius dengan dirinya. Kinanti kemudian menantang sang Bos. Jika ia berani dan serius ingin melamar dirinya. Maka ia harus pergi ke Solo untuk meminta izin kepada kedua orang tuanya.

Dan ternyata Bimasena menjabaninya. Bima secara khusus pergi ke Solo dan secara terang-terangan memberitahu kepada kedua orang tua Kinan jika ia sangat mencintai anak mereka dan ingin menjadikan Kinanti istri.

Setelah melihat semua usaha yang dilakukan oleh Bimasena sudah cukup meyakinkan. Membuat ibu satu anak itu yakin dengan keputusan yang akan ia ambil.

Mungkin ini adalah saatnya bagi dirinya untuk memulai hidup baru. Dengan seorang agar perasaan cintanya terhadap Prasetya Wijaya sedikit demi sedikit akan hilang di hatinya.

Oleh sebab itu, Kinan ingin mencoba untuk bisa mencintai dan menyukai Bima sepenuhnya.

Setelah mengantongi izin dan restu dari kedua orang tua Kinan. Bimasena menikahi Kinanti secara sirih di Solo.

Dihadapan kedua orang tua Kinanti dan dihadapan para saksi. Bimasena secara sirih pada hari itu telah sah memperistri Kinanti.

Sebenarnya keluarga Kinanti dan Kinan sendiri mempertanyakan kenapa mereka harus menikah siri.

Kenapa tidak menikah secara sah saja. Tetapi Bima memberikan alasan-alasan jika dirinya masih sibuk dengan pekerjaan dan belum sempat untuk pengurus itu.

Bimasena memberikan janji kepada Kinanti dan juga kedua orang tuanya jika secepatnya ia akan mengurus pernikahannya secara sah.

Setelah sah memperistri Kinanti secara sirih. Kinan di boyong oleh Bima kembali ke Jakarta.

Di Jakarta, Kinanti dihadiahi sebuah rumah mewah yang besar di sebuah hunian mewah di pusat ibu kota.

Tidak hanya memboyong Kinan, Bima juga menyuruh Kinanti untuk mengajak anaknya.

Kinanti pun senang, karena Bima menerima anaknya.

Sungguh sebuah anugerah yang luar biasa yang dirasakan Kinan ketika ia bertemu dengan Bimasena.

Seseorang Pria yang gentle, yang baik, yang telah mengangkat dirinya menjadi seorang wanita yang punya martabat dan kehormatan.

Kinanti juga tidak lagi bekerja di perusahaan. Karena Bimasena tidak mengizinkan Kinanti untuk bekerja.

Sehingga saat ini, pure Kinan hanya menjadi seorang ibu rumah tangga. Menjadi Nyonya Bimasena di kediamannya yang mewah.

Hal yang membuat Kinan semakin bahagia adalah. Ia bisa berkumpul dengan putrinya Shafira.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***