Bimasena Anggara

Tiga Bulan Kemudian

Setelah menghabiskan sarapan. Seperti biasa Kinan melakukan panggilan video call pada ibunya untuk menyapa sang putri di kampung.

Biasanya, Kinan melakukan panggilan video call tiga kali dalam sehari. Pagi hari saat ia baru bangun tidur atau setelah sarapan, siang hari di jam makan siang dan sebelum tidur.

Kebiasaan itu selalu Kinan lakukan untuk bisa terus memantau dan mengikuti perkembangan sang putri.

Siang itu, setelah Kinan selesai makan siang. Kinan di datangi oleh sang bos di ruangannya

"Kinan, selesai makan siang ke ruangan ku ya." ucap Bimasena, seorang Pria gagah perkasa yang kira kira berumur sekitar 38 tahun. Dia adalah bos Kinanti di perusahaan tempat ia bekerja.

"Iya Pak." jawab Kinan patuh.

Setelah selesai makan siang. Kinan pun akhirnya mendatangi ruangan sang bos.

"Selamat siang Pak. Tadi Bapak menyuruh saya untuk datang kemari. Ada apa ya Pak?" tanya Kinan, yang merasa was was pada saat itu. Karena secara pribadi di panggil oleh atasan.

"Silahkan duduk Kinan. Nanti aku jelaskan." ucap Bimasena sambil tersenyum manis.

Kinan kemudian duduk di salah satu kursi yang sudah di tunjuk oleh Bima.

"Aku ingin memberitahumu tentang beberapa hal secara pribadi Kinan. Meskipun kamu adalah seorang karyawan baru. Tapi aku melihatmu sangat berbakat. Kamu bekerja sangat profesional dan sangat baik. Oleh sebab itu aku secara pribadi mempromosikan dirimu untuk menepati jabatan yang lebih tinggi daripada sebelumnya di perusahaan ini. Kebetulan posisi itu kini sedang kosong. Dan aku menilai kamu adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi itu." ucap Bimasena.

"Yang benar Pak. Sayakan baru 3 bulan bekerja di sini. Saya tidak ingin terjadi kecemburuan dengan karyawan yang lain Pak. Mungkin ada salah seorang karyawan yang bisa bapak angkat untuk mengisi posisi itu dari pada saya." Jawab Kinan, yang merasa tidak hati jika harus menerima tawaran naik jabatan. Mengingat dirinya adalah karyawan baru.

"Hal itu jangan kamu pikirkan. Kamu tenang saja. Mereka tidak akan bisa macam-macam sama kamu jika saya sudah mengambil keputusan." terang Bimasena.

"Kalau itu sudah menjadi keputusan Bapak. Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih Pak. Atas kenaikan jabatan untuk diri saya. Dan saya berjanji kepada Bapak. Jika saya akan bekerja dengan sangat baik lagi dan juga profesional."

"Aku percaya itu Kinan. Hanya itu yang ingin aku sampaikan sama kamu. Kamu boleh pergi."

"Terima kasih Pak."

Selepas keluar dari ruangan sang Bos. Hati Kinan sangat bahagia dan berbunga-bunga. Karena ia telah naik jabatan. Menduduki sebuah jabatan penting di tempat ia bekerja.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Sore itu, seperti biasa. Kinanti tengah menunggu kedatangan bus di sebuah halte.

Saat Kinan sedang menunggu bus. Sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan halte tempat Kinan sedang menunggu.

Seseorang dari dalam mobil kemudian membuka jendela kaca mobilnya. Seseorang itu ternyata adalah Bimasena.

Bima kemudian menyuruh Kinanti untuk masuk ke dalam mobil. Awalnya Kinan menolak.

Tapi karena ia tidak enak dengan kebaikan yang sudah sang bos berikan padanya. Akhirnya Kinan masuk ke mobil Bimasena dan mau untuk diantar pulang.

"Lain kali Bapak tidak usah memberikan tumpangan pada saya Pak. Saya jadi tidak enak sama bapak dan juga tidak enak dengan karyawan yang lain." Ucap Kinanti pada Bima. Yang pada saat itu ia sudah ada di dalam mobil sang bos.

"Tenang saja Kinanti. Kamu ini jadi orang jangan terlalu banyak tidak enaknya. Aku kan bos di perusahaan ku sendiri. Aku berhak melakukan apa saja. Aku berhak memberikan apresiasi dan perhatian secara khusus untuk semua karyawan ku, termasuk kamu. Aku menilai kamu itu tidak hanya cantik tapi kamu itu adalah seseorang yang sangat luar biasa dedikasinya dalam melaksanakan sebuah pekerjaan. Oh ya, aku dengar kamu sudah memiliki anak. Apakah anakku di sini?"

Deg...... dalam hati, Kinan bigung. Dari mana sang bos tau jika ia punya anak.

"Iya Pak, saya sudah memiliki anak. Tapi anak saya di kampung, tinggal bersama ibu dan bapak saya."

"Kenapa tidak kau bawa ke Jakarta."

"Saya baru perintis pekerjaan Pak. Saya belum mampu untuk bisa menyewa rumah untuk tempat tinggal putri saya. Dan saya juga belum mampu untuk membayar seorang baby sister untuk merawat anak saya saat saya bekerja. Tujuan saya merantau ke Jakarta ini juga karena demi anak saya. Saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak saya dan juga orang tua saya."

"Wah, mulia sekali kamu Kinan." puji Bima.

"Memangnya di mana suami mu, apakah dia tidak memberikan nafkah untuk kamu dan anak mu?"

Dan, pertanyaan Bimasena menjadi sebuah pertanyaan yang sulit untuk Kinan jawab.

Terpopuler

Comments

F.Queen

F.Queen

Bima ini demen sama Kinan apa ya ,kok baubaunya mepet trus sii

2022-12-16

1

Shanum❤️

Shanum❤️

Gak punya suami Pak ,jawab aja gitu
siapa tahu Bimasena itu mau jdi suami mu Kinan

2022-12-06

2

Risni A

Risni A

Bau bau jodoh nih

2022-12-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!