Perpisahan yang berat

Cinta buta yang Kinan rasakan pada Pras telah membuatnya menjadi wanita yang jahat.

Pernah di lubuk hatinya ia ingin memiliki pria sempurna itu.

Dengan mengunakan kehamilannya sebagai alasan untuk menjerat Pras.

Padahal saat itu kinan juga sudah siap di jadikan istri kedua. Tapi ternyata semua hanya angan-angannya.

Pras sama sekali tidak berkeinginan untuk menikahi dirinya. Padahal saat itu juga Kinan sudah berikan opsi dia mau di nikahin siri.

Kepergok nya dirinya dan Pras oleh Hanin. Justru malah membuat dirinya dan Pras putus komunikasi.

Dan pada saat itu lah, Kinan baru sadar. Ia harus lepas dari pengaruh Prasetya.

Pria yang ia cintai tapi tidak bisa ia miliki untuk selamanya.

Dan ia sadar, sudah saatnya ia menunjukan bahwa dirinya punya harga diri.

Hal itulah yang akhirnya membuat Kinan memutuskan untuk benar benar memutuskan komunikasi dengan Prasetya.

Ada secercah sakit hati yang Kinan rasakan ketika Prasetya mengirimkan pesan terakhir pada dirinya kala itu.

Kinan ini adalah pesan terakhir yang aku tulis untukmu. Setelah ini aku tidak akan berkomunikasi lagi denganmu. Aku berharap proses kelahiran anak itu lancar. Aku menyerahkan sepenuhnya tangung jawab anak itu terhadap dirimu dan keluargamu. Aku tidak akan datang di saat kamu melahirkan anak itu. Dan mungkin aku juga tidak kan menjenguknya.

Kita sudahi komunikasi kita. Soal tanggung jawab nafkah. Aku akan tepati janji ku. Mama yang akan mengurusnya. Jadi setelah ini, jangan pernah menghubungi ku lagi atau pun mengirimkan aku pesan apapun.

Kejadian kemarin sudah cukup membuat aku tau siapa kamu juga.

Aku mencintai istri ku dan keluarga ku. Aku tidak ingin kehidupan rumah tangga ku hancur karena kamu.

Jadi aku harap, komunikasi kita cukup sampai di sini. Tolong rawat anak itu dan kau tak perlu ceritakan pada nya jika aku ayahnya.

Aku tidaklah seorang ayah yang baik. Menikahlah dan jadikan suami mu sebagai ayah dari anak itu.

Maafkan aku, jika aku sudah bersikap seperti ini. Sekali lagi, jaga anak itu, besarkan dengan baik dan berikan kasih sayang.

Itulah pesan terakhir yang Prasetya tulis untuk Kinanti.

Sejak saat itu, Kinan juga memutuskan. Sudah tidak ada gunanya ia tetap menjalin komunikasi dengan Pras dan juga keluarganya. Karena Pras sendiri seolah-olah telah jijik dengan nya dan juga tidak mau tau dengan darah dagingnya sendiri.

Hal itu menjadi pukulan tersendiri bagi Kinanti.

Kinan sudah memutuskan untuk tidak lagi mau meminta minta pertanggung jawaban dalam bentuk apapun. Termasuk soal nafkah.

Saat ini, Kinan sedang memikirkan langkah apa yang terbaik yang akan ia lakukan kedepannya.

Tidak mungkin ia hanya berpangku tangan di kampung.

Sebagai wanita yang kini ada tagung jawaban yang harus ia pikul. Yaitu memberikan anak perempuan nafkah dan pembiayaan hidup.

Tidak mungkin ia membebankan tagung jawab itu pada kedua orang tuanya. Meskipun orang tuanya juga sudah siap untuk membesarkan baby Sahfira.

Kinan sudah memiliki rencananya sendiri.

Jika baby Shafira telah berumur 6 bulan lebih. Rencananya Kinan akan merantau ke Jakarta kembali untuk mencari pekerjaan.

Sedangkan Baby Sahfira akan Kinan titipkan pada Ibunya di kampung.

Setiap bulan ia akan mengirimkan uang untuk keperluan sang putri dan juga untuk keluarganya.

Keputusan itu Kinan ambil karena ia ingin menjaga harga dirinya dan ingin membesarkan sang anak sendiri tanpa bantuan siapapun.

Termasuk dari Prasetya selaku ayah biologis dari anak yang sudah ia lahirkan.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Tepat setelah baby Shafira kini berusia 6 bulan. Kinanti dengan begitu sedih dan dengan rasa berat hati harus meninggalkan sang anak.

Ia harus menjalankan semua misinya ke depan.

Karena itu juga demi kepentingan masa depan dirinya dan juga sang putri tercinta.

Tidak ada banyak hal yang ia bisa ia lakukan di kampung halaman di Solo. Dengan menggunakan ijazah dari kuliahnya. Kinan percaya dia akan bisa mendapatkan sebuah pekerjaan yang bagus di Jakarta.

Oleh sebab itu, Kinan yang juga sudah direstui oleh kedua orang tuanya untuk kembali merantau ke Jakarta. Tepat pada hari itu dengan berlinang air mata dan penuh rasa sedih. Ia harus meninggalkan sang putri Saphira di kampung bersama kedua orang tuanya.

Kinan yang sudah 6 bulan ini merawat sendiri sang Putri. Merasa sangat sedih saat harus meninggalkan sang anak.

Kinan berbisik ke telinga anaknya sebelum ia pergi.

Kalau tujuannya ke Jakarta adalah untuk masa depan mereka berdua.

"Sayang, maafkan mama jika mama harus pergi jauh dari kamu. Apa yang Mama lakukan saat ini adalah demi masa depan Shafira. Mama adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab untuk hidup Shafira. Baik-baik sama Eyang dan Kakung di kampung ya sayang. Mama pergi dulu merantau ke Jakarta. Semua Mama lakukan demi kamu sayang. Jika Mama sudah bagus keadaan perekonomiannya di sana. Mama janji, Mama akan membawamu kembali di sisi Mama. Dengan cara apapun, Mama akan bawa Shafira dekat lagi sama Mama, dan tidak akan berjauhan. Tapi untuk sementara ini, kita harus berjauhan dulu sayang. Baik-baik dulu sama Eyang dan Kakung di Solo. Mama bekerja untukmu." bisikkan itulah yang Kinan bisikan ke telinga sang putri sebelum ia pergi.

Dengan berlinang air mata, dan setelah menghujani sang putri dengan ciuman. Kinan kemudian pamit pada kedua orang tua nya.

"Titip Shafira Bu. Maafkan Kinan sudah menyusahkan ibu dengan harus merawat anak Kinan." ucap Kinan dengan di sertai tangisan.

"Kamu yang tegar Nduk. Kamu yang sudah memutuskan untuk mengambil alih tagung jawab sepenuhnya untuk membesarkan putri mu. Maka, kamu harus kuat dan Ibu doa kan yang terbaik untuk kamu. Ibu tidak merasa dibebani dengan merawat anak mu. Ibu malah senang ada dia di rumah ini. Sudah jangan sedih. Kamu harus semangat."

Kinan kemudian memeluk ibunya dengan erat.

Setelah meluapkan segala rasa berat hati meningalkan anak dan orang tuanya. Dengan menaiki taksi. Kinan berangkat ke bandara untuk terbang ke Jakarta.

Di sepanjang perjalanan menuju bandara. Air mata terus membasahi pipi mulus putih Kinan.

Ia sudah memutuskan untuk menjadi seorang single mother. Kinan yakin, ia bisa menghidupi anaknya dengan caranya sendiri. Tanpa harus melibatkan lagi Prasetya dalam urusan anak. Kinan ingin menunjukan, bahwa dirinya mampu membesarkan Shafira tanpa Prasetya. Pria yang sampai sekarang masih punya tempat di hatinya.

Terpopuler

Comments

F.Queen

F.Queen

wah bisa jadi Kinan ketemu sama Pras lagi di jakarta nanti

2022-12-16

1

Shanum❤️

Shanum❤️

Kenapa ke Jakarta sih Kinan ???
cari kota lain dong ,,disitu kemungkinan besar bisa ketemu Pras lagi kamu

2022-12-06

2

Lilik Mudrikah

Lilik Mudrikah

kenapa Kinanti harus merantau ke Jakarta ?
bila benar2 ingin memutuskan hubungan dg masa lalunya harusnya merantau ke kota lain dong.
Surabaya, Medan dll kan bisa .

2022-12-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!