Pengobat Hati Yang Luka

Meylan mencoba menepi dari kolam renang. Dan ia pun lekas pulang ke rumah dengan berjalan kaki. Pada saat ia melangkah, tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti tepat di samping Meylan.

Hingga Meylan pun menghentikan langkahnya, ia terus saja menggigil.

"Meylan, kamu dari mana? kok kamu bisa basah kuyup seperti ini?" tanya Richard memicingkan alisnya melihat kondisi Meylan.

"Astaga, aku harus berkata apa padanya? aku bingung ya Allah," batin Meylan mulai dilanda kepanikan.

"Ayok cepat masuk, nanti kamu bisa masuk angin dengan baju yang basah kuyup seperti ini." Richard merasa iba dan ia langsung memapah tubuh Meylan untuk lekas masuk ke dalam mobil.

Meylan terus saja menggigil, dan ia juga bersin-bersin. Richard langsung melepas jas yang ia kenakan dan memakaikannya kepada Meylan.

"Nanti sampai di rumah kamu langsung ganti pakaian dan minum obat flu kalau perlu aku panggilkan dokter keluarga biar kamu di periksa kesehatan supaya jangan sampai jatuh sakit dengan kondisimu seperti ini," ucap lembut Richard.

"Terima kasih Mas Richard, sepertinya tak usah nanti juga aku akan sembuh," ucap Meylan menolak niat baik Richard yang akan menghubungi dokter keluarganya.

"Meylan, kamu belum menjawab pertanyaanku. Kamu dari mana kok bisa sampai basah kuyup seperti ini?" tanya Richard kembali.

"Aku tadi sebenarnya sedang jalan-jalan sejenak mengelilingi jalan setapak ini. Tetapi malah aku melihat ada seorang anak kecil tercebur ke sungai hingga pada akhirnya aku pun tak tega untuk menolongnya. Aku bahkan tak sadar meletakkan dimana tas aku, mungkin aku lempar ke sungai saling paniknya. Makanya aku pulang dengan berjalan kaki karena tas aku hilang, mas," ucap Meylan berbohong.

"Mas, aku minta maaf ya telah berbohong pada orang sebaik dirimu," batin Meylan.

"Astaga, lain kali kalau ingin pergi jangan sendirian. Kamu kan bisa minta sopir di rumah untuk mengantarkan dirimu walaupun cuma jalan-jalan setidaknya sopir bisa mengawalmu. Di rumah kan banyak pegawainya yang khusus untuk menjadi sopir pribadi," ucap Richard.

"Masa iya aku jalan di ikuti oleh laju mobil, mas. Sepertinya lucu dech," ucap Meylan terkekeh seraya membayangkan hal itu.

"Iya juga sih, tapi demi keamananmu juga Meylan," ucap Richard.

"Ya Allah, suamiku begitu lembut dan perhatian. Tidak seperti Merson yang ternyata sangat kasar," batin Meylan dengan mata berkaca-kaca.

"Meylan, kenapa kamu bersedih? kamu seperti akan menangis?" tanya Richard seraya ia menatap wajah sendu Meylan.

"Nggak apa-apa, mas. Aku hanya terharu saja, karena baru kali ini aku di perlakukan seperti ini. Aku nggak menyangka kamu itu baik sekali padaku. Padahal aku hanyalah anak yatim piatu," ucap Meylan tertunduk.

"Kenapa kamu berkata seperti itu? apa yang aku lakukan itu sudah sewajarnya karena aku ini suamimu. Sudahlah kamu tak usah bersedih, nanti sesampainya di rumah kita lekas mandi. Kalau perlu mandi bersama, setelah itu aku akan ajak kamu untuk keluar makan di restoran favoritku," ucap Richard menghibur istrinya.

Sesampainya di rumah, Richard langsung menggandeng istrinya langsung masuk menuju kamar. Tanpa ada rasa sungkan, ia melepaskan baju istrinya yang basah dan menggandengnya melangkah masuk ke kamar mandi.

Meylan hanya pasrah saja pada saat Richard menuntunnya masuk ke kamar mandi, ia tak menolak sama sekali atas perlakuan lembut suaminya tersebut.

Di dalam kamar mandi dengan penuh kelembutan Richard menyabuni seluruh badan, Meylan. Pada akhirnya ia tergoda untuk melakukan hubungan suami-istri di dalam kamar mandi tersebut.

Hingga terjadilah hal ya g dari tadi di inginkan oleh Richard pada saat mereka berdua masih ada di dalam mobil. Setelah itu mereka pun mandi bersama seraya bercanda ria.

Rasa kesal, marah, sedih, dan kecewa yang telah di torehkan oleh Merson perlahan terlupakan dengan canda tawa. Richard benar-benar mampu membuat suasana hati Meylan kembali ceria.

"Mas Richard, aku berjanji di dalam hatiku akan mencoba membuka hati ini untukmu dan benar-benar melupakan Merson yang jahat itu."

"Karena aku yakin cinta akan berlabuh pada hati yang benar. Dan aku yakin kamulah pria yang pantas aku cintai untuk selamanya."

Setelah sekesau mandi, mereka langsung mengenakan pakaian. Dan Meylan berdandan ala kadarnya karena memang pada dasarnya, ia tak suka make up.

"Sayang, walaupun kamu hanya memaksi make up sederhana kamu tetap cantik,' puji Richard seraya memeluk pinggang Meylan dari arah belakang.

"Mas Richard, jangan terlalu memuji nanti yang ada aku jatuhnya sakit loh," ucap Meylan terkekeh.

"Aku sama sekali tak memujimu tetapi aku berkata sejujurnya apa yang aku lihat yang ada pada dirimu saat ini."

"Kamu tidak akan pernah terjatuh, sebelum itu terjadi aku akan menangkapmu menopangmu sehingga kamu tidak sampai terjatuh, justru kamu akan terjatuh di pelukanku.'

Richard sesekali menghembuskan napasnya di tengkuk leher Meylan membuat dirinya merinding.

"Sayang, kamu sudah siap kan? ayo kita pergi sekarang juga."

Dengan penuh kemesraan Richard merangkul pundak Meylan melangkah bersama keluar dari kamar mereka dan menuju ke pelataran rumah di mana sang sopir telah menunggu mereka untuk segera berangkat ke sebuah restoran favorit, Richard.

Richard benar-benar telah mengobati luka hati Meylan yang ditorehkan oleh Merson. Ia benar-benar suami idaman untuk setiap wanita karena kebaikannya kesetiaannya kelemahan lembutannya.

Hanya saja pada saat Richard masih lajang, ia tidak gampang untuk jatuh cinta. tietapi entah mengapa ia begitu mudah menerima perjodohan yang disarankan oleh nenek Ribka. Pada saat ia baru pertama kali melihat Meylan ia pun langsung jatuh cinta padanya hingga ia tak menolak perjodohan tersebut.

Keberuntungan benar-benar sedang berpihak pada Meylan di mana ia hanyalah seorang anak yatim piatu yang bekerja hanya sebagai pelayan toko di sebuah mall terbesar milik Richard. Kini iya malah menjadi istri dari pemilik mall tersebut.

Seperginya Meylan dari rumah Merson, ia begitu kesal dan sangat marah karena rencananya gagal total.

"Aku tidak menyangka rencanaku yang sudah aku siapkan sebelumnya dari jauh-jauh hari gagal total karena kebodohan, Meylan," ucap lantang Merson.

"Kamu tak usah putus asa, Son. Sebaiknya kita cari cara lagi untuk kali ini bagaimana caranya supaya kita bisa dengan mudah tinggal di dalam rumah Richard kembali. Jika kita telah berhasil masuk ke dalam rumah mewah itu, rencana kita akan mudah dilaksanakan," ucap Mamah Merry.

"Jalan satu-satunya hanya satu, mah. Kita bujuk saja Nenek Ribka. Ia pasti mau mengizinkan kita untuk tinggal kembali di dalam rumah itu. Karena jasa kita yang telah mempertemukan Richard dengan Meylan." Saran Merson.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!