5 Rafa Kembali Bertemu Widya

Hari ini Rafa mendapatkan telfon dari Papanya, biasanya selalu diisi dengan kebahagiaan, rasa kangen diantara Rafa dan orangtuanya di Indonesia, namun sekarang ada kesunyian dan diam saja Rafa mendengarkan Papanya berbicara. Rasa patuh pada orang tua yang membuat Rafa mematuhi semua perintah dan permintaan Papanya.

“Baiklah Pa, Rafa akan menelfon Widya,” kata Rafa sambil menulis di kertas sebuah nomor telpon rumah.

“Rumah ini milik temannya Widya, Lira Namanya,” Kata Pramudia.

Widya telah berada di Amsterdam selama satu bulan Namun Rafa belum mengunjunginya. Kedua orang tua begitu berharap mereka bisa bersama dimana Perjodohan kala itu tak berlanjut.

Rafa sebenarnya malas sekedar menelpon atau mengunjungi Widya. Tetapi desakan demi desakan dari orang tua, membuat ia mau tak mau harus melakukan yang pernah tuanya minta. Rafa sebenarnya juga lagi sibuk mengerjakan pekerjaannya sekaligus mengerjakan kerjaan Parkin.

"Mungkin beberapa hari lagi saja," Ucap Rafa yang akan menghubungi Widya beberapa hari kedepan.

Rafa berjalan menuju tram untuk pulang, karena Rafa lebih suka naik Tram atau berjalan kaki kemana-mana daripada harus naik mobil, walaupun Rafa mampu untuk membeli sebuah mobil, mobil mahal sekalipun.

Saat Rafa berjalan ke arah halte, karena mau naik bus arah pulang, terlihat di halte ada Anna yang sedang menunggu bus juga namun beda nomor dan jurusan.

“Hai An..”

“Hai….Mr. Rafa”

“Nunggu bus juga?” tanya Rafa sambil mengambil posisi duduknya di halte. Dilihatnya Anna hanya menganggukkan kepala tanda iya, sambil memasang earphone di telinganya karena ingin mendengarkan musik dari smartphonenya.

Tanpa sadar, atau hanya sekedar ingin bersikap baik terhadap muridnya, Rafa mendekati Anna, dan spontan menarik salah satu tali earphone dari kuping Anna dan memasangnya di telinganya. Ia ingin mendengarkan lagu yang didengar Anna. Rafa dan Annabpun hanyut dalam mendengarkan lagu yang sama yang tanpa sadar bus sudah membuka pintu.

Anna yang merasa mendapatkan perhatian merasa salah tingkah dan berbunga-bunga. Ia juga merasa mendapatkan respon akan rasa yang selama ini ia tunjukkan. Tetapi ia tahu tipe Rafa. Ia akan cuek atau dingin dengan perempuan yang mengejarnya. Ia pun masih bersikap cuek dan tak perduli padahal hatinya bersorak gembira atas tindakan Rafa.

“Din..Din..”

“Oo..itu nomor bus saya,”

“Yuk, Anna saya duluan,”

“Yes, Pak. Bye” Ucap An sambil melambaikan tangan dan melemparkan senyum.

Walaupun hanya lima belas menit menunggu bus, sambil mendengarkan musik dan dekat dengan Anna, rasanya nyaman, detak jantung yang tidak karuan membuat Rafa tersenyum-senyum sendirian di bangku bus sambil memandang jalanan dari jendela bus.

"**!*. Apa aku mulai menyukai Anna?" Ucap Rafa dalam hatinya.

“Ting..ting..”

Smartphone Rafa berbunyi tanda pesan masuk ke smartphonenya, saat dilihatnya siapa yang memberi pesan lalu membacanya. Pesan dari orang tuanya untuk menanyakan sudahkah ia menghubungi atau mengunjungi Widya.

“Yaa.. Tuhan, berilah hamba petunjukMu,” doa Rafa dalam hati.

Kring..Kring…

“Yaa… Halo ini Mrs. Anthony, Ada yang bisa saya Bantu?”

“Oo… maaf, saya kira nomor ini adalah nomor telpon rumahnya Lira, kawannya Widya”

“Oiyaa… ini Lira. Ada yang bisa saya bantu, ini siapa yaa?”

“Ini Rafa, anaknya Pak Pramudya, kawan Pak Handoko, Papanya Widya. Boleh saya bicara dengan widya?”

“Oke, sebentar saya panggilkan Widya yaa…”

“Terima kasih”

Kemudian tidak lama kemudian, Widya berada di seberang telepon, membuat Rafa bingung mau bicara apa dengan Widya.

“Yaa… Halo Assalamu’alaikum. Ini Widya”

“Wa’alaikumusalam…. Widya yaa, ini Rafa anaknya Pak Pramudya kawannya Papa kamu”

Seketika jantung Widya berdegup kencang.

”Ya Allah, akhirnya hari ini terjadi juga.” pikir Widya.

“Bisa kita bertemu Wid?”

“Boleh,”

“Bagaiman kalau hari ini kita jalan-jalan? Aku jemput ke rumah ya…”

“Oke..” jawab Widya singkat.

“Bye”

“As-.”

"Tut.Tut.Tu." suara telepon terputus.

Satu jam kemudian, Rafa tiba di rumah Lira. Widya tahu pasti yang datang adalah Rafa, jadi Widya yang membuka pintu depan.

“Assalau’alaikum”

“Wa’alaikumusalam”

“Widya?”

“Iya, saya Widya”

“Perkenalkan saya Rafa Putra Pramudya anak teman lama Papa kamu, kamu sudah siap? Yuk,”

“Silahkan masuk, saya ambil tas dulu,”

“Terima kasih”

Pada saat Widya keatas kamar untuk mengambil tas, Rafa berkenalan dengan Lira dan Anthony suami Lira.

Beberapa saat kemudian, Widya pun turun dari kamarnya, setelah Rafa melihat Widya turun, kemudian Rafa berdiri dari bangku sofa. Mereka pun pamit pada Lira dan Anthony.

Rafa mengajak Widya untuk makan di Sebuah Restaurant yang menyediakan makanan yang enak dengan nuansa yang nyaman. Widya melihat Restaurant itu terletak di salah satu Gedung biasa, saat masuk kedalam restorannya, nuansa glamor terpancar dipadukan hiasan, furniture yang bernuansa kayu Oaks.

Harum ruangannya harum aromaterapi yang membuat pengunjung menjadi nyaman dan betah berlama-lama di restaurantnya. Setelah mereka menyelesaikan makan siang dengan nuansa sepi dan hening tanpa ada yang memulai pembicaraan, akhirnya Widya yang memulai pembicaraan dengan bertanya tentang pekerjaan Rafa.

“Kata Papa, kamu disini kerja jadi Dosen ya, di universitas mana?”

“Iya.. di Universitas Van Amsterdam"

“Universitas Van Amsterdam?” Widya mengerutkan kening, tanda Widya bingung.

“Kamu mengajar apa?” Kembali Widya bertanya.

“Saya mengajar Matematika”

“Ooo…” Hanya kata itu yang Widya ucapkan. Ia melihat Rafa tak terlalu menanggapi percakapan mereka. Seolah pikiran lelaki itu tak ada disana.

Widya sadar diri. Ia janda sedangkan Rafa dosen di luar negeri tentu ia ingin gadis yang mungkin lebih cantik dari dirinya.

Rafa melihat Widya mencoba memecahkan keheningan. Ia masih belum merasa cocok dan sreg dengan Widya. Tapi sejauh ini ia melihat Widya cukup dewasa. Tak seperti kebanyakan perempuan yang mendekati dirinya.

Terpopuler

Comments

naynay

naynay

wajar br ketemu dijodohin lg.

2023-01-18

1

Kinan Rosa

Kinan Rosa

Rafa sok jual mahal
awas kalau kamu cemburu nanti
Widya kamu harus lebih jual mahal ya

2022-12-04

2

Leanee keae

Leanee keae

absen dulu author,,, masih menyimak mendalami karakter yang dibuat author 🤭🤭🤭... love love author😘😘😘😘🥰🥰🥰🥰

2022-12-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!