[POV Zero/Alice Gloria Fallenstone]
“Dasar tidak berguna!”
“Cih, pahlawan seperti apa dia yang tidak sedikit pun bisa melukai musuh?”
“Buat apa orang tidak berguna sepertinya masih menerima uang dari pajak yang susah-payah dikumpulkan dari keringat warga?”
Caci-makian seperti itu sudah nampak menjadi keseharian wajar yang aku terima dari orang-orang di sekelilingku.
Semuanya berawal di kala usiaku masih 12 tahun.
Walaupun aku masih muda kala itu, semua pengajar dan para seniorku di akademi begitu mengakui bakat serta keterampilanku yang cemerlang dalam keahlian berpedang.
Dalam waktu singkat, aku berhasil diakui sebagai salah seorang calon ksatria berpedang berbakat di antara murid-murid akademi bahkan sejak di tahun pertama aku mendaftar di akademi tersebut.
Lalu aku dengan cepat naik dan terus naik lagi setelahnya.
Dalam tiap turnamen pedang yang diadakan tiap pekannya di akademi kekaisaran itu, aku berhasil mengalahkan para seniorku dan pada akhirnya, aku berhasil memperoleh suatu lencana ksatria, suatu bukti bahwa aku juga telah diakui oleh kekaisaran sebagai salah satu ksatria berpedang mumpuni, calon pelindung kekaisaran, yang bahkan aku dapat memperolehnya dalam kurun waktu kurang dari dua bulan sejak aku memasuki akademi.
Dengan lencana itu, aku pun akhirnya bisa secara resmi mengajukan tantangan kepada para ksatria resmi kekaisaran. Berbagai tantangan resmi lantas kuajukan pada beberapa ksatria resmi kekaisaran yang kunilai layak sebagai lawan tandingku.
Tiap tantanganku pun diterima dan dalam tiap tantangan itu pula aku menang. Aku tidak pernah sekali pun kalah dalam tiap tantangan yang kuajukan. Tiap individu ksatria kekaisaran bertekuk lutut di hadapanku, aku yang kala itu masih berusia 12 tahun.
Lencana tembaga berganti perak, lantas dari perak berganti ke emas. Semuanya kuperoleh hanya dalam kurun waktu 6 bulan saja.
Aku pun dinobatkan menjadi ksatria resmi kekaisaran di usiaku yang masih 12 tahun itu.
Aku berasal dari keluarga bangsawan jatuh, Fallenstone. Kami pada dasarnya adalah bangsawan bergelar count, namun sejak kematian Ayah dan tidak ada penerus resmi laki-laki di keluarga kami yang dapat menggantikan posisi Ayah sejak aku sebagai anak satu-satunya adalah seorang perempuan, gelar count itu pun ditangguhkan dari keluarga kami.
Namun sejak aku bisa meraih posisi ksatria resmi kekaisaran tidak hanya di usiaku yang masih 12 tahun, tetapi juga meski aku seorang wanita, gelar itu pun dikembalikan ke keluarga kami dan jadilah aku sebagai kepala keluarga baru dengan gelar Countess Alice Gloria Fallenstone. Gelar Gloria pada nama tengahku secara khusus disematkan oleh kaisar kepadaku.
Jadilah aku sebagai bangsawan diangkat yang termuda dalam sejarah kekaisaran. Tidak, bahkan bagi sang pewaris gelar bangsawan ayahnya saja, bisa mewarisinya ketika mereka berusia 20 tahun.
Kaisar benar-benar telah memperlakukanku dengan spesial yang anehnya keputusan tersebut sama sekali tidak mendapatkan pertentangan dari para bangsawan mana pun.
Belakangan aku mengetahui bahwa itu terjadi demi stabilitas politik saja yang terancam akibat beberapa bangsawan yang rupanya tertarik dengan bekas wilayah kami itu bahkan sampai nekat berperang untuk memperebutkannya di kala situasi politik sedang tidak stabil-stabilnya dengan Kerajaan Meglovia.
Tidak hanya itu saja, aku diangkat menjadi salah satu di antara 12 ksatria matahari kekaisaran, gelar paling elit di antara elit bagi seluruh ksatria di lingkup kekaisaran.
Akan tetapi, hanya berselang dua bulan saja aku bersama ibuku menikmati kebahagiaan itu sejak status dan kehormatan kami dikembalikan dan bahkan aku memperoleh gelar kehormatan itu, serangan demon dari benua barat itu pun tiba.
Sebanyak empat ekor demon berhasil menembus hutan monster dan memporak-porandakan batas barat wilayah Kekaisaran Vlonhard.
Namun, berkat perjuangan gigih kedua belas ksatria matahari kekaisaran, keempat demon berhasil dimusnahkan meski harus mengorbankan nyawa 8 dari 12 kstaria matahari kekaisaran itu. Empat orang berhasil selamat yang secara beruntung aku termasuk salah satunya.
Walaupun sebenarnya aku bisa selamat di tempat itu karena dilindungi oleh yang lain sejak aku dianggap mereka masih kecil dan belum pantas mati untuk saat itu sejak aku masihlah memiliki masa depan yang panjang.
Keempat ksatria matahari yang selamat dari serangan demon itu pun dinobatkan sebagai pahlawan kekaisaran yang kemudian tercatat dalam sejarah.
Aku kira tidak akan ada lagi masalah yang akan terjadi di keluargaku, akan tetapi perintah dari kaisar itu pun tiba kepada beberapa ksatria terpilih, dan rupanya, aku sebagai wakil dari ksatria matahari kekaisaran termasuk ke dalam salah satunya sejak ketiga ksatria matahari kekaisaran lainnya yang juga masih hidup sepertiku masih dalam kondisi luka-luka.
Perintah untuk penjelajahan hutan monster. Itulah perintah yang dititahkan oleh Yang Mulia Kaisar.
Aku yang sepuluh tahun lebih muda dari sekarang itu, sama sekali tak menyangka bahwa itulah awal mula kehancuran hidupku.
Aku memimpin sekitar tiga puluh ksatria elit kekaisaran kala itu untuk mengeksplorasi ke dalam wilayah hutan monster. Aku bisa menjadi pemimpin tim meskipun aku masih bisa dibilang anak-anak, terlebih-lebih aku seorang wanita, semuanya dimungkinkan sejak aku adalah salah seorang anggota ksatria matahari kekaisaran.
Nasib buruk pun terjadi pada tim ekspedisiku yang mempercayakan seorang anak kecil itu sebagai pemimpinnya. Monster-monster di bagian dalam hutan monster ternyata jauh lebih kuat dari yang kami duga, bahkan jauh lebih kuat dari yang biasa menyerbu masuk ke batas wilayah kekaisaran.
Semua anggota timku lantas dimusnahkan dan akulah satu-satunya yang bisa selamat.
Aku segera melarikan diri dengan pengecut dari tempat itu perihal sangat takut akan kematian.
Namun kemudian, Salah seorang monster yang berwujud hampir mirip dengan manusia kecuali dengan banyaknya gigi taringnya tiba-tiba menyerang dari titik butaku dengan menembakkan seberkas sinar hitam ke arahku.
Aku terkena telak serangan itu. Tetapi pada awalnya, aku sama sekali tidak mengerti apa maksud dari serangan itu perihal selain rasanya bagai tersengat listrik ringan biasa, tak ada dampak apa-apa yang sama sekali terjadi pada tubuhku.
Aku pun menyembunyikan tindak pengecutku itu kepada sang kaisar dengan berkata bahwa aku sudah berusaha maksimal di medan perang, tetapi karena monster terlalu kuat, ketiga puluh prajurit itu pun gugur di mana hanya akulah yang berhasil selamat setelah melawan sekuat tenaga.
Namun kebenaran sebenarnya adalah aku memanfaatkan ketiga puluh ksatria yang aku pimpin itu sebagai tameng daging lantas melarikan seorang diri dalam ketakutan.
Sekuat apapun kemampuan bertarungku, rupanya aku yang kala itu masih anak-anak, masihlah memiliki mental yang sangat lemah. Aku ketakutan akan kematian di kala situasi memburuk lantas melarikan diri di dalam pertempuran.
Lama setelah kejadian itu berlangsung, perlahan, aku mulai merasakan keanehan pada tubuhku. Tiap ayunan pedangku tidak lagi mampu mengenai targetku dan setiap keberadaan diriku di sekitar monster, para monster pun menjadi menggila sehingga formasi pasukan pun menjadi turut berantakan.
Aku tiba-tiba saja menjadi tidak berguna di dalam pertempuran.
Setelah kuingat-ingat kembali, mungkin ini sejenis kutukan yang datang dari monster mirip manusia itu.
Tidak, pada dasarnya, ini pasti hukuman dari para prajurit yang mempercayakan nyawanya kepadaku itu, tetapi aku menghianati kepercayaan mereka dengan meninggalkan mereka seorang diri menghadapi kematian yang dingin dan sendirian di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
🌕ˢᵃⁿᵍ𝓡𝒆𝒎𝓑𝒖𝒍𝒂𝒏🌙
kayaknya sih terkena sihir
2022-12-25
2
🌕ˢᵃⁿᵍ𝓡𝒆𝒎𝓑𝒖𝒍𝒂𝒏🌙
kasian alice
2022-12-25
1
🌕ˢᵃⁿᵍ𝓡𝒆𝒎𝓑𝒖𝒍𝒂𝒏🌙
wow, 12 tahun sudah mimpin pasukan, kerennnn
2022-12-22
1