Begitu aku siuman, aku segera mengunjungi ruangan di mana Nunu berbaring tak berdaya.
“Dasar gadis bodoh. Mengapa kamu sampai mengorbankan nyawamu demi menyelamatkan orang sepertiku?”
“Tidak! Master tidak boleh berkata seperti itu! Demi orang-orang yang mempercayakannya harapannya pada Master, aku mohon, janganlah Master berkata seperti itu.”
Begitu Albert mendengarku berbicara dengan sangat pesimis, dia yang biasanya tak pernah meninggikan suaranya di hadapanku tiba-tiba saja berteriak kepadaku.
Namun, aku terlanjur tertelan dalam keputusasaan. Semuanya fakta bahwa karena akulah yang memimpin tempat ini dan bukannya Kakak atau Leon, maka semuanya berakhir berantakan seperti ini.
Jika itu Kakak, pasti Kakak akan bisa membujuk kuil suci untuk mengirim utusan cleric yang lebih banyak. Dan jika itu Leon, dengan mulutnya yang kasar dan pandai mengintimidasi itu, dia pasti bisa lebih banyak memperoleh bantuan dari guild sihir. Jika demikian, pastinya bencana yang disebabkan oleh the king of undead itu dapat terhindarkan.
“Tapi apa yang kubisa?! Aku tidak seperti Kakak yang bijak. Aku juga bukan seperti Leon yang menguasai taktik kemiliteran. Aku hanyalah pangeran yang tidak berguna yang menyebabkan kematian hampir semua prajurit yang dipercayakan kepadanya!”
Aku terduduk dengan air mata yang mengalir membasahi pipiku sembari menggenggam tangan Nunu yang tengah tak sadarkan diri itu. Aku bisa melihat bagaimana kutukan banshee tersebut menguap-uap menggerogoti vitalitas sang gadis mungil sedikit demi sedikit.
“Lawan kita adalah the king of undead! Salah satu dari dua belas pengikut langsung raja iblis! Tiada yang bisa mengalahkan lawan yang seperti itu termasuk jika itu Yang Mulia Putera Mahkota dan Yang Mulia Pangeran Leon! Master telah melakukan yang terbaik yang Anda bisa sehingga setidaknya sebagian kecil dari kita bisa selamat.”
“Tapi bukankah itu karena kamu yang melindungi kami dengan barier-mu?”
“Jika bukan Master yang berada di sana, maka aku takkan mungkin mau melakukan itu semua. Beberapa orang selamat karena Master terlibat di sana sehingga aku berkeinginan untuk melindungi kalian. Jadi jangan pernah berpikir bahwa diri Master itu tidak berguna. Aku akan melakukan segala cara untuk mendukung Master. Hanya Master-lah sandaran hidupku yang telah menyelamatkanku dari hidup yang nista itu.”
“Albert?”
Kala itu, aku kembali mengingat, mengapa aku bisa bertahan sejauh ini tanpa cinta keluargaku. Itu karena masih adanya keberadaan dua orang yang senantiasa berada di sisiku. Dan salah satunya adalah Albert.
Aku pun tersenyum lembut menanggapi keluh-kesah Albert itu.
“Kamu benar, Albert. Bagaimana pun, aku seorang pangeran yang masih memiliki pengikut bodoh sepertimu. Aku tidak boleh menyerah hanya karena semua ini. Setidaknya pertama-tama, aku harus melepaskan kutukan banshee itu dulu dari Nunu.”
“Bagaimana caranya, Master?”
Daripada menanggapi pertanyaan Albert, aku pun kembali menatap wajah Nunu yang sedang tidur sembari menunjukkan ekspresi dengan wajah yang sangat kesakitan.
Aku kemudian mulai mengalirkan mana es-ku kepada dirinya untuk memperlambat pengaruh kutukan banshee itu bekerja.
Setelah aku memastikan bahwa ekspresi di wajah Nunu telah sedikit membaik, aku pun segera keluar dari ruangan itu bersama Albert kembali.
Tanpa buang-buang waktu lagi, aku segera melakukan apa yang perlu aku lakukan saat itu juga. Aku segera menulis dua buah surat.
Satunya adalah surat untuk kepala kuil suci yang berisi permohonan audiensi untuk menemui saintess demi melepaskan kutukan banshee yang bersemayam di dalam diri Nunu perihal hanya keberadaan saintess-lah seorang di dunia ini yang mampu melepaskan kutukan kematian selevel banshee itu.
Lalu surat yang kedua, itu kutujukan buat adik perempuanku, adikku yang paling bungsu, Ilene, agar Ilene yang saat ini berada di ibukota bersedia membantuku mengurus segala keperluan finansial keluarga Fernand yang ditinggalkan oleh tulang punggung keluarga mereka itu lantaran perintahku yang ceroboh menggunakan dana pribadiku dari istana.
Aku juga meminta adik perempuanku itu agar turut menggunakan sekitar tujuh puluh persen dari tabunganku untuk memberi santunan bela sungkawa kepada para prajurit lain yang turut gugur dalam kejadian naas itu.
Lalu setelah aku mengirimkan kedua surat itu melalui merpati pos lewat Jilk karena aku tidak bisa menunjukkan kekuatan familiarku di hadapan umum, aku pun segera mengatur langkah ulang tentang nasib benteng pertahanan Kota Painfinn ini.
Yah, walaupun dalam jangka waktu dua bulan lagi aku akan dipecat sebagai tuan kota, setidaknya sampai waktu itu tiba, aku bisa membuat kehidupan warga kota sedikit lebih membaik.
Namun, perihal kesalahanku yang berakibat melayangnya lebih dari seribu nyawa, para warga kota kembali membenciku. Hal itu pun membuatku kembali kesulitan mengerahkan para warga.
Atau setidaknya itu karena hasutan dari beberapa guild pedagang culas yang marah padaku karena telah mencuri ladang penghasilan besar mereka dengan membeli batu kristal sihir dengan harga yang sangat murah lalu menjualnya ke tempat lain dengan sangat mahal.
Sekarang, kristal-kristal batu sihir yang dihasilkan oleh monster-monster dari hutan monster itu, secara resmi telah dikelola oleh kota, yang di bawah kebijakanku, mampu membawa untung yang sangat besar bagi kas kota.
Itu pulalah sebabnya, kini kota tidak perlu lagi kesulitan dalam masalah urusan rumah tangga, termasuk membayar para prajurit bayaran.
Yah, setidaknya aku kembali ke posisi yang dulu seperti pada awalnya aku datang ke kota ini di mana tak ada satu pun warga yang menyukaiku. Jadi tentunya, aku telah terbiasa berada pada posisi ini.
Tetapi dengan bersenjatakan [ketiranan?]-ku, aku berhasil mengancam para warga kota agar tetap mematuhi perintahku. Berkatnya, kota dapat dengan cepat kembali ke kestabilannya bahkan setelah malapetaka the king of undead itu baru saja terjadi.
Namun, ada masalah yang serius, ketiga county tidak lagi mengutus prajurit mereka dengan alasan aku yang lalai sehingga banyak dari prajurit mereka yang mati sia-sia.
Aku sampai-sampai hampir saja gagal mengendalikan Albert yang hendak melayangkan pedangnya untuk memotong leher para penguasa county itu begitu Albert merasakan penghinaan yang dalam datang dari para count itu yang ditujukan kepadaku.
Namun, dengan memanfaatkan statusku sebagai pangeran kerajaan dan dengan menekankan tuduhan pengkhianatan terhadap kerajaan kepada mereka karena berupaya melepaskan diri dari kewajiban melindungi benteng pertahanan kerajaan yang telah diamanahkan kepada mereka, dengan enggan, para count itu pun mengirimkan sejumlah tentara semaksimal yang mereka bisa.
Tetapi jumlah itu masih sangat kurang. Itu kurang dari sepertiga dari jumlah sebelumnya yang mereka kirim. Namun aku tidak dapat menyalahkan mereka sebab mereka pun telah mengirimkan sejumlah maksimal prajurit yang memang dapat mereka kirimkan. Semuanya kembali kepada kesalahanku yang telah menyebabkan kematian banyak prajurit mereka.
Di tengah situasi sulit itu, tak kusangka bantuan Kakak datang kepadaku. Dengan wewenang Kakak sebagai putera mahkota, dia menghadiahiku sepertiga prajurit tambahan dari ibukota yang dibutuhkan untuk pertahanan benteng.
Lalu sisanya sepertiga lagi, aku menutupinya dengan menambah jumlah prajurit bayaran yang disewa. Setelah keadaan ekonomi kota membaik berkat kebijakanku pada batu kristal sihir, menambah sekitar tiga puluh kali lipat jumlah tentara sewaaan dari yang dulunya disewa, bukan lagi masalah besar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
🌕ˢᵃⁿᵍ𝓡𝒆𝒎𝓑𝒖𝒍𝒂𝒏🌙
lnjut
2022-12-24
1