Gadis bermata merah itu terlihat sedih. Dia menghindari tatapan mataku yang tertawa di hadapannya.
Nunu mengira bahwa aku pun turut mengejeknya dengan tawa itu sebagaimana semua penyihir lain mengejek ketidakbergunaannya sebagai penyihir satu kali pakai.
Namun, bagaimana aku bisa mengejek penyihir mungil bermata merah itu sejak aku menyaksikan kekuatan over power-nya yang mampu menghanguskan wilayah hutan monster dalam radius satu kilometer hanya dalam sekali serang?
Meski dia hanya mampu menggunakan serangan sekali pakai, serangan itu terlalu over power untuk dikatakan sama sekali tidak berguna.
“Nunu, kamu terlalu menganggap rendah dirimu. Siapa bilang kamu seorang penyihir tidak berguna sejak kamu mempunyai daya serang yang over power seperti itu?”
Aku pun mencoba berbicara jujur kepada Nunu, berusaha membuka matanya tentang arti nilai dirinya yang sebenarnya.
Akan tetapi, rasa rendah diri telah terlanjur melekat dengan kuat di dalam dirinya sejak dia harus menerima risakan dalam jangka waktu yang panjang.
“Tapi, Yang Mulia Pangeran, semua penyihir di guild mengatakan aku demikian. Aku tidak pantas menjadi penyihir sejak aku hanya mampu menembakkan sihir sekali pakai saja.”
Aku bukannya tidak mengerti apa maksud ejekan yang diutarakan oleh rekan-rekan penyihir lain itu padanya.
Bayangkan jika dalam suatu serangan, Nunu menghadapi gerombolan monster yang lincah lalu dia menembak dan justru meleset. Alih-alih mengalahkan monster, dia malah jadi merusak area secara tidak perlu di samping turut menganggu pertarungan rekan-rekannya yang lain di medan perang.
Tidak hanya sampai di situ, setelah itu Nunu hanya akan jadi beban di medan perang setelah menembakkan satu sihir yang over power-nya itu sejak dia tidak lagi memiliki mana yang tersisa, jangankan untuk menyerang, bergerak pun dia tidak akan sanggup lagi.
Tetapi itu hanya cerita jika monster itu mampu menghindari serangan over power Nunu itu.
Selain Nunu, di sini aku punya kartu truf lain, seorang ksatria yang telah menemaniku sejak aku berusia 7 tahun. Dialah Albert fou Lugwein. Walaupun dia memiliki kepribadian yang sedikit menjengkelkan dengan kekakuannya terhadap aturan, dia adalah seorang ksatria yang sangat hebat.
Dengan kombinasi Albert yang menahan pergerakan monster serta Nunu yang memberikan serangan penghabisan, aku yakin bahwa ratu lipan akan bisa dikalahkan. Dan setelahnya, akan mudah bagi para prajurit biasa untuk membasmi sisa monster lainnya.
“Aku akan membuktikan bahwa mereka salah terhadap kemampuan Nunu yang sebenarnya dengan kamu akan menjadi kunci serangan pembasmian gelombang monster lipan tersebut.”
Mendengar ucapanku itu, mata Nunu bergetar. Dia menganga seakan tidak percaya apa yang baru saja kukatakan padanya.
“Itu mana mungkin… bisakah aku benar-benar melakukan hal itu, Yang Mulia Pangeran?”
“Yah, jika itu Nunu yang baru saja kusaksikan membuat kawah di tengah hutan monster dalam sekali serang, aku yakin seratus persen akan ucapanku itu.”
Mendengar aku mengucapkan itu seraya tersenyum lembut padanya, dia pun seketika menunjukkan ekspresi penuh kelegaan seakan dirinya telah terbebaskan dari beban yang selama ini menumpuk di hatinya.
Nunu tampak mampu membangun kepercayaan dirinya kembali setelah terjerembab dalam-dalam ke dalam kolam penghinaan yang menyesakkan kalbunya itu dalam jangka waktu yang lama.
Sesaat kemudian, Nunu pun pingsan tampak kehabisan tenaga.
Aku pun menggendong gadis itu di tanganku lantas membawanya pulang ke dalam mansion-ku.
Albert tampak begitu bersikeras ingin menggantikan aku menggendong Nunu sejak menurutnya tak pantas bagi seorang pangeran menggendong seorang rakyat jelata di tangannya.
Aku segera menampik itu lantas memarahi Albert akan sikapnya yang terlalu memandang rendah status seseorang yang bukan dari kalangan bangsawan.
Mendapati aku memarahinya, Albert pun merajuk, tetapi aku tidak peduli lagi dengannya sejak dia telah menyentuh bagian yang tak pantas.
Aku begitu membenci pemikiran orang-orang seperti Albert yang terlalu mengagung-agungkan gelar bangsawan. Seharusnya, orang itu lebih dipandang berdasarkan sikap dan prestasinya sendiri, bukan berdasarkan dari keluarga mana mereka dilahirkan.
Yah, walaupun fakta selama ini mengatakan bahwa kalangan keluarga baik-baiklah yang akan juga menghasilkan putra dan putri yang berkualitas, tetapi harus digarisbawahi di sini bahwa kalangan keluarga baik-baik itu tidak selamanya hanya berasal dari kalangan bangsawan saja.
Ada kalanya walaupun suatu pasangan orang tua hanya berasal dari kalangan rakyat jelata dan menderita kemiskinan pula, mereka tetap mampu mendidik anak-anak mereka dengan baik dengan harapan bahwa anak-anak mereka itu akan memiliki kehidupan yang lebih baik dari diri mereka.
Namun, ada kalanya pula pasangan bangsawan justru menghasilkan anak-anak yang rusak perihal keinginan untuk mempertahankan kekayaan dan kekuasaan mereka telah membutakan mereka untuk berbuat korupsi, kolusi, dan berbagai tindak penyelewengan lain terhadap kemanusiaan.
Akan tetapi, jauh aku berjalan menggendong gadis yang ringan itu seakan aku menggendong kapas, saku pinggangku tiba-tiba tergelitik.
“Moooooo.”
Rupanya itu Yasmin, kura-kura es kesayanganku yang tampak tidak rela aku menggendong orang lain selain dirinya.
Aku pun terpaksa memberikan badan Nunu yang ringan itu kepada Albert untuk menggantikanku menggendongnya.
Mata Albert pun seketika berbinar-binar ketika aku melakukannya. Namun, karena aku takut Albert akan salah paham pada niatku dan berpikir bahwa aku telah memaafkannya atas perkataan kasarnya kepada orang-orang di luar kalangan bangsawan yang hidup kurang beruntung tersebut, aku menegaskan kembali kesalahannya itu dan poin di mana aku kesal padanya.
Dia seketika menunjukkan ekspresi puppy yang imut ketika kumarahi lantas aku pun meninggalkannya sejak tampaknya dia telah melakukan introspeksi akan kesalahannya itu.
Kami pun melanjutkan perjalanan kembali ke mansion sembari aku bermain-main bersama Yasmin.
***
Nunu masih membutuhkan waktu sekitar seharian penuh untuk memulihkan mana-nya.
Yang itu berarti, kami harus mampu bertahan satu hari lebih lama lagi terhadap serangan gelombang monster lipan sebelum sanggup untuk menggunakan Nunu sebagai kartu truf di lapangan.
Tetapi itu bukanlah hal yang sulit sejak aku mempunyai kartu truf lain yang bernama Albert di sisiku.
Dengan Fernand yang didukung oleh Albert memimpin pasukan kota untuk bertahan menghadapi serangan gelombang monster, serta dengan tembok yang telah kokoh kembali setelah diperbaiki ditambah aku yang menjaga benteng pertahanan pula dengan sihir es-ku, gelombang monster lipan pun dapat ditahan sampai taraf tertentu sehingga tidak mampu menembus masuk ke kota.
Setidaknya, itu sebagian besarnya. Kali ini, ada tiga ekor lipan yang berhasil lolos dari benteng pertahanan yang bahkan telah diperkuat oleh sihir es-ku itu. Tampaknya, lipan-lipan yang berhasil lolos tersebut menggali ke dalam tanah lantas memanfaatkan celah yang tidak terlindungi oleh benteng di dalam tanah tersebut.
Ini akan masuk menjadi catatanku terhadap list perbaikan benteng yang harus aku lakukan ke depannya.
Untungnya, walaupun ada tiga ekor monster lipan yang berhasil masuk menyerbu kota, tiga kali lebih banyak dari jumlah yang sebelumnya, kali ini justru tidak ada korban jiwa.
Hal itu karena di rumah masing-masing warga terdapat tumbuhan Alctus yang berbau menyengat yang mampu mengacaukan indera antena serangga sehingga para monster lipan pun tak mampu menemukan para warga yang bersembunyi di dalam rumah mereka masing-masing.
Para monster lipan itu hanya mondar-mandir berkeliaran di sepanjang jalan kota, menghindari bau menyengat dari tumbuhan Alctus yang mengacaukan indera antena mereka tersebut sebelum pada akhirnya diberantas oleh regu yang bertugas mengamankan kota.
Syukurlah bahwa para warga menjalankan perintahku sebelumnya untuk menaruh tumbuhan Alctus masing-masing di rumah mereka. Jika tidak demikian, tiada yang menduga akan sebanyak apa lagi korban jiwa dari kalangan rakyat sipil yang akan berjatuhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
🌕ˢᵃⁿᵍ𝓡𝒆𝒎𝓑𝒖𝒍𝒂𝒏🌙
lanjuuut
2022-12-24
1
huff
kasihan Albert nya dimarahi
2022-12-16
1