Eps. 6 Pandangan Lain

Beberapa hari berlalu dan proses perceraian antara Nathan dan juga Risty terus berjalan hingga status mereka berdua resmi bercerai.

Nathan resmi menyandang status duda setelah satu bulan pernikahannya dengan Risty.

“Nathan kenapa kau menerima permintaan perceraian dari Risty begitu saja ?” ucap ibunya Nathan di ruang tengah saat mereka berdua duduk santai. “Tidak ada ibu, gadis itu sendiri yang memintanya.” Nathan menjawab singkat seperti biasanya dengan tanpa ekspresi.

Dahlia, ibunya Nathan sangat menyayangkan sekali pernikahan putranya itu harus berakhir dalam satu bulan bukan karena mewahnya acara resepsi pernikahan mereka yang mengeluarkan banyak biaya, namun karena statusnya Nathan yang sekarang menyandang predikat sebagai duda.

“Nathan, sebenarnya ada masalah apa di antara kalian berdua ?” Dahlia melempar pertanyaan karena merasa melihat hubungan Nathan dan Risty baik-baik saja dan tiba-tiba berakhiran seperti ini.

“Tak ada masalah apa pun sama sekali di antara kami ibu.” Nathan tak menjelaskan pada ibunya jika ia tak bisa menunaikan kewajibannya sebagai seorang suami. Selain malu, tak penting baginya membahas hal seputar ranjang bersama dengan ibunya.

Untuk menghindari banyak pertanyaan lainnya Ia pun segera ra keluar dari ruang tengah dan masuk ke kamarnya.

“Anak itu... dari dulu tetap dingin dan tertutup seperti itu.” Dahlia hanya bisa menggelengkan kepala saja melihat kepergian Nathan.

Kabar mengenai status Nathan yang menjadi duda merebak dan diketahui oleh banyak pihak termasuk para staf yang ada di tempat kerjanya.

Beberapa staff menatap mobil Nathan yang barusan meluncur ke tempat parkir mobil.

“Bukankah tadi itu mobilnya tuan Nathan ? Aku dengar dia sekarang menjadi duda.” ucap seorang staf berjalan masuk ke kantor bertanya pada temannya. “Ya aku juga sama sekali tak menyangka tentang kabar itu. Bagaimana bisa jika lelaki sesempurna dia mengakhiri pernikahannya hanya dalam satu bulan saja ?” timpal staf lain menanggapi.

“Menurut ku itu mungkin karena si istri kurang hot atau greget gitu, sehingga tuan Nathan kurang terpuaskan.” timpal staf lain ikut menanggapi.

“ehem.. ehem...” suara Alvin berdehem saat melewati beberapa bergosip tentang temannya.

“Pagi direktur Alvin.” seketika para staf tadi berhenti bergosip dan menyapa pria itu kemudian bergegas masuk ke kantor. “hmmh.... pagi-pagi mereka sudah bergosip.” Alvin hanya bisa menggelengkan kepala saja melihat para staf tadi yang masih sempatnya membicarakan orang lain.

Alvin melanjutkan langkahnya dan dia berhenti saat bertemu dengan Nathan.

“Hey Nathan kau menjadi artis di kantor ini.” ucapnya menghampiri Nathan dengan tersenyum yang Nathan artikan sebagai sindiran untuk nya. “Apa maksud mu Alvin ?” jawabnya dengan tatapan sinis.

“Kau jangan salah paham dulu. Maksud ku memang benar kau menjadi topik pembicaraan wanita sekarang di kantor ini.” Alvin menariknya menepi untuk bicara sejenak. “Oh begitu, biarkan saja mereka mau bilang apa padaku.” Nathan terlihat cuek dan tak mempermasalahkan sama sekali hal itu.

“Jadi kenapa kau menceraikan Risty ?” Alvin kembali melemparkan sebuah pertanyaan.

“Bukan aku yang menceraikannya. Dia yang meminta cerai dariku.”

“Astaga aku tak percaya itu. Kenapa dia menceraikan dirimu sebagai sosok pria yang sangat sempurna seperti ini ?” Alvin terkejut mendengar penjelasan dari Nathan ya sama sekali berbeda dengan apa yang digosipkan oleh para wanita tadi.

“Kau sudah tahu masalahnya.” jawab Nathan singkat.

“Jadi kau selama satu bulan ini sama sekali belum berhasil menyentuh Risty ?” Nathan hanya mengangguk saja tanpa ekspresi menatap Alvin.

“Tenang... meskipun kau duda sekarang, kau masih tetap menawan. Mungkin karena gadis itu kurang menarik untuk mu. Nathan minggu depan ada acara reuni alumni SMU, mungkin kau mau ikut dan berkenalan dengan beberapa wanita cantik lain nya ?”

“Aku tidak janji itu, bisa datang atau tidak.” Nathan menjawab dengan dingin seperti biasanya dan dia pun kemudian mengubah temannya itu untuk segera masuk ke kantor karena sebentar lagi akan ada jadwal meeting yang akan dimulai dalam beberapa menit ke depan.