2. Sadar

Saat ini Rindy sedang berada di ruangan tempat Anand dirawat,"Rindy, kami akan pulang dulu. Tolong jaga Anand!"ucap Pramana.

"Iya, pa,"sahut Rindy singkat.

"Nanti kami kesini lagi membawakan pakaian dan makanan untuk mu,"imbuh Silvy, istri Pramana.

"Iya, ma,"sahut Rindy lagi dan kedua orang tua Anand pun meninggalkan Rindy dan Anand di ruangan itu berdua.

Rindy nampak duduk di sebuah sofa yang ada di ruangan itu. Ingin rasanya dia meninggalkan Anand yang belum sadar itu sendirian dan datang ke pemakaman Rio, mengantarkan pria yang dicintainya ke peristirahatan terakhirnya.

"Tuhan, kenapa tidak bedebah itu saja yang Engkau ambil nyawanya? Kenapa harus Rio? Orang yang sangat aku cintai, orang yang berhati baik dan selalu memikirkan orang lain. Kenapa bedebah yang brengseek dan semena-mena itu yang Engkau biarkan hidup?"gumam Rindy menatap Anand yang belum sadar dengan tatapan penuh kebencian.

Rindy merasa sangat sedih karena meninggalnya Rio, namun juga marah dan benci kepada Anand yang telah membuat pria yang dicintainya meninggal.

Karena merasa sangat benci dan muak melihat wajah Anand yang sudah membuat Rio meninggal, Rindy pun memilih keluar dari ruangan itu untuk mencari udara segar.

Beberapa saat setelah Rindy keluar dari ruangan itu, jemari tangan Anand pun nampak bergerak -gerak. Dalam keadaan mata yang tertutup, bola mata pria itu nampak bergerak ke kiri, kanan , atas dan bawah tidak beraturan. Terlihat sangat gelisah.

Dalam ingatan pria yang sedang terbaring dengan selang infus di tangannya itu....

"Rio, kamu mau kemana?"tanya Putra, sahabat baik Rio saat melihat Rio nampak bersiap-siap untuk pergi.

Rio memakai celana jeans dan kaos ketat yang menampakkan otot-otot ditubuhnya yang terlihat menggoda di mata wanita. Kemudian melapisinya dengan kemeja berlengan pendek yang sama sekali tidak dikancingkan. Penampilan nya pun dilengkapi dengan topi dan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya yang mancung.

"Aku ingin ke warung mie ayam langganan ku,"ucap pria berwajah tampan itu seraya mengikat tali sepatu sneaker nya.

"Mie ayam yang dekat minimarket itu, ya? Aku mau dong, dibelikan. Bungkus, ya!" pinta Putra.

"Oke, ntar aku minta Mang Udin buat banyakin mutilasi nya,"ucap Rio seraya berdiri mengambil dompetnya.

"Mutilasi, bahasa Lo, bikin ngeri aja,"sahut Putra kemudian terkekeh.

"Kalau beli mie ayam tepat Mang Udin, terus bilang minta mutilasi nya yang banyak, pasti bakal dikasih ceker yang banyak. Kamu, 'kan suka makan ceker,"ujar Rio kemudian terkekeh.

"Halah.. kayak situ nggak suka aja,"cibir Putra.

"Ya suka,.dong! Asal mutilasi nya adalah kaki ayam, bukan kaki orang,"ujar Rio kembali terkekeh,"Aku cabut dulu!"lanjut Rio kemudian keluar dari rumah kontrakan yang ditinggalinya bersama Putra.

Rumah kontrakan sederhana yang terdiri dari ruang tamu, dua kamar tidur dan dapur yang berdekatan dengan kamar mandi.

Setelah tiga puluh menit menaiki kendaraan umum, akhirnya Rio turun dan berdiri di pinggir jalan yang berseberangan dengan tempat warung mie ayam langganan nya berada. Namun saat hendak menyeberang jalan, Rio melihat Rindy keluar dari warung mie ayam itu kemudian berdiri di depan warung mie ayam itu dan tepat berseberangan dengan Rio .

Tanpa sengaja, Rindy melihat Rio yang berdiri bersebrangan dengan nya dan sedang menatapnya. Rindy melempar senyum manis pada Rio dan Rio pun membalasnya dengan senyuman yang manis pula. Untuk beberapa lama mereka saling bertatapan dan tiba-tiba ditengah teriknya matahari itu hujan turun hingga...

Brum! Brakk!

Rio merasa tubuhnya terpental dan jatuh di pinggir aspal. Sepintas Rio bisa melihat siapa yang baru saja menabrak dirinya.

"Riooo!!" Rio mendengar suara Rindy yang berteriak memanggil namanya, kemudian melihat sesosok tubuh yang dikenalinya sebagai suami dari wanita yang dicintainya, sekaligus orang yang baru saja menabraknya, jatuh tepat di sebelahnya.

"Akkhh!" Rindy nampak terkejut saat melihat tubuh Anand yang terpental malah terjatuh di sebelah Rio yang sudah bersimbah darah

"Rioo!!"pekik Rindy dengan air mata yang bercampur dengan air hujan.

"Jika aku di beri kesempatan kedua, aku ingin menjadi suamimu, Rindy,"gumam Rio dalam hati saat melihat Rindy berada di depannya dengan wajah yang terlihat panik, khawatir dan sedih. Tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun lewat bibirnya. Tiba-tiba kilat dan petir menyambar secara bersamaan di antara tubuhnya dan tubuh Anand.

Bersamaan dengan suara kilat dan petir yang menyambar secara bersamaan itu, Rio melihat roh Anand keluar dari tubuhnya dan dibawa oleh kilatan cahaya. Setelah itu Rio merasa rohnya keluar dari tubuhnya sendiri dan merasakan ada kekuatan besar yang menghisapnya masuk kedalam tubuh Anand.

"Akkhh!"pekik Rio yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit dengan infus di tangannya itu. Tidak menyadari jika saat ini rohnya telah berpindah ke dalam tubuh Anand. Mata Rio langsung terbuka dan nafasnya tersengal-sengal.

"Dimana aku? Apa yang terjadi?"gumam Rio dengan suara lemah seraya memegang kepalanya yang terasa sangat sakit. Pria itu memejamkan matanya menahan rasa sakit yang luar biasa di kepalanya.

"Ceklek"terdengar suara pintu ruangan itu terbuka. Rio yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit itu pun perlahan membuka matanya. Pandangan matanya menangkap sesosok wanita yang sangat dicintainya.

"Rindy,"gumam Rio yang masih berbaring lemah di ranjang rumah sakit itu dengan suara lirih.

Rindy yang melihat Anand sudah sadar pun mendekati Anand,"Kau sudah sadar? Padahal aku berharap kamu mati dalam kecelakaan itu,"ucap Rindy dengan suara rendah dan penuh penekanan, dimatanya nampak kilatan amarah dan kebencian.

"Rindy, kenapa kamu berkata seperti ini?"tanya Rio lirih dan nampak terkejut.

"Jangan pura-pura tidak tahu! Kamu sengaja, 'kan membunuh Rio?"tuduh Rindy dengan tatapan tajam seolah ingin mencabik-cabik tubuh pria di hadapannya itu dengan tatapan matanya.

"A.. apa maksud mu? Aku ini..."Rio tidak melanjutkan kata-katanya saat tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka.

"Anand! Kamu sudah sadar?"tanya Pramana membuat Rio mengernyitkan keningnya. Tiba-tiba ingatan Rio berputar seolah-olah dia adalah Anand. Ingatannya saat kejadian Anand menabrak Rio dan berakhir bertabrakan dengan truk dan terpental, jatuh disebelah Rio pun seolah bagai film yang diputar di memory nya.

Rio memejamkan matanya seraya meringis menahan rasa sakit, membuat Pramana panik dan berteriak memanggil dokter. Tak lama kemudian, seorang dokter dan perawat pun datang dan segera memeriksa Rio.

"Keadaannya sudah stabil, hanya masih lemas saja,"ucap dokter setelah selesai memeriksa Rio.

"Anand, apa yang kamu rasakan?"tanya Pramana nampak khawatir.

Rio tidak menjawab, sungguh dia merasa heran, kenapa pria paruh baya itu memanggilnya Anand. Dan anehnya, ada ingatan dalam otaknya yang seolah-olah dia adalah Anand. Sesaat kemudian Rio mengingat kejadian yang seperti mimpi baginya. Kejadian dimana saat kilat dan petir menyambar secara bersamaan.

Roh Anand keluar dari tubuhnya dan dibawa kilatan cahaya, kemudian tiba-tiba Rio merasa rohnya keluar dari tubuhnya sendiri dan merasakan ada kekuatan besar yang menghisapnya masuk kedalam tubuh Anand.

Mengingat hal itu, tiba-tiba jantung Rio pun berdetak kencang, dengan bibir yang bergetar, Rio pun berkata,"Dok, bolehkah saya meminjam cermin?"

Dokter itu nampak mengernyitkan keningnya, namun menyuruh perawat untuk memberikan cermin pada Rio. Sedangkan Pramana dan Rindy pun juga mengernyitkan kening saat mendengar permintaan Rio.

Rio menerima cermin yang diberikan perawat. Dengan tangan gemetar mulai melihat wajahnya di cermin. Rio langsung membulatkan matanya saat melihat bayangan yang ada di cermin itu bukan wajahnya, melainkan wajah Anand.

"I.. ini tidak mungkin!"

...🌟"Terkadang ada hal-hal yang tidak masuk akal yang terjadi di dunia ini. Namun kenyataannya, hal-hal itu terkadang nyata terjadi di sekitar kita."🌟...

..."Nana 17 Oktober"...

...🌸❤️🌸...

.

.

To be continued

Terpopuler

Comments

yuli

yuli

doa rio & rindi sama2 dikabulkan 😊😊

2024-01-31

2

Waris panca Kumala

Waris panca Kumala

kk terlalu banyak baca komik reinkarnasi yah kaya aku😅...yang berharap bisa mengulang atau setidaknya kesempatan kedua untuk lebih menikmati hidup daripada sebelumnya

2023-08-13

1

Herlan

Herlan

klo didunia nyataa ada gak yah

2022-12-10

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!