Bab 3

Singkat cerita, hubungan antara Nayla dan Davka pun semakin dekat, dan bahkan mereka berencana untuk membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius dalam waktu dekat.

"Jadi, kapan aku bisa bertemu dengan kedua orangtuamu agar aku bisa segera melamarmu secara resmi?" tanya Davka suatu hari disaat mereka tengah makan siang bersama di sebuah restoran tak jauh dari kantor.

Nayla yang saat itu tengah menyeruput minumannya pun diam sejenak untuk berpikir. "Bagaimana kalau besok malam? Sepertinya kedua orangtuaku tidak ada acara apapun," jawabnya.

"Baiklah, aku setuju! Lebih cepat, lebih baik. Aku sudah tidak sabar untuk menjadikanmu sebagai milikku seutuhnya."

Keesokan malam, Davka segera bersiap. Dikenakannya kemeja warna putih dengan celana bahan berwarna hitam yang membalut tubuhnya dengan sangat sempurna, serta jas dengan warna senada dengan celananya. Rambutnya disisir klimis kebelakang, dan sepatu pentofel dengan warna senada pula. Terakhir, diseprotkannya parfum beraroma citrus mint untuk menyempurnakan penampilannya. Dengan menggunakan mobil milik perusahaan, ia mendatangi kediaman Nayla.

Nayla yang sebelumnya sudah mendapat kabar jika Davka sedang dalam perjalanan menuju rumahnya pun bersiap untuk menyambutnya di depan pintu. Ia sengaja tak memberitahukan kedatangan Davka kepada kedua orangtuanya karena ingin memberi kejutan pada mereka berdua.

Tin....tin...

Terdengar klakson mobil dinyalakan. Nayla bergegas keluar untuk menyambut tamu spesial yang datang setelah memastikan penampilannya rapi.

Davka membuka pintu mobil dan keluar dari dalamnya. Ia berjalan menghampiri Nayla dengan gagahnya. Hentakan sepatu pentofel yang dikenakannya terdengar memggema di udara.

Untuk sesaat Nayla memating ditempat terpukau dengan penampilan Davka. Sang pujaan hati benar-benar begitu menawan malam ini. Hingga dirinya tak sadar jika kini Davka telah berdiri di hadapannya.

"Hei, kok malah bengong?," ucap Davka sambil melambaikan tangannya di depan wajah Nayla karena tak juga menyahuti panggilannya sedari tadi.

Nayla tergeragap, tersadar dari keterpukauannya. Detik berikutnya ia menyembunyikan wajah dan tersipu malu karena ketahuan telah memandangi wajah Davka tanpa berkedip.

"Apa kau tak ingin mempersilahkan aku masuk dan mengenalkanku pada orangtuamu? Atau kita hanya akan berdiri disini sepanjang malam?" tanya Davka kembali.

"I...iya, mari kita masuk ke dalam" jawab Nayla terbata.

Davka mencubit ujung hidung Nayla dan tersenyum kecil. "Dasar!" ucapnya. Dan mereka pun berjalan beriringan memasuki rumah sambil bergandengan tangan mesrah.

Nayla membawa Davka menuju ruang tengah dimana kedua orangtuanya tengah bersantai sambil menonton televisi untuk memperkenalkannya pada mereka berdua.

"Ayah, bunda, maaf! ada seseorang yang ingin bertemu dengan kalian," ucap Nayla sopan setibanya di dekat mereka.

Mendengar dirinya dipanggil, Abhimana dan Kania menoleh bersamaan. Abhimana mengernyitkan dahi saat pandangannya berhadapan dengan seorang pemuda yang berdiri di samping putrinya. "Siapa dia?" tanyanya.

"Ayah, bunda, kenalkan! Ini teman spesial Nayla, namanya Davka. Dave, ini Ayah dan bundaku." Nayla saling mengenalkan mereka.

"Salam kenal, om, tante, saya Davka!."

"Salam kenal juga," jawab Kania ramah.

Abhimana hanya menjawab dengan deheman saja. Sementara pandangan terus tertuju pada Davka, melihat dari atas sampai bawah berulang-ulang, merasa pernah melihat wajah pemuda tersebut. "Wajah pemuda itu rasanya sangat familiar, tapi aku tak ingat dimana pernah melihatnya," ucapnya dalam hati. "Ah mungkin aku salah orang. Wajah mereka saja yang kebetulan mirip kali."

Abhimana menepis pikirannya sendiri dan mulai bertanya hal yang penting. "Teman spesial? Sejak kapan kalian saling mengenal? Kenapa kau tidak pernah memberitahukan hal ini pada Ayah atau ibu?."

"Maaf, yah! aku bukannya ingin menyembunyikan hal ini dari ibu atau Ayah. Aku hanya ingin memberi kejutan pada kalian kalau sebentar lagi kami akan....."

Sebelum Nayla menyelesaikan kalimatnya, Davka sudah memotong." Biar aku yang menjelaskan!."

Sejenak Davka dan Nayla saling tatap. Davka mengangguk dan tersenyum kecil, meyakinkan bahwa ia bisa melakukannya.

Abhimana menatap mereka berdua dengan pandangan datar, menanti apa yang ingin mereka katakan.

Davka maju selangkah mendekati Abhimana, menghela nafas pelan sebelum mulai bicara. "Kami saling berkenalan baru beberapa bulan yang lalu. Dan maksud kedatanganku ke sini adalah ingin melamar putri om sebagai istriku."

Kania terkejut mendengar perkataan yang diucapkan olehnya. "Melamar putri kami? secepat itu?."

"Ya, tante. Kami memang berencana ingin menikah dalam waktu dekat" jawab Davka mantap.

"Atas dasar apa kau berani mendekati putriku? Siapa kau sehingga berani menikahi putriku?." Abhimana menatap tajam Davka. Seakan ingin mengulitinya hidup-hidup karena telah berani meminta putrinya untuk dinikahi.

Mendapat tatapan seperti itu dari Abhimana, Davka tak takut sedikitpun. Ia bahkan berani menatapnya balik. "Saya bukan siapa-siapa, om. Saya hanya karyawan biasa di perusahaan yang Nayla pimpin. Saya tahu, saya tidak bisa menjanjikan kemewahan padanya. Tapi dengan cinta kami, aku akan membuat putri om bahagia."

Sebuah jawaban yang cukup jantan, dan Abhimana sangat menghargai itu. Namun ia menangkap sesuatu yang lain dari Davka. Gestur tubuhnya menunjukkan gelagat yang.kurang baik.

"Jawabanmu cukup berani dan percaya diri untuk ukuran pria yang tak memiliki apa-apa. Tapi aku tidak mungkin menyerahkan masa depan putriku hanya karena kata-kata manis," ucapnya tegas. " Tinggalkan rumah ini sekarang, dan kembalilah setelah membuktikan bahwa dirimu memang pantas untuk bersanding dengan putriku."

"Ayah!!" Nayla terkejut mendengar penolakan dari Ayahnya, bahkan sebelum memberi kesempatan pada Davka untuk membuktikan."

Pun demikian dengan Kania. Sejauh yang ia kenal, suaminya bukanlah sosok orang yang memandang derajat atau kekayaan orang lain. "Kenapa Ayah mgomongnya seperti itu?."

Abhimana tak menghiraukan tatapan penuh tanda tanya dari dua orang wanita yang sangat berarti dalam hidupnya dan tetap demgan keputusannya.

"Tapi, om, kami ini saling mencintai. Kenapa om malah menentang hubungan kami?."

"Karena kamu bukan pria yang sepadan dengan kami. Mana mungkin aku membiarkan putriku hidup susah setelah menikah nanti."

"Ayah!!" teriak Nayla keras. Semakin tak percaya dengan penolakan Ayahnya. Air mata jatuh berderai, hatinya hancur mendapati kisah cintanya terancam layu sebelum berkembang.

"Kenapa kau masih disini? Apa kau tidak mendengar kata-kataku tadi?," ucap Abhimana lagi saat melihat Davka masih berdiri di tempatnya.

Wajah Davka memerah menahan amarah, tak menyangka kalau ia akan diusir seperti ini. Tangannya terkepal kuat menahan emosi. "Baiklah, om, saya akan pergi. Tapi saya tidak akan pernah menyerah untuk bisa mendapatkan putri om."

Setelah mengatakan itu, la langsung berbalik dan pergi meninggalkan kediaman Haidar tanpa menoleh sedikitpun.

Meledaklah sudah tangis Nayla memandang kepergian sang pujaan hati. "Ayah jahat, egois. Aku benci Ayah." Ia pun berlarienuju kamarnya.

"Nayla...." teriak Kania memanggil nama putrinya bermaksud ingin mengejar, tapi Abhimana segera menghentikannya. "Biarkan saja dia pergi!" ucapnya datar.

Kania berbalik dan menatap suaminya, semakin tak percaya dengan apa yang terjadi. "Kenapa Mas Abhi bersikap seperti itu? Kenapa kau menyakiti hati putri kita seperti ini? Selama ini kau tak pernah bertindak seperti tadi?."

"Naluri seorang Ayahlah yang membuatku bersikap seperti itu. Aku merasa ada yang aneh dari pemuda bernama Davka itu. Sepertinya ada sesuatu yang dia sembunyikan. Lagipula apa kau tidak merasa kalau pernikahan ini terlalu cepat mengingat mereka yang baru beberapa bulan saling kenal?."

Berjuta pertanyaan bermunculan dalam benak Kania mendengar ucapan suaminya. Sejauh yang ia kenal, suaminya tidak akan berbuat gegabah dan memikirkan segalanya dengan matang sebelum memutuskan. Tapi apa maksud dari perkataanya tadi?.

Terpopuler

Comments

mamayot

mamayot

sudah mampir dan like, mri saling dukung author, mampir dan like novel ku ya

MY BODYGUARD PANJI

2022-12-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!