Hari sudah menunjukkan pukul 17.00 Waktu Indonesia Barat, pria itu baru saja sampai Di pelataran Rumah Sakit miliknya Tuan Susilo yang merupakan ayah dari sahabatnya Arka. Setelah sampai di parkiran, pria itu dengan cepat turun dari mobilnya dan melangkah begitu panjang menuju ruang inap, di mana Ridho dirawat beberapa hari ini.
Dirinya merasa sudah tak sabar lagi untuk bertemu dengan perempuan yang sebentar lagi akan bergelar istri seorang Bima Saputra yang pastinya akan langsung bisa membuat ibunya bahagia. Namun, tentu saja yang bakal bahagia bukan hanya Ibu Safitri seorang karena dirinya lah yang merasa paling beruntung bisa menikahi gadis punya jiwa baja seperti Syifa Salsabila.
Memang tidak sembarang orang yang memiliki jiwa keras tanpa mudah ditindas seperti wanita yang saat ini ingin dijemputnya, karena rata-rata perempuan hidup di dunia lebih banyak memiliki sifat manja dan ingin selalu di nomor satukan. suka berfoya-foya dan belanja menghabiskan harta seperti selingkuhan ayahnya yang mau menjadi budak birahi seorang wanita, Bima bahkan sempat membenci segala jenis yang namanya perempuan.
Masih asik dengan lamunan panjangnya, pria itu tanpa sadar telah berdiri di depan pintu ruang inap Ridho. Dirinya masih setia berdiri untuk sekedar menelinga pembicaraan orang-orang yang berada di dalam sana.
"Aku sebenarnya masih belum terima loh kamu bakalan menjadi bininya si Pak Bima itu tapi mau bagaimana lagi, sebagai seorang sahabat yang baik hanya bisa mendukungmu dan semoga pernikahanmu nanti langgeng sama pria Arogan itu!" serum Bram tiba-tiba saja mengucapkan kata-kata yang mungkin mampu mempengaruhi jiwa Syifa yang masih ragu akan menerima atau malah menolak Bima menjadi suami seutuhnya kelak.
Bima mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuh saat mendengar suara pria yang tak lain adalah Bram, sahabat calon istrinya yang ternyata masih berusaha mempengaruhi pikiran Syifa. Tentu saja rasa kesal membuncah di dalam jiwa ketika mengetahui pria itu berusaha merecoki dengan pikiran-pikiran jahat agar Syifa membatalkan pernikahannya.
Pria itu hanya bisa berdoa di dalam hati pada Tuhan yang jarang sekali disembah nya, sebagai bentuk rasa syukur dalam sujud tapi saat ini dirinya benar-benar membutuhkan sang Maha Pencipta yang mampu membolak-balikkan hati.
'Ya Allah ya Tuhanku, bukakanlah pintu hati Syifa setelah menikah dengan ku nanti agar benar-benar bisa menerima diri ini sebagai suaminya karena aku akan berusaha menjadikannya seorang Ratu satu-satunya hingga ajal menjemputku nanti!, Aamiin.'
Pria itu benar-benar merasa pucemburu dengan kedekatan antara Bram dan calon istrinya. Bima masih bisa mengingat semua poin yang telah ditulis Kenzi sang sekretaris tentang pernikahan yang bakal mereka jalani tanpa adanya sentuhan fisik, tapi sekarang dirinya sangat menyesal karena itu sama saja mereka akan saling menjadi orang asing dalam kamar yang sama. Sementara jika surat perjanjian kontrak pernikahan itu kembali dirombaknya, Bima harus menukar dokumen yang ada di tangan Syifa, hal itu bisa saja malah memicu pembatalan pernikahannya.
'Mungkin aku harus membuat Syifa benar-benar jatuh cinta padaku baru meminta surat perjanjian itu untuk dimusnahkan saja karena semua harta yang ku punya pun akan menjadi milik istriku kelak dan juga anak-anak kami nanti!' batinnya kembali berharap.
Tok! Tok! Tok!
"Assalamualaikum," ucapnya setelah mengetuk pintu sebanyak tiga kali dan langsung membuka tanpa merasa canggung karena ada rasa iri mendengar keakraban orang-orang yang ada di dalam ruang rawat Ridho.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab mereka serempak.
Terlihat Syifa dengan cepat berdiri menyambut kedatangan calon suaminya, sesuai dengan nasihat-nasihat yang telah diberikan bundanya.
'Walau pun mungkin sekarang kamu tidak mencintai nak Bima, tapi kamu harus ingat kalau takdir telah menjodohkan kalian berdua. Bunda tidak mau mendengar kalau sampai sekali saja kamu tidak menuruti perintah suamimu. Wajib hukumnya bagi seorang istri setelah dinikahi pria bergelar suami untuk mematuhi seluruh aturan yang masih sesuai dengan agama! Selagi nak Bima memberikan nafkah lahir dan batin untukmu, maka kewajibanmu melayani seluruh kebutuhannya ... baik kebutuhan lahir maupun kebutuhan batin, karena Bunda tak pernah mengajarkanmu untuk menolak yang namanya takdir!'
Syifa menyonginkan senyum menyambut kehadiran laki-laki yang sudah menjadi calon suaminya karena memang gadis itu telah menerima khitbah dari cucu Tuhan Arjuna.
"Kami sudah dari tadi menunggumu dan semuanya sudah siap untuk pulang!" Syifa mendekati laki-laki yang baru saja melangkah masuk dan berdiri di sisinya mengarah pada berangkat tempat adiknya duduk.
"Bunda sama Ridho biar saja ikut nak Bima dan Syifa, Kalian bertiga bareng saja semobil dengan Bram ya," ucap Bunda dengan bijak.
"Ayo sekarang kita pulang, bunda akan memasak yang spesial hari ini untuk menyambut pertama kalinya calon mantu datang ke rumah!" seru ibu Ayu.
"Nggak usah masak, Bunda! Nanti biar Bima beli aja di restoran sembari jalan pulang. Bukankah Bunda masih kelihatan capek karena begadang jaga Ridho di rumah sakit, jadi lain kali aja masaknya ya!" sahut Bima dengan lembut agar perempuan itu tidak merasa tersinggung.
Perkataan Bima sontak saja membuat Bram, Lula dan Rini Saling pandang karena pikiran mereka sama sekali tak sampai ke sana. sungguh ketiganya merasa malu dengan tutur kata yang dilontarkan Bima barusan.
"Nah bener itu Bunda, sekali-kali kita makan masakan mewah dari restoran mahal. Mumpung ada Pak Bima yang traktir!" sela Rini yang mengerti perasaan Ibu Ayu karena tadi mereka bertiga sibuk mengatakan ingin memakan masakan dari tangan wanita paruh baya itu.
"Beneran kalian nggak apa-apa kalau Bunda nggak jadi masak? Bukankah tadi katanya lagi kangen sama masakan Bunda?"
Waduh! Ini Bunda malah tidak mengerti sama sekali dengan kode yang baru saja diperlihatkan tiga sahabat putrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
eenok
kpn2 aja ya Bun. ..bnda kan capek .nnti klo mask ajakn qt2 ya para reader heheh
2022-12-18
0
eenok
betul itu
2022-12-18
0
eenok
menantu idaman ya Bun... sll pengertian
2022-12-18
0