The Law Of BENZ LOGAN

The Law Of BENZ LOGAN

WHO IS MR.LOGAN

Sebuah kastil yang berdiri megah di tepi teluk layaknya istana mewah, tengah ramai dengan sejumlah kembang api besar dan berwarna-warni meledak dimana-mana tepat mengelilingi kastil tersebut.

Suara musik yang keras, wanita-wanita yang berpakaian seksi, para pria dan wanita yang berjoged gila dengan minuman di tangan mereka.

Lalu para selebriti terkenal di Negara A, semua berdatangan, bahkan para pejabat negara yang memiliki perut buncit dan kumis tebal duduk di apit oleh beberapa wanita yang hanya memakai bikini.

Suara teriakan-teriakan itu sangat keras, namun jika kita masuk ke dalam lagi dan masuk jauh lebih ke dalam lagi, suara-suara itu menjadi lebih nyaring dan sedikit demi sedikit menghilang hingga terkadang hanya menyisakan suara pekikan dengan tawa yang samar-samar dengan intonasi yang rendah. Bahkan kemudian tidak terdengar sama sekali.

Di saat semua orang menikmati pesta, dan di saat mereka juga selalu datang di pesta megah yang di buat oleh sang pemilik Kastil di akhir pekan dengan uang-uang yang tak pernah ada habisnya, pria sang pemilik Kastil justru hanya duduk dan mengawasi dari balik jendelanya yang memiliki tirai berwarna merah hati.

Benz Logan, seorang pria yang tidak pernah menunjukkan wajahnya meski pun hanya sekali di depan umum, pria misterius yang membuat seisi kota bahkan di negara-negara selalu tersiksa dengan prasangka dan khayalan mereka tentang siapakah Benz Logan.

Namun sayangnya tidak ada satu manusia pun di luar kastilnya atau pun mereka yang ada di pesta mengenali wajah seorang Benz Logan, tidak ada yang tahu wajah asli Benz Logan.

Sudah hampir 5 bulan ritual pesta akhir pekan di kastil tersebut terus berjalan, pesta itu juga selalu terbuka untuk umum, namun setiap orang yang datang tidak pernah tahu dan tidak pernah bertemu dengan Benz Logan.

Sering kali mereka bertanya siapa Benz Logan, karena setiap koran yang memberitakannya sebagai orang paling kaya di dunia pun tidak pernah menampilkan fotonya.

Namun pertanyaan-pertanyaan itu semakin lama semakin meredup, Benz Logan adalah pria misterius yang tak pernah di ketahui wajahnya.

Pertanyaan-pertanyaan itu pun perlahan menghilang seiring bertambahnya waktu, karena lautan manusia yang berjoged lebih menikmati pesta yang di suguhkan.

Para pelayan Benz Logan memberikan pelayanan yang sangat mewah, dengan segala minuman dan makanan yang enak dan tidak murah.

Di dalam ruangan yang terletak di bagian dalam kastil, jauh dari keramaian, ruangan itu tidak terlalu bercahaya, hanya lampu pijar berwarna orange menyinarinya, hingga membuat sinar itu terlihat remang-remang.

Benz Logan duduk dan menghirup permen karet berbentuk persegi panjang ke hidungnya, bau khas yang ia sukai, tangan kanannya memegang walking stick mewah yang berbentuk harimau dari emas dan kedua mata harimau tersebut terpasang berlian, sedang kan kelingkingnya memakai cincin berbentuk persegi berwarna hijau terbuat dari batu zamrud murni.

Seorang pelayan setia dengan tubuh tinggi dan proporsional mendatangi Benz Logan.

"Anda mau minum Tuan?" Tanya Alfred.

"Apa dia datang?" Tanya Logan.

"Maaf Tuan, saya menyesal untuk hal itu." Kata Alfred menundukkan kepalanya.

"Hm..." Logan berdiri dan memandangi kembali seberkas cahaya yang memancar jauh di depan sana. Tepatnya di seberang danaunya.

Tepat pukul 3 pagi pesta berakhir, semua orang meninggalkan kastil yang sudah penuh sampah pesta dan pulang dengan keadaan mabuk, beberapa orang pun harus diangkat oleh para pengawal dan di buang di depan gerbang. Mereka pingsan karena mabuk.

Terlihat para pelayan yang cukup banyak mulai membersihkan Kastil dan mengganti perabotan dengan yang baru lagi.

Ya, seperti itulah setiap akhir pekan.

Pesta di mulai, semua orang boleh datang, semua orang boleh mengikutinya, namun tepat pukul 3 pagi semua orang harus pergi dan pesta berakhir.

Kemudian para pelayan akan membersihkan dan mengganti segala perabotan yang rusak atau sudah terjamah oleh tangan-tangan manusia dengan perabotan yang baru.

Logan berbaring di ranjang besar nya yang terlihat sangat empuk, pria itu tidur dengan dada bidang polosnya.

Logan selalu tidur hanya memakai celana panjang, dan tanpa pakaian, itu adalah kebiasaanya.

Baru sekejap terlelap keringat mengucur deras dan terlihat tubuhnya menegang. Logan tidak pernah melewatkan satu malam pun tanpa memimpikan kenangan buruk itu.

"Tidak!" Kata Logan mengigau.

"Pergi!" Teriak Logan.

Tak berapa lama Alfred datang dan membangunkan Logan.

"Tuan Logan..." Kata Alfred menyentuh bahu Logan.

Logan mencengkram tangan Alfred dan siap membanting namun ia menahan dan membuka matanya tepat waktu, Logan sadar pada waktu yang tepat.

"Alfred..." Kata Logan lirih sembari meremas kepalanya.

"Maafkan." Kata Logan lagi.

"Tidak apa-apa tuan... Apa anda lupa dan tidak meminum obatnya?" Tanya Alfred.

Kemudian Alfred mengambil obat milik Logan dengan segelas air putih.

Logan menerima dan meminumnya.

"Hah..." Dengusan dari dada Logan seolah ia telah menahan nafasnya untuk waktu yang lama.

"Tuan Gonzales menghubungi, anda harus menghadiri pertemuan itu Tuan." Kata Alfred menyampaikan pesannya.

"Katakan pada Victor untuk menyiapkan semuanya, dan hadiri rapat besok dengan cepat." Kata Logan.

"Baik Tuan Logan."

Setelah Logan merebahkan dirinya lagi, Alfred pergi dari kamar Logan.

*****

Pagi ini Alfred sudah berdiri dengan membawa setelan jas mahal milik Logan. Sedangkan Victor berdiri menunggu tuannya siap dan akan mengawal Logan kemana pun pria itu akan pergi.

Namun tak lupa yang paling penting adalah, Alfred telah menyiapkan topeng Logan untuk pertemuan hari ini.

Kali ini Logan akan memakai topeng berbentuk tengkorak, salah satu koleksinya dari sekian banyak koleksi topeng miliknya. Logan tidak ingin di kenal sebagai dirinya, ia ingin menyembunyikan wajah aslinya.

Menjadi orang paling berpengaruh di dunia merupakan kesenangan tersendiri namun juga mengundang bahaya pula, bagaimana dirinya akan di incar sepanjang waktu oleh mafia-mafia yang ingin kaya hanya dengan jalan pintas, yaitu merampok, membunuh, dan menjarah.

Bukan hanya itu, menjadi pria kaya juga akan membuatnya di kerubungi wanita-wanita rendahan , membuatnya sangat risih, mereka seperti lalat yang menjijikkan, itulah yang Logan pikirkan.

Lebih dari pada itu, Logan memang ingin menyembunyikan identitas aslinya dari kemunafikan manusia-manusia yang perutnya hanya di isi oleh kerakusan dan ketamakan.

Bagi Logan, dunia ini memuakkan, namun ia juga ingin menundukkannya. Tanpa harus membuat seisi dunia tahu wajah aslinya dari balik topeng tersebut.

Pesawat pribadi telah siap di terbangkan, semua telah di maintance dengan baik dan dengan sangat kehati-hatian.

Logan menaiki tangga pendek pesawat Jet tersebut, sebelum itu ia memandangi sebuah kastil yang berada di seberang danaunya, tepat berhadapan dengan danau dan kastil miliknya. Kastil di ujung sana terlihat begitu kecil.

Terlihat bangunan kastil itu menjulang tinggi, kokoh dan megah, namun tidak lebih megah dari miliknya.

Logan menghela nafas nya pendek, dan berpaling, kemudian masuk ke dalam pesawat mewah miliknya, di susul oleh Victor kemudian sang pramugari menutup pintu pesawat, pilot telah mengumumkan bahwa pesawat siap terbang, deru pesawat yang halus telah terdengar pertanda pesawat akan lepas landas.

Setelah pesawat mengudara aman di atas langit yang cerah, para pramugari datang membawakan sarapan pagi Logan. Setelah pramugari pergi Logan melepaskan topengnya dan memulai sarapan pagi.

"Pekan depan, pastikan pesta nya lebih meriah Victor, perbanyak kembang api dan putar musik lebih kencang lagi, sebar pengumuman di koran-koran dan di media online." Kata Logan sembari duduk dan menikmati sarapan paginya.

"Baik Tuan." Kata Victor.

"Kenapa wajahmu gelisah, kau tahu aku tidak suka wajah penuh keraguan." Logan berbicara sembari masih mengiris dagingnya.

Victor kemudian menyerahkan sebuah foto pada Logan, membuat Logan hanya melirik sekilas pada foto yang ada di atas meja tepat di samping piringnya.

Pria itu masih menyantap sarapan paginya.

"Dia penyewa rumah di samping kastil milik anda."

"Apa gadis itu sudah membayar uang sewanya." Tanya Logan kemudian.

"Sudah Tuan..." Jawab Victor.

"Apa yang kau khawatirkan."

"Sudah di pastikan dan sudah di identifikasi tuan."

Logan berhenti mengiris dagingnya dan menelan makanannya, pikirannya melayang pada sesuatu.

Bersambung~

Terpopuler

Comments

Keysha Adreena

Keysha Adreena

yang novel pernikahan crazy riz kemarin gk di lanjut, eh udah ganti nover baru lagi😥

2022-12-18

0

eva nindia

eva nindia

pindah buku kah 🤔🤭

2022-12-02

0

ruru

ruru

nyimak

2022-12-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!