Happy reading 😘😘😘
"Andrea."
Andrea, Nofia, dan Riri seketika menghentikan ayunan kaki saat terdengar suara Afri.
Gadis berparas cantik dan berikma panjang itu berjalan dengan langkah lebar, menghampiri Andrea dan kedua sahabatnya.
"Ish, mo ngapain lagi tuch si Wewe Gombel?" Nofia bergumam sembari memutar bola mata malas.
"Iya, mo ngapain ya?" Riri turut bergumam.
Afri menghentikan langkah lalu menatap lekat manik mata Andrea, pemuda yang mampu membuatnya hampir gila karena cinta.
"Ndre, ada yang mo gue omongin ama lu," ucap Afri tanpa mengalihkan tatap.
"Sorry, gue kaga ada waktu." Andrea berkilah dan membuang pandang ke sembarang arah. Ia merasa tidak nyaman dengan tatapan netra Afri yang menyiratkan perasaan gadis itu.
"Gue mohon, Ndre! Sebentar aja! Ini menyangkut Geng Pandawa dan Geng Kurawa," pinta Afri. Ia memasang wajah memelas, berharap Andrea akan terenyuh.
"Woah, sepertinya ada udang di balik bakwan, nich." Nofia menyahut ucapan Afri dengan melontarkan kalimat sindiran dan sengaja mengeraskan suara.
"Udang di balik bakwan? Enak dong, Fi." Riri turut menimpali. Namun dalam mode polos.
"Nggak enak. Udangnya pahit. Bakwannya dibumbui racun."
Riri menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. Ia mencoba mencerna perkataan Nofia. Namun tetap saja tidak mengerti.
Entah ke mana otaknya yang cerdas berhijrah saat ini?
Ah Riri, kebiasaan, tuman. Otak cerdasnya pasti sedang bermigrasi ke Planet Pluto--Nofia ngedumel di dalam hati karena teramat kesal bin sebal pada Riri yang terkadang lemot mencerna ucapannya.
"Ndre, beri gue kesempatan! Gue janji cuma sebentar doang." Afri pantang menyerah. Ia berusaha membujuk Andrea, agar pujaan hatinya itu berkenan mengabulkan permintaannya.
"Ogeh, lu ngomong aja sekarang!"
"Mm, gue mo ngomong ama lu doang. Kita berbicara empat mata. Jadi, cuma kita berdua. Gue dan elu --"
"Wah, lu ngusir kami? Kaga bisa!" ujar Riri menyela ucapan Afri dengan meninggikan intonasi suara.
"Bener 'kan? Pasti ada udang di balik bakwan," ujar Nofia sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan melayangkan tatapan sinis pada Afri.
"Lu mo ngomong sekarang atau kaga sama sekali?" Andrea melontarkan tanya dengan suaranya yang terdengar tegas dan penuh penekanan seraya memberi pilihan pada Afri. Ia benar-benar merasa jengah pada sosok Hawa yang berdiri di hadapannya itu.
"Baiklah, gue ngomong sekarang." Dengan berat hati Afri menyerah.
Sebenarnya, ia ingin berbincang berdua dengan Andrea sambil menikmati secangkir kopi di kafe bernuansa romantis. Bukan hanya membicarakan tentang Geng Pandawa dan Geng Kurawa, tetapi mengenai perasaannya terhadap Andrea.
Afri ingin menumpahkan risalah hati dan merayu Andrea supaya luluh, sehingga pemuda berparas tampan itu bersedia membuka hati dan menerima cintanya.
"Ndre, abang gue mau berdamai ama lu. Sekarang udah kaga ada lagi Ayu. Manusia benalu itu udah mutusin dan ninggalin lu. Itu artinya, gue berhak menggantikan Ayu di hati lu. Gue harap setelah lu ama abang gue berdamai, Geng Pandawa dan Geng Kurawa seperti dulu lagi. Kaga ada permusuhan. Kaga ada tawur. Beri gue kesempatan untuk nunjukkin ke lu, kalau gue lebih pantas jadi pacar lu ketimbang Ayu! Lu tahu sendiri 'pan? Gue lebih muda, lebih cantik, lebih kaya, lebih cerdas, dan lebih segala-galanya dari Ayu?"
Andrea menghela nafas panjang. Ia berusaha menahan amarah kala Afri mengumbar kesombongannya dan menyebut Ayu--manusia benalu.
Meski Ayu telah menggoreskan luka di hati, tetapi Andrea sungguh tidak terima jika mantan kekasihnya itu disebut sebagai manusia benalu.
Andrea sangat mengenal Ayu. Mantan kekasihnya itu tidak seperti yang disebutkan oleh Afri.
"Heh Wewe Gombel, jangan asal ngomong! Bukan Ayu yang benalu, tetapi kamu. Gara-gara kamu, Andrea diputus dan ditinggalkan sama Ayu," sarkas Nofia karena merasa tidak terima jika Ayu--sahabatnya disebut sebagai manusia benalu.
Ia bersiap melayangkan tendangan kodok terbang, tetapi dicegah oleh Andrea.
"Fi, kendalikan emosi lu!"
"Tapi si Wewe Gombel udah keterlaluan, Prabu."
"Kasihan sepatu lu!"
"Oh iyaya. Sepatuku 'kan baru. Kasihan banget kalau cuma buat nendang si Wewe Gombel." Nofia menanggapi ucapan Andrea diikuti senyuman smirk yang ia tujukan pada Afri.
Afri tak acuh. Ia kembali berkata dan menatap lekat wajah rupawan Andrea. Tatapannya menyiratkan bahwa ia sangat mendamba Andrea Winata, pemuda berparas rupawan yang selalu ia impikan menjadi kekasih. "Ndre, gue cinta banget ama lu. Sumpah, hati gue hanya buat elu seorang --"
Riri memangkas ucapan Afri dengan mengibaskan tangan dan melontarkan kalimat sarkasme. "Heleh, apus-apus! Boong! Di negeri ini udah banyak penghianat yang suka ngumbar janji, Tut! Lu jangan ampe kemakan omongan ntu orang!"
"Ndre, kalau lu kaga percaya, belah da-da gue! Lu bakal tau, di hati gue hanya terpahat nama lu seorang."
Nofia mengudarakan tawa kala mendengar rangkaian kata yang diucapkan oleh Afri. Baginya ucapan Afri itu teramat lebay dan pasaran. Seandainya da-da Afri benar-benar dibelah, Nofia memastikan nama Andrea tidak terpahat di hati gadis itu.
Sementara Andrea, ia terlihat tak acuh dan semakin jengah. Tanpa membalas kata-kata yang diucapkan oleh Afri, Andrea berlalu pergi dan berjalan menuju tempat parkir untuk mengambil motor trail kesayangannya.
"Ndre, tunggu!" Afri berteriak dan berlari tanpa memperhatikan jalan di depan.
Karena kurang berhati-hati, kakinya pun tersandung batu dan membuat tubuhnya hampir limbung. Beruntung, seseorang dengan sigap menangkap tubuh mungil Afri.
"Hati-hati, Cinta!" ucap orang itu diikuti sebaris senyum yang menampakkan kedua lesung pipi dan deretan gigi putihnya yang menyilaukan.
🌹🌹🌹🌹
Bersambung ....
Mohon maaf jika ada salah kata dan bertebaran typo. 🙏
Jangan lupa, beri semangat author dengan meninggalkan jejak like 👍
tabok ❤ untuk favoritkan karya
bijaksanalah memberi bintang ⭐
beri gift atau vote jika berkenan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ckk jadi cewek maksa banget,malu maluin jadi cewek, Ngejar2 cowok..untung Andrea tegas orangnya..
2025-01-12
0
Ria Diana Santi
Nah, siapa tuh yang nangkap si Afri? 🙄
2022-12-28
2
Ria Diana Santi
😆🤣 cuma pengen ngakak
2022-12-28
1