Happy reading 😘😘😘
"Cantika --"
Mita--sahabat Cantika yang juga bekerja sebagai guru di SMA Nusa Bangsa berjalan tergopoh-gopoh sembari memanggil Cantika dan sukses mengalihkan atensi semua orang yang berada di tempat itu.
Sementara Nofia, ia tampak sangat terkejut saat menabrak seorang pria bertubuh gagah yang tak lain adalah Dafa, kakak kandung Andrea. Beruntung tubuh Nofia mungil, sehingga Dafa tidak limbung saat ditabrak oleh gadis tomboy itu.
Sama seperti Nofia, Cantika pun sangat terkejut saat menyadari calon suaminya berada di hadapan.
"Mas Dafa," ucap Cantika lirih.
"Cantika, maksud saya Bu Cantika. Ibu Kepala Sekolah memanggil anda." Mita menginterupsi. Seolah ia sengaja mencegah Cantika berinteraksi dengan Dafa.
"Tapi --"
"Lebih baik Bu Cantika segera ke kantor! Temuilah Ibu Kepala Sekolah! Beliau sudah menunggu."
Cantika menghela nafas berat, lalu membalas ucapan Mita. "Baiklah Bu Mita. Saya akan ke kantor sekarang."
Kemudian ia alihkan pandangan netranya ke arah Dafa. Ditatapnya wajah rupawan calon suaminya itu dengan tatapan sendu.
"Maaf Mas Dafa, saya ke kantor dulu ya? Tunggu saya di kantin!" pinta Cantika pada Dafa.
Dafa mengerjapkan netra dan mengulas senyum. "Heem, jangan lama-lama ya! Saya sedang tidak mempunyai banyak waktu."
"Iya, Mas. Insya Allah saya tidak akan lama." Cantika menerbitkan senyum dan dengan berat hati ia berlalu pergi dari hadapan Dafa.
"Fa, kita harus bicara!" ucap Mita setelah Cantika hilang dari pandangan netra.
"Maaf, lain kali saja! Saya sedang tidak ingin berbincang dengan siapa pun selain dengan Cantika."
"Sebentar saja, Fa. Saya mohon!" pinta Mita mengiba.
"Baiklah. Sepuluh menit dari sekarang. Kita bicara di Cafe K & R."
Netra Mita berbinar seiring senyuman terbit menghiasi wajahnya yang ayu. "Terima kasih, Fa."
Tanpa membalas ucapan lawan bicaranya, Dafa mengayun langkah mendahului Mita, melewati Andrea dan Nofia yang saat ini masih berdiri di depan kelas. Ia bersikap tak acuh, seolah tidak mengenal keduanya.
"Prabu, Bang Dafa kok gitu amat sih sama kita? Blas nggak menyapa atau sekedar tersenyum. Seolah kita ini makhluk tak kasat mata yang nggak terlihat." Nofia menoel bahu Andrea dan berbisik tepat di telinga sahabatnya itu setelah Dafa dan Mita berlalu pergi.
"Gue yang minta, Fi. Gue cuma kaga pengen anak-anak tahu kalo gue adeknya Bang Dafa, anak dari pemilik yayasan ini. Lu paham pan maksud gue?
"Iya, aku faham. Tapi nggak enak banget dicuekin sama orang yang kita kenal tau'. Apalagi yang nyuekin abang sendiri."
"Gue udah terbiasa, Fi. Jadi gue fine-fine aja."
"Kamu fine-fine aja, tapi hatiku yang tergerus. Sudahlah, kita nggak usah ngomongin Bang Dafa lagi. Kita ke kantin yuk! Aku laper," ujar Nofia sambil mengusap perutnya yang sudah berteriak nyaring.
"Eh, tapi mana si Riri? Dari tadi kok nggak nongol?" sambungnya seraya bertanya pada Andrea.
"Mungkin si Riri lagi semedi di kelas." Andrea menjawab asal.
"Bisa jadi. Atau mungkin lagi menulis puisi cinta untuk Ridho Roma."
"Ridho Roma?" Andrea bertanya heran diikuti tukikan kedua alisnya yang hitam.
"Huum. Ridho Roma anak SMA Brawijaya, anak buahnya si kutu kupret."
"Owh. Riri naksir ama dia?"
"Iya. Riri bilang, Ridho Roma itu handsome nya nggak ketulungan."
"Tapi tep handsome-an gue 'pan?"
"Idih, kumat lagi narsisnya. Ya tampanan Pak Akbar lah."
"Lu naksir ama abang ipar gue?"
"Nggak naksir, cuma ngefans aja. Aku takut kena tabok Kak Sari. Eh, kita kok malah gibah mulu sih? Terus kapan ke kantinnya?"
"Lu sih!"
"Pffttt ...." Nofia terkekeh.
Keduanya lantas mengayun langkah menuju kantin yang berada di belakang gedung kelas mereka.
Karena waktu istirahat hampir usai, sepasang sahabat itu hanya membeli nasi kucing dan es jeruk.
Nasi kucing memiliki arti 'nasi untuk kucing', karena porsinya yang kecil. Kata tersebut berasal dari kebiasaan masyarakat Jawa yang memelihara kucing dan memberikan makanan untuk peliharaannya dengan porsi kecil. Nasi kucing biasanya berisi sambal, gereh pindang, dan nasi dengan porsi yang sedikit.
Saat Andrea dan Nofia tengah asyik menikmati nasi kucing, Cantika datang. Ia mencari keberadaan Dafa, calon suaminya yang dimintanya untuk menunggu di kantin.
"Cari siapa, Bu?" Nofia menegur Cantika yang tampak resah.
"Ibu mencari Mas Dafa, Fi. Kamu tahu tidak, di mana calon suami ibu berada? Ibu memintanya untuk menunggu di kantin."
"Tadi calon suami Ibu pergi sama --"
Andrea memangkas ucapan Nofia dengan menginjak kaki sahabatnya itu. Hampir saja Nofia keceplosan dan memberitahu bahwa Dafa sedang berada di Cafe K & R bersama Mita.
Andrea tidak ingin jika Cantika berpikiran macam-macam dan salah faham pada abangnya.
"Arggh, apa-apaan sih? Kenapa kamu menginjak kakiku, Prabu? Kamu naksir ya sama sepatuku?" cecar Nofia meluapkan kekesalan dengan meninggikan intonasi suara.
"Gue kaga sengaja." Dengan santainya Andrea berkilah. Lalu ia menghentikan ritual makannya dan mengalihkan pandangan netra ke arah Cantika.
"Calon suami Bu Cantika sudah pergi. Mungkin beliau sedang ada urusan yang urgent," ucapnya kemudian.
"Ibu sampai lupa. Mas Dafa 'kan tadi juga sudah bilang. Dia sedang tidak mempunyai banyak waktu." Cantika berucap lirih disertai raut wajah sendu.
"Tidak usah bersedih, Bu! Lebih baik, Bu Cantika makan nasi kucing bersama kami. Nanti setelah jam sekolah usai, Bu Cantika bisa menghubungi Pak Dafa melalui vidio call," tutur Nofia dalam mode bijak.
Cantika mengulas senyum dan membalas ucapan Nofia. "Ibu sedang puasa, Fi."
"Owh. Maaf, Bu. Saya tidak tahu kalau ibu sedang puasa."
"Iya, tidak apa-apa. Ya sudah, dilanjut dulu ritual makan kalian! Sebentar lagi waktu istirahat usai. Ibu mau kembali ke kantor, menyiapkan materi untuk mengajar anak-anak kelas dua."
"Iya, Bu," jawab keduanya kompak.
Cantika lantas memutar tumit, lalu berjalan menuju kantor dengan hati yang resah. Ia resah karena memikirkan Dafa.
Pernikahan mereka tinggal menghitung hari. Namun ia dan Dafa jarang berkomunikasi. Apalagi bertemu.
"Ya Allah, jika Mas Dafa jodoh hamba, ridhoi dan mudahkanlah niat suci kami," pinta Cantika diikuti helaan nafas dalam.
🌹🌹🌹🌹
Bersambung ....
Mohon maaf jika ada salah kata dan bertebaran typo. 🙏
Jangan lupa, beri semangat author dengan meninggalkan jejak like 👍
tabok ❤ untuk favoritkan karya
bijaksanalah memberi bintang ⭐
beri gift atau vote jika berkenan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Rahmah Rahmah
dafa nya selingkuh sama mita
2023-10-12
2
pink biru
gagal nikah pasti gara2 si mita ini. . . pasti. . .😡😡😡😡😡
2023-02-14
2
Umaymay Sifa
baru mampir lagi,setelah sekian lama😁
2022-12-29
1