Happy reading 😘😘😘
Di bawah hamparan langit malam, Andrea duduk menyendiri. Sesekali ia melempar batu kerikil ke sungai, meluapkan kekesalan dan kemarahannya.
Ia masih tidak percaya, Ayu tega mengakhiri hubungan yang telah terjalin sejak mereka duduk di bangku kelas dua SMA. Bahkan gadis itu juga telah pergi meninggalkannya.
Dua jam yang lalu, Andrea menyusul Ayu ke bandara. Beruntung pesawat yang akan membawa Ayu ke Jogja belum lepas landas dan ia berkesempatan menemui Ayu.
"Yu, lu bener udah kaga cinta ama gue?" Andrea menatap manik mata Ayu yang terbingkai kabut sendu.
Ia meyakini, Ayu masih memiliki perasaan terhadapnya dan kata-kata yang diucapkan oleh Ayu tadi siang hanyalah dusta.
"Iya, Ndre. Aku sudah nggak cinta sama kamu. Setelah hampir dua tahun kita menjalin hubungan, aku baru tersadar bahwa kamu bukanlah kriteria cowok yang aku suka. Kamu memang ganteng dan cerdas, tapi sayang kamu badung. Kamu sering terlibat aksi tawuran dan parahnya kamu juga ikut balapan liar." Ayu berkilah dan menghindar dari tatapan Andrea dengan sedikit menundukkan wajah.
Ayu tidak ingin Andrea tahu bahwa ia tengah berdusta. Ucapan yang dilisankan olehnya tidak selaras dengan kata hati.
"Gue yakin, lu pasti bohong lagi. Hampir dua tahun kita pacaran, lu kaga pernah mempermasalahkan kenakalan gue. Lu menerima gue apa adanya --"
"Itu dulu, Ndre," sahut Ayu memangkas ucapan Andrea.
"Sebentar lagi pesawatnya akan terbang. Aku harus pergi sekarang. Jaga diri kamu baik-baik, Ndre! Selamat tinggal!" Ayu mengulas senyum tipis, lalu bersiap mengayun langkah.
Namun sebelum Ayu mengayun langkah, Andrea mencegah dengan menggamit lengannya.
"Lu yakin ama keputusan lu saat ini? Lu yakin mengakhiri hubungan kita dan pergi ninggalin gue?"
"Iya, aku yakin. Bahkan teramat sangat yakin."
"Lu kaga bakal nyesel?"
Ayu mengangguk pelan dan menjawab tanya dengan suaranya yang terdengar berat. "Iya, aku nggak akan menyesal. Lupakan semua yang pernah terjadi di antara kita! Bukalah lembaran baru dan tataplah masa depan! Semoga setelah aku pergi, Geng Pandawa dan Geng Kurawa nggak akan bermusuhan lagi."
Ayu melepas gamitan tangan Andrea dan berlalu pergi tanpa menoleh sedikit pun. Ia sudah memantapkan diri untuk pergi dari kehidupan Andrea dan keluarga Brawijaya.
"Arghhhh." Andrea berteriak dan kembali melempar batu kerikil ke sungai. Namun sial. Lemparannya kali ini mengenai kepala seorang pria yang tengah memancing.
"Duh, benjol botak gue." Pria itu mengaduh dan mengusap kepalanya yang kini tampak benjol akibat terkena lemparan batu Andrea.
Ia pun lantas membawa tubuhnya berdiri dan berteriak sembari mengedar pandang--mencari sosok yang telah melempar kepalanya dengan batu kerikil. "Woi, siapa yang berani-beraninya ngelempar batu ke botak gue?"
"Sial, ternyata lemparan gue mengenai kepala Pak Ogah. Gue harus segera cabut dari tempat ini," gumam Andrea. Ia pun bergegas membawa tubuhnya beranjak dari posisi duduk, lalu berlari kencang--meninggalkan tempat itu.
Andrea terus berlari tanpa menghiraukan teriakan Ogah. Ia belum menyadari sepeda motor kesayangannya tertinggal di taman dan Ogah bermaksud untuk memberi tahu Andrea.
"Tong, berhenti! Sepeda motor lu ketinggalan!" Ogah terengah-engah. Ia sangat lelah dan tak mampu lagi mengejar Andrea yang berlari sangat kencang seperti seorang atlet yang tengah mengikuti lomba lari.
Pria paruh baya itu pun lantas meminta beberapa orang yang berpapasan dengannya untuk membantu mengejar Andrea.
Andrea terkesiap saat menoleh ke belakang. Ia mengira, Ogah meminta semua orang untuk turut mengejar dan menghakiminya.
"Astaga, banyak banget yang ngejar gue. Ketampanan gue bisa berkurang diamuk ama ntu orang. Gue harus segera sembunyi," monolog Andrea.
Dengan lincah, Andrea melompati pagar rumah seseorang. Kemudian ia masuk ke dalam rumah itu melalui jendela. Entah, rumah siapa yang dimasuki olehnya.
"Waduh, kite kehilangan jejak si Otong," ujar Ogah pada semua orang yang turut mengejar Andrea.
"Terus pegimane, Pak?" Udin menanggapi ucapan Ogah dengan melontarkan tanya.
"Kite bawa aje sepeda motor si Otong ke rumahnya. Kelakuan tuh anak emang bikin orang susah. Kemarin die ama gengnya gangguin orang pacaran. Tadi ngelempar kepala gue pakai batu. Eh, bukannya minta maaf, si Otong malah kabur dan ninggalin sepeda motornya."
Ogah dan orang-orang yang mengejar Andrea memutar tumit kemudian berlalu pergi. Sementara Andrea masih bersembunyi di balik tirai jendela.
"Siapa di situ?" Andrea terlonjak saat si tuan rumah memergokinya. Sontak ia berusaha melarikan diri melalui jendela. Namun karena kurang berhati-hati, kepala Andrea membentur kaca jendela hingga dahinya mengeluarkan darah.
Andrea meringis dan mengaduh sambil memegangi dahinya yang terasa perih.
"Andrea --" ucap si tuan rumah yang tak lain adalah Cantika, guru vokal SMA Nusa Bangsa.
"Bu Can-tika --" sahut Andrea terbata.
"Ya Allah, Andrea. Kamu pasti membuat ulah lagi. Kenapa kamu menyelinap ke dalam rumah ibu? Kamu bersembunyi atau mau mencuri sesuatu?"
"Sa-saya bersembunyi dari kejaran Pak Ogah dan orang-orang, Bu."
"Kenapa mereka mengejarmu? Pasti kamu berulah lagi 'kan?" tukas Cantika diikuti tatapan menyelidik.
"Saya tadi melempar batu dan mengarahkannya ke sungai, tapi batu yang saya lempar malah mengenai kepala Pak Ogah," terang Andrea seraya memberi penjelasan.
"Kamu sudah meminta maaf pada Pak Ogah?"
Andrea menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh Cantika dengan menggeleng pelan.
"Besok, temui Pak Ogah dan minta maaflah pada beliau! Sekarang, ibu obati dulu lukamu," tutur Cantika.
Wanita berparas cantik itu memandu Andrea untuk duduk di sofa. Kemudian ia mengambil kotak P3K, lalu mulai membersihkan dan mengobati luka di dahi Andrea dengan sangat hati-hati.
Andrea terkesima kala menatap pahatan cantik yang tersaji di hadapannya. Di dalam kalbu ia memuji maha karya Illahi yang begitu sempurna--Cantika Maharani.
🌹🌹🌹🌹
Bersambung ....
Mohon maaf jika ada salah kata dan bertebaran typo. 🙏
Jangan lupa, beri semangat author dengan meninggalkan jejak like 👍
tabok ❤ untuk favoritkan karya
bijaksanalah memberi bintang ⭐
beri gift atau vote jika berkenan
Terima kasih dan banyak cinta teruntuk Kakak-kakak pembaca terkasih ❤😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ehem..😂
2025-01-12
0
Umaymay Sifa
ciiiyyeee yang terpesona sama Bu guru Cantika😘😘😜😜
2022-12-13
4
Arthi Yuniar
Baru aja di tinggal pergi sama Ayu ntuh mata udah bilang bu Cantika cantik dasar si otong🤣
2022-12-05
2