Chapter... 12 : Menang Dengan Cepat

Setelah Zhang Ying memenangkan pertarungan, babak kualifikasi pun berlanjut. Satu persatu dari generasi muda yang tergolong dalam kelompok tingkat kedua bertarung dan memperebutkan tiket menuju babak utama.

Dari delapan belas generasi muda, lalu berkurang jadi delapan dan kemudian hanya tersisa empat generasi muda yang bertahan.

Empat generasi muda ini sekarang berada di atas panggung pertarungan. Dua pria dan dua wanita. Satu dari dua wanita tersebut tidak lain adalah Zhang Yin. Dia lolos setelah menang dalam dua pertarungan.

"Kalian berempat silakan kembali untuk memulihkan kekuatan. Babak utama akan dilaksanakan setelah jeda istirahat." Zhang Yan memberi arahan pada keempat generasi muda yang lolos. Tak lupa juga dia memberitahu kelompok tingkat pertama untuk bersiap karena setelah tiga puluh menit babak utama akan dilaksanakan.

Hampir sama dengan babak kualifikasi. Dalam babak utama setiap generasi muda akan berhadapan satu lawan satu. Diacak berdasarkan pengambilan nama yang secara khusus dilakukan oleh Pangeran Ketujuh dan Pangeran Kelima.

"Yu'er, bagaimana keadaanmu?"

Karena masuk waktu istirahat, siapapun boleh mendatangi peserta yang akan berkompetisi. Zhang Bing, dengan didorong oleh sang kakak dia mendatangi Zhang Yu yang duduk di pojokan.

"Apa kau gugup?" tanya Zhang Bing sekali lagi.

"Aku tidak gugup, Bibi," jawab Zhang Yu.

Zhang Long mengeluarkan sebuah pedang dari cincin penyimpanannya. "Yu'er, sepertinya kau belum memiliki senjata. Jadi gunakan saja pedang milik ayah."

Pedang berwarna perak dengan garis merah memanjang di tengah-tengah. Meski tampak kuat, tapi Zhang Yu tidak mau menerimanya. "Tidak, Ayah. Aku sudah punya pedang ku sendiri."

Bersama dengan itu Zhang Yu mengeluarkan pedangnya. Pedang berwarna coklat dengan panjang tak lebih dari setengah meter.

Zhang Long dan Zhang Bing secara kompak menyipitkan mata. Ekspresi tampak rumit kala mengamati pedang tersebut.

"Yu'er, Ayah tahu kemampuanmu paling tinggi di antara yang lain. Tapi kau tidak boleh meremehkan mereka. Setiap lawan harus dihadapi dengan sepenuh kekuatan!" Zhang Long berceramah. Sementara Zhang Bing mengangguk seolah mendukung kalimat kakaknya.

Zhang Yu menggaruk tengkuk kepala yang tak gatal. Dia sedikit bingung bagaimana harus menjelaskan. "Ayah, coba kau pegang pedang ini."

Dengan raut wajah yang bingung, Zhang Long menerima pedang coklat itu. Kening yang mulanya berkerut penuh pertanyaan, dalam sekejap berganti dan memperlihatkan keterkejutan

"I-ini ...." Zhang Long tidak bisa berkata-kata. Pedang pendek yang tampak rapuh ini ternyata memiliki berat sepuluh kali lipat dari pedang miliknya.

Dia menyerahkan kembali pedang coklat itu pada Zhang Yu. Tapi perhatiannya masih tak bisa berpaling darinya.

"Yu'er, pedangmu ini ...."

"Pedang ini milik guru, Ayah. Meski terlihat seperti perunggu, tapi sebenarnya bahan dasar pedang ini adalah kristal bintang."

Zhang Long sudah mendengar cerita Zhang Yu dan pertemuannya dengan gurunya. Tapi apa itu kristal bintang? Dia sama sekali tidak tahu dan bahkan baru pertama kali mendengarnya.

Dalam pemahamannya, artefak terbagi menjadi tiga tingkatan. Kelas bawah, kelas menengah dan kelas atas.

Pedangnya termasuk kategori artefak kelas menengah. Meski bukan artefak tingkat tertinggi, tapi di Kota Qian Gu sudah menjadi salah satu artefak terkuat.

"Ayah salah tentang pedangmu. Ayah pikir kau sengaja menggunakan pedang yang rapuh karena percaya diri dengan kultivasimu."

Zhang Yu hanya tersenyum sambil memandangi pedang coklat itu.

Pedang Semesta, itu adalah nama yang ia tahu dari gurunya. Sejak pertama kali berlatih ia selalu menggunakan pedang itu sebagai bahan latihan.

Tentu saja tidak gampang untuk mengendalikannya. Membutuhkan waktu satu tahun hingga Zhang Yu benar-benar memiliki kekuatan tangan yang cukup untuk menggunakannya.

Sejak meninggalkan lembah tengkorak Zhang Yu belum sekalipun mengeluarkan pedang semesta dari cincin penyimpanan. Dalam acara kedewasaan ia akan menggunakannya dan menunjukkan kemampuan berpedangnya.

Waktu berlalu, jeda istirahat yang diberikan telah habis. Zhang Yan naik ke atas panggung pertarungan. Masih dengan selembar kertas di tangannya, dia memanggil nama generasi muda sesuai daftar yang tercatat.

"Zhang Shu!"

Ketika nama ini disebutkan, pria berpakaian hijau yang duduk di sebelah Zhang Feng berdiri.

"Ha-ha, aku sungguh sudah tidak sabar untuk bertarung. Entah siapa yang akan menjadikan lawanku, selama itu bukan kakak Feng, aku pasti mengalahkannya." Dia tersenyum percaya diri seolah kemenangan telah dipastikan menjadi miliknya.

Putra tetua ketiga itu naik ke atas panggung pertarungan dan menunggu lawan yang akan menghadapinya.

"Zhang Yu!"

Sejenak suasana di sana menjadi hening ketika nama Zhang Yu disebutkan. Pandangan langsung tertuju pada sosok pria yang duduk di baris paling belakang.

Di saat yang sama, Zhang Shu tersenyum gembira mengetahui siapa lawannya. Seperti dapat menang dengan mudah, ia mengacungkan tangan pada Zhang Yu.

"Hei! Cepat naik ke sini. Aku ingin segera turun dan bersantai," ucapnya yang langsung disambut tawa puluhan penonton di sekitar.

Zhang Yu hanya mendengus dingin. Dia menurunkan kakinya dan berjalan menuju panggung pertarungan.

Ketika sampai di atas, dia langsung mengeluarkan pedang semesta. "Tetua Keempat, aku sudah siap!"

"..."

Hening. Tatapan semua orang fokus pada pedang coklat di tangan Zhang Yu.

"Kau yakin akan menggunakan pedang itu?" tanya Tetua Keempat dengan meragukan.

Zhang Yu tahu apa yang dipikirkan tetua keempat, juga tahu apa yang dipikirkan semua orang. Tapi dia terlalu malas menjelaskan. Jadi biarkan mereka menyaksikan dan menilai sendiri.

"Yakin. Tetua Keempat bisa memulai pertarungan ini."

Zhang Yu hanya menjawab pertanyaan yang ditujukan padanya. Tapi entah kenapa wajah Zhang Shu terus bertambah kesal ketika mendengarnya.

"Kurang ajar! Apa kau merasa sangat hebat sehingga membawa pedang rongsokan? Aku akan membuatmu menyerah dalam satu serangan!" Zhang Shu membatin dengan marah. Dia mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanannya dan pedang ini bukan pedang biasa.

"Oh, lihat! Zhang Shu meminjam pedang ayahnya! Itu adalah pedang kelas bawah." Mereka yang melihat pedang di tangan Zhang Shu dengan segera mengenalinya sebagai pedang milik Tetua Ketiga, Zhang Bai.

"Tidak disangka Zhang Shu akan menggunakan pedang kelas bawah. Sepertinya pertarungan ini akan berakhir dengan cepat."

Zhang Shu semakin percaya diri setelah mendengar kalimat orang-orang di bawah. Dia mengangkat pedangnya sedikit lebih tinggi dan melirik Tetua Keempat.

"Aku juga sudah siap, Tetua Keempat. Pertarungan ini bisa langsung dimulai."

Zhang Yan mengangguk. Dia lalu memberi aba-aba dengan tangannya. Memperhatikan kedua peserta mulai mengalirkan Qi, dia melompat sambil berseru lantang.

"Mulai!"

Gema suara itu belum berakhir. Zhang Shu melesat dengan cepat sambil mengayunkan pedangnya.

"Zhang Yu! Pertarungan ini akan segera berakhir!" Dia memusatkan kekuatannya dan melakukan tebasan vertikal.

Zhang Yu masih bergeming. Kebanyakan orang yang menyaksikan berpikir ini adalah akhir. Mengira pedang rongsokan itu akan hancur ketika menahan pedang kelas bawah.

Namun, mereka melewatkan satu fakta. Yang mereka lihat sebagai rongsokan, tidak lain adalah artefak kelas atas. Pedang di tangan Zhang Shu hanya artefak kelas bawah. Ketika keduanya beradu, pedang itu langsung patah menjadi dua.

Zhang Shu tercengang. Mata semua orang terbuka lebar.

"Kau ingin turun dengan cepat, bukan? Maka aku akan membantumu!" Zhang Yu tak memberi kesempatan. Melihat Zhang Shu masih dalam keterkejutan, dia melesat dan mendaratkan satu pukulan.

Tidak sempat menahan apalagi menghindar. Tubuh Zhang Shu terhempas jatuh dari panggung pertarungan.

Sekali lagi hal ini membuat seluruh penonton terdiam dengan mata terbuka lebar. Walau sebelumnya mereka berpikir pertarungan ini akan berakhir cepat. Tidak pernah menyangka yang memenangkan pertarungan adalah Zhang Yu. Mengejutkan!

Terpopuler

Comments

hermawan zakir

hermawan zakir

aneh aja, ceritanya tidak logis, dibagian sebelumnya, melalui batu tingkat, tingkatnya yg paling tinggi yg lain terdiam dan tahu tapi masih menganggap sampah?

2024-02-10

2

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjuuuuutt Thor 😛😀💪👍🙏

2023-11-06

2

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Hanya dengan satu pukulan lawan Zhang-Yu langsung Keok dan terlempar keluar panggung...😛😀💪👍👍👍

2023-11-06

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter... 1 : Kebangkitan Seorang Sampah
2 Chapter... 2 : Mengakhiri Kontrak Pernikahan
3 Chapter... 3 : Kondisi Fisik Spesial
4 Chapter... 4 : Pergi ke Lembah Bunga
5 Chapter... 5 : Lima Orang Tidak Tahu Diri
6 Chapter... 6 : Tidak Takut Dengan Masalah
7 Chapter... 7 : Dua Anak Singa Tingkat Kedua
8 Chapter... 8 : Kembali ke Kediaman
9 Chapter... 9 : Kesepakatan
10 Chapter... 10 : Acara Kedewasaan
11 Chapter... 11 : Kehebohan
12 Chapter... 12 : Menang Dengan Cepat
13 Chapter... 13 : Babak 8 Besar
14 Chapter... 14 : Mengalahkan Zhang Ying
15 Chapter... 15 : Mendominasi
16 Chapter... 16 : Babak Final
17 Chapter... 17 : Peraturan Tidak Masuk Akal
18 Chapter... 18 : Mengalahkan Zhang Feng
19 Chapter... 19 : Bunga Pembersih Hati
20 Chapter... 20 : Kemarahan Tetua Pertama
21 Chapter... 21 : Gejolak Lembah Bunga
22 Chapter... 22 : Aura Misterius
23 Chapter... 23 : Kawanan Binatang Spiritual
24 Chapter... 24 : Tabung Logam Aneh
25 Chapter... 25 : Kelompok Mencurigakan
26 Chapter... 26 : Mereka Dalangnya
27 Chapter... 27 : Lembah Utara
28 Chapter... 28 : Utusan Klan Jiang
29 Chapter... 29 : Rencana Licik Klan Jiang
30 Chapter... 30 : Du Xiong
31 Chapter... 31 : Hukuman Untuk Jiang Yang
32 Chapter... 32 : Tujuan Du Xiong Sebenarnya
33 Chapter... 33 : Kebingungan Orang-Orang Klan
34 Chapter... 34 : Tambang Sumber Daya
35 Chapter... 35 : Petunjuk Tentang Guru
36 Chapter... 36 : Sun Naik Tingkat
37 Chapter... 37 : Menangkap Basah
38 Chapter... 38 : Jangan Berpikir Untuk Kabur!
39 Chapter... 39 : Hukuman Untuk Zhang Xu
40 Chapter... 40 : Meningggalkan Kota
41 Chapter... 41 : Layak Dibuang ke Sungai
42 Chapter... 42 : Akademi Kekaisaran
43 Chapter... 43 : Menjadi Murid
44 Chapter... 44 : Latihan Pertama
45 Chapter... 45 : Bertahan Paling Akhir
46 Chapter... 46 : Permintaan Maaf
47 Chapter... 47 : Tantangan Dari Guru
48 Chapter... 48 : Naik ke Panggung Kedua
49 Chapter... 49 : Peringkat Dua Ratus Teratas
50 Chapter... 50 : Tabir Ilusi (Boneka Kayu)
51 Chapter... 51 : Melewati Rintangan
52 Chapter... 52 : Tabir Ilusi (Mayat Hidup)
53 Chapter... 53 : Tabir Ilusi (Tekad)
54 Chapter... 54 : Guru?
55 Chapter... 55 : Hadiah Peringkat
56 Chapter... 56 : Misi Pertama
57 Chapter... 57 : Identitas Guru
58 Chapter... 58 : Misi ke Desa Sura
59 Chapter... 59 : Mengumpulkan Informasi
60 Chapter... 60 : Kelompok Bandit
61 Chapter... 61 : Tidak Berbelas Kasihan
62 Chapter... 62 : Feng Gao Si Buronan
63 Chapter... 63 : Kembali Untuk Mendapatkan Hadiah
64 Chapter... 64 : Pemberian Guru
65 Chapter... 65 : Membantu Wu Zetian
66 Chapter... 66 : Misi Baru dari Guru
67 Chapter... 67 : Kelompok Berpakaian Hitam
68 Chapter... 68 : Konflik Istana
69 Chapter... 69 : Penjara Rahasia
70 Chapter... 70 : Ternyata Dia Kaisar
71 Chapter... 71 : Mengobati Keluarga Kekaisaran
72 Chapter... 72 : Kelicikan Song Wejin
73 Chapter... 73 : Pertempuran di Istana
74 Chapter... 74 : Terdesak
75 Chapter... 75 : Membalikkan Keadaan
76 Chapter... 76 : Kalung Yang Sama
77 Chapter... 77 : Sampai di Akademi
78 Chapter... 78 : Rahasia di Dalam Liontin
79 Chapter... 79 : Kedatangan Ketujuh Pangeran
80 Chapter... 80 : Musuh Selalu Bertemu
81 Chapter... 81 : Kakak-Adik Seperguruan
82 Chapter... 82 : Tentang Alam Zhen Yang
83 Chapter... 83 : Gagal Untuk Berhasil
84 Chapter... 84 : Alam Zhen Yang Terbuka
85 Chapter... 85 : Kadal Bersayap
86 Chapter... 86 : Dua Pemuda
87 Chapter... 87 : Mengalahkan Mereka
88 Chapter... 88 : Barang Rampasan
89 Chapter... 89 : Kecil Tapi Rakus
90 Chapter... 90 : Antek-Antek Wen Bailou
91 Chapter... 91 : Membunuh Tanpa Menyentuh
92 Chapter... 92 : Altar
93 Chapter... 93 : Hanya Kultivasi Biasa Kan?
94 Chapter... 94 : Bertemu Wu Zetian
95 Chapter... 95 : Apa Itu Pagoda Naga?
96 Chapter... 96 : Dia dari Klan Kuno
97 Chapter... 97 : Mulutnya Sangat Berbisa
98 Chapter... 98 : Bersatu Untuk Menang
99 Chapter... 99 : Sampai di Pagoda Naga
100 Chapter... 100 : Sudah Waktunya
101 Chapter... 101 : Lantai Kedua
102 Chapter... 102 : Bertemu "Kenalan"
103 Chapter... 103 : Melawan Wen Bailou
104 Chapter... 104 : Mengakhiri Dendam
105 Chapter... 105 : Satu Berakhir Yang Lain Datang
106 Chapter... 106 : Ruang Harta
107 Chapter... 107 : Lantai Keenam
108 Chapter... 108 : Sejarah Perang Abadi
109 Chapter... 109 : Pria Tua Sang Penguasa
110 Chapter... 110 : Ternyata Jiwa Dewa Naga
111 Chapter... 111 : Petaka
112 Chapter... 112 : Ruang Formasi
113 Chapter... 113 : Racun Api
114 Chapter... 114 : Kembali ke Akademi
115 Chapter... 115 : Antara Binatang Spiritual
116 Chapter... 116 : Menara Kultivasi Lantai Kelima
117 Chapter... 117 : Racun Petir
118 Chapter... 118 : Tingkat Master Bintang Sembilan
119 Chapter... 119 : Tantangan
120 Chapter... 120 : Ji Gou Mengaku Kalah
121 Chapter... 121 : Antara Xuan Yin dan Klan Xiao
122 Chapter... 122 : Meninggalkan Akademi
123 Chapter... 123 : Gua di Perbatasan
124 Chapter... 124 : Jangan Sampai Lolos
125 Chapter... 125 : Bantuan Dewa Naga
126 Chapter... 126 : Kota Dou Yan
127 Chapter... 127 : Lagi-lagi Klan Yan
128 Chapter... 128 : Apa itu Pertarungan Surga
129 Chapter... 129 : Lelang
130 Chapter... 130 : Meraup Keuntungan
131 Chapter... 131 : Mencari Barang Berharga
132 Chapter... 132 : Hati Kayu
133 Chapter... 133 : Informasi Pertarungan Surga
134 Chapter... 134 : Tiga Orang Tidak Tahu Diri
135 Chapter... 135 : Mencari Kuota Peserta
136 Chapter... 136 : Tantangan Long Guaye
137 Chapter... 137 : Mendapatkan Token Peserta
138 Chapter... 138 : Anak di Luar Pernikahan
139 Chapter... 139 : Berangkat ke Gunung Tiankong
140 Chapter... 140 : Pecahan Jiwa
141 Chapter... 141 : Secuil Kisah Membuat Darah Mendidih
142 Chapter... 142 : Pertarungan Surga
143 Chapter... 143 : Babak Pertama
144 Chapter... 144 : Tentang Guang Zhou
145 Chapter... 145 : Babak Kedua
146 Chapter... 146 : Mengalahkan Yan Xou
147 Chapter... 147 : Darah Klan Xiao
148 Chapter... 148 : Mengikuti Arus
149 Chapter... 149 : Babak Ketiga
150 Chapter... 150 : Tantangan Xiao Yuze
151 Chapter... 151 : Babak Final l
152 Chapter... 152 : Babak Final ll
153 Chapter... 153 : Babak Final lll
154 Chapter... 154 : Babak Final lV
155 Chapter... 155 : Antara Menantu dan Ibu Mertua
156 Chapter... 156 : Menuju Klan Xiao
157 Chapter... 157 : Bertemu Ibu dan Xuan Yin
158 Chapter... 158 : Mengeluarkan Mereka
159 Chapter... 159 : Pertemuan
160 Chapter... 160 : Yang Dilakukan Pria Normal
161 Chapter... 161 : Sembrono
162 Chapter... 162 : Mengetes Darah
163 Chapter... 163 : Energi Dingin Pada Tubuh Xuan Yin
164 Chapter... 164 : Hampir Lepas Kendali
165 Chapter... 165 : Tes Darah
166 Chapter... 166 : Rencana Xiao Yuze
167 Chapter... 167 : Hukuman Untuk Xiao Yuze
168 Chapter... 168 : Altar Leluhur
169 Chapter... 169 : Penyusup
170 Chapter... 170 : Istana Roh
171 Chapter... 171 : Melindungi Klan Xiao
172 Chapter... 172 : Menguasai Segel Kuno
173 Chapter... 173 : Membantu Kelompok Lain
174 Chapter... 174 : Membunuh Seluruh Penyusup
175 Chapter... 175 : Kematian Xiao Lang dan Xiao Yuze
176 Chapter... 176 : Perjalanan Pulang
177 Chapter... 177 : Sampai di Kekaisaran Xuan
178 Chapter... 178 : Keadaan Yang Kacau
179 Chapter... 179 : Menghancurkan Klan Wen l
180 Chapter... 180 : Menghancurkan Klan Wen ll
181 Chapter... 181 : Bertemu Kembali
182 Chapter... 182 : Energi Gelap
183 Chapter... 183 : Lagi-Lagi Istana Roh
184 Chapter... 184 : Menjadi Terkenal
185 Chapter... 185 : Cara Menyembuhkan Bibi
186 Chapter... 186 : Ming Jun dan Batu Inti Api
187 Chapter... 187 : Ingin Membunuh Ming Jun
188 Chapter... 188 : Mengobati Bibi
189 Chapter... 189 : Xuan Yin, Kau Wanitaku
190 Chapter... 190 : Tingkat Surgawi
191 Chapter... 191 : Satu Lawan Satu Menghadapi Bibi
192 Chapter... 192 : Bertemu Kembali Dengan Duan Jian
193 Chapter... 193 : Keluarga He
194 Chapter... 194 : Mencari He Jiao
195 Chapter... 195 : Firasat Buruk
196 Chapter... 196 : Tujuan Istana Roh
197 Chapter... 197 : Antara Guru dan Murid
198 Chapter... 198 : Bahaya di Depan Mata
199 Chapter... 199 : Jangan Sampai Lolos Penyusup Itu
200 Chapter... 200 : Menemukan Xuan Yin
201 Chapter... 201 : Aku Datang Menolongmu
202 Chapter... 202 : Membunuh Yu Dha
203 Chapter... 203 : Hukuman Untuk Perdana Menteri
204 Chapter... 204 : Tetua Gadungan
205 Chapter... 205 : Penyusup Tidak Layak Diampuni
206 Chapter... 206 : Aku Akan Selalu Melindunginya
207 Chapter... 207 : Senyumnya Seharga Nyawa
208 Chapter... 208 : Turbulensi Ruang
209 Chapter... 209 : Kabar Baik dan Buruk
210 Chapter... 210 : Terjebak Dalam Dimensi Gelap
211 Chapter... 211 : Menjadi Tawanan
212 Chapter... 212 : Tak Melepaskan Satu Pun Orang
213 Chapter... 213 : Benua Naga
214 Chapter... 214 : Membebaskan Tawanan Bandit
215 Chapter... 215 : Organisasi Pembunuh Bayaran
216 Chapter... 216 : Menjadi Terget
217 Chapter... 217 : Mengalahkan Mereka
218 Chapter... 218 : Menjadi Buronan
219 Chapter... 219 : Mereka Datang Lagi
220 Chapter... 220 : Satu Lagi Nyawa Melayang
221 Chapter... 221 : Anugerah Surga
222 Chapter... 222 : Sosok Pria Bertopeng
223 Chapter... 223 : Memusnahkan Kedai Bulan Merah
224 Chapter... 224 : Belum Berakhir
225 Chapter... 225 : Benar-Benar Menghabisi Mereka
226 Chapter... 226 : Keluarga Gong
227 Chapter... 227 : Rencana Gong Yuxiang
228 Chapter... 228 : Membuatnya Tak Berkutik
229 Chapter... 229 : Perjalanan Pulang
230 Chapter... 230 : Suku Niao
231 Chapter... 231 : Batu Kualitas Tinggi
232 Chapter... 232 : Mereka Cukup Murah Hati
233 Chapter... 233 : Boneka Batu
234 Chapter... 234 : Belajar Menempa
235 Chapter... 235 : Sampai di Kekaisaran Xuan
236 Chapter... 236 : Antara Suami dan Istri
237 Chapter... 237 : Menolak Tua
238 Chapter... 238 : Hari Yang Ditunggu
239 Chapter... 239 : Surat Dari Guru
240 Chapter... 240 : Meningkatkan Kualitas Senjata
241 Chapter... 241 : Bertemu Dewa Penempa
242 Chapter... 242 : Menjalankan Misi Khusus
243 Chapter... 243 : Kekaisaran Long
244 Chapter... 244 : Firasat
245 Chapter... 245 : Turnamen
246 Chapter... 246 : Siapa Zhang Yu Sebenarnya
247 Chapter... 247 : Musuh Selalu Bertemu
248 Chapter... 248 : Mati Mengenaskan
249 Chapter... 249 : Harus Berakhir Lebih Cepat
250 Chapter... 250 : Terlalu Cepat Untuk Senang
251 Chapter... 251 : Segera Mengambil Tindakan
252 Chapter... 252 : Mencari Petunjuk
253 Chapter... 253 : Datang Dengan Sendirinya.
254 Chapter... 254 : Mendapatkan Informasi Markas
255 Chapter... 255
256 Chapter... 256
257 Chapter... 257
258 Chapter... 258
259 Chapter... 259
260 Chapter... 260
261 Chapter... 261
262 Chapter... 262
263 Chapter... 263
264 Chapter... 264
265 Chapter... 265
266 Chapter... 266
267 Chapter... 267
268 Chapter... 268
269 Chapter... 269
270 Chapter... 270
271 Chapter... 271
272 Chapter... 272
273 Chapter... 273
274 Chapter... 274 : Mirip Seperti Ayahnya
275 Chapter... 275 : Misteri Warisan Leluhur Suku Niao
276 Chapter... 276 : Pertarungan Babak Kedua
277 Chapter... 277 : Kembali ke Pulau Suku Niao
278 Chapter... 278 : Misi Menyelamatkan Tawanan
279 Chapter... 279 : Berhasil
280 Chapter... 280 : Menyerang Balik
281 Chapter... 281 : Kemenangan Suku Niao
282 Chapter... 282 : Prasasti Batu
283 Chapter... 283 : Bencana Dahsyat
284 Chapter... 284 : Identitas Suku Niao Sebenarnya
285 Chapter... 285 : Berlayar Untuk Pulang
286 Chapter... 286 : Mereka Bukan Ayah dan Anak
287 Chapter... 287 : Batu Delima
288 Chapter... 288 : Anugerah Surga Ketiga
289 Chapter... 289 : Satu Alasan Untuk Menjadi Kuat.
290 Chapter... 290 : Kabar dari Kekaisaran Long
291 Chapter... 291 : Kunjungan Keluarga Lei
292 Chapter... 292 : Sedikit Petunjuk
293 Chapter 293 : Harus Pergi
294 Chapter... 294 : Mulai Bertindak
295 Chapter... 295 : Pertarungan di Akademi
296 Chapter... 296 : Dendam Kesumat
297 Chapter... 297 : He Jiao Diculik
298 Chapter... 298 : Penyesalan
299 Chapter... 299 : Pertanda
300 Chapter... 300 : Awal Mula Hilangnya Ketenangan
301 Chapter... 301 : Tekad Untuk Melindungi
302 Chapter... 302 : Invasi di Desa Hao
303 Chapter... 303 : Situasi Kota
304 Chapter... 304 : Binatang Spiritual Tingkat Setengah Abadi
305 Chapter... 305 : Belum Berakhir
306 Chapter... 306 : Keanehan
307 Chapter... 307 : Gao Ran dan Teknik Pengorbanan Darah
308 Chapter... 308 : Usaha Menggagalkan
309 Chapter... 309 : Terlambat
310 Chapter... 310 : Teknik Segel Kuno
311 Chapter... 311 : Mati Satu, Tumbuh Lagi
312 Chapter... 312 : Situasi Berbalik
313 Chapter... 313 : Akhir Pertarungan (End)
314 Pengumuman
Episodes

Updated 314 Episodes

1
Chapter... 1 : Kebangkitan Seorang Sampah
2
Chapter... 2 : Mengakhiri Kontrak Pernikahan
3
Chapter... 3 : Kondisi Fisik Spesial
4
Chapter... 4 : Pergi ke Lembah Bunga
5
Chapter... 5 : Lima Orang Tidak Tahu Diri
6
Chapter... 6 : Tidak Takut Dengan Masalah
7
Chapter... 7 : Dua Anak Singa Tingkat Kedua
8
Chapter... 8 : Kembali ke Kediaman
9
Chapter... 9 : Kesepakatan
10
Chapter... 10 : Acara Kedewasaan
11
Chapter... 11 : Kehebohan
12
Chapter... 12 : Menang Dengan Cepat
13
Chapter... 13 : Babak 8 Besar
14
Chapter... 14 : Mengalahkan Zhang Ying
15
Chapter... 15 : Mendominasi
16
Chapter... 16 : Babak Final
17
Chapter... 17 : Peraturan Tidak Masuk Akal
18
Chapter... 18 : Mengalahkan Zhang Feng
19
Chapter... 19 : Bunga Pembersih Hati
20
Chapter... 20 : Kemarahan Tetua Pertama
21
Chapter... 21 : Gejolak Lembah Bunga
22
Chapter... 22 : Aura Misterius
23
Chapter... 23 : Kawanan Binatang Spiritual
24
Chapter... 24 : Tabung Logam Aneh
25
Chapter... 25 : Kelompok Mencurigakan
26
Chapter... 26 : Mereka Dalangnya
27
Chapter... 27 : Lembah Utara
28
Chapter... 28 : Utusan Klan Jiang
29
Chapter... 29 : Rencana Licik Klan Jiang
30
Chapter... 30 : Du Xiong
31
Chapter... 31 : Hukuman Untuk Jiang Yang
32
Chapter... 32 : Tujuan Du Xiong Sebenarnya
33
Chapter... 33 : Kebingungan Orang-Orang Klan
34
Chapter... 34 : Tambang Sumber Daya
35
Chapter... 35 : Petunjuk Tentang Guru
36
Chapter... 36 : Sun Naik Tingkat
37
Chapter... 37 : Menangkap Basah
38
Chapter... 38 : Jangan Berpikir Untuk Kabur!
39
Chapter... 39 : Hukuman Untuk Zhang Xu
40
Chapter... 40 : Meningggalkan Kota
41
Chapter... 41 : Layak Dibuang ke Sungai
42
Chapter... 42 : Akademi Kekaisaran
43
Chapter... 43 : Menjadi Murid
44
Chapter... 44 : Latihan Pertama
45
Chapter... 45 : Bertahan Paling Akhir
46
Chapter... 46 : Permintaan Maaf
47
Chapter... 47 : Tantangan Dari Guru
48
Chapter... 48 : Naik ke Panggung Kedua
49
Chapter... 49 : Peringkat Dua Ratus Teratas
50
Chapter... 50 : Tabir Ilusi (Boneka Kayu)
51
Chapter... 51 : Melewati Rintangan
52
Chapter... 52 : Tabir Ilusi (Mayat Hidup)
53
Chapter... 53 : Tabir Ilusi (Tekad)
54
Chapter... 54 : Guru?
55
Chapter... 55 : Hadiah Peringkat
56
Chapter... 56 : Misi Pertama
57
Chapter... 57 : Identitas Guru
58
Chapter... 58 : Misi ke Desa Sura
59
Chapter... 59 : Mengumpulkan Informasi
60
Chapter... 60 : Kelompok Bandit
61
Chapter... 61 : Tidak Berbelas Kasihan
62
Chapter... 62 : Feng Gao Si Buronan
63
Chapter... 63 : Kembali Untuk Mendapatkan Hadiah
64
Chapter... 64 : Pemberian Guru
65
Chapter... 65 : Membantu Wu Zetian
66
Chapter... 66 : Misi Baru dari Guru
67
Chapter... 67 : Kelompok Berpakaian Hitam
68
Chapter... 68 : Konflik Istana
69
Chapter... 69 : Penjara Rahasia
70
Chapter... 70 : Ternyata Dia Kaisar
71
Chapter... 71 : Mengobati Keluarga Kekaisaran
72
Chapter... 72 : Kelicikan Song Wejin
73
Chapter... 73 : Pertempuran di Istana
74
Chapter... 74 : Terdesak
75
Chapter... 75 : Membalikkan Keadaan
76
Chapter... 76 : Kalung Yang Sama
77
Chapter... 77 : Sampai di Akademi
78
Chapter... 78 : Rahasia di Dalam Liontin
79
Chapter... 79 : Kedatangan Ketujuh Pangeran
80
Chapter... 80 : Musuh Selalu Bertemu
81
Chapter... 81 : Kakak-Adik Seperguruan
82
Chapter... 82 : Tentang Alam Zhen Yang
83
Chapter... 83 : Gagal Untuk Berhasil
84
Chapter... 84 : Alam Zhen Yang Terbuka
85
Chapter... 85 : Kadal Bersayap
86
Chapter... 86 : Dua Pemuda
87
Chapter... 87 : Mengalahkan Mereka
88
Chapter... 88 : Barang Rampasan
89
Chapter... 89 : Kecil Tapi Rakus
90
Chapter... 90 : Antek-Antek Wen Bailou
91
Chapter... 91 : Membunuh Tanpa Menyentuh
92
Chapter... 92 : Altar
93
Chapter... 93 : Hanya Kultivasi Biasa Kan?
94
Chapter... 94 : Bertemu Wu Zetian
95
Chapter... 95 : Apa Itu Pagoda Naga?
96
Chapter... 96 : Dia dari Klan Kuno
97
Chapter... 97 : Mulutnya Sangat Berbisa
98
Chapter... 98 : Bersatu Untuk Menang
99
Chapter... 99 : Sampai di Pagoda Naga
100
Chapter... 100 : Sudah Waktunya
101
Chapter... 101 : Lantai Kedua
102
Chapter... 102 : Bertemu "Kenalan"
103
Chapter... 103 : Melawan Wen Bailou
104
Chapter... 104 : Mengakhiri Dendam
105
Chapter... 105 : Satu Berakhir Yang Lain Datang
106
Chapter... 106 : Ruang Harta
107
Chapter... 107 : Lantai Keenam
108
Chapter... 108 : Sejarah Perang Abadi
109
Chapter... 109 : Pria Tua Sang Penguasa
110
Chapter... 110 : Ternyata Jiwa Dewa Naga
111
Chapter... 111 : Petaka
112
Chapter... 112 : Ruang Formasi
113
Chapter... 113 : Racun Api
114
Chapter... 114 : Kembali ke Akademi
115
Chapter... 115 : Antara Binatang Spiritual
116
Chapter... 116 : Menara Kultivasi Lantai Kelima
117
Chapter... 117 : Racun Petir
118
Chapter... 118 : Tingkat Master Bintang Sembilan
119
Chapter... 119 : Tantangan
120
Chapter... 120 : Ji Gou Mengaku Kalah
121
Chapter... 121 : Antara Xuan Yin dan Klan Xiao
122
Chapter... 122 : Meninggalkan Akademi
123
Chapter... 123 : Gua di Perbatasan
124
Chapter... 124 : Jangan Sampai Lolos
125
Chapter... 125 : Bantuan Dewa Naga
126
Chapter... 126 : Kota Dou Yan
127
Chapter... 127 : Lagi-lagi Klan Yan
128
Chapter... 128 : Apa itu Pertarungan Surga
129
Chapter... 129 : Lelang
130
Chapter... 130 : Meraup Keuntungan
131
Chapter... 131 : Mencari Barang Berharga
132
Chapter... 132 : Hati Kayu
133
Chapter... 133 : Informasi Pertarungan Surga
134
Chapter... 134 : Tiga Orang Tidak Tahu Diri
135
Chapter... 135 : Mencari Kuota Peserta
136
Chapter... 136 : Tantangan Long Guaye
137
Chapter... 137 : Mendapatkan Token Peserta
138
Chapter... 138 : Anak di Luar Pernikahan
139
Chapter... 139 : Berangkat ke Gunung Tiankong
140
Chapter... 140 : Pecahan Jiwa
141
Chapter... 141 : Secuil Kisah Membuat Darah Mendidih
142
Chapter... 142 : Pertarungan Surga
143
Chapter... 143 : Babak Pertama
144
Chapter... 144 : Tentang Guang Zhou
145
Chapter... 145 : Babak Kedua
146
Chapter... 146 : Mengalahkan Yan Xou
147
Chapter... 147 : Darah Klan Xiao
148
Chapter... 148 : Mengikuti Arus
149
Chapter... 149 : Babak Ketiga
150
Chapter... 150 : Tantangan Xiao Yuze
151
Chapter... 151 : Babak Final l
152
Chapter... 152 : Babak Final ll
153
Chapter... 153 : Babak Final lll
154
Chapter... 154 : Babak Final lV
155
Chapter... 155 : Antara Menantu dan Ibu Mertua
156
Chapter... 156 : Menuju Klan Xiao
157
Chapter... 157 : Bertemu Ibu dan Xuan Yin
158
Chapter... 158 : Mengeluarkan Mereka
159
Chapter... 159 : Pertemuan
160
Chapter... 160 : Yang Dilakukan Pria Normal
161
Chapter... 161 : Sembrono
162
Chapter... 162 : Mengetes Darah
163
Chapter... 163 : Energi Dingin Pada Tubuh Xuan Yin
164
Chapter... 164 : Hampir Lepas Kendali
165
Chapter... 165 : Tes Darah
166
Chapter... 166 : Rencana Xiao Yuze
167
Chapter... 167 : Hukuman Untuk Xiao Yuze
168
Chapter... 168 : Altar Leluhur
169
Chapter... 169 : Penyusup
170
Chapter... 170 : Istana Roh
171
Chapter... 171 : Melindungi Klan Xiao
172
Chapter... 172 : Menguasai Segel Kuno
173
Chapter... 173 : Membantu Kelompok Lain
174
Chapter... 174 : Membunuh Seluruh Penyusup
175
Chapter... 175 : Kematian Xiao Lang dan Xiao Yuze
176
Chapter... 176 : Perjalanan Pulang
177
Chapter... 177 : Sampai di Kekaisaran Xuan
178
Chapter... 178 : Keadaan Yang Kacau
179
Chapter... 179 : Menghancurkan Klan Wen l
180
Chapter... 180 : Menghancurkan Klan Wen ll
181
Chapter... 181 : Bertemu Kembali
182
Chapter... 182 : Energi Gelap
183
Chapter... 183 : Lagi-Lagi Istana Roh
184
Chapter... 184 : Menjadi Terkenal
185
Chapter... 185 : Cara Menyembuhkan Bibi
186
Chapter... 186 : Ming Jun dan Batu Inti Api
187
Chapter... 187 : Ingin Membunuh Ming Jun
188
Chapter... 188 : Mengobati Bibi
189
Chapter... 189 : Xuan Yin, Kau Wanitaku
190
Chapter... 190 : Tingkat Surgawi
191
Chapter... 191 : Satu Lawan Satu Menghadapi Bibi
192
Chapter... 192 : Bertemu Kembali Dengan Duan Jian
193
Chapter... 193 : Keluarga He
194
Chapter... 194 : Mencari He Jiao
195
Chapter... 195 : Firasat Buruk
196
Chapter... 196 : Tujuan Istana Roh
197
Chapter... 197 : Antara Guru dan Murid
198
Chapter... 198 : Bahaya di Depan Mata
199
Chapter... 199 : Jangan Sampai Lolos Penyusup Itu
200
Chapter... 200 : Menemukan Xuan Yin
201
Chapter... 201 : Aku Datang Menolongmu
202
Chapter... 202 : Membunuh Yu Dha
203
Chapter... 203 : Hukuman Untuk Perdana Menteri
204
Chapter... 204 : Tetua Gadungan
205
Chapter... 205 : Penyusup Tidak Layak Diampuni
206
Chapter... 206 : Aku Akan Selalu Melindunginya
207
Chapter... 207 : Senyumnya Seharga Nyawa
208
Chapter... 208 : Turbulensi Ruang
209
Chapter... 209 : Kabar Baik dan Buruk
210
Chapter... 210 : Terjebak Dalam Dimensi Gelap
211
Chapter... 211 : Menjadi Tawanan
212
Chapter... 212 : Tak Melepaskan Satu Pun Orang
213
Chapter... 213 : Benua Naga
214
Chapter... 214 : Membebaskan Tawanan Bandit
215
Chapter... 215 : Organisasi Pembunuh Bayaran
216
Chapter... 216 : Menjadi Terget
217
Chapter... 217 : Mengalahkan Mereka
218
Chapter... 218 : Menjadi Buronan
219
Chapter... 219 : Mereka Datang Lagi
220
Chapter... 220 : Satu Lagi Nyawa Melayang
221
Chapter... 221 : Anugerah Surga
222
Chapter... 222 : Sosok Pria Bertopeng
223
Chapter... 223 : Memusnahkan Kedai Bulan Merah
224
Chapter... 224 : Belum Berakhir
225
Chapter... 225 : Benar-Benar Menghabisi Mereka
226
Chapter... 226 : Keluarga Gong
227
Chapter... 227 : Rencana Gong Yuxiang
228
Chapter... 228 : Membuatnya Tak Berkutik
229
Chapter... 229 : Perjalanan Pulang
230
Chapter... 230 : Suku Niao
231
Chapter... 231 : Batu Kualitas Tinggi
232
Chapter... 232 : Mereka Cukup Murah Hati
233
Chapter... 233 : Boneka Batu
234
Chapter... 234 : Belajar Menempa
235
Chapter... 235 : Sampai di Kekaisaran Xuan
236
Chapter... 236 : Antara Suami dan Istri
237
Chapter... 237 : Menolak Tua
238
Chapter... 238 : Hari Yang Ditunggu
239
Chapter... 239 : Surat Dari Guru
240
Chapter... 240 : Meningkatkan Kualitas Senjata
241
Chapter... 241 : Bertemu Dewa Penempa
242
Chapter... 242 : Menjalankan Misi Khusus
243
Chapter... 243 : Kekaisaran Long
244
Chapter... 244 : Firasat
245
Chapter... 245 : Turnamen
246
Chapter... 246 : Siapa Zhang Yu Sebenarnya
247
Chapter... 247 : Musuh Selalu Bertemu
248
Chapter... 248 : Mati Mengenaskan
249
Chapter... 249 : Harus Berakhir Lebih Cepat
250
Chapter... 250 : Terlalu Cepat Untuk Senang
251
Chapter... 251 : Segera Mengambil Tindakan
252
Chapter... 252 : Mencari Petunjuk
253
Chapter... 253 : Datang Dengan Sendirinya.
254
Chapter... 254 : Mendapatkan Informasi Markas
255
Chapter... 255
256
Chapter... 256
257
Chapter... 257
258
Chapter... 258
259
Chapter... 259
260
Chapter... 260
261
Chapter... 261
262
Chapter... 262
263
Chapter... 263
264
Chapter... 264
265
Chapter... 265
266
Chapter... 266
267
Chapter... 267
268
Chapter... 268
269
Chapter... 269
270
Chapter... 270
271
Chapter... 271
272
Chapter... 272
273
Chapter... 273
274
Chapter... 274 : Mirip Seperti Ayahnya
275
Chapter... 275 : Misteri Warisan Leluhur Suku Niao
276
Chapter... 276 : Pertarungan Babak Kedua
277
Chapter... 277 : Kembali ke Pulau Suku Niao
278
Chapter... 278 : Misi Menyelamatkan Tawanan
279
Chapter... 279 : Berhasil
280
Chapter... 280 : Menyerang Balik
281
Chapter... 281 : Kemenangan Suku Niao
282
Chapter... 282 : Prasasti Batu
283
Chapter... 283 : Bencana Dahsyat
284
Chapter... 284 : Identitas Suku Niao Sebenarnya
285
Chapter... 285 : Berlayar Untuk Pulang
286
Chapter... 286 : Mereka Bukan Ayah dan Anak
287
Chapter... 287 : Batu Delima
288
Chapter... 288 : Anugerah Surga Ketiga
289
Chapter... 289 : Satu Alasan Untuk Menjadi Kuat.
290
Chapter... 290 : Kabar dari Kekaisaran Long
291
Chapter... 291 : Kunjungan Keluarga Lei
292
Chapter... 292 : Sedikit Petunjuk
293
Chapter 293 : Harus Pergi
294
Chapter... 294 : Mulai Bertindak
295
Chapter... 295 : Pertarungan di Akademi
296
Chapter... 296 : Dendam Kesumat
297
Chapter... 297 : He Jiao Diculik
298
Chapter... 298 : Penyesalan
299
Chapter... 299 : Pertanda
300
Chapter... 300 : Awal Mula Hilangnya Ketenangan
301
Chapter... 301 : Tekad Untuk Melindungi
302
Chapter... 302 : Invasi di Desa Hao
303
Chapter... 303 : Situasi Kota
304
Chapter... 304 : Binatang Spiritual Tingkat Setengah Abadi
305
Chapter... 305 : Belum Berakhir
306
Chapter... 306 : Keanehan
307
Chapter... 307 : Gao Ran dan Teknik Pengorbanan Darah
308
Chapter... 308 : Usaha Menggagalkan
309
Chapter... 309 : Terlambat
310
Chapter... 310 : Teknik Segel Kuno
311
Chapter... 311 : Mati Satu, Tumbuh Lagi
312
Chapter... 312 : Situasi Berbalik
313
Chapter... 313 : Akhir Pertarungan (End)
314
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!