Janda Sebelum Menikah
Wajah yang pucat, hati yang kalut dan pikiran yang berkecamuk, mengiringi langkah kaki Summer Lavigne saat gadis itu keluar dari ruangan seorang dokter kandungan. Bagaimana tidak, niat hati ingin memeriksakan asam lambungnya yang naik, ternyata dokter menduga dia sedang hamil muda.
Dia pun akhirnya menjalani serangkaian pemeriksaan, untuk memastikan usia kehamilannya. Bukan masalah hamilnya yang dia khawatirkan. Tapi gunjingan dari masyakarat, kalau sampai mereka tahu dia hamil di luar nikah.
Sudah pasti anaknya nanti akan menjadi bulan-bulanan orang di sekelilingnya dan dicap sebagai anak haram. Apalagi, kini dia hanya tinggal sendiri karena kedua orang tuanya meninggal setelah mengalami kecelakaan dua tahun yang lalu.
Tidak! Aku harus secepatnya memberitahu Rain. Aku yakin, dia tidak akan menyangkalnya. Karena hanya dengan dia aku melakukan semua hal yang biasa pasangan suami istri lakukan, batin Summer.
Summer segera memesan taksi online agar bisa langsung ke rumah Rain. Namun, saat dia melewati rumah Yasmin sahabatnya, Summer melihat sebuah papan nama yang tertulis 'Pernikahan Rain Noviar dan Yasmin Taemin'.
Seketika Summer menghentikan taksi yang dinaikinya. Dia penasaran dengan praduganya sendiri. Summer pun berjalan menuju ke tenda biru langit yang terpasang indah di depan rumah Yasmin.
Summer tidak peduli dengan setiap pasang mata yang melihat aneh ke arahnya. Dia terus berjalan, mendekat ke arah suara yang terdengar sedang melaksanakan ijab kabul. Jantungnya seketika berdedak lebih kencang dari biasanya. Dunianya seakan runtuh seketika saat Summer mendengar jelas suara Rain yang sedang berbicara dengan penghulu menggunakan microphone.
Tanpa bisa dibendung, air matanya berjatuhan membasahi kedua pipinya. Namun, secepat kilat dia menghapus air matanya dengan kasar. Summer menengadah ke atas untuk menahan air mata yang memaksa ingin keluar.
Sesak, dadanya terasa sangat sesak, saat dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Rain duduk berdampingan dengan Yasmin di depan penghulu. Laki-laki itu sedang menjabat tangan ayahnya Yasmin untuk mengucapkan ijab kabul.
"Saya terima nikah dan kawinnya Yasmin Taemin binti Harahap dengan maskawin tersebut dibayar tunai."
Duarr!
Semua mimpi indah dan harapan Summer seakan hancur seketika, seperti kota Nagasaki dan Hirosima yang hancur luluh lantah. Saat mendengar kekasih hatinya mengucapkan ijab kabul dengan gadis lain. Summer sungguh tidak menyangka, Rain akan tega meninggalkannya.
Padahal, mereka sudah saling mengikat janji untuk selalu bersama. Bahkan Rain pun sudah menjanjikan sebuah pernikahan, setelah mereka berdua melakukan dosa besar itu. Namun, semuanya seperti menguap begitu saja tak berbekas.
Kamu tega Rain! Pantas saja, tadi pagi kamu tidak mengangkat telepon aku. Padahal aku sangat membutuhkanmu. Ternyata kamu sedang mempersiapkan pernikahanmu dengan Yasmin. Kamu juga, Yasmin! Tega sekali mengkhianati aku, padahal aku sudah menganggap kamu seperti saudara, tapi kamu malah mengkhianti aku.
Tuhan, kenapa mereka semua berubah setelah ayah dan ibu meninggal. Saudara yang dulu baik pun, sekarang menjauhi aku. Sahabat yang dulu sudah dianggap anak oleh orang tuaku pun sekarang mengkhianatiku. Bahkan, kekasih yang dulu setia padaku, sekarang berpaling dariku.
Summer terus saja meratapi hidupnya seraya menatap lekat Rain dan Yasmin yang sedang melaksanakan prosesi pernikahannya. Terlihat Yasmin mencium punggung tangan Rain dan Rain mengecup kening Yasmin.
Sementara Rain sangat terkejut, saat sudut matanya melihat keberadaan Summer yang sedang menangisi pernikahannya. Hatinya sangat sakit melihat tatapan penuh luka Summer. Dia ingin berlari memeluk Summer. Namun, sebisa mungkin dia menahannya karena Rain tidak mau membuat keluarganya malu.
Summer maafkan aku karena tidak menepati janjiku. Tapi satu hal yang harus kamu tahu, cintaku tidak akan pernah berubah untukmu. Hanya kamu satu-satunya gadis yang aku cintai.
Berbeda dengan dengan Yasmin yang tersenyum penuh kemenangan. Karena akhirnya dia bisa menikah dengan laki-laki yang diam-diam dia sukai. Yasmin juga merasa senang karena akhirnya bisa mengalahkan Summer, meskipun bukan di bidang akademy seperti yang selalu dia harapkan, agar bisa mengalahkan prestasi Summer yang selalu lebih unggul darinya.
Selesai melaksanakan setiap prosesi pernikahannya, Rain dan Yasmin pun akhirnya duduk di pelaminan untuk mendapatkan ucapan selamat dari setiap tamu yang datang. Summer masih bertahan di tempatnya dengan mata yang tidak lepas dari Rain.
Sampai saat sudah terlihat longgar, barulah Summer bangun dari duduknya. Dia berjalan lunglai menuju ke arah pelaminan. Membuat Yasmin tersenyum miring menyambut kedatangan sahabatnya.
Summer memaksakan untuk tersenyum di depan Rain. Namun, secepat kilat Rain menarik Summer ke dalam pelukannya. Laki-laki tampan itu terlihat menitikkan air matanya. Sungguh, hatinya sangat sakit melihat wajah putus asa Summer yang datang ke hadapannya.
"Maafkan aku, Summer! Ku mohon, maafkan aku!" mohon Rain.
Summer tidak bisa berkata-kata, karena air mata yang sedari tadi ditahannya, akhirnya jatuh jua membasahi jas pengantin Rain. Rasa sesak itu semakin bertambah saat mendengar permintaan maaf dari Rain. Namun, secepatnya Yasmin melepaskan pelukan keduanya.
"Sudah cukup!" sentak Yasmin.
"Selamat Rain, Yasmin, semoga kalian bahagia," ucap Summer dengan suara yang bergetar.
"Maafkan aku Summer!" Lagi-lagi hanya kata maaf yang terucap dari bibir laki-laki tampan itu.
Berbeda dengan Yasmin yang merasa miliknya akan direbut kembali oleh Summer. "Summer, sebaiknya kamu jangan terlalu dekat dengan Rain! Sekarang dia sudah menjadi suami aku. Kamu tidak mau 'kan kalau nanti di cap pelakor oleh orang lain? Menjauhlah dari kehidupan Rain, sejauh yang kamu bisa."
"Kamu jangan takut Yasmin, aku bukan kamu yang akan tega mengkhianati kepercayaan sahabatnya sendiri. Semoga kamu bahagia dengan pernikahan kalian."
Summer langsung turun dari pelaminan. Dia tidak melihat lagi ke belakang. Summer sudah bertekad untuk pergi jauh dari kehidupan Rain dan akan membesarkan anak yang ada di dalam kandungannya sendiri. Dia tidak akan memberitahu Rain tentang kehamilannya.
Sementara itu Rain melihat punggung ringkih itu sampai menghilang di tengah keramaian pesta. Dia sudah bertekad akan memperjuangkan Summer. Meskipun orang tuanya tidak pernah menyetujui hubungan dia dengan Summer. Tapi rasa cintanya yang besar pada gadis itu, membuat Rain tidak ingin melepaskannya.
"Rain, kamu jangan lupa kalau kita baru saja menikah. Summer hanya masa lalu kamu, sedangkan aku masa depan kamu. Lebih baik kamu mulai melepaskan perasaan kamu pada Summer dan bukalah hatimu untukku."
"Yasmin, selamanya aku tidak akan pernah melepaskan Summer. Kamu harus ingat, kita menikah karena perjodohan. Aku akan tetap menikah dengan Summer, dengan dan tanpa persetujuan kamu."
"Bagaimana bisa begitu, aku tidak akan mengijinkan kamu menikah dengan Summer."
"Kenapa tidak, bukankah orang tua kita hanya meminta kita untuk menikah, tidak meminta kita untuk sehidup semati. Kalau kamu masih ingin menjadi istriku, maka kamu harus mengijinkan aku menikah dengan Summer."
...~Bersambung~...
...Jangan lupa dukunganya ya Kakak untuk cerita terbaru Author. Akan ada GIVE AWAY yang dibagikan saat cerita ini tamat. Jadi selalu tinggalkan jejak dengan like, comment, rate, vote, gift dan juga tambahkan ke rak favorite....
...Terima kasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Fitrian Delli
mampus lo dasar plakor
2024-05-30
0
Tiana
nyimak
2023-10-12
0
Puji Rahayu
heyy hellooo...kl mmperjuangkn gk gini cara ne woyy...😰😰😰
2023-10-05
1