"see you honey"

Hari itu dimana aku sekeluarga sibuk dengan persiapan untuk keberangkatan ku ke Jakarta, Semua harus aku persiapkan dan dibantu oleh ibu dan adikku

" Lisa apakah kamu sudah kabari sepupumu yang di Jakarta untuk menjemputmu di setasiun?? tanya ibuku

" Sudah Bu, nanti kalau sudah mendekati aku akan telpon via lagi"

" Baiklah yang penting dia sudah tau"

" Hemmm"

Adikku sisi yang saat itu bantuin aku, dia lagi sibuk berfoto

Sisi adikku satu satunya, yang sekarang masih duduk di kelas 6 SD, yg memiliki badan gemoi

" Kak ayok lihat sini, fotonya mau aku tag di FB ni"

" Oke"

Keasikan kami berfoto dan tertawa cekikikan ibu udah selesai packing semua bawaanku,

" Udah selesai kamu mandi sana keburu ayah pulang nanti kamu belum siap"

" Oke Bu,,,,,terimakasih ya udah di bantu"

" Iya sama sama sayang"

Setelah ibu keluar dari kamarku sisi pun ikut keluar, dan tinggallah sendirian aku dikamar, terfikir olehku untuk menelpon Randi,

Tut,,,,Tut,,,,,Tut,,,,,

" Halo Ran aku berangkat sore ini apakah kamu akan datang???"

" Apakah secepat itu???"

" Maafkan aku ayahku sudah pesan tiket kereta untukku"

" Jam berapa kamu berangkat???"

" Keretaku akan berangkat jam 5 sore ini"

" Tunggu aku"

" Pasti "

" Im scare"

" Me too"

" I can't without you"

" I need you"

Air mata sudah membasahi pipi ini, dan dengan spontan aku matikan telponku, menangislah aku sejadinya, dalam hati bergumam

" Gimana aku bisa berpisah langsung dengannya sedangkan ditelpon saja aku gak bisa nahan tangisku"

Waktu sudah menunjukan pukul 3 sore, dan ayahku sudah pulang, kami sekeluarga sudah duduk diruang tengah sembari membahas tentang studiku dijakarta dan persiapan yang aku butuhkan untuk kesana

" Lisa apa kamu sudah siap, semua yang bakal kamu butuhkan disana apakah sudah kamu bawa???"

" Sudah yah,,,,, semua sudah di packing sama ibu"

" Apakah kamu ingin berpamitan dengan seseorang???"

Pertanyaan ayahku seketika membuat hatiku terguncang dan mulutku membisu

" Yah apakah boleh aku berpamitan dengan teman baikmu???"

" Tentu saja boleh"

" Beneran yah???"

sisi beceloteh

" Alah paling itu pacarnya kak Lisa yah"

" Sisi apaan sih, kakakkan gak boleh pacaran" jawabku

" Apa dia teman yang selalu buat kamu ceria???"

" Iya yah"

" Apakah kamu mau menelponnya atau menemuinya dulu"

" Ijinkan Dia mengantarku ke stasiun yah" dengan berat bibir ini mengatakannya

" Iyakan itu pasti pacar kakak" sisi berceloteh lagi

Dan ayahku cuma anggukan kepalanya sembari bilang

" Ayok keburu sore, soalnya kita harus tuker tiketnya dulu"

Lalu kami sekeluarga beranjak keluar, dengan rempongnya membawa bawaanku yang ternyata gak sedikit, masukan bawaan ke mobil dan cuzzzz,,,,,, kita meluncur ke stasiun.

sesampainya di stasiun kami lgsung bergegas keluar mobil dan mengeluarkan bawaanku, disaat keluargaku sibuk mengeluarkan barang ku, mataku sibuk mengitari sekeliling untuk mencari kekasihku, dan kudapati dia tepat didepanku, tubuhku kaku dan mematung ku hiraukan keluargaku dan langsung ku datangi dia untuk segera bisa memeluknya,

" Kamu akan pergi"

" Iya, kamukan juga akan pergi ke Surabaya"

" Iya,,,,,"

Keluargaku menatap kami dengan haru, dalam hati aku udah gak peduli jika ayah akan marah

Lalu kami menuju ke tempat oranhtuaku, sembari pegang erat tangannya

ayahku langsung menyambutnya

" Apa kamu mencintai Lisa???"

" Iya om"

" Siapa namamu"

" Randi om"

" Padahal ayah sudah melarangnya untuk pacaran, tapi ayah sudah kecolongan, jujur ayah pengen marah, tapi melihat ketulusanmu ayah jadi bahagia, biarkan Lisa pergi untuk studinya, jika berjodoh kalian pasti bersatu lagi"

Mendengar ucapan ayahku yg semula hati ini beku, langsung mencair dan kami bahagia

" Ayah ibu dan sisi akan mengantarmu sampai disini saja, selanjutnya biarkan Dia yang mengantarmu"

" Tapi yah, apakah ayah marah"

" Ayah gaK marah, ayah juga pernah muda"

" Apakah ayah gak takut aku akan pergi ketempat lain"

" Kalau itu masalah tanggung jawab, anak ayah udah besar tahu yang terbaik"

Sepontan aku memeluk ayahku

" I love you ayah,,,, maafkan Lisa"

" Ayah yakin Lisa memilih yang terbaik"

" Makasi yah"

" Hati hati sayang sesampainya di Jakarta telpon ayah ya"

" Pasti yah"

Lalu kulepas pelukan ayah dan memeluk ibuku

" Baik baik disna sayang, ibu akan selalu mendoakanmu"

lalu adikku sisi yang bawel

" Pasti gak seru gak ada kakak"

" Telpon kakak ya"

" Pasti aku ganggu kakak terus"

" Bye,,,,"

Kemudian ayahku berpamitan

" Randi tolong antar Lisa Sampek naik keretanya pastikan Dia tidak salah kereta"

" Baik om"

" Kalian hati hati ayah pulang dulu"

" Bye ayah"

Kupandang kedua orangtua dan adikku yg semakin menjauh dariku, rasanya sedih, harus belajar hidup mandiri tanpa mereka

" Sudah siap Lis? ayok aku antar kamu"

" Sudah,,,,," ucapku sambil menatapnya

Lalu beranjaklah kita menuju loket penukaran dan langsung kamu pergi ke ruang menunggu keberangkatan

" Padahal kita sudah tau kalau hal ini pasti terjadi, tapi kenapa aku tetap mencintaimu"

" Hemmmm" jawab Randi

" Jika nanti aku mencintai orang lain apa kamu juga akan berpaling???"

" Hemmmm"

" Kalau ada yang lebih cantik apa kamu akan melupakanku???"

" Hemmmm"

" Kenapa jawabanmu cuma Hem Hem dan Hem???"

" Karena semua itu juga yang aku fikirkan sekarang"

" Baiklah kita ikutin takdir tuhan aja"

" Hemmm"

Terdiam dalam lamunan,,,, tanpa ucap kata lagi, dan kami tersadar karena datangnya kereta yang akan aku tumpangi,

" Aku harus pergi"

dia diam dan langsung memelukku, tanpa sadar bibir ini sudah mendarat dibibir manisnya, tanpa rasa malu dan ragu, semua mata tertuju pada kami sore itu, aku melepaskan ciuman dan pelukanku

" Sudah cukup aku harus pergi"

lalu aku berjalan menuju ke pintu kereta dengan di ikuti Dia dibelakang ku dengan membawakan koperku, sesampainya di pintu, aku meminta koperku

" Sudah biar aku bawakan, kuantar kamu sampai ke kursimu"

" Baiklah"

kita masuk kedalam dan sampai dikursi tempat aku duduk

" Duduklah"

" Apa kamu akan segera turun???"

" Tidak aku akan nunggu sampai kereta berangkat"

" Baiklah"

" Lis jika kamu sulit dengan hubungan ini, maka lepaskanlah, aku tahu Lis bahwa rindu itu lebih berat dari pada kata i love you"

" Kenapa kamu bilang begitu, apa kamu sudah gak sanggup???"

" Aku akan berusaha"

" Aku juga"

Kita termenung dan terdengar bunyi sirine yg menandakan bahwa kereta akan berangkat

" Aku akan turun"

" Baiklah hati hati"

" Jaga diri baik baik ya jangan lupa telpon"

" Hemmm"

Kulihat dia pergi meninggalkanku, hingga dia sampai di cendela tempat dudukku dan kereta mulai berjalan lambat dia berpesan

" Lis aku mencintaimu, tapi jika ada yangg lebih baik dariku aku Gak akan melarangmu mencintainya Lis" teriaknya sambil berlari

" i love you Ran" teriakku

Dan diapun berlalu,,,,,

disenja itu aku mulai bimbang dengan diriku, apakah harus bertahan dengan rindu yang sangat berat, apa harus melepaskannya yang sekarang aku cintai,,,,,

ku ketik pesan di dihpku

# Ran sebisa mungkin aku akan pertahankan cintaku, doakan aku tidak pernah bertemu dengan lelaki yanhg lebih baik darimu, jujur aku takut, takut melupakanmu, orang yang sudah memberi arti cinta di hidupku#

Terpopuler

Comments

Authophille09

Authophille09

Semangat kak💪 Scala nya udh like, koment dan favorite juga.

2022-12-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!