Kulit Bersisik

Kulit Bersisik

 

Rully masuk ke rumahnya setelah melihat mobil Nakha yang tadi mengantarnya pergi menjauh. Lalu, dia mencuci tangan dan kaki, mengganti pakaian yang basah di kamar, sebelum menemui Harun—ayahnya yang, sudah menunggunya di ruangan yang biasa mereka gunakan sebagai tempat meracik obat-obatan.

“Dari mana saja, Ru ... kehujanan, kan, di jalan?” tanya Baina, dia adalah ibu Rully, usianya sudah hampir 60 tahun, sama dengan usia suaminya. Wanita itu melahirkan Rully diC dari,saat dia berusia rentan untuk hamil, Tuhan memberinya anak setelah berusaha sekian tahun lamanya mereka menikah.

Dia menghampiri anak gadis semata wayangnya di dalam kamar yang, sedang berdiri di depan cermin, menyisir rambut yang basah oleh air hujan. Sebenarnya hujan sudah tidak terlalu lebat, tapi, Rully berada di pinggir jalan cukup lama hanya sekedar memastikan Nakha baik-baik saja.

“Aku menemui Bimbim, Bu, dia sudah mempunyai keluarga baru sekarang dan Aku senang dia punya kehidupan yang lebih baik!” kata Rully tanpa melihat ke arah ibunya.

“Syukurlah,” kata Baina sambil memperhatikan ada sesuatu yang berbeda dari anaknya, hingga dia kembali bertanya, “ke mana kalungmu?”

Wanita itu tahu bila Ruli tidak pernah melepaskan kalung yang selalu menggantung di lehernya.

Rully melihat ke arah lehernya dan berkata, “Oh, aku memberikannya pada Bimbim, dan aku berjanji akan ke sana untuk mengambil kalung itu suatu saat nanti!”

“Oh, ya sudah, temui Ayahmu, dia sudah menunggu dari tadi!”

Rully berjalan menemui Harun, pria berusia 60 tahun itu sedang memasukkan beberapa kapsul berisi rempah kering je dalam kantong plastik kecil untuk dijual keesokan harinya.

“Ayah, semua sudah kering?” kata Rully langsung mengikuti kegiatan ayahnya setelah memakai sarung tangan.

Harun menoleh sebentar pada Rully dan kembali mengemas semua kapsul.

“Aku membuatkanmu madu yang dicampur dengan rumah lebah, oleskan pada lehermu!” katanya sambil menunjuk gelas berisi madu berwarna kevoklau.

“Ayah menemukan sarang lebah lagi?”

“Ya! Aku mengambilnya sedikit sebelum dijual. Sudah kucampur dengan tinospora sedikit!”

(Tinospora crispe adalah tumbuhan batrawali yang pahit yang biasa di jadikan bahan jamu karena khasiatnya, kadang juga dicampur dengan madu untuk kesehatan dan daya tahan tubuh, beberapa istilah yang disebut oleh tokoh wanita adalah istilah herbal dalam bahasa latin, beluntas/plucea indica)

“Hmm ...” kata Rully setelah menghabiskan setengah gelas madu, dan sisanya dia oleskan di lehernya. Kalau dulu dia tidak menggaruknya dengan keras saat merasakan gatal dan panas akibat terkena daun beracun, maka tidak akan separah itu luka dikulitnya.

“Ayah, ini terlalu pahit, apa ayah menambahkan yang lain, ada rasa sedikit asam!”

Harun terkekeh kecil lalu menjawab, “Oh iya, aku menambahkan erithrina dan tamarin! Kau sudah lebih gemuk karena banyak menganggur beberapa bulan ini, jadi, itu bagus untukmu!”

“Ayah! Ibu saja gemuk, tapi Ayah tidak memberinya ramuan itu!”

“Aku suka Ibumu begitu, agar aku terlihat berhasil membahagiakannya, tapi, kau ... Belum tentu calon suamimu suka wanita gemuk!”

“Ayah!”

Rully melihat dirinya di cermin sambil mengoleskan ramuan itu di lehernya, dia mengingat bagaimana kejadian dirinya bisa terluka yang, mengakibatkan wajahnya berubah menjadi buruk rupa. Kejadian di hutan itu adalah sebuah kenangan terdahsyat sekaligus memilukan baginya. Bagiamana tidak, dia mengalami dua kejadian naas sekaligus dalam satu waktu.

Hari itu dia tidak ada kegiatan, karena klinik tempat biasanya dia membantu seorang sinse di kota, sedang tutup. Dia pun berinisiatif untuk mengikuti ayahnya ke hutan yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Harun menemukan kumpulan lebah penghasil madu di hutan dan, mereka pergi ke tempat itu dengan menggunakan sepeda motor.

Proses pengambilan madu memakan waktu cukup lama, dan Harun melarangnya mendekat, hingga wanita yang menyukai berbagai jenis tanaman herbal itu pun menjauh, dia pergi agak sedikit ke sisi sungai besar yang melintas membalas kawasan hutan sebagai taman bagi para satwa.

Namun, dia tergelincir dan jatuh di antara semak belukar dan, ternyata ada tanaman Laportea sinuata atau daun kemadu beracun di antara semak belukar itu, hingga mengenai sebagian wajah dan lehernya.

Pohon daun neraka itu, demikian orang biasa menyebutnya, banyak tumbuh di hutan dan batangnya bisa menjadi besar dan tinggi. Daunnya terkenal beracun dan bisa mematikan, bila bersentuhan dengan kulit daerah mukosa (seperti bagian bawah mata, bibir dan hidung) apalagi tidak segera di beri pertolongan. Obat penawar racun ada pada akarnya, yang di tumbuk halus kemudian dioleskan pada kulit yang terkena.

Penyebab racun adalah bulu halus yang ada di permukaan daun, oleh sebab itu, sebaiknya tidak di cuci, karena jika terkena air justru akan mengenai permukaan kulit lainnya.

Rully merasakan panas, perih dan gatal yang luar biasa pada kulit wajah serta lehernya begitu dia bangkit dari terjatuhnya. Dia segera melihat ke arah semak-semak untuk mencari penyebab rasa panas yang dia derita. Setelah mengetahui bahwa bahwa yang menyentuhnya itu adalah daun lapor tea, dia pun berhenti menggaruk lalu, segera mencari ayahnya untuk meminjam parang.

Namun, ayahnya saat itu sedang berada di atas pohon untuk mengambil madu dan tentu saja parangnya masih digunakan, sehingga Rully tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri. Alhasil, racun dari daun itu pun menyebar, wajahnya memanas dan karena digaruk, membuat kulitnya semakin merah mirip sisik ular.

Rully merobek pakaiannya sendiri untuk menutup dan mengurangi pengaruh angin agar tidak semakin parah, selain itu, apabila ada orang yang melihatnya tidak akan jijik.

Dia belum selesai membuat cadar, saat mendengar suara ledakan dahsyat tak jauh dari posisinya. Dia mencari sumber suara, dan berjalan memutari area sekitar, hingga menemukan seseorang pria dengan wajah hitam penuh coretan, tergeletak dekat pohon gaharu.

Selain itu, sebuah pesawat kecil yang hangus terbakar, sekitar seratus meter dari tempat pria itu tergeletak di tanah dengan pakaian yang robek di sana sini dan terluka parah.

Untungnya dia selalu membawa minya vco buatannya sendiri hingga dia tinggal mencari beberapa dedaunan seperti paper batle liar, imperata cilindrika, anethum, graveolens, arithina variagate, dan beberapa tanaman lain yang dia temui dan bisa dia gunakan sebagai obat pertolongan pertama. Semua bahan itu dia tumbuk halus pada sebuah batu, dicampur dengan minyak dan dia oleskan pada beberapa luka di tubuh sang pria.

“Oh! Bernapas lah!” kata Wuri saat memeriksa denyut nadi pria itu tak ada dan wajahnya pucat pasi. Dia menekanan kuat dada bidangnya dengan kedua telapak tangannya beberapa kali, hingga bisa bernapas kembali.

Setelah itu, dia merobek baju si pria untuk membebat beberapa luka dan membuat rakit dari pelepah pisang untuk menarik tubuhnya ke sisi jalan agar ada orang lain yang menemukannya.

Pria itu memiliki tubuh sempurna, tubuh paling kuat yang pernah dia lihat selama membantu sinse mengobati pasiennya. Apalagi saat membelai rahang yang kokohnya dengan lembut, sampai-sampai dia  berharap bisa melihat seperti apa rupa wajahnya.

“Apa ini kalungnya?” katanya lagi saat si pria sudah di tolong oleh orang lain, “Apa kita bisa bertemu lagi? Aku akan mengembalikannya kalau memang ini miliknya!”

Rully berjalan melewati pohon besar, sambil memakai kalung perak dengan bandul berbentuk buah kecapi kecil, yang dia temukan di bawah pohon besar. Bukan hanya kalung, tapi dia juga melihat parasut yang terpasang pada kursi tak berkaki, dengan beberapa talinya yang putus.

Saat penyelamatan itu, Rully hanya mengabaikan satu luka di lutut si pria, dia melihat jelas ada darah yang mengalir di sana, tapi, dengan sengaja dia tidak melakukan tindakan apa pun, karena dia tidak membawa gunting untuk merobek dan tidak berani membuka celana levisnya.

 

❤️❤️❤️

Terima kasih sudah membaca, jangan lupa like

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

ternyata ruli mendapatkan parut dikulitnya bersamaan dengan kecelakaan pesawat nakha, ya.

2022-12-04

13

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

madu berwarna kevoklau itu bagaimana ya kak?

2022-12-04

8

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!