Married With A Stranger

Married With A Stranger

Niat baik menjadi malapetaka.

"Pokoknya kalian harus menikah sekarang ini juga, panggil orang tua kalian kesini," kata salah satu warga yang mendapati Raisa dan Bryan saling tumpang tindih di bawah pohon yang tak jauh dari tempat mereka sekarang.

"Apa-apaan kalian, saya tadi hanya menolong pria ini karena kakinya terperosok masuk lubang bukannya sedang melakukan hal yang tidak senonoh seperti yang kalian tuduhkan," sahut Raisa tak terima.

"Betul lagipula kami tidak saling kenal," timpal Bryan.

Raisa dan Bryan terus saja menjelaskan kalau mereka tidak melakukan hal yang aneh-aneh namun warga seakan tidak percaya dan perduli apa yang mereka lihat itu lah yang mereka yakini.

Semua berawal dari Bryan yang ingin mencari udara segar diluar, dirinya yang sedari tadi debat dengan papanya merasa pusing.

Saat melintasi sebuah pohon kaki Bryan melah terperosok dan sulit sekali untuk mengangkatnya sehingga Bryan berteriak meminta tolong dan saat bersamaan lewatlah Raisa, dia keluar juga untuk mencari udah segar karena habis debat dengan papanya.

Raisa yang tergerak hatinya, mencoba menolong Bryan hingga tanpa sengaja tubuh Bryan malah menindih tubuh Raisa dan saat itulah beberapa warga lewat dan menangkap basah mereka.

Kini mereka semua meminta Raisa dan Bryan untuk memanggil orang tua masing-masing karena malam ini juga mereka akan dinikahkan, meskipun nantinya pernikahan tidak sah secara hukum.

"Kalau kami nggak mau bagaimana?" tantang Bryan.

Semua warga tertawa saling pandang, hukum asusila di daerah mereka sangat kental jadi kalau ada yang melanggar maka mereka harus diarak sepanjang kampung tanpa busana.

Raisa dan Bryan saling pandang dan membayangkan mereka diarak dengan telanjang bulat.

"OMG, oh no," kata Bryan.

"Baik-baik kami akan menghubungi orang tua kami," kata Raisa yang takut kalau dirinya diarak mengelilingi desa.

Tak kurang dari tiga puluh menit orang tua Raisa dan Bryan datang, tanpa terduga orang tua mereka sudah saling kenal.

"Loh David," sapa papa Raisa.

"Loh Anton," balas Papa Bryan.

Papa Raisa dan Papa Bryan malah asik mengobrol dan ini membuat Raisa, Bryan dan warga memijat pelipis mereka.

"Para bapak, tujuan kalian dipanggil kesini untuk menikahkan anak kalian yang telah tertangkap basah melakukan tindak asusila disini," kata warga.

"Silahkan saja nikahkan mereka," kata Papa Bryan dan Papa Raisa barengan.

Raisa dan Bryan yang shock menatap papa mereka masing-masing.

"Papa!" teriak mereka barengan.

"Kenapa?" tanya Papa Raisa.

"Papa kok setuju sih Raisa menikah dengan pria ini," jawab Raisa.

Belum sempat menyahut jawaban anaknya, pemuka agama telah datang, warga meminta Raisa dan Bryan untuk duduk karena prosesi pernikahan akan segera dilakukan.

"Pa, tolong dong, Bryan nggak mau nikah muda, kuliah saja belum lulus masa iya sudah nikah," protes Bryan.

Papa Bryan hanya tersenyum dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Sebenarnya, Pak David papa Bryan sangat mencemaskan anak semata wayangnya, oleh sebab itu dia meminta Bryan yang sebelumnya kuliah di luar negeri untuk kuliah di tanah air.

Baru sampai di tanah air, David diajak papanya untuk menemui sahabat lamanya yang tak lain adalah papa Raisa, rencannya mereka ingin membicarakan perjodohan diantara Raisa dan Bryan.

Pak Anton dan Pak David memutuskan pergi ke villa mereka, dan membicarakan hal ini keesokan paginya namun siapa sangka Raisa malah bertemu dan langsung ingin dinikahkan oleh warga karena hal tidak senonoh yang mereka lakukan.

**********

Sah

Sah

Sah

Semua warga bersautan mengucapkan kata sah yang artinya kini mereka sudah resmi menjadi suami istri.

Setelah acaranya usia, Raisa dan Bryan diajak pulang oleh Pak David ke rumahnya, awalnya Raisa menolak namun Papanya pak Anton memaksa Raisa untuk mengikuti papa mertuanya.

"Oh God, kenapa nasib aku gini amat, ini semua gara-gara kamu, niat baik jadi malapetaka ya ini," oceh Raisa.

Bryan yang kesal dengan Raisa yang terus mengoceh menatapnya dengan tatapan maut.

"Hey kamu pikir aku senang gitu menikah, lihatlah diri kamu sudah jelek, pendek, suka ngoceh pula," sahut Bryan dengan kesal.

"Kamu tuh yang jelek, kamu dapat aku tuh anugerah la aku dapat kamu itu musibah," timpal Raisa yang tidak mau kalah.

Berbeda dengan pasangan pengantin pada umumnya, mereka menghabiskan malam pertama dengan debat dan saling olok, hingga mereka lelah lalu memutuskan untuk tidur.

Pagi berlalu dengan cepat, Raisa perlahan membuka matanya, bola matanya memutar melihat sekelilingnya begitu pula dengan memorinya yang mengingat kejadian semalam.

"Aku tuh berharap kejadian semalam itu hanya mimpi," ucap Raisa lalu beranjak dari sofa, ya semalaman dirinya memang tidur di sofa sedangkan Bryan tidur di tempat tidurnya.

Dengan langkah malas Raisa menuju kamar mandi, dia langsung saja membuka pintu kamar mandi dan ternyata ada Bryan di dalam.

Aaaaaaaaaaaaa

Bryan dan Raisa sama-sama berteriak.

Brak

Kemudian Raisa menutup pintu dengan keras.

"OMG, OMG. Mata aku, mata aku," ucap Raisa dengan menutup matanya yang baru saja melihat milik Bryan suaminya.

Bryan yang sudah selesai mandi keluar dengan handuk yang melilit di pinggangnya.

"Ngapain kamu masuk ke dalam kamar mandi?" tanya Bryan.

Belum sempat Raisa menjawab Bryan sudah menjawab sendiri pertanyaannya.

"Ah aku tau kamu pasti ingin mandi bersama aku kan supaya bisa melihat anu aku," jawab Bryan.

"Idih, amit amit jabang bayi aku ingin lihat anu kamu, lagian anu burik dibanggakan," sahut Raisa yang tidak terima dengan jawaban Bryn.

Bryan menjadi kesal karena miliknya dibilang burik oleh Raisa.

"Brengsek, coba lihat lagi bila perlu pakai mikroskop milik aku nggak burik sama sekali," timpal Bryan.

"Ogah, nih mata aku sakit habis lihat yang burik

-burik," kata Raisa lalu berlari ke kamar mandi.

Bryan yang kesal membuka koper miliknya dengan kasar lalu dia memakai pakaian dan pergi keluar untuk sarapan.

Di meja makan sudah ada papanya yang asik menikmati sarapan yang tersedia.

"Morning pa," sapa Bryan lalu duduk.

"Morning my son," balas Papa Bryan.

"Gimana malam pertama kalian?" tanya Papa Bryan.

"Malam pertama apaan," jawab Bryan.

"Pa, Bryan ingin pisah dengan cewek itu, Bryan benci banget sama dia," sambungnya.

Pak David hanya tertawa, dari benci inilah akan tumbuh sebuah cinta, sama seperti dirinya dulu. Awal menikah dengan mama Bryan juga tidak ada cinta sama sekali.

"Pernikahan bukan sesuatu yang bisa dipermainkan jadi jangan berbicara tentang perpisahan," ungkap Papa David.

Bryan mencoba meyakinkan papanya kalau dirinya tidak mencintai Raisa, dia ingin pernikahan ini disudahi saja mengingat usianya yang masih muda.

"Sudahlah Bryan jangan membantah, kalau kamu nekad ingin perpisahan maka papa akan menarik semua fasilitas yang kamu gunakan saat ini biar jadi gembel kamu," ancam Papa David.

Terpopuler

Comments

IndraAsya

IndraAsya

👣👣👣 Jejak 💪💪💪😘😘😘

2023-02-07

1

𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐

𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐

si anu disebut sebut😂😂😂

2023-01-19

0

ErnaCila

ErnaCila

Baru Hadir Thor 👋👋

2023-01-17

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!