Kali ini Gamiho yang memimpin. Dia melilitkan ekornya di pinggang mereka berlima.
Mereka melihat banyak cermin yang berdebu , bisa dibilang tempat ini hampir terlihat seperti gudang bukan tempat labulaturiom.
Soalnya disekitar bukanya terlihat tabung reaksi atau alat optik tapi berbagai alat antik yang kono.
Mereka berjalan perlahan tidak berani bersuara.
Cermin-cermin yang berdebu memantulkan bayangan mereka , karena banyaknya cermin membuat seolah banyak orang sedang berjalan mengendap.
*kresek*
*kresek*
*kresek*
Suara aneh seperti orang yang sedang mengosok pisau terdengar ditelinga mereka tetapi mereka masih belum menemukan orang yang membuat suara itu.
"Hihihihihihihi."
"Hihihihihihihi."
Kini suara tawa membuat bulu kuduk mereka merinding , suara tawa itu sangat melengking seperti suara wanita yang dicekik.
Mereka melihat disekeliling mereka tapi mareka tidak menemukan Kuntilanak.
Barulah saat Sinta melihat keatas." Disana!"
mereka melihat wanita berpakaian putih dengan rambut hitam melihat mereka.
*swus*
"Ahhhhhhhhh!" Sinta berteriak tiba-tiba bibirnya dipengang oleh tangan kuntilanak membuat bibirnya sedikit terbakar.
"Apa pergi! " John ingin memukul kuntilanak itu sayangnya tanganya dipegang oleh kuntilanak sehingga tidak bisa lepas " Ahhhh panassss!" John berteriak karena pergelangannya terbakar.
Ekor Gamiho menerkam kuntilanak, ekor itu memuat aluran listrik tapi kuntilanak itu hilang dengan seketika.
Kuntilanak itu menjauh sekitar 10 meter dari mereka membuat suasana menjadi gugup.
Terlihat Sinta dan John yang kesakitan karena bagian tubuh mereka terbakar.
"Ahhhhhh!" kini Rara yang berteriak kuntilanak itu membakar pahanya sampai roknya ikut terbakar.
Aldo menendang kuntilanak itu tapi tidak berhasil karena kuntilanak itu memegang pahanya. " Sial panass!" paha Aldo juga terbakar sampai ekor Gamiho berusaha memukul kuntilanak itu sehingga kuntilanak itu menjauh.
"Kita harus cepat menemukan ruang no 3, kalau tidak tubuh kita akan habis terbakar," kata Rara sambil melihat kuntilanak yang berjarak beberapa meter darinya.
Mereka semua bergegas dengan cepat berbalik.
"Ah !! Lepaskan !" Sinta meraung karena dia tiba-tiba dipeluk oleh kuntilanak itu kedua tangan kuntilanak itu memegang perut dan dada Sinta membuat pakainya berlubang dan kulit didalamnya terbakar.
Kuntilanak itu berusaha menarik Sinta kedalam cermin , sehingga mereka berjuang melawan tarikan kuntilanak.
Kuntilanak itu menjilat leher Sinta membuat kulit leher Sinta juga terbakar , air mata keluar dari mata Sinta. "Ku mohon hentikan."
"Hehehehe."
"Sial!" jawab Aldo kemudian berusaha menendang kuntilanak sayangnya tangan kuntilanak itu menahan paha Aldo , Aldo tidak peduli dengan pahanya yang terbakar dia memeluk kuntilanak itu dan menarik nya dari Sinta.
*swus*
Kuntilanak itu kemudian menghilang dan muncul didepan Rara , Rara yang melihat kuntilanak muncul didepanya berusaha melarikan diri tapi sayangnya dia sudah didekap oleh kuntilanak dan tarik-tarikan kembali terjadi tapi kini yang ditarik adalah Rara.
Rara berjuang untuk melepaskan diri dari pelukan kuntilanak ini,dia merasakan dada ,perut pinggangnya terbakar karena bersentuhan dengan kulit kuntilanak ini.
John dan Aldo bergegas berusaha melepaskan kuntilanak itu dari Rara.
John yang lebih dekat ingin menarik kuntilanak itu , tapi dia tidak sengaja menarik jubah putih kuntilanak itu dan membuat kuntilanak kehilangan pakaianya.
Aldo yang berlari kemudian tertegun dan tidak sempat menghentikan larinya jadi dia memeluk kuntilanak itu yang sedang tak berpakaian.
Tangan Aldo tampa sengaja menyentuh melonnya kuntilanak membuat kuntilanak itu memerah, lalu entah mengapa Aldo yang melihat kuntilanak memerah memicu suara sistem.
[Ding ,mendapatkan 1000 poin repotasi, karena jatuh cinta pada pandangan pertama. ]
[Selamat kuntilanak mendapatkan skill transformasi manusia hantu.]
Aldo tertegun melihat kuntilanak yang membuat hatinya berdebar-debar.' Astaga ternyata kuntilanak ini cukup imut , kalau saja tubuhnya tidak panas.'
'dalam 2 menit Aldo tidak merasakan panas karena jatuh cinta.Dia lupa seluruh tubuh depanya terbakar karena memeluk kuntilanak yang tak berpakaian.
Aldo melepaskan kuntilanak lalu melihat kuntilanak yang tampa pakaian karena malu kuntilanak itu pergi.
Kini dia memandang ketubuhnya yang terbakar. " Astaga itu mungkin parah."
Dia merasa panas dan sakit pada adik kecilnya.
"Ayo cepat ! itu ruang no 3," kata Rara kemudian dia memasukan kode dan membuka pintu.
Mereka semua masuk kedalam ruangan itu , didalam ruangan itu hampir seluruhnya berwarna putih.
"Lihat itu lampunya," kata Sinta sambil memengang bajunya yang berlubang.
John yang terluka paling ringan mengambil lampu itu lalu mengosoknya.
Asap putih mulai keluar dari dalam lampu itu.
"Halo ! apa kalian terluka?" tanya suster ngesot melihat luka pada John dan Aldo yang cukup parah suster ngesot itu tersenyum canggung pada awalnya dia hanya ingin melukai Rara dan Sinta sedikit tapi hal-hal tidak berjalan sesuai rencana.
"Eh iya ,kami terluka, bisa bantu kami," tanya John.
"Baiklah wanita duluan," kata Suster ngesot kemudian dia membawa Rara dan Sinta kedalam ruangan yang lain.
"Berbaring lalu buka baju kalian,"kata suster ngesot.
Sinta berbering lalu membuka bajunya yang berlubang
Suster ngesot memperhatikan Sinta yang berbaring di tempat tidur putih." Luka terbakar pada bibir ,leher , dada , perut dan pinggang."
Suster ngesot kemudian mulai menjilat dimana tempat-tempat luka terbakar itu karena air liur ajaib suster ngesot ,luka ditubuh Sinta mulai pulih tidak sampai beberapa menit kulit mulus Sinta sudah kembali seperti semula.
"Apakah ada lagi lukanya atau ada keluhan lain?" tanya suster ngesot.
"Untuk sementara tidak ada trimakasih," balas Sinta.
Kini Rara yang membuka bajunya lukanya tidak separah Sinta. " Luka bakar pada dada , perut , pinggang dan paha," kata Suster ngesot setelah mencek tubuh Rara.
Suster ngesot melakukan hal yang sama pada Rara dan luka bakar Rara sembuh.
"Kalian berdua pakai pakaian suster ini dulu," kata suster ngesot memberikan pakaian perawat pada Rara dan Sinta.
Pakaian itu sangat pas dipakai Rara dan Sinta jangan tanya bagaimana Rai Allen tau ukuran mereka dan mendapatkan pakaian perawat salahkan itu pada hanako yang bisa muncul di toilet manapun.
"Panggil kedua teman kalian!" awalnya dia hanya ingin melukai wanita tapi kecelakaan terjadi jadi dia harus bertanggung jawab.
Rara dan Sinta keluar membuat John dan Aldo tertegun." Darimana pakaian perawat ini berasal?" kata John.
"Diberikan oleh hantu suster itu, sekarang kalian dipanggil keruangan," kata Rara.
Aldo dan John pergi keruangan itu.
Suster ngesot melihat luka Aldo yang sangat parah hingga membakar bagian depannya membuat matanya berkedut.
"Mulai dari pria berotot dulu sepertinya lukamu hanya di paha dalam," kata suster ngesot
"Iya " kemudian John membuka celananya karena dia tau air liur suster ngesot bisa menyembuhkan luka.
Suster ngesot menunduk melihat luka pada John lalu melihat John.
Sebagai docter profisional suster ngesot bertekat untuk menyembuhkan baik laki-laki dan perempuan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments