"Iya kurasa aku cukup beruntung," kata Dimas.
"Kemudian kita harus menentukan siapa yang akan menerima suntikan , lebih baik 3 suntikan sekaligus," kata John sambil melirik Ryan.
Ryan mundur merasa takut melihat senyum John.
"Hai , kita harus suit," kata Ryan.
Ryan berhenti mundur karena ada Aldo yang memegang pundaknya sambil berbisik," tidak perlu ,kandidat sudah diputuskan sejak awal," kata Aldo.
Ryan merinding seketika ingin melarikan diri tetapi Aldo dengan lihai mengikat tangan dan kaki Ryan.
"Tunggu ini tidak akan berr - " kata Ryan tetapi John dengan sigap menutup mulut Ryan dengan sapu tangan kemudian mengikat lagi dengan bajunya supaya tidak lepas kemudian John mengangkat Ryan ke tempat tidur diruang kesehatan.
Merasa kurang kencang kini Aldo dengan lihainya mengikat Ryan di tempat tidur sehingga dia tidak bisa bergerak sama sekali.
Dengan posisi aneh tengkurup dimana pantat terbuka lebar bebas untuk disuntik.
" Wow , teknik Aldo sangat keren."
"Aldo sensei ajari aku cara mengikat."
"Kurasa hantu muka rata itu agak takut sama Aldo sekarang lihat saja dia menjauh ,hahaha."
"Aldo memang suhu , aku ingin berguru kepada Aldo cara mengikat selama sepuluh tahun."
"Kalian ini rebet sekali , minta saja Aldo memberikan tutorial ,nanti aku kasih give pesawat."
...----------------...
Setelah hening John memindahkan cermin besar kedepan wajah Ryan. " Ememem emmem,"Ryan memberontak melihat pantat mulusnya menjadi tontonan.
"Silakan mulai operasi transgendernya," kata Aldo mempersilahkan.
Ryan semakin meraung ketakutan. ' Astaga teman gak punya akhlak.'
"Sebelum itu aku ingin meminta wajah kalian dulu," kata hantu suster muka rata.
"Kamu berdiri didepanku," kata Rata kepada Rara hanya dalam beberapa menit rata kini memiliki wajah yang sama dengan Rara.
"Terlihat seperti ibu dan anak."
"Setuju!"
Walau mempunyai wajah yang sama tetapi Rata memiliki tubuh yang lebih dewasa dan Rara yang bertubuh mungil.
Kemudian Sinta yang terlihat seperti saudara kembar , karena walau masih sekolah Sinta memiliki perkembangan tubuh yang sudah dewasa.
Dimas yang terakhir merasa gugup , beberapa menit kemudian wajah Dimas sudah disalin oleh Rata.
"Astaga aku harus mengakui kalau Dimas wanita aku akan jatuh cinta padanya."
"Sebelum menjadi wanita aku sudah jatuh cinta."
"Astaga aku dulu normal setelah melihat Dimas sepertinya aku sedikit tidak normal."
"Aku yang wanita merasa insicure."
"Melihat hantu muka rata aku sekarang tau bagaimana kalau Dimas adalah seorang wanita."
Setelah menyalin ketiga wajah Rara ,Sinta dan Dimas " sekarang kalian mendapatkan 3 suntukan," kata Rata dengan wajah Dimas.
"Dipersilahkan ! " kata Aldo menunjuk pantat Ryan yang bersinar karena berkeringat.
"Unggu Aaoooo Tukdkk."
"Tenang rasanya hanya seperti digigit nyamuk," kata Dimas.
Setelah itu hantu muka rata mengambil suntikan yang sebesar paha ,karena John meletakan kaca didepan Ryan jadi dia dapat melihat eksikusinya.
"Ememem emmemm."
"Jangan khawatir rasanya hanya seperti di gigit nyamuk , tapi nyamuknya sebesar gajah, "kata John sambil mengamati suntikan itu walau dia tidak takut disuntik melihat suntikan yang sangat besar dia bergidik dan berdoa untuk Ryan.
"Tahan ya , semua ini bergantung padamu," kata Dimas.
*nyut*
"Ememmmemmmmmmmm," hantu muka rata menyuntikan suntikan pertama yang membuat Ryan berteriak tapi tertahan karena ikatan.
Hanya dalam beberapa detik otot-otot di tubuh Ryan sudah sebesar otot John.
*nyut*
"Aaaaaaaaaaaaa."
*krakk*
*krayykk*
Ikatan tali yang begitu tebal mulai melar dan putus sedikit demi sedikit , tubuh Ryan yang sudah berotot menjadi agak kemerahan.
Hal itu membuat Aldo dan John berkeringat dingin dan mundur beberapa langkah.
*nyutt*
"Oahahaaaaaàa," terikan melengking disertai oleh putusnya ikatan yang melilit tubuh Ryan.
Ryan kemudian berdiri sosok gagah berotot dengan daging berwarna merah muda karena darah yang panas tubuh itu menguapkan keringat milik Ryan sehingga tampak seolah tubuh Ryan memiliki asap.
"Wow astaga ini sangat badass."
"Wowo sangat garang dan sangar."
Ryan memberikan tatapan mematikan melihat John dan Aldo membuat mereka bergidik dan mundur kebelakang.
Ryan berjalan kearah John dan Aldo tetapi dihadang oleh Dimas.
"Tunggu , kita harus mendapatkan suster ngesot dulu," kata Dimas dengan wajah memohon.
"Kali ini kalian selamat," kata Ryan.
...----------------...
Mereka sudah berada didepan bangunan berbentuk tabung yang didepannya terdapat pintu , begitu Dimas membuka pintu itu tangga yang melingkar mengelilingi tabung itu sampai kebawah.
Begitu Dimas melihat keatas "Ahioo - " Ryan dengan sigap menutup mulut Dimas.
Diatas ada jaring laba-laba yang sangat besar dan terbuat dari air liur ditengahnya terdapat seekor laba-laba yang sangat aneh karena punggungnya berupa wajah manusia dan dia memiliki 8 tangan manusia yang benar-benar menyerupai laba-laba.
Wajah besar itu menatap Dimas yang terengah-engah untung Ryan menutup mulutnya kalau tidak hantu laba-laba itu akan menerkam mereka.
Ryan yang telah memperoleh buff dari hantu muka rata adalah yang paling depan menuruni tangga , karena didepanya banyak jaring yang terbuat dari air liur hantu kepala laba-laba itu sehingga Ryan dapat menghancurkan jaring laba-laba itu.
Dari atas terlihat jelas lantai 5 kebawah yang bertuliskan ruang labolaturiom.
Mereka menuruni tangga secara perlahan dengan formasi Ryan , Dimas , Sinta , Rara , Aldo yang mengendong gamiho lalu John paling belakang.
Mereke berjalan sangat pelan , Ryan juga dengan hati- hati menyingkirkan air liur itu. cairan itu lengket seperti lem jadi kalau terkena sulit untuk dilepaskan.
Mereka berjalan sampai depan pintu labolaturium dilantai 5.
*klik* (Suara pintu saat membuka ruang labulaturiom.)
*sesssssss*
Suara mendesis keras tiba-tiba terdengar dari atas , mereka mendadak syok melihat hantu kepala laba-laba itu turun dengan cepat , dia bergelantung dengam lidahnya yang panjang dan seperti tentakel dan lidah itu tidak hanya satu.
Mereka ber 7 diam mematung ketika hantu kepala laba-laba itu berhenti didepan mereka.
Tidak ada yang berani bersuara sedikitpun , mereka berkeringat dan takut melihat wajah yang lebih besar dari pintu dibelakang mereka.
Ingin berbalik dan lari tapi pasti hantu laba-laba ini akan mengejar dan memakan mereka.
Tentakel-tentakel keluar dari lidah hantu laba-laba menjilat tubuh Rara dan Sinta.
"Kalian pergi!" tiba-tiba Ryan berteriak seperti pahlawan menarik perhatian hantu kepala laba-laba itu.
Ryan yang telah diberi buff melompat kebawah di ikuti oleh hantu kepala laba-laba.
"Pergilah dulu , dapatkan hantu suster ngesot itu!"kata Ryan yang mulai berlari kebawah sambil dikejar oleh hantu kepala laba-laba.
"Ayo, kita masuk dulu , kalau kita sudah mendapatkan hantu suster ngesot kita akan berusaha menyelamatkan Ryan," kata Sinta.
Mereka masuk kedalam labolaturium , didalam tempat ini terdapat berbagai cermin antik yang membuat mereka gelisah apa lagi cermin itu sangat banyak.
Soalnya disini ada kuntilanak yang dapat membawa mereka kedalam cermin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments