'Halo apa teman kalian terluka?'
"Siapa yang berbicara?" kata Dimas panik.
"Tenang - tenang itu seperti suara yang masuk kedalam pikiran kita," kata Sinta yang sudah mulai berhenti menangis.
"Siapa kamu ?" tanya Aldo takut ,walau sifatnya yang playboy tapi tiba-tiba mendengar suara wanita dikepalanya sendiri rasanya sangat menakutkan.
'Aku seorang suster , aku bisa menyembuhkan kakimu tapi berjanjilah satu hal padaku.'
"Menjanjikan apa?" tanya Aldo.
"Tunggu Aldo kamu jangan tergoda dengan hantu , siapa tau dia ingin menjadikanmu tumbal," kata Sinta mencegah Aldo berbicara lebih jauh.
"Sebaiknya tidak usah dipanggil , nanti muncul setan lagi," bujuk Dimas yang sudah ketakutan.
Sementara itu rentetan netejen mulai memenuhi layar.
"Boset! hantu beneran ! aku hampir kena serangan jantung."
"Dimas ngompol! hahaha"
"Dimas ngompol cepat ganti celana, aku bisa bantu."
"Wanita diatas sesat."
"Rasanya aku ingin memeluk sinta yang sedang sedih. "
"Hai! jangan ganggu istriku."
"Maaf! saya docter rumah sakit jiwa , yang di atas pasien saya semua."
"Anda cari masalah , setan itu mesum dia meraba Sinta apa kamu mau besaing denganya."
"Kamu nanya?"
Kembali ke Aldo." Boleh aku tau syarat apa?" tanya Aldo.
"Aldo ! Berhentilah bermain ! Kamu mau ada setan yang datang lagi!" teriak sinta
"Sabar manis , aisssss ! jangan sentuh kakiku dong sayang ... " kata aldo meringis
' Tenanglah saya tidak jahat , selama kamu berjanji tidak akan menyakitiku maka aku bisa membantu kakimu sembuh.'
"Hanya berjanji tidak menyakitimu kan baiklah , tapi kamu juga berjanji jangan menyakiti mereka berdua , ini janji antara aku dan kamu , kamu boleh melakukan apa saja denganku asal kamu membantu teman-temanku keluar dari sini." kata Aldo dengan wajah bertekat.
Dimas sudah menciut disebelah Sinta karena merasa akan ada hantu lagi , sementara Sinta mengarahkan kamera ke arah Aldo siapa tau bisa menangkap adegan keren lagi.
Sementara aldo tersenyum masam melihat tingkah teman-temanya ' hai aku baru saja berkorban tau.'
Sementara itu rentetan netejen.
"Ayo ! aldo nyatakan cintamu ,aku kasih helikupter."
"Wes lah ! semangat Aldo , semoga halal sampai kepelaminan. "
"Kalau sampai ke pelaminan ku kasih pesawat nih."
"Ayo ayo! kalau beneran nembak hantu ku kasih kaisar."
Aldo merasa menyesal sekarang , kenapa mulutnya selalu pengen pamer.
'Aku akan muncul , berjanjilah jangan menyakitiku aku bukan hantu yang kuat , aku juga takut dengan pocong tadi.'
"Jadi yang tadi pocong, baiklah aku siap dan berjanji tidak akan menyakitimu" kata Aldo.
Suasana menjadi tenang bahkan nitejen menjadi tenang karena menantikan apa yang akan terjadi berikutnya.
Asap dan kabut putih mulai berkumpul didepan Aldo kemudian perlahan membentuk seorang wanita dengan pakaian perawat.
Wanita itu menundukan kepalanya sehingga wajahnya tidak terlihat , rambutnya meneteskan darah sepertinya kepalanya sedang terluka, darah itu membasahi baju perawat yang putih sehingga menampilkan sosok tubuh yang dapat mengoda lelaki.
Aldo merasa takut melihat kaki hantu perawat itu yang kosong, lalu melihat kakinya yang terluka. "Kamu tidak akan mengambil kakiku kan?" pertanyaan ini terlintas begitu saja dibenak Aldo dan tak sengaja mengucapkanya.
Karena pertanyaan itu hantu wanita itu mengangkat kepalanya , tapi bukanya takut Aldo malah terdiam bahkan Sinta dan Dimas yang penakut ikut diam.
Siaran langsung itu seolah dijeda oleh waktu saat melihat wajah hantu itu.
Bagaimana tidak wajah hantu itu sangat cantik dan imut bahkan standar artis papan atas , bibir merah yang kecil , hidung kecil agak mancung yang terlihat imut dengan mata hitam besar dan berair.
Lelaki mana yang tahan andai bukan hantu aldo ingin bergegas mengajaknya ke penghulu.
'Tahan mungkin sakit sedikit.'
Tangan hantu perawat itu berubah menjadi gas lalu gas itu mengarah kearah luka dikaki Aldo.
Perlahan-lahan pecahan kayu yang tertinggal dikaki aldo disingkirkan dan otot yang robek disambung.
"Aisss! " tekan Aldo meringis.
'Sedikit lagi ' setelah luka itu dibersihkan tangan hantu itu memegang kaki Aldo.
Hantu itu menjulurkan lidahnya menjilati luka aldo , hal ini membuat sesuatu di diri Aldo berdiri.
Setelah beberapa saat luka itu sembuh atau bisa dikatakan menghilang seolah belum pernah terjadi luka.
Hantu itu kembali menjadi gas dan menghilang.
Aldo yang kehilangan fantasinya tersentak.
"Terima kasih!" Aldo berteriak lalu berdiri sangat senang.
Dia tidak sadar kamera yang dipegang oleh sinta mengarah ke celananya.
" Sial aldo benar-benar naksir hantu itu , walau ku akui hantu itu cantik."
"Astaga aldo nafsu sama hantu."
"Hai! ada yang mau ikut denganku ke gedung itu nanti , aku ingin ketemu suster itu kelihatanya hantunya baik."
"Bagaimana kalau kamu ketemu pocong itu."
" Pocong itu juga sepertinya tidak terlalu berbahaya."
"Hai lihatlah! Aldo kakinya terluka karena pocong itu."
"Itu karena Aldo ingin menyerangnya kurasa pocong itu hanya ingin makan coklat dan roti."
"Eh! benar juga kalau kesana jangan lupa bawa sesajen buat pocong,kalau tidak bisa diganggu, sepertinya kita bisa pergi mencari hantu suster itu."
" Gedung itu sangat luas mungkin ada lebih dari dua hantu."
"Aldo bagaimana kamu berdiri?" tanya Rara yang datang membawa peralatan P3K.
"Tadi ada hantu perawat dia menyembuhkan lukaku," jawab aldo.
"Iya , kurasa kalau semua hantu seperti suster itu aku akan berhenti takut hantu, "kata Dimas.
Rara menatap Sinta , Sinta tau apa yang diminta Rara kemudian memperlihatkan hantu suster ngesot itu.
Setelah selesai melihatnya." Jadi benar-benar ada hantu di tempat ini" kata Rara.
"Sudah hampir malam ayo kembali ke mobil , kurasa lebih baik tidur dimobil dari pada bikin tenda " jawab Rara.
"Apa sebaiknya kita pulang saja mumpung belum terlalu malam," jawab sinta.
"Kalian tidak ingin bermalam disini ,kan?" tanya Rara.
Dimas menganggukan kepalanya dengan keras sementara Aldo terdiam.
Sinta menyenggol Aldo." Apa kamu masih kepikiran suster itu?"
" Iya."
"Dasar buaya " kata Sinta judes.
"Bukan begitu !lihat kakiku sudah sembuh total bahkan tampa ada bekas . Bukankah air liur hantu itu adalah obat mujarab?" kata Aldo sambil berpikir.
"Iya juga ya."
Dimas mulai merasa bingung dan bimbang soalnya dia punya adik perempuan yang 4 bulan lalu mengalami kecelakaan.
Kecelakaan itu meninggalkan bekas luka dipipi adiknya yang membuat adiknya malu untuk pergi keluar dan selalu mengurung diri dirumah.
"Dimas , mungkin saja air liur hantu itu bisa menghilangkan bekas luka diwajah adikmu," kata aldo.
Dimas bergidik.
Keadaan memaksanya lagi untuk bertemu hantu walau hantu itu terlihat cantik dan baik tapi tetap saja menyeramkan.
" Lalu bagaimana cara kita bertemu dengan?" tanya dimas
"Kita mencarinya atau salah satu dari kita terluka dulu," kata aldo.
Rara dan Sinta memandang Dimas.
"Emmm !lebih baik mencarinya " kata Dimas takut dengan tatapan teman-temanya.
"Bisa ! tapi mungkin kita juga bisa bertemu hantu lain," jawab Rara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Dimas Sto
masi ngetrend sampe tahun 2100 wkwk
2023-04-16
0
dsnbl
untuk chapter yang ini cukup bagus dibandingkan yang sebelumnya.
saya kasih 10/10
2023-01-21
3
Riss.
Ngakak bener dahh Wkwk 🗿
2023-01-06
1