siang ini bela sudah berdiri didepan gedung pencakar langit dari Ferrero grup, dia datang atas rekomendasi kampusnya bekerja disini
ya walaupun kampusnya berada dipenghujung desa namun terdapat bibit unggul disana contohnya seperti bela yang pintar dan cepat tanggap
bela menghela nafasnya setelah lelah melihat gedung didepannya tidak memiliki ujung. dia masuk kedalam kantor dan menemui resepsionis
"selamat pagi mbak, saya bela diana putri yang direkomendasikan dari kampus untuk bekerja disini" ucap bela tersenyum manis
"oh baiklah nona silahkan keruang HRD untuk menemui ibu rifa disana, ruangannya ada di lantai 18" ucap resepsionis itu dengan ramah
"terimakasih" kata bela lalu pergi kelantai 18
bela sampai dilantai 18 namun tidak tau ruangannya disebelah mana, bela tidak sengaja menemukan seorang laki laki tampan
"eh permisi, kau tau ruang HRD dimana?" tanya bela menatap laki laki itu
laki laki itu tak lain adalah david bersama sekertaris sementaranya. dia diam tidak menjawab perkataan bela
"maaf apa kau bisa memberi tahu ku? aku belum tau seluk beluk kantor" ucap bela lagi
"jika kau tidak tau seluk beluk kantor lalu kenapa bekerja disini, aahh dasar tidak becus bagaimana kantor bisa terus berkembang jika karyawannya saja tidak tau menahu soal kantor" kata david kesal
bela pun tak luput dari kekesalan terhadap laki laki sombong didepannya
"baiklah tuan maaf mengganggu waktu anda, saya akan bertanya pada yang lain" ucap bela menjulurkan lidahnya pada david
"kurang ajar kau, hei tunggu mau kemana kau" ujar david yang tak mendapat gubrisan dari bela karena dia sudah jauh
bela pun masuk kedalam ruang HRD setelah bertanya pada salah satu karyawan disana
"permisi saya bela,,,,"
"oh bela diana putri?, silahkan masuk ini name tag yang harus kamu gunakan diperusahaan ini agar bisa bebas berlalu lalang, dan aku akan mengantarmu keruangan mu" ucap rifa
bela mengeryitkan dahi karena rifa tidak basa basi dulu terhadap dirinya tapi ya sudahlah bela mengangkat kedua bahunya lalu mengikuti rifa
"maaf nona,,,,"
"panggil saja rifa aku tidak suka dipanggil nona atau ibu, aku belum setua itu" potong rifa dengan santai
"ah baiklah rifa sebenarnya aku bekerja sebagai apa disini, pihak kampus tidak memberitahu ku dan mereka mengatakan posisi ku berada ditempat yang bagus, begitukah?" tutur bela
"ya tentu saja tempat mu sangat bagus yaitu sekertaris CEO" jawab rifa
bela membulatkan matanya melihat rifa
"se,,,,se,,, sekertaris?" tanya bela
"ya tapi setelah kau keluar dari lift ini anggaplah ini bukan kantor tapi neraka yang dipenuhi iblis" jawab rifa dengan seram
bela mengeryitkan dahi lagi tidak mengerti tapi ya sudahlah suatu saat dia akan mengetahui itu
"silahkan, itu ruangan CEO selamat bekerja. semangat!" ucap rifa dari dalam lift
"kau tidak ikut masuk?" tanya bela
"ah ya aku sedang sibuk sekali diruangan ku, jadi aku harus pergi, bye-bye" jawab rifa cepat menekan tombol lift
bela dengan santainya berjalan masuk kedalam ruangan david
"selamat siang tuan, saya bela yang akan menjadi sekertaris anda" ucap bela sopan
david memutar kursinya lalu melihat bela
"kau" ucap bela dan david bersamaan
"oh rupanya kau adalah sekertaris ku yang tidak tahu seluk beluk kantor? bagaimana bisa pihak kantor merekomendasikan dirimu untuk menjadi sekertaris ku" kata david ketus
"maaf tuan saya tidak tahu karena baru pertama kali datang kesini, saya juga,,,,,"
"sudah aku tidak butuh cerita konyol mu yang akan menghabiskan waktu ku. keluar, aku tidak bisa memiliki sekertaris seperti mu" ucap david menghubungi HRD agar mencari sekertaris baru untuknya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Aneuk Pocut
kurg nya di ucapan kau,karena awal pertemuan kurg gimna gitu dgn penyebutan kau,bisa diganti kan dgn anda misalkan ,tuan jg ok🙏
2023-02-01
0
HARTIN MARLIN
masih menyimak dulu
2022-11-28
0
Rahma Leni
seharusnya jangan menggunakan kata 'kau' Thor. itu tak sopan. dan maaf,,, tanda bacanya digunakan juga ya Thor,,, biar tahu harus berhenti dimana saat membaca. so, tak lempeng aja bacanya.
2022-11-07
0