MAMPUKAH AKU MELEPASMU?

MAMPUKAH AKU MELEPASMU?

Kisah Memalukan yang Terbongkar

"Saya pernah berpacaran dengan pengusaha inisialnya J. Pria beristri, sekarang mereka memiliki dua orang anak," ucap Alleta Nicoline saat diwawancarai seorang influencer kenamaan yang pengikutnya sampai jutaan di sebuah platform media sosial.

Perempuan itu tidak sungkan untuk tertawa lepas, tidak malu untuk menceritakan sejauh mana hubungannya dengan pengusaha berinisial J tersebut.

Berbeda dengan keadaan di sebuah rumah mewah, seorang perempuan mematikan televisi yang menayangkan suasana dialog antara Alleta dengan influencer kenamaan bernama Brigitta Adams.

Temannya menghubungi agar menyaksikan drama itu, setidaknya sudah ada tiga influencer yang menayangkan kisah memalukan yang dilakukan oleh Alleta.

Perempuan berambut pendek dengan kulit warm ivory itu menghela nafas panjang, ada getaran di setiap tarikan udara yang masuk melalui hidungnya. Matanya memanas, ia mendongakkan kepala agar air matanya tidak berlinang.

Dirinya teringat dengan anak-anaknya yang saat ini sedang di luar rumah untuk bersekolah. Anak pertamanya seorang laki-laki bernama Dael Meyer berusia 7 tahun. Anak keduanya perempuan bernama Rosalie Meyer berusia 5 tahun.

Floretta Conie beranjak dari tempat duduknya setelah menaruh remot televisi di atas meja, ponselnya berdering.

Pesan masuk dari temannya, Alice Bouwer.

[Apa kau melihat Alleta yang tidak tahu malu itu? Para netter menyerangnya, tetapi ia tetap membuat keributan dengan menceritakan aibnya sendiri.]

[Netter menggosipkan nama suamimu, kau harus bertindak melawannya. Aku tidak percaya seorang Jarvis Meyer melakukan itu.]

Dua pesan itu dibaca oleh Floretta dengan seksama. Ia tidak ingin membalas apapun pada Alice. Perempuan itu menaruh saja ponselnya di atas meja.

"Aku akan menjemput Rosalie dari sekolah," ucapnya pada asisten pribadinya, setelah keluar dari kamar. Perempuan muda bernama Rayya itu heran mendengarnya, ia hanya menganggukkan kepala. Biasanya, cukup Rayya yang menjemput. Asisten Floretta itu keluar, menyuruh pengemudi keluarga untuk bersiap ke sekolah Rosalie.

Sepanjang perjalanan Floretta hanya diam, membuang pandangan keluar kendaraan roda empat milik suaminya.

Setibanya di taman kanak-kanak, Rosalie langsung menuju tempat yang disediakan untuk menunggu anak-anak keluar. Ternyata, di sana suaminya, Jarvis Meyer, telah duluan mendapati putrinya.

Langkah Floretta terhenti, ia tidak meneruskan arahnya menuju Rosalie, malah membalik tubuhnya. Jarvis menangkap sosok Floretta di kerumunan orang tua murid.

Dengan cepat Jarvis menggendong Rosalie, melangkah lebar menuju arah pergi istrinya.

"Kita pulang. Tuan Meyer telah menjemput putriku," ucapnya tenang pada pengemudi sesaat setelah masuk mobil.

Sewaktu mesin kendaraan dinyalakan, pintu depan diketuk dari luar, gegas pengemudi keluar saat melihat Jarvis Meyerlah yang mengetuk.

Floretta tetap diam di bangkunya, tidak menyambut suami dan anaknya.

Jarvis mendudukkan Rosalie di bangku penumpang depan lalu memasangkan sabuk pengaman. Sekilas ia melihat Floretta yang duduk di bangku belakang.

Sewaktu pintu ditutup, Floretta menyapa putrinya. Bocah kecil yang awalnya tidak menyadari keberadaan sang ibu, menoleh ke belakang, bukan main girang hatinya.

"Ibuu... aku senang Ibu dan Ayah datang ke sekolahku," ujarnya. Floretta mencium pipi sang putri dengan gemas. Anak perempuan itu kesusahan bergerak akibat sabuk pengaman yang membelit tubuhnya, maka Floretta memajukan tubuhnya.

Ia tidak mampu menahan senyum dan tawa saat bersama putra-putrinya.

Tidak lama Jarvis masuk dan duduk di bangku pengemudi. Sontak Floretta memundurkan tubuhnya kembali duduk ke bangku penumpang barisan belakang.

"Ke mana Walden?" tanya Floretta dari belakang. Ia melihat pengemudinya berjalan menjauhi mobil.

"Pulang bersama sopirku," jawab Jarvis sembari menyalakan mesin.

Kendaraan mereka keluar dari sekolah Rosalie. Floretta melihat arah kendaraab bergerak menuju ke rumah mereka.

"Em... aku masih harus menjemput Dael ke sekolahnya. Turunkan aku di halte depan saja," pintanya.

Jarvis tidak tahu-menahu jadwal sekolah Dael, yang ia tahu hanya putrinya, sebab Rosalie seringkali memohon agar Jarvis menjemputnya dari sekolah.

Pria yang masih mengenakan jas kerjanya itu merasa Floretta hari ini berbeda, setelah tadi dirinya dihindari di sekolah Rosalie, perempuan itu tidak memintanya untuk menjemput putra mereka dari sekolah bersama-sama.

Floretta perempuan yang terbuka selama sembilan tahun pernikahan mereka, meskipun Jarvis seringkali tidak bersedia memenuhi permintaan istrinya dengan berbagai macam alasan.

Bila ada kesempatan pergi bersama, seharusnya Floretta senang bila Jarvis memiliki waktu. Namun, kali ini ibu dua anak itu malah ingin pergi sendiri.

"Ya sudah, kita bersama-sama ke sana," tawar Jarvis percaya diri.

Saat ia akan bersiap memutar balik arah kendaraannya, Floretta menimpali, "Tidak perlu, Dael keluar dua jam lagi. Biar aku saja yang menjemputnya menggunakan taksi. Akan terlalu lama Rosalie menunggunya nanti."

Jarvis terdiam di bangkunya, perlahan ia menepikan kendaraan menuju halte yang disebut oleh istrinya tadi.

"Ros, Ibu akan menjemput Dael. Kau pulang bersama Ayah, nanti kita bertemu di rumah," ucapnya sembari mencium kening putrinya. Mereka saling ber-tos ria seperti kebiasaan selama ini. Rosalie mengangguk setuju.

Tidak ada salam perpisahan dan ciuman untuk Jarvis. Perempuan itu begitu dingin, kondisi aneh itu berlangsung seminggu belakangan ini.

Jarvis tidak menanyakannya sama sekali, ia hanya merasakan perubahan sikap istrinya. Pria itu jarang memulai pembicaraan terlebih dulu kalau bukan hal yang dianggap penting olehnya.

Biasanya Floretta akan memeluk atau menciumnya tanpa aba-aba kapanpun perempuan itu mau. Kadang, Jarvis risih dengan sentuhan-sentuhan istrinya yang kerap tidak melihat tempat. Keceriaan Floretta tidak lagi seperti biasa.

Belakangan semua mendadak hilang, Jarvis seakan-akan merasa kehilangan akan sikap manis istrinya.

Floretta turun lalu berjalan ke arah belakang mobil untuk menunggu taksi lewat. Kendaraan Jarvis belum beranjak dari sana, pria itu menoleh ke belakang, memandang sang istri yang begitu kentara menghindarinya.

Taksi berwarna putih datang, Floretta menaikinya, mobil itu putar balik menuju arah sekolah Dael. Tidak berpikir lama, Jarvis mengikuti dari belakang, ada rasa penasaran yang menyelubungi hatinya.

Akan ke mana istrinya untuk jeda dua jam sembari menunggu putra mereka?

Setelah menyampaikan arah tujuannya pada pengemudi taksi, Floretta menoleh menatap jalanan yang disinari terik matahari. Fokusnya pada masalah yang tengah membelit keluarganya.

Taksi berhenti di sebuah taman tidak jauh dari sekolahan Dael. Dari kejauhan, Jarvis melihat Floretta setengah berlari lalu memeluk Alice Bouwer, teman kuliah mereka dulu, yang kini menjadi pebisnis pasar modal yang sukses sekaligus vlogger yang kerap membagikan tips dunia usaha dan pribadinya.

Jarvis bisa melihat beberapa kali Floretta mengusap matanya sampai Alice memberikan sesuatu pada istrinya yang dipakai untuk menyeka pipi dan matanya.

Pria dua anak itu menduga, Floretta telah mengetahui semuanya, tayangan dan kisah di baliknya. Helaan nafas beban berhembus kencang dari mulut Jarvis. Ia mencengkram kemudi dengan kencang.

Terpopuler

Comments

Xyylva Xyylva

Xyylva Xyylva

mampir thor...kelihatan nya seru novelnya dari awal baca uda langsung pokok masalah😊

2022-12-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!