Pindah rumah

.

.

.

💕💕💕💕💕💕💕

" Apa ? Jadi bapak tadi datang ke rumah mertua saya ?" Tanya satria kaget saat pak Agung mengatakan jika dirinya baru saja datang kerumah mertuanya.

Satria hanya belum siap keluarga mertuanya tahu siapa dia yang sebenarnya. Apalagi para iparnya yang sombong dan mata duitan, bahkan ketiga iparnya saat ini bekerja diperusahaan nya. Hanya beni yang selama ini bersikap baik kepada satria.

" Iya pak. Tadi saya bertemu dengan ibun mertua anda, dan beliau mengira saya ini penagih hutang. " Ucap pak agung memberitahu.

Indra yang mendengarkan hanya menahan tawanya saja, dia tidak mau tertawa lepas mengingat pak agung lebih tua darinya. Satria sudah tidak kaget lagi dengan cerita pak agung tentang ibu mertuanya, sebab satria sudah tahu betul bagaimana sikap ibu mertuanya.

" Pak Agung ada perlu apa sampai mencari saya kerumah ?" Tanya satria mengalihkan topik pembicaraan.

" Emm... Ini pak saya disuruh Nyonya untuk mengantarkan berkas sama kartu ini untuk istri pak Satria. Soalnya tadi sudah menghubungi pak satria tapi ponsel pak satria tidak aktif jadi saya terpaksa untuk mengantarkannya, tahu sendirikan nyonya kalau sudah bertitah. " Jawab pak agung dengan serius.

Berkas yang diantarkan pak agung adalah berkas kepemilikan butik dan salon. Butik dan salon itu sebenarnya sudah beroperasi 2 tahun yang lalu. Nenek satria sengaja membangun butik dan salon untuk Dinda sebagai kado pernikahan dinda dan satria.

" Ini semua dari nenek dan untuk dinda ? Kapan nenek punya usaha ini ?" Tanya satria heran karena dia baru tahu jika neneknya punya usaha butik dan salon kecantikan yang memang digemari oleh kaum hawa.

" Saat tahu pak satria mau menikah,nyonya langsung mambangun usaha itu yang akan dia hadiahkan kepada cucu menantunya sebagai kado pernikahan dan baru hari ini beliau menyerahkannya. Dan disitu sudah jelas pemiliknya atas nama Istri bapak dan kartu kredit dab black card itu juga untuk istri pak satria " Ucap pak agung menjelaskan.

Satria tidak menyangka neneknya sudah menyiapkan ini semua dari jauh - jauh hari bahkan surat kepemilikan dua usaha itu juga atas nama dinda.

* Darimana nenek mendapatkan syarat - syarat ini semua ? Nenek memang ajaib * Gumam satria dalam hatinya.

Setelah urusannya selesai pak agung memilih segera pamit. Saat pak agung membuka pintu hendak keluar ternyata diluar juga ada beni yang ingin menghadap indra, beni masuk setelah indra mengizinkan masuk.

" Loh satria kamu ada disini ?" Tanya beni dengab wajah heran melihat satria ada diruangan indra.

" Iya mas aku ada perlu sama pak indra , beliau ini teman ku. " Jawab satria masih memilih untuk berbohong.

" Oh, maaf ya obrolan kalian aku ganggu sebentar karena aku ada perlu sama pak indra. Ini ada berkas yang harus pak indra periksa terlebih dahulu. " Ucap beni masih dengan ramah.

Pada dasarnya beni memang baik , dia hanya tidak banyak bicara jika tidak terlalu penting. Satria mengangguk dan mempersilahkan beni untuk berbincang dengan indra. Tidak lama beni dan indra sudah selesai membicarakan soal pekerjaan, benipun pamit keluar.

********

Tiga hari berlalu.

Dinda dan satria berencana untuk pindah rumah, namun kali ini mereka tidak pindah kerumah utama. Mereka pindah kerumah yang sudah satria beli tidak jauh dari rumah utama yang ditempati oleh sang nenek.

" Memangnya kalian mau pindah kemana sih ? " Tanya rudi saat melihat satria dan dinda mengemas barang yang akan mereka bawa.

Tidak ada barang berharga yang mereka bawa,,hanya pakaian saja yang mereka bawa. Untuk isi rumah sudah dinda ikhlaskan untuk para warga yang mau , kulkas dan Tv diminta oleh ibu rahayu.

" Kami mau pindah ke Perumahan Pulau Indah " Jawab satria menyebutkan nama perumahan tempat mereka akan pindah.

Semua orang yang ada dirumah dinda melongo mendengar satria menyebutkan nama perumahan tempat mereka tinggal. Perumahan Pulai indah adalah perumahan elite yang biasa ditempati oleh orang - orang kaya dan para pembisnis.

" Kalian mimpi apa bagaimana ? Perumahan disana itu perumahan orang elite. " Ucap sarah sambil mencibir dinda dan satria.

" Mungkin mbak sirik makanya tidak suka kan aku pindah disana ? Lagipula mas satria beli rumah itu secara kas kok,kalau kalian tidak percaya kaliab bisa ikut kami untuk memastikan." Jawab dinda berusaha untuk jujur .

Hahahaaaaaa ...

Para kakak dinda tertawa dengan lebar, mereka mengira jika satria dan dinda sudah tidak waras lagi. Namun mereka akan mengikuti perkataan dinda untuk ikut kerumah yang dimaksud dinda.

" Baik kami akan ikut kamu " Ucap sarah dan disetujui oleh yang lainnya.

" Bapak sama ibu sekalian ikut yuk biar tahu istana dinda dan satria, kita sebut istana karena nama perumahannya saja elite tapi tidak tahu kalau rumah mereka. Jangan - jangam cuma rumah pinggiran perumahan elite itu. " Ucap reno ikut menanggapi.

" Bapak dirumah saja, bapak percaya sama satria dan dinda. Kalian kalau mau ikut ya ikut saja,ibu juga kalau mau ikut ya ikut saja.." Ucap pak karim.

Akhirnya semua ikut kerumah baru dinda, dinda dan satria mengendarai mobilnya sendiri. Reno dan rudi juga mengendarai mobilnya masing - masing.Sedangkan rena dan ibu rahayu ikut dimobil rudi , beni dan kedua anaknya ikut dimobil reno. Anak reno dan rudi memang tidak pernah ikut mereka keluar rumah medkipun hanya menjenguk kakek dan neneknya .

Mobil yang mereka kendarai sudah sampai didepan rumah lantai dua yang terlihat besar dan mewah. Mata semua keluarga dinda takjub melihat rumah yang akan ditempati oleh dinda.

" Ini rumah majikan kamu satria ?" Tanya rudi masih menatap takjub rumah yang ada dihadapannya.

" Terserah kalian mau bicara apa, yang jelas sekarang aku dan dinda akan tinggal disini. Apa kalian tidak mau masuk dulu ? Tenang saja aku tidak akan menyuruh kalian untuk melepas sepatu atau sandal kalian saat masuk rumah ini " Sindir satria. Satria ingat betul dulu saat berkunjung kerumah rudi dia lupa melepas sandal nya, rudi dan sinta marah - marah sampai membuat satria malu.

" Sombong ! Baru juga jadi sopir dan diperbolehkan tinggal dirumah majikan sudah belagu. Pekerjaan kok sopir , kalau mau bergaya perkerjaan itu kantoran tinggal duduk diruang ber Ac sudah dapat duit banyak." Ucap rudi membanggakan dirinya.

" Uang banyak hasil nguntit saja bangga. Bangga itu jika hasil kerja keras secara halal." Ucap satri menatap sinis kakak iparnya.

Rudi mengepalkan kedua tangannya, hampir saja dia memukul satria namun dihentikan oleh beni. Beni tidsk mau terjadi keributan dan membuat satpam komplek mengusir mereka, apalagi dirumah satria juga ada dua satpam yang sedari tadi melihat kearah mereka.

" Sudah mas jangan buat ribut nanti kita bisa diusir, lihat itu ada satpam yang sedari tadi melihat kearah sini. Kalau mas rudi tidak merasa kenapa harus marah ?" Pertanyaan beni justru membuat rudi semakin terpojok.

" Dia itu sudah menghina ku !!" Ucap rudi mencari pembelaan.

" Sudah jangan ribut, lebih baik sekarang kita pulang. Buat apa kita kerumah ini , tah mereka disini hanya menumpang dirumah majikannya saja. Ibu tidak percaya jika ini rumah yang dibeli satria kas. Jangankan beli rumah secara kas. Untuk makan saja senin kamis. Dinda, ingat ibu akan tetap meminta kamu untuk menuntut cetai jika satria tidak bisa membahagiakan mu. Ada tono yang sudah ibu siapkan sebagai pengganti Satria. " Ucapan ibu rahayu berhasil membuat satria terkejut.

Deg...

Satria mengira jika niatan ibu mertuanya waktu itu adalah iseng saja. Ternyata dia serius ingin menjodohkan dinda dengan tono, dan akan meminta dinda untuk menuntut cerai.

*********

JANGAN LUPA DUKUNGANNYA KAK .

TERIMAKASIH 🙏🙏❤️❤️

Terpopuler

Comments

Jemmy Mangkey

Jemmy Mangkey

🙏🙏🙏

2024-05-01

0

Firman Firman

Firman Firman

andai aku jadi Dinda sudah ku racun tikus thour🤭ibu Rahayu

2024-02-03

3

Nida Kalapati

Nida Kalapati

ibu rahayu aj yg nikah sm tono

2024-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 Acara keluarga
2 Pulang cepat
3 Jodoh untuk dinda
4 Soal hutang
5 Uang 100 juta
6 Rencana beli kulkas
7 Dinda mulai curiga
8 Cerita satria
9 Keluarga yang aneh
10 Kesombongan tono
11 Pak karim sakit
12 Datang ke perusahaan
13 Struk pembelian
14 Kerumah Nenek
15 Restoran untuk dinda
16 Soal mobil
17 Usaha baru dinda
18 Pindah rumah
19 Tiga usaha dinda
20 Pemilik butik dan salon
21 Tiga tikus kecil
22 Pemilik cafe
23 Babak pertama dimulai
24 Pak direktur
25 Keputusan satria
26 Dua saudara senasib
27 Kedatangan sarah dan sinta
28 Kembali bekerja
29 Mencoba untuk protes
30 Renovasi rumah
31 Masih soal renovasi rumah
32 Teringat orang tua
33 Pelajaran kecil
34 Dipecat lagi
35 Keluarga rudi diusir
36 Siapa dia ?
37 Permintaan orang tua
38 Semakin berkuasa
39 Satria tahu semuanya
40 Rumah untuk keluarga
41 Kerumah orang tua
42 Dua ipar yang sombong
43 Kecurigaan satria
44 Menjenguk satria
45 Pinjam modal usaha
46 Syarat dari nenek
47 Balasan satria
48 Keluarga tidak terima
49 Penjelasan satria
50 Rasa iri para saudara
51 Sarah dan Sinta ribut
52 Rena dan temannya
53 Meminta uang dinda
54 Dua boss tampan
55 Berkunjung kepanti
56 Cerita Cahaya
57 Penagih hutang
58 Kuliah dinda
59 Kerjasama berhasil
60 Semua karena satria dan dinda
61 Sinta yang boros
62 Permintaan Hana
63 Jangan menyalahkan dinda
64 Cerita Dinda
65 Ancaman Satria
66 Bahan makanan
67 Keputusan Satria
68 Wanita asing yang aneh
69 Ke kantor suami
70 Pesan dari Lisa
71 Keributan di Cafe
72 Rena yang salah paham
73 Mengenang masa sulit
74 Berita yang menghebohkan
75 Satu masalah selesai
76 Kekhawatiran Rena
77 Rena Dan Lisa
78 Dia istri Satria
79 Kabar kehamilan Dinda
80 Kepergian Rudi
81 Surat dari Rudi
82 Sinta pulang
83 Keputasan Hana
84 Pemecatan Lisa
85 Menumpang makan
86 Ternyata Hana tahu semuanya
87 Ingin menikahi Hana
88 Masa hukuman
89 Kelakuan Sinta
90 Rencana Satria dan Hana
91 Anak cerdas
92 Laporan Satria
93 Nasib Badar
94 Sinta kebingungan
95 Reno tidak tahu malu
96 Cendol gratis
97 Perdebatan Reno dan Sarah
98 Hakim bebas
99 Sinta tahu soal Hana
100 Penjelasan Satria
101 Rena mulai baik
102 Ide dari Hakim
103 Saudara tidak tahu malu
104 Perkara makanan
105 Kerjasama Sarah dan Sinta
106 Mengenal Hakim
107 Reno diusir sarah
108 Pekerjaan untuk Reno
109 Pekerjaan Sarah
110 Memilih buku usaha
111 Membohongi Sinta
112 Titipan Dinda
113 Surat hutang
114 Toko mulai buka
115 Datang kekampus bikin heboh
116 Buah kesabaran
117 Dua wanita Hakim
118 Mengenal Cahaya
119 Datang ke toko
120 Mendekati Cahaya
121 Reno pemilik toko
122 Aku punya calon istri
123 Rencana melamar cahaya
124 Diterima Cahaya
125 Sarah mendorong Dinda
126 Lahir lebih cepat
127 Menghadapi Sarah
128 Kemana Sarah
129 Belum boleh pulang
130 Masalalu Indra
131 Raja Perkasa Wardoyo
132 Kekantor polisi
133 Ternyata dipenjara
134 Hari bahagia
135 Rencana Sinta
136 Memastikan kebebasan sarah
137 Ternyata istri Reno
138 Menemui Rahma dan Kandar
139 Rencana liburan
140 Joni ikut Sarah
141 Membawa Joni pergi
142 Syarat dari Sarah
143 Mendatangi Sarah
144 Sarah ketakutan
145 Akan tetap berlibur
146 Sarah sakit
147 Sampai di Jerman
148 Ingin meminta maaf
149 Hakim juga sakit
150 Sarah kabur
151 Liburan Satria dan Dinda
152 Nasehat Reno
153 Kepulangan Dinda dan Satria
154 Hidup Sarah
155 Sampai dirumah
156 Nasehat dari Satria
157 Bertemu tanpa sengaja
158 Dua mantan menantu
159 Permintaan maaf Sinta
160 Sinta dan Hakim berpisah
161 Positif garis dua
162 Dua wanita hamil bertemu
163 Perubahan Sinta
164 Datang kerumah Bayu
165 Hadiah untuk ibu
166 Hadiah yang berharga
167 Masih ada orang baik
168 Ajakan makan siang
169 Kejadian tidak terduga
170 Datang ke rumah Sinta
171 Garis dua lagi
172 Ke toko Sinta
173 Ajakan ke pesta
174 Datang ke pesta
175 Bertemu di Mall
176 Ungkapan hati
177 Drama roti bakar
178 Tempat wisata
179 Masalah masalalu
180 Undangan dari Sinta
181 Mencintai Ardi
182 Pernikahan Sinta dan Ardi
183 Mengakui suami orang
184 Sarah jadi malu
185 Permintaan maaf yang tulus
186 Menemui Kandar dan Rahma
187 Hasil pemeriksaan
188 Siapa wanita itu
189 Wanita masalalu
190 Cinta yang belum selesai
191 Satria jujur soal Melisa
192 Melisa malu
193 Dinda cemburu
194 Menjenguk Sarah
195 Belanja perlengkapan bayi
196 Cahaya melahirkan
197 Perusahaan cabang untuk Hakim
198 Keadaan Sarah
199 Menjenguk Sarah
200 Permintaan Sarah
201 Calon istri Hakim
202 Kepergian Sarah
203 Lamaran Hakim
204 Kangen jualan cendol
205 Bakso porsi jumbo
206 Keluarga bahagia
207 Sudah mulai sekolah
208 Makan siang di kantor
209 Bahagia semua ( Ending )
210 Extra bonus
211 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 211 Episodes

1
Acara keluarga
2
Pulang cepat
3
Jodoh untuk dinda
4
Soal hutang
5
Uang 100 juta
6
Rencana beli kulkas
7
Dinda mulai curiga
8
Cerita satria
9
Keluarga yang aneh
10
Kesombongan tono
11
Pak karim sakit
12
Datang ke perusahaan
13
Struk pembelian
14
Kerumah Nenek
15
Restoran untuk dinda
16
Soal mobil
17
Usaha baru dinda
18
Pindah rumah
19
Tiga usaha dinda
20
Pemilik butik dan salon
21
Tiga tikus kecil
22
Pemilik cafe
23
Babak pertama dimulai
24
Pak direktur
25
Keputusan satria
26
Dua saudara senasib
27
Kedatangan sarah dan sinta
28
Kembali bekerja
29
Mencoba untuk protes
30
Renovasi rumah
31
Masih soal renovasi rumah
32
Teringat orang tua
33
Pelajaran kecil
34
Dipecat lagi
35
Keluarga rudi diusir
36
Siapa dia ?
37
Permintaan orang tua
38
Semakin berkuasa
39
Satria tahu semuanya
40
Rumah untuk keluarga
41
Kerumah orang tua
42
Dua ipar yang sombong
43
Kecurigaan satria
44
Menjenguk satria
45
Pinjam modal usaha
46
Syarat dari nenek
47
Balasan satria
48
Keluarga tidak terima
49
Penjelasan satria
50
Rasa iri para saudara
51
Sarah dan Sinta ribut
52
Rena dan temannya
53
Meminta uang dinda
54
Dua boss tampan
55
Berkunjung kepanti
56
Cerita Cahaya
57
Penagih hutang
58
Kuliah dinda
59
Kerjasama berhasil
60
Semua karena satria dan dinda
61
Sinta yang boros
62
Permintaan Hana
63
Jangan menyalahkan dinda
64
Cerita Dinda
65
Ancaman Satria
66
Bahan makanan
67
Keputusan Satria
68
Wanita asing yang aneh
69
Ke kantor suami
70
Pesan dari Lisa
71
Keributan di Cafe
72
Rena yang salah paham
73
Mengenang masa sulit
74
Berita yang menghebohkan
75
Satu masalah selesai
76
Kekhawatiran Rena
77
Rena Dan Lisa
78
Dia istri Satria
79
Kabar kehamilan Dinda
80
Kepergian Rudi
81
Surat dari Rudi
82
Sinta pulang
83
Keputasan Hana
84
Pemecatan Lisa
85
Menumpang makan
86
Ternyata Hana tahu semuanya
87
Ingin menikahi Hana
88
Masa hukuman
89
Kelakuan Sinta
90
Rencana Satria dan Hana
91
Anak cerdas
92
Laporan Satria
93
Nasib Badar
94
Sinta kebingungan
95
Reno tidak tahu malu
96
Cendol gratis
97
Perdebatan Reno dan Sarah
98
Hakim bebas
99
Sinta tahu soal Hana
100
Penjelasan Satria
101
Rena mulai baik
102
Ide dari Hakim
103
Saudara tidak tahu malu
104
Perkara makanan
105
Kerjasama Sarah dan Sinta
106
Mengenal Hakim
107
Reno diusir sarah
108
Pekerjaan untuk Reno
109
Pekerjaan Sarah
110
Memilih buku usaha
111
Membohongi Sinta
112
Titipan Dinda
113
Surat hutang
114
Toko mulai buka
115
Datang kekampus bikin heboh
116
Buah kesabaran
117
Dua wanita Hakim
118
Mengenal Cahaya
119
Datang ke toko
120
Mendekati Cahaya
121
Reno pemilik toko
122
Aku punya calon istri
123
Rencana melamar cahaya
124
Diterima Cahaya
125
Sarah mendorong Dinda
126
Lahir lebih cepat
127
Menghadapi Sarah
128
Kemana Sarah
129
Belum boleh pulang
130
Masalalu Indra
131
Raja Perkasa Wardoyo
132
Kekantor polisi
133
Ternyata dipenjara
134
Hari bahagia
135
Rencana Sinta
136
Memastikan kebebasan sarah
137
Ternyata istri Reno
138
Menemui Rahma dan Kandar
139
Rencana liburan
140
Joni ikut Sarah
141
Membawa Joni pergi
142
Syarat dari Sarah
143
Mendatangi Sarah
144
Sarah ketakutan
145
Akan tetap berlibur
146
Sarah sakit
147
Sampai di Jerman
148
Ingin meminta maaf
149
Hakim juga sakit
150
Sarah kabur
151
Liburan Satria dan Dinda
152
Nasehat Reno
153
Kepulangan Dinda dan Satria
154
Hidup Sarah
155
Sampai dirumah
156
Nasehat dari Satria
157
Bertemu tanpa sengaja
158
Dua mantan menantu
159
Permintaan maaf Sinta
160
Sinta dan Hakim berpisah
161
Positif garis dua
162
Dua wanita hamil bertemu
163
Perubahan Sinta
164
Datang kerumah Bayu
165
Hadiah untuk ibu
166
Hadiah yang berharga
167
Masih ada orang baik
168
Ajakan makan siang
169
Kejadian tidak terduga
170
Datang ke rumah Sinta
171
Garis dua lagi
172
Ke toko Sinta
173
Ajakan ke pesta
174
Datang ke pesta
175
Bertemu di Mall
176
Ungkapan hati
177
Drama roti bakar
178
Tempat wisata
179
Masalah masalalu
180
Undangan dari Sinta
181
Mencintai Ardi
182
Pernikahan Sinta dan Ardi
183
Mengakui suami orang
184
Sarah jadi malu
185
Permintaan maaf yang tulus
186
Menemui Kandar dan Rahma
187
Hasil pemeriksaan
188
Siapa wanita itu
189
Wanita masalalu
190
Cinta yang belum selesai
191
Satria jujur soal Melisa
192
Melisa malu
193
Dinda cemburu
194
Menjenguk Sarah
195
Belanja perlengkapan bayi
196
Cahaya melahirkan
197
Perusahaan cabang untuk Hakim
198
Keadaan Sarah
199
Menjenguk Sarah
200
Permintaan Sarah
201
Calon istri Hakim
202
Kepergian Sarah
203
Lamaran Hakim
204
Kangen jualan cendol
205
Bakso porsi jumbo
206
Keluarga bahagia
207
Sudah mulai sekolah
208
Makan siang di kantor
209
Bahagia semua ( Ending )
210
Extra bonus
211
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!