Kerumah Nenek

.

.

.

💕💕💕💕💕💕💕💕

Rena, sinta dan ibu rahayu mereka tetap ada diruanv tamu tentunya masih dengan membahas dinda yang makin hari makin terlihat rapi dan cantik. Bahkan pakaian dindapun sekarang bagus - bagus, tidak setiap hari dinda memakai baju bagus. Tapi hari ini dinda memakai baju baru dan ada gelang yang melingkar di tangannya serta cincin di jari manisnya.

" Lihat tidak sih tadi dinda memakai cincin dan gelang. Sejak kapan anak itu memakai perhiasan ? Atau jangan - jangan ibu yang secara diam - diam memberikan dinda emas? "Tanya rena langsung beralih menatap ibu rahayu.

" Tidak, pokonya ibu tidak akan memberikan apa - apa kepada dinda jika dia masih tetap menjadi istri satria. Ibu tidak mau perhiasan itu akan dijual satria dan satria menggunakan uangnya untuk foya - foya. Ibu memang ada jatah emas untuk dinda tapi masih ibu simpan, dan punya kalian sudah ibu berikan dari dulu" Ucap ibu rahayu.

Sebenarnya ibu rahayu punya perhiasan untuk anak dan menantu perempuannya. Yang lainnya susah diberikan dari 2 yahun yang lalu tepatnya saat dinda dan satria akan menikah, namun jatah dinda masih tetap disimpan dengan baik.

" Heleh... Mungkin juga itu emas palsu hanya untuk gaya-gayaan dinda saja. Biar terlihat mewah, padahal emas palsu " Cibir sinta membuat ibu rahayu dan reno tertawa lepas.

" Bisa jadi sih memang palsu. Kalau asli uang darimana dia" Ucap rena membenarkan pendapat sinta.

" Jangan mengurusi kehidupanku, urusi saja hidup kalian. Masalah uang atau hutang itu urusan ku, dan untuk soal perhiasan yang aku pakai ini semua asli bahkan mata cincin ini tuh berlian..Tahukan berlian ? Kalian pasti tidak akan sanggup membelinya, secara suami kalian hanya menerima gaji secara bulanan beda dong dengan suamiku yang setiap hari menerima uang " Ucap dinda berusaha sombong agar saudaranya tahu bagaimana rasanya disombongin dan direndahkaan.

Dinda secara tiba - tiba muncul dan mengagetkan ketiga wanita beda usia itu yang sedang bergosi ria membicarakan dinda.

" Cuma pedagang cendol saja bangga " Ucap sinta dengab sinis.

" Biarpun pedagang cendol tapi bisa membelikan istrinya berlian. Oh iya tolong nanti siang siapkan makan sisng bapak, karena siang ini aku tidak bisa menyiapkan makan siang bapak, karena aku sama mas satria mau pergi." Ucap dinda dengan santai sekalian dia berpamitan.

Tanpa menunggu jawaban dari ketiga wanita yang ada dihadapannya , dinda langsung pulang. Dinda akan bersiap - siap terlebih dahulu, biarpun janjinya sore dinda dan satria akan berangkat siang agar saat dirumah nenek bisa agak lama.

" Pak marno sudah mengambil gerobaknya mas?" Tanya dinda.

" Sudah din, tadi sudah langsung berjualan karena bahan - bahan juga lengkap. Kamu tadi pagi masal santan kan ? Daripada santan itu menginap dan mibadzir akhirnya pak marno berjualan dimulai dari sekarang " Ucap satria.

" Iya tadi pagi aku masak santan, soalnya tidak tahu kalau mas tidak jualan. Untuk es batu biar pak marno ambil dikulkas kita saja mas, dan jangan dipungut biaya. Hitung - Hitung kita bersedekah kepada pak marno.

" Istriku memang murah hati " Ucap satria .

Dinda dan satria kini sudah dalam perjalanan menuju rumah utama dimana sang nenek tinggal. Satria sudah mengendarai mobilnya sendiri. Dinda kagum melihat suaminya mahir mengendarai mobil, sehingga dia juga ingin diajari menyetir mobil.

" Mas ,aku kok deg degan ya. Takut nenek tidak menyukaiku ." Ucap dinda tetap tidak percaya diri.

"Jangan tegang , rileks saja din. Lagipula nenek tidak akan marah atau apa. Mas sudah bilangkan kalau nenek itu orangnya baik banget. Apalagi jika kamu bisa dekat sama nenek, kamu akan tahu bagaimana nenek yang sesungguhnya. " Ucap satria terus menyakinkan dinda.

* Bismillah... Semoga nenek bisa menerima ku dengan baik. * Gumam dinda dalam batinnya.

Mobil yang dikendarai satria sudah sampai di komplek perumahan elite dimana rumahnya semua bertingkat dan mewah serta besar. Mobil satria berbelak tepat di depan rumah yang terlihat paling besar dan terdiri daei 3 tingkat. Dinda terpesona melihat rumah milik nemek satria.

" Ayuk masuk, nenek pasti sudah menunggu kedatangan kita. " Ucap satria menggandeng mesra tangan dinda memasuki rumah satria.

Dinda semakin kagum karena isi rumah juga terlihat mewah dan mahal - mahal. Gucci mahal, kristal mahal terpajang rapi di setiap sudut dan lemari. Bahkan saat melangkah dinda takut terpeleset karena lantai sangat bersih, bahkan untuk berkaca bisa.

" Inikah menantu ku ?" Tanya nenek Murni saat dinda dan satria menghampirinya.

Bukannya menanyakan kabar sang cucunya terlebih dahulu. Tetapi langsung menyambut sang menantu .

" Assalamualaikum nek " Sapa dinda dengan ramah lalu mencium tangan nenek murni dengan takzim.

" Wa'alaikumsalam " Jawab nenek murni.

Dinda masih gugup dan bingung ingin mengobrol soal apa, sedangkan satria setelah menyalami neneknya hanya duduk diam saja di samping dinda. Satria,memang tidak seberapa dekat dengan neneknya, tapi dia sangat menyayangi nenek. Keluarga satria hanya tinggal 1 yaitu nenek murni.

" Apa kamu tidak merindukan nenekmu satria ? 5 tahun kamu tidak mengunjungi nenek ? apa kamu masih marah karena hukuman itu ? Nenek melakukan itu semus demi kebaikannmu satria. Nenek tidak mau kamu semakin salah arah. " Ucap nenek murni.

Satria mendekati neneknya dan memeluk sang nenek dengan erat. Mata satria berkaca - kaca, bukan tidak perduli dengan neneknya. Satria hanya tidak tahu bagaimana cara dia untuk mengunggkapkan dan menunjukan kasih sayangnya.

" Maafkan satria nek. Selama 5 tahun ini satria tidak menemui nenek , karena satri ingin fokus dengan kehidupan baru satri sebagai warga biasa tanpa adanya kemewahan. Satria justru berterimakasih kepada nenek, berkat hukuman yang nenek berikan aku menemukan orang yang benar - benar tulus mencintaiku dan mau menerima segala kekurangan ku. Bahkan wanita itu rela menentang kakak- kakaknya demi bisa hidup bersama ku. Terimakasih nek, semua ini pelajaran berharga dari nenek yang akan satria kenang sampai kapanpun." Ucap satria sambil terisak.

" Doa terbaik dari nenek selalu menyertaimu dan rumah tanggamu. Sekarang kaliam istirahat saja dulu, atau jika belum makan kalian makan dulu. Malam ini menginaplah disini, ada yang ingin nenek sampaikan kepada kalian berdua." Ucap nenek murni.

Dinda dan satri saling beradu pandang, padahal awalnya hanya ingin menjenguk neneknya saja dan mengenalkan dinda kepada nenek murni. Tidak ada rencana untuk menginap, apalagi dinda tidak membawa pakaian ganti.

" Baiklah nek, malam ini kami akan memginap.." Jawab satria patuh.

" Ajak istrimu istirahat dikamar mu , biarkan dia tidur jangan kamu ganggu, istrimu terlihat sekali capek. " Ucap nenek murni sambil melirik dinda dengan senyum ramahnya.

Satria mengajak dinda untuk istirahat dikamarnya, kamar yang sudah 5 tahun tidak dia tempati. Sebelumnys nenek sudah meminta pelayan untuk membawakan minuman dan cemilan kekamar satria.

********

TETAP DUKUNG KARYA - KARYA AUTHOR YA KAK.

TERIMAKASIH 🙏🙏❤️❤️

Terpopuler

Comments

Uyud Uyudtea

Uyud Uyudtea

gas full ah

2024-03-26

2

Drs. Mardelis Mardelis

Drs. Mardelis Mardelis

asyik nih

2024-01-12

2

Dini Lestari

Dini Lestari

dinda blm punya anak ya ,tpi pernah waktu kumpul d rumah ortu dinda , dinda pamit duluan karna anak2 kata nya ,gimana ni yg sebenar nya .maap lanjut thor ...

2024-01-08

2

lihat semua
Episodes
1 Acara keluarga
2 Pulang cepat
3 Jodoh untuk dinda
4 Soal hutang
5 Uang 100 juta
6 Rencana beli kulkas
7 Dinda mulai curiga
8 Cerita satria
9 Keluarga yang aneh
10 Kesombongan tono
11 Pak karim sakit
12 Datang ke perusahaan
13 Struk pembelian
14 Kerumah Nenek
15 Restoran untuk dinda
16 Soal mobil
17 Usaha baru dinda
18 Pindah rumah
19 Tiga usaha dinda
20 Pemilik butik dan salon
21 Tiga tikus kecil
22 Pemilik cafe
23 Babak pertama dimulai
24 Pak direktur
25 Keputusan satria
26 Dua saudara senasib
27 Kedatangan sarah dan sinta
28 Kembali bekerja
29 Mencoba untuk protes
30 Renovasi rumah
31 Masih soal renovasi rumah
32 Teringat orang tua
33 Pelajaran kecil
34 Dipecat lagi
35 Keluarga rudi diusir
36 Siapa dia ?
37 Permintaan orang tua
38 Semakin berkuasa
39 Satria tahu semuanya
40 Rumah untuk keluarga
41 Kerumah orang tua
42 Dua ipar yang sombong
43 Kecurigaan satria
44 Menjenguk satria
45 Pinjam modal usaha
46 Syarat dari nenek
47 Balasan satria
48 Keluarga tidak terima
49 Penjelasan satria
50 Rasa iri para saudara
51 Sarah dan Sinta ribut
52 Rena dan temannya
53 Meminta uang dinda
54 Dua boss tampan
55 Berkunjung kepanti
56 Cerita Cahaya
57 Penagih hutang
58 Kuliah dinda
59 Kerjasama berhasil
60 Semua karena satria dan dinda
61 Sinta yang boros
62 Permintaan Hana
63 Jangan menyalahkan dinda
64 Cerita Dinda
65 Ancaman Satria
66 Bahan makanan
67 Keputusan Satria
68 Wanita asing yang aneh
69 Ke kantor suami
70 Pesan dari Lisa
71 Keributan di Cafe
72 Rena yang salah paham
73 Mengenang masa sulit
74 Berita yang menghebohkan
75 Satu masalah selesai
76 Kekhawatiran Rena
77 Rena Dan Lisa
78 Dia istri Satria
79 Kabar kehamilan Dinda
80 Kepergian Rudi
81 Surat dari Rudi
82 Sinta pulang
83 Keputasan Hana
84 Pemecatan Lisa
85 Menumpang makan
86 Ternyata Hana tahu semuanya
87 Ingin menikahi Hana
88 Masa hukuman
89 Kelakuan Sinta
90 Rencana Satria dan Hana
91 Anak cerdas
92 Laporan Satria
93 Nasib Badar
94 Sinta kebingungan
95 Reno tidak tahu malu
96 Cendol gratis
97 Perdebatan Reno dan Sarah
98 Hakim bebas
99 Sinta tahu soal Hana
100 Penjelasan Satria
101 Rena mulai baik
102 Ide dari Hakim
103 Saudara tidak tahu malu
104 Perkara makanan
105 Kerjasama Sarah dan Sinta
106 Mengenal Hakim
107 Reno diusir sarah
108 Pekerjaan untuk Reno
109 Pekerjaan Sarah
110 Memilih buku usaha
111 Membohongi Sinta
112 Titipan Dinda
113 Surat hutang
114 Toko mulai buka
115 Datang kekampus bikin heboh
116 Buah kesabaran
117 Dua wanita Hakim
118 Mengenal Cahaya
119 Datang ke toko
120 Mendekati Cahaya
121 Reno pemilik toko
122 Aku punya calon istri
123 Rencana melamar cahaya
124 Diterima Cahaya
125 Sarah mendorong Dinda
126 Lahir lebih cepat
127 Menghadapi Sarah
128 Kemana Sarah
129 Belum boleh pulang
130 Masalalu Indra
131 Raja Perkasa Wardoyo
132 Kekantor polisi
133 Ternyata dipenjara
134 Hari bahagia
135 Rencana Sinta
136 Memastikan kebebasan sarah
137 Ternyata istri Reno
138 Menemui Rahma dan Kandar
139 Rencana liburan
140 Joni ikut Sarah
141 Membawa Joni pergi
142 Syarat dari Sarah
143 Mendatangi Sarah
144 Sarah ketakutan
145 Akan tetap berlibur
146 Sarah sakit
147 Sampai di Jerman
148 Ingin meminta maaf
149 Hakim juga sakit
150 Sarah kabur
151 Liburan Satria dan Dinda
152 Nasehat Reno
153 Kepulangan Dinda dan Satria
154 Hidup Sarah
155 Sampai dirumah
156 Nasehat dari Satria
157 Bertemu tanpa sengaja
158 Dua mantan menantu
159 Permintaan maaf Sinta
160 Sinta dan Hakim berpisah
161 Positif garis dua
162 Dua wanita hamil bertemu
163 Perubahan Sinta
164 Datang kerumah Bayu
165 Hadiah untuk ibu
166 Hadiah yang berharga
167 Masih ada orang baik
168 Ajakan makan siang
169 Kejadian tidak terduga
170 Datang ke rumah Sinta
171 Garis dua lagi
172 Ke toko Sinta
173 Ajakan ke pesta
174 Datang ke pesta
175 Bertemu di Mall
176 Ungkapan hati
177 Drama roti bakar
178 Tempat wisata
179 Masalah masalalu
180 Undangan dari Sinta
181 Mencintai Ardi
182 Pernikahan Sinta dan Ardi
183 Mengakui suami orang
184 Sarah jadi malu
185 Permintaan maaf yang tulus
186 Menemui Kandar dan Rahma
187 Hasil pemeriksaan
188 Siapa wanita itu
189 Wanita masalalu
190 Cinta yang belum selesai
191 Satria jujur soal Melisa
192 Melisa malu
193 Dinda cemburu
194 Menjenguk Sarah
195 Belanja perlengkapan bayi
196 Cahaya melahirkan
197 Perusahaan cabang untuk Hakim
198 Keadaan Sarah
199 Menjenguk Sarah
200 Permintaan Sarah
201 Calon istri Hakim
202 Kepergian Sarah
203 Lamaran Hakim
204 Kangen jualan cendol
205 Bakso porsi jumbo
206 Keluarga bahagia
207 Sudah mulai sekolah
208 Makan siang di kantor
209 Bahagia semua ( Ending )
210 Extra bonus
211 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 211 Episodes

1
Acara keluarga
2
Pulang cepat
3
Jodoh untuk dinda
4
Soal hutang
5
Uang 100 juta
6
Rencana beli kulkas
7
Dinda mulai curiga
8
Cerita satria
9
Keluarga yang aneh
10
Kesombongan tono
11
Pak karim sakit
12
Datang ke perusahaan
13
Struk pembelian
14
Kerumah Nenek
15
Restoran untuk dinda
16
Soal mobil
17
Usaha baru dinda
18
Pindah rumah
19
Tiga usaha dinda
20
Pemilik butik dan salon
21
Tiga tikus kecil
22
Pemilik cafe
23
Babak pertama dimulai
24
Pak direktur
25
Keputusan satria
26
Dua saudara senasib
27
Kedatangan sarah dan sinta
28
Kembali bekerja
29
Mencoba untuk protes
30
Renovasi rumah
31
Masih soal renovasi rumah
32
Teringat orang tua
33
Pelajaran kecil
34
Dipecat lagi
35
Keluarga rudi diusir
36
Siapa dia ?
37
Permintaan orang tua
38
Semakin berkuasa
39
Satria tahu semuanya
40
Rumah untuk keluarga
41
Kerumah orang tua
42
Dua ipar yang sombong
43
Kecurigaan satria
44
Menjenguk satria
45
Pinjam modal usaha
46
Syarat dari nenek
47
Balasan satria
48
Keluarga tidak terima
49
Penjelasan satria
50
Rasa iri para saudara
51
Sarah dan Sinta ribut
52
Rena dan temannya
53
Meminta uang dinda
54
Dua boss tampan
55
Berkunjung kepanti
56
Cerita Cahaya
57
Penagih hutang
58
Kuliah dinda
59
Kerjasama berhasil
60
Semua karena satria dan dinda
61
Sinta yang boros
62
Permintaan Hana
63
Jangan menyalahkan dinda
64
Cerita Dinda
65
Ancaman Satria
66
Bahan makanan
67
Keputusan Satria
68
Wanita asing yang aneh
69
Ke kantor suami
70
Pesan dari Lisa
71
Keributan di Cafe
72
Rena yang salah paham
73
Mengenang masa sulit
74
Berita yang menghebohkan
75
Satu masalah selesai
76
Kekhawatiran Rena
77
Rena Dan Lisa
78
Dia istri Satria
79
Kabar kehamilan Dinda
80
Kepergian Rudi
81
Surat dari Rudi
82
Sinta pulang
83
Keputasan Hana
84
Pemecatan Lisa
85
Menumpang makan
86
Ternyata Hana tahu semuanya
87
Ingin menikahi Hana
88
Masa hukuman
89
Kelakuan Sinta
90
Rencana Satria dan Hana
91
Anak cerdas
92
Laporan Satria
93
Nasib Badar
94
Sinta kebingungan
95
Reno tidak tahu malu
96
Cendol gratis
97
Perdebatan Reno dan Sarah
98
Hakim bebas
99
Sinta tahu soal Hana
100
Penjelasan Satria
101
Rena mulai baik
102
Ide dari Hakim
103
Saudara tidak tahu malu
104
Perkara makanan
105
Kerjasama Sarah dan Sinta
106
Mengenal Hakim
107
Reno diusir sarah
108
Pekerjaan untuk Reno
109
Pekerjaan Sarah
110
Memilih buku usaha
111
Membohongi Sinta
112
Titipan Dinda
113
Surat hutang
114
Toko mulai buka
115
Datang kekampus bikin heboh
116
Buah kesabaran
117
Dua wanita Hakim
118
Mengenal Cahaya
119
Datang ke toko
120
Mendekati Cahaya
121
Reno pemilik toko
122
Aku punya calon istri
123
Rencana melamar cahaya
124
Diterima Cahaya
125
Sarah mendorong Dinda
126
Lahir lebih cepat
127
Menghadapi Sarah
128
Kemana Sarah
129
Belum boleh pulang
130
Masalalu Indra
131
Raja Perkasa Wardoyo
132
Kekantor polisi
133
Ternyata dipenjara
134
Hari bahagia
135
Rencana Sinta
136
Memastikan kebebasan sarah
137
Ternyata istri Reno
138
Menemui Rahma dan Kandar
139
Rencana liburan
140
Joni ikut Sarah
141
Membawa Joni pergi
142
Syarat dari Sarah
143
Mendatangi Sarah
144
Sarah ketakutan
145
Akan tetap berlibur
146
Sarah sakit
147
Sampai di Jerman
148
Ingin meminta maaf
149
Hakim juga sakit
150
Sarah kabur
151
Liburan Satria dan Dinda
152
Nasehat Reno
153
Kepulangan Dinda dan Satria
154
Hidup Sarah
155
Sampai dirumah
156
Nasehat dari Satria
157
Bertemu tanpa sengaja
158
Dua mantan menantu
159
Permintaan maaf Sinta
160
Sinta dan Hakim berpisah
161
Positif garis dua
162
Dua wanita hamil bertemu
163
Perubahan Sinta
164
Datang kerumah Bayu
165
Hadiah untuk ibu
166
Hadiah yang berharga
167
Masih ada orang baik
168
Ajakan makan siang
169
Kejadian tidak terduga
170
Datang ke rumah Sinta
171
Garis dua lagi
172
Ke toko Sinta
173
Ajakan ke pesta
174
Datang ke pesta
175
Bertemu di Mall
176
Ungkapan hati
177
Drama roti bakar
178
Tempat wisata
179
Masalah masalalu
180
Undangan dari Sinta
181
Mencintai Ardi
182
Pernikahan Sinta dan Ardi
183
Mengakui suami orang
184
Sarah jadi malu
185
Permintaan maaf yang tulus
186
Menemui Kandar dan Rahma
187
Hasil pemeriksaan
188
Siapa wanita itu
189
Wanita masalalu
190
Cinta yang belum selesai
191
Satria jujur soal Melisa
192
Melisa malu
193
Dinda cemburu
194
Menjenguk Sarah
195
Belanja perlengkapan bayi
196
Cahaya melahirkan
197
Perusahaan cabang untuk Hakim
198
Keadaan Sarah
199
Menjenguk Sarah
200
Permintaan Sarah
201
Calon istri Hakim
202
Kepergian Sarah
203
Lamaran Hakim
204
Kangen jualan cendol
205
Bakso porsi jumbo
206
Keluarga bahagia
207
Sudah mulai sekolah
208
Makan siang di kantor
209
Bahagia semua ( Ending )
210
Extra bonus
211
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!