Uang 100 juta

.

.

.

💕 HAPPY READING 💕

" Mas, kamu tidak salah menjanjikan bapak uang 25 juta itu besok ? Mas, uang 25 juta itu bukan uang yang sedikit loh mas. Bahkan aku saja belum pernah melihat uang sebanyak itu" Ucap dinda saat sudah sampai rumahnya.

Satria memang menjanjikan uang 25 juta itu besok , uang segitu tidak ada apa-apanya untuk satria. Namun dinda tidak tahu jika suaminya banyak uang, yang dia tahu suaminya adalah tukang cendol keliling yang hanya mempunyai uang recehan.

" Insya allah mas ada uang itu, kamu tenang saja. Besok uang itu akan mas berikan kepada bapak, mas tidak mau bapak bersedih karena rumahnya yang akan di sita untuk membayar hutang. " Ucap satria dengan yakin.

" Tapi mas, kamu mau cari pinjaman kemana ?" Tanya dinda heran dengan suaminya.

Satria terlihat sangat santai, sama sekali tidak ada rasa khawatir dan bingung sama sekali.

Banyak hal yang belum dinda tahu tentang suaminya. Belum saatnya dinda tahu siapa suaminya yang sesungguhnya namun satria tidak bisa lagi berlama-lama menyimpan rahasia, dia takut istrinya akan marah dan tidak bisa menerima karena dia sudah berbohong.

" Kamu tenang saja insya allah mas tidak akan membuat kamu dan bapak kecewa " Ucap satria tetap tenang.

" Aku tidak mau kamu banyak berhutang mas. Apalagi hanya untuk membayar hutangnya bapak, kamu hutang uang untuk bayar hutang mas ?" Seru dinda.

" Mas tidak berhutang, tapi itu uang mas pribadi. Percaya mas tidak mau menyulitkan siapapun" Ucap satria dengan menggenggam tangan dinda dengan lembut.

" Kamu yakin punya uang 25 juta itu mas ?" Tanya dinda lagi.

Satria tersenyum sambil mengangguk dengan yakin. Dia sudah mulai menunjukan siapa dirinya, namun dinda belum mencurigai satria. Dinda berfikir mungkin itu uang tabungan satria dari zaman mereka belum menikah.

Ting

[ Bilang sama suami mu, dia harus menyiapkan uang 25 juta itu besok. Kalau dia tidak ada uang jangan sombong menjanjikan besok. Uang 25 juta itu kecil bagi kakak Din, tapi jika suamimu tidak ada duit kakak juga tidak mau mengeluarkan uang itu. Karena hutang itu tanggung jawab kita ber 4, ingat besok harus ada ] Pesan dari rudy sang kakak pertama dinda.

" Mas ini pesan dari kak rudi dia meminta uang itu harus ada besok " Ucap dinda menunjukan pesan yang dikirimkan rudi.

Satria membaca pesan itu dengan senyum tipis yang sulit di artikan. Diapun mengambil ponsel dinda dan membalas pesan yang dikirimkan rudi.

[ Mas tenang saja, jika kalian tidak mau membayarkan hutang bapak biar aku yang bayar penuh 100 juta. Simpan saja uang kalian bertiga. Meskipun hanya pedagang cendol insya allah aku ada uang 100 juta itu ] Balas satria mulai menunjukan taringnya.

Dia sudah tidak bisa lagi menerima penghinaan dari keluarga sang istri. Sedikit - demi sedikit satria menunjukan siapa dirinya.

[ Hahaaa.. Sombong !!! Jangan mimpi kamu satria, pedagang cendol saja sombong ]

[ Aku tidak bohong mas, besok jam 5 sore aku akan melunasi hutang bapak. Kalian simpan saja uang kalian.]

[ Ouuwww.... Sudah sombong..Jangan cuma bicara kamu, tapi kamu harus bisa membuktikannya. Sampai besok hanya omong kosong aku akan memecatmu menjadi ipar, kamu harus meninggalkan dinda ]

[ Kalau aku ada uang 100 juta itu kalian mau memberiku apa ?]

[ Kami akan tunduk dengan perintahmu hahahaaaaa ]

[ Baiklah]

Satria menyeringai dengan sinis sambil membaca pesan yang dikirim oleh kakak iparnya itu. Pelan - pelan mereka akan tahu siapa satria dan disaat mereka tahu siapa satria mereka akan hancur dan menyesal.

" Mas kenapa senyum - senyum seperti itu ?" Tanya dinda heran.

" Tidak apa - apa din, ini ponselnya pesan dari mas rudi sudah mas hapus. Hemm... Mas lapar, kamu tadi sudah masak belum ?" Tanya satria mengalihkan pembicaraan.

" Hemm... Aku belum masak mas. Kita makan mie instan saja ya mas. Tidak apa - apa kan mas,lagi pula ini sudah malam mau masak juga malas " Seru dinda sambil terkekeh.

" Baiklah kita makan apa adanya saja. Yuk kita masak bersama - sama" Ucap satria lembut.

" Ok " jawab singkat dinda.

*******

Akhirnya hari yang ditunggu - tunggupun datang. Dinda datang lebih dulu kerumah orang tuanya setelah itu ketiga kakaknya dan para ipar juga datang. Tinggal satria yang belum datang.

" Mana suamimu yang sok kaya dan sombong itu ? Kami tidak akan membantu bapak karena tukang cendol itu sombong akan menanggung semua hutang bapak.Jadi kami datang kemari untuk menyaksikan nya saja " Ucap rudi dengan sombong sambil melirik sinis dinda.

" Heleh, tukang cendol saja bangga dan sombong" Ucap ibu rahayu meremehkan satria.

" Assalamualaikum " Sapa seseorang dari luar.

Akhirnya orang yang di tunggu - tunggupun sudah datang dan semua pasang mata menatap ke arah satria.

" Datang juga kamu ? Tukang cendol yang sombong ?.Sekarang kamu buktikan ucapan mu ingin membayar full hutang bapak yang 100 juta itu. Ingat 100 juta Satria bukan 100 ribu " Sinis reno ikut menghina satria.

* Apa setalah ini kalian bisa sombong !!" Gumam satria.

Tanpa menunggu lama, satria mengeluarkan uang sebanyak 100 juta dari kantong plastik yang sedari tadi dia pegang. Semua mata tetuju dengan uang yang dikeluar kan dari kantong plastik itu.

" Itu uang asli ?" Tanya rena dengan mata tanpa beralih dari tumpukan uang yang ada di atas meja

" Ini uang kamu ?" Tanya ibu rahayu dengan mata cerah.

" Iya ini uang ku 100 juta untuk membayar hutang bapak. Bagaimanapun rumah ini tidak boleh di ambil untuk mengganti hutang - hutang bapak " Jawab satria..

Sebenarnya pak karim sama sekali tidak punya hutang , dia sengaja mengetes anak-anak dan menantunya. Ternyata tebakan pak karim benar hanya satria yang terlihat perduli tanpa berdebat dengan yang lainnya Bahkan sekarang uang 100 juta itu disiapkan sendiri tanpa meminta bantuan.

" Mas... " Ucapan dinda terhenti karena satria sudah menyela lebih dulu.

" Iya pak, ini uang asli dan jumlahnya 100 juta untuk membayar hutang bapak. Saya ikhlas membantu bapak, karena berkat bapak juga aku sudah mendapatkan bidadari surga ku." Seru rendra melirik dinda.

" Terimakasih satria.Bapak sangat menghargai niat baik kamu, tapi kamu bawa saja uang ini dan gunakan sebagai modal usaha kamu. Satu lagi bapak tidak mempunyai hutang kemarin hanya ingin mengetes anak - anak bapak saja " Ucap pak karim.

Ibu rahayu dan yang lainnya hanya bisa saling pandang , fikiran mereka tertuju di uang 100 juta itu. Jika uang itu tidak jadi diberikan kepada pak karim , lantas untuk siapa ?

" Tapi satria ikhlas memberikan uang itu untuk bapak " Seru satria.

" Kalau bapak tidak mau, lebih baik kita bagi berempat untuk anak-anaknya saja Satria. " Ucap rena tanpa malu.

* Dasar manusia tamak, rakus dan mau menang sendiri. * Gumam satria.

*******

TERIMAKASIH 🙏🙏❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Uyud Uyudtea

Uyud Uyudtea

betul betul satria

2024-03-26

1

Cah Dangsambuh

Cah Dangsambuh

tunggu rena,,,satria dan dinda tidak akan membalas semua kelakuanmu tapi tuhanlah yang akan membalaskan dan itu pasti lebih dahsat dari apapun

2024-03-03

1

Firman Firman

Firman Firman

dasar manusia serakah

2024-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Acara keluarga
2 Pulang cepat
3 Jodoh untuk dinda
4 Soal hutang
5 Uang 100 juta
6 Rencana beli kulkas
7 Dinda mulai curiga
8 Cerita satria
9 Keluarga yang aneh
10 Kesombongan tono
11 Pak karim sakit
12 Datang ke perusahaan
13 Struk pembelian
14 Kerumah Nenek
15 Restoran untuk dinda
16 Soal mobil
17 Usaha baru dinda
18 Pindah rumah
19 Tiga usaha dinda
20 Pemilik butik dan salon
21 Tiga tikus kecil
22 Pemilik cafe
23 Babak pertama dimulai
24 Pak direktur
25 Keputusan satria
26 Dua saudara senasib
27 Kedatangan sarah dan sinta
28 Kembali bekerja
29 Mencoba untuk protes
30 Renovasi rumah
31 Masih soal renovasi rumah
32 Teringat orang tua
33 Pelajaran kecil
34 Dipecat lagi
35 Keluarga rudi diusir
36 Siapa dia ?
37 Permintaan orang tua
38 Semakin berkuasa
39 Satria tahu semuanya
40 Rumah untuk keluarga
41 Kerumah orang tua
42 Dua ipar yang sombong
43 Kecurigaan satria
44 Menjenguk satria
45 Pinjam modal usaha
46 Syarat dari nenek
47 Balasan satria
48 Keluarga tidak terima
49 Penjelasan satria
50 Rasa iri para saudara
51 Sarah dan Sinta ribut
52 Rena dan temannya
53 Meminta uang dinda
54 Dua boss tampan
55 Berkunjung kepanti
56 Cerita Cahaya
57 Penagih hutang
58 Kuliah dinda
59 Kerjasama berhasil
60 Semua karena satria dan dinda
61 Sinta yang boros
62 Permintaan Hana
63 Jangan menyalahkan dinda
64 Cerita Dinda
65 Ancaman Satria
66 Bahan makanan
67 Keputusan Satria
68 Wanita asing yang aneh
69 Ke kantor suami
70 Pesan dari Lisa
71 Keributan di Cafe
72 Rena yang salah paham
73 Mengenang masa sulit
74 Berita yang menghebohkan
75 Satu masalah selesai
76 Kekhawatiran Rena
77 Rena Dan Lisa
78 Dia istri Satria
79 Kabar kehamilan Dinda
80 Kepergian Rudi
81 Surat dari Rudi
82 Sinta pulang
83 Keputasan Hana
84 Pemecatan Lisa
85 Menumpang makan
86 Ternyata Hana tahu semuanya
87 Ingin menikahi Hana
88 Masa hukuman
89 Kelakuan Sinta
90 Rencana Satria dan Hana
91 Anak cerdas
92 Laporan Satria
93 Nasib Badar
94 Sinta kebingungan
95 Reno tidak tahu malu
96 Cendol gratis
97 Perdebatan Reno dan Sarah
98 Hakim bebas
99 Sinta tahu soal Hana
100 Penjelasan Satria
101 Rena mulai baik
102 Ide dari Hakim
103 Saudara tidak tahu malu
104 Perkara makanan
105 Kerjasama Sarah dan Sinta
106 Mengenal Hakim
107 Reno diusir sarah
108 Pekerjaan untuk Reno
109 Pekerjaan Sarah
110 Memilih buku usaha
111 Membohongi Sinta
112 Titipan Dinda
113 Surat hutang
114 Toko mulai buka
115 Datang kekampus bikin heboh
116 Buah kesabaran
117 Dua wanita Hakim
118 Mengenal Cahaya
119 Datang ke toko
120 Mendekati Cahaya
121 Reno pemilik toko
122 Aku punya calon istri
123 Rencana melamar cahaya
124 Diterima Cahaya
125 Sarah mendorong Dinda
126 Lahir lebih cepat
127 Menghadapi Sarah
128 Kemana Sarah
129 Belum boleh pulang
130 Masalalu Indra
131 Raja Perkasa Wardoyo
132 Kekantor polisi
133 Ternyata dipenjara
134 Hari bahagia
135 Rencana Sinta
136 Memastikan kebebasan sarah
137 Ternyata istri Reno
138 Menemui Rahma dan Kandar
139 Rencana liburan
140 Joni ikut Sarah
141 Membawa Joni pergi
142 Syarat dari Sarah
143 Mendatangi Sarah
144 Sarah ketakutan
145 Akan tetap berlibur
146 Sarah sakit
147 Sampai di Jerman
148 Ingin meminta maaf
149 Hakim juga sakit
150 Sarah kabur
151 Liburan Satria dan Dinda
152 Nasehat Reno
153 Kepulangan Dinda dan Satria
154 Hidup Sarah
155 Sampai dirumah
156 Nasehat dari Satria
157 Bertemu tanpa sengaja
158 Dua mantan menantu
159 Permintaan maaf Sinta
160 Sinta dan Hakim berpisah
161 Positif garis dua
162 Dua wanita hamil bertemu
163 Perubahan Sinta
164 Datang kerumah Bayu
165 Hadiah untuk ibu
166 Hadiah yang berharga
167 Masih ada orang baik
168 Ajakan makan siang
169 Kejadian tidak terduga
170 Datang ke rumah Sinta
171 Garis dua lagi
172 Ke toko Sinta
173 Ajakan ke pesta
174 Datang ke pesta
175 Bertemu di Mall
176 Ungkapan hati
177 Drama roti bakar
178 Tempat wisata
179 Masalah masalalu
180 Undangan dari Sinta
181 Mencintai Ardi
182 Pernikahan Sinta dan Ardi
183 Mengakui suami orang
184 Sarah jadi malu
185 Permintaan maaf yang tulus
186 Menemui Kandar dan Rahma
187 Hasil pemeriksaan
188 Siapa wanita itu
189 Wanita masalalu
190 Cinta yang belum selesai
191 Satria jujur soal Melisa
192 Melisa malu
193 Dinda cemburu
194 Menjenguk Sarah
195 Belanja perlengkapan bayi
196 Cahaya melahirkan
197 Perusahaan cabang untuk Hakim
198 Keadaan Sarah
199 Menjenguk Sarah
200 Permintaan Sarah
201 Calon istri Hakim
202 Kepergian Sarah
203 Lamaran Hakim
204 Kangen jualan cendol
205 Bakso porsi jumbo
206 Keluarga bahagia
207 Sudah mulai sekolah
208 Makan siang di kantor
209 Bahagia semua ( Ending )
210 Extra bonus
211 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 211 Episodes

1
Acara keluarga
2
Pulang cepat
3
Jodoh untuk dinda
4
Soal hutang
5
Uang 100 juta
6
Rencana beli kulkas
7
Dinda mulai curiga
8
Cerita satria
9
Keluarga yang aneh
10
Kesombongan tono
11
Pak karim sakit
12
Datang ke perusahaan
13
Struk pembelian
14
Kerumah Nenek
15
Restoran untuk dinda
16
Soal mobil
17
Usaha baru dinda
18
Pindah rumah
19
Tiga usaha dinda
20
Pemilik butik dan salon
21
Tiga tikus kecil
22
Pemilik cafe
23
Babak pertama dimulai
24
Pak direktur
25
Keputusan satria
26
Dua saudara senasib
27
Kedatangan sarah dan sinta
28
Kembali bekerja
29
Mencoba untuk protes
30
Renovasi rumah
31
Masih soal renovasi rumah
32
Teringat orang tua
33
Pelajaran kecil
34
Dipecat lagi
35
Keluarga rudi diusir
36
Siapa dia ?
37
Permintaan orang tua
38
Semakin berkuasa
39
Satria tahu semuanya
40
Rumah untuk keluarga
41
Kerumah orang tua
42
Dua ipar yang sombong
43
Kecurigaan satria
44
Menjenguk satria
45
Pinjam modal usaha
46
Syarat dari nenek
47
Balasan satria
48
Keluarga tidak terima
49
Penjelasan satria
50
Rasa iri para saudara
51
Sarah dan Sinta ribut
52
Rena dan temannya
53
Meminta uang dinda
54
Dua boss tampan
55
Berkunjung kepanti
56
Cerita Cahaya
57
Penagih hutang
58
Kuliah dinda
59
Kerjasama berhasil
60
Semua karena satria dan dinda
61
Sinta yang boros
62
Permintaan Hana
63
Jangan menyalahkan dinda
64
Cerita Dinda
65
Ancaman Satria
66
Bahan makanan
67
Keputusan Satria
68
Wanita asing yang aneh
69
Ke kantor suami
70
Pesan dari Lisa
71
Keributan di Cafe
72
Rena yang salah paham
73
Mengenang masa sulit
74
Berita yang menghebohkan
75
Satu masalah selesai
76
Kekhawatiran Rena
77
Rena Dan Lisa
78
Dia istri Satria
79
Kabar kehamilan Dinda
80
Kepergian Rudi
81
Surat dari Rudi
82
Sinta pulang
83
Keputasan Hana
84
Pemecatan Lisa
85
Menumpang makan
86
Ternyata Hana tahu semuanya
87
Ingin menikahi Hana
88
Masa hukuman
89
Kelakuan Sinta
90
Rencana Satria dan Hana
91
Anak cerdas
92
Laporan Satria
93
Nasib Badar
94
Sinta kebingungan
95
Reno tidak tahu malu
96
Cendol gratis
97
Perdebatan Reno dan Sarah
98
Hakim bebas
99
Sinta tahu soal Hana
100
Penjelasan Satria
101
Rena mulai baik
102
Ide dari Hakim
103
Saudara tidak tahu malu
104
Perkara makanan
105
Kerjasama Sarah dan Sinta
106
Mengenal Hakim
107
Reno diusir sarah
108
Pekerjaan untuk Reno
109
Pekerjaan Sarah
110
Memilih buku usaha
111
Membohongi Sinta
112
Titipan Dinda
113
Surat hutang
114
Toko mulai buka
115
Datang kekampus bikin heboh
116
Buah kesabaran
117
Dua wanita Hakim
118
Mengenal Cahaya
119
Datang ke toko
120
Mendekati Cahaya
121
Reno pemilik toko
122
Aku punya calon istri
123
Rencana melamar cahaya
124
Diterima Cahaya
125
Sarah mendorong Dinda
126
Lahir lebih cepat
127
Menghadapi Sarah
128
Kemana Sarah
129
Belum boleh pulang
130
Masalalu Indra
131
Raja Perkasa Wardoyo
132
Kekantor polisi
133
Ternyata dipenjara
134
Hari bahagia
135
Rencana Sinta
136
Memastikan kebebasan sarah
137
Ternyata istri Reno
138
Menemui Rahma dan Kandar
139
Rencana liburan
140
Joni ikut Sarah
141
Membawa Joni pergi
142
Syarat dari Sarah
143
Mendatangi Sarah
144
Sarah ketakutan
145
Akan tetap berlibur
146
Sarah sakit
147
Sampai di Jerman
148
Ingin meminta maaf
149
Hakim juga sakit
150
Sarah kabur
151
Liburan Satria dan Dinda
152
Nasehat Reno
153
Kepulangan Dinda dan Satria
154
Hidup Sarah
155
Sampai dirumah
156
Nasehat dari Satria
157
Bertemu tanpa sengaja
158
Dua mantan menantu
159
Permintaan maaf Sinta
160
Sinta dan Hakim berpisah
161
Positif garis dua
162
Dua wanita hamil bertemu
163
Perubahan Sinta
164
Datang kerumah Bayu
165
Hadiah untuk ibu
166
Hadiah yang berharga
167
Masih ada orang baik
168
Ajakan makan siang
169
Kejadian tidak terduga
170
Datang ke rumah Sinta
171
Garis dua lagi
172
Ke toko Sinta
173
Ajakan ke pesta
174
Datang ke pesta
175
Bertemu di Mall
176
Ungkapan hati
177
Drama roti bakar
178
Tempat wisata
179
Masalah masalalu
180
Undangan dari Sinta
181
Mencintai Ardi
182
Pernikahan Sinta dan Ardi
183
Mengakui suami orang
184
Sarah jadi malu
185
Permintaan maaf yang tulus
186
Menemui Kandar dan Rahma
187
Hasil pemeriksaan
188
Siapa wanita itu
189
Wanita masalalu
190
Cinta yang belum selesai
191
Satria jujur soal Melisa
192
Melisa malu
193
Dinda cemburu
194
Menjenguk Sarah
195
Belanja perlengkapan bayi
196
Cahaya melahirkan
197
Perusahaan cabang untuk Hakim
198
Keadaan Sarah
199
Menjenguk Sarah
200
Permintaan Sarah
201
Calon istri Hakim
202
Kepergian Sarah
203
Lamaran Hakim
204
Kangen jualan cendol
205
Bakso porsi jumbo
206
Keluarga bahagia
207
Sudah mulai sekolah
208
Makan siang di kantor
209
Bahagia semua ( Ending )
210
Extra bonus
211
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!