Jodoh untuk dinda

HAPPY READING

💕

💕

.

" Hai .... Makanan apa yang kamu berikan kepada anak - anak ku ?" Teriak rena dengan nyalang.

Saar gibran dan tiara sedang menikmati makanan bersama dinda dan satria tiba -tiba saja rena datang dan langsung menuju dapur tanpa mengucap salam sama sekali. Dia langsung marah - marah karena anaknya hanya makan pakai sayur kangkung dan tempe goreng.

" Mbak rena bisa tidak sih kalau datang kerumah orang itu ucapkan salam terlebih dahulu ? Datang langsung marah - marah " Seru dinda kesal karena mereka semua kaget, beruntung tidak ada yang tersedak.

" Heleh kamu ini sok kaya ! Kamu kenapa memberi makan anak ku hanya dengan makanan sampah seperti ini ? Mereka tidak terbiasa makan, makanan seperti ini !! " Seru rena menunjuk kearah kedua anaknya yang menunduk ketakutan.

Satria dan dinda tidak habis fikir dengan kakaknya ini, dia terlalu sombong. Terlalu pedas mulutnya mengatakan makanan yang mereka makan sebagai makanan sampah. Padahal anak - anaknya setiap hari pasti makan dirumah dinda juga.

" Kalau mbak rena mau anak - anak makan ayam goreng atau rendang daging ya silahkan bawa anak - anak mbak pulang dan masakan mereka makanan yang enak - enak. Jangan bisanya mengomel saja tapi anak tidak di urus, masih beruntung aku memberi mereka makan. Mereka itu kelaparan dan hampir setiap hari mereka makan disini, mbak sebagai ibu tidak ada tanggung jawabnya. Anak kelaparan malah sibuj jalan - jalan, sesekali masak untuk anak - anak mbak. " Ucap dinda dengan kesal.

Satria mengusap lengan dinda dengan lembut agar dinda tidak terbawa emosi yang semakin meninggi. Rena terlihat mendengus dengan kesal dan mencebikkan bibirnya.

" Tiara, gibran.. Maafkan tante ya, mulai besok kalian jangan makan dirumah tante ya. Karena makanan tante hanya makanan sampah. Minta saja sama mama kamu makanan yang enak dan bergizi. " Ucap dinda dengan lembut.

" Kalau kita tidak makan disini , kita makan dimana tante ? Dirumah tidak ada makanan dan kami lapar, makanan tante enak kok. Aku dan adik suka makan masakan tante " Ucap tiara bocah yang baru duduk di kelas 1 SD itu dengan wajah sedihnya.

" Tiara, gibran pulang !!" Seru rena dengan kesal.

Tanpa membantah tiara dan gibran langsung bangkit dan berjalan keluar rumah mengikuti ibunya. Padahal dia masih lapar, dan makanannya juga belum habis. Tapi mereka tidak mau membantah mamanya, kedua anak itu keluar dengan wajah tertunduk lesu.

" Kalau bukan kakak ku sudah aku remet tuh mulut " Ucap dinda dengan kesal.

" Sudah jangan terbawa emosi, biarkan saja . Sekarang kita lanjutkan makan kita " Ucap satria lembut.

Dinda mengangguk pelan lalu duduk kembali dan menghabiskan makanannya. Sebenarnya selera makannya sudah hilang , tapi mubadzir jika harus membuang makanan.

Selesai makan, dinda membereskan makanannya dan peralatan makan serta mencucinya langsung. Sedangkan satria sudah pergi kerumah pak Rt, karena dirumah pak Rt ada acara rapat warga.

* Mau sampai kapan kakak - kakakku seperti ini ? Mereka meremehkan ku dan mas satria, bahkan ibu ku sendiri juga tidak menyukai mas satria. Aku khawatir mas satria akan tertekan dan semakin dikucilkan, tapi beruntung mas satria sangat sabar dan tidak mudah sakit hati * Gumam dinda dalam hatinya.

********

Rena datang kerumah orang tua nya, dia ingin membicarakan soal dinda dan satria. Kebetulan tidak ada ayahnya, ayahnya juga ikut rapat warga di rumah pak Rt.

" Jadi ibu juga ingin memisahkan mereka ? " Tanya rena penasaran.

" Iya kamu benar. Ibu tidak mau melihat anisa hidup menderita dengan satria, apa yang bisa diharapkan dari satria yang pekerjaannya hanya seorang pedangan cendol. Ibu ingin menjodohkan dinda dengan anaknya pak sukar yang punya toko elektronik besar itu, anaknya itu karyawan tetap jadi gajinya pasti besar. " Ucap ibu rahayu penuh keyakinan.

" Tono ? Si tono yang bekerja di perusahaan STR GROUP itu ? " Tanya rena memastikan rasa penasarannya.

Ibu rahayu mengangguk dengan yakin sambil tersenyum , dia sangat yakin jika dinda mau dinikahkan dengan tono sang karyawan tetap dengan gaji yang lumayan besar. Ibu rahayu sangat berharap dinda mau mengikuti apa yang diinginkannya.

Seorang ibu seharusnya bisa menjadi panutan anak - anaknya dan bisa membuat anaknya nyaman, sebagai sandaran dan tempat keluh kesahnya. Seorang ibu tang seharusnya memberikan dukungan dan suport serta nasihat baik untuk anak - anaknya, namun kini dia justru menginginkan anak nya bercerai dan akan menikahkan dengan pria lain.

" Apa dinda mau bu ? Dinda itukan cinta mati dengan satria ?" Tanya rena yang tidak yakin jika dinda mau dengan tono apalagi dinda menurutnya cinta mati dengan satria.

" Harus mau, kalau tidak mau ya kita harus berusaha agar dinda dan satria berpisah. Kalau dinda menikah dengan tono, kita juga yang bangga. Tono kan juga 1 kantor sama rudy dan reno. " Ucap ibu rahayu.

Rena menganggukan kepalanya dan ikut tersenyum simpul. Apa yang dikatakan ibu rahayu menurut rena itu memang benar, jika dinda menikah dengan tono otomatis mereka juga akan bangga membanggakan menantu lelakinya diluaran sana.

" Bu, kita harus atur rencana agar dinda dan satria segera berpisah. Semakin cepat semakin baik, lagi pula aku juga sudah malas punya adik ipar seperti satria. Sudah miskin tapi dia juga belagu. Sebenarnya kasihan bu melihat hidup dinda yang serba pas - pasan begitu. " Ucap rena lagi.

" Kamu kira ibu juga tidak kasihan dengan adik mu. Makanya ibu mencarikan jodoh yang baru untuk adikmu itu. Oh iya kita harus bicarakan masalah ini sama kedua kakakmu itu , agar mereka juga membantu kita " Ucap ibu rahayu tersenyum bahagia.

Ibu rahayu sudah membayangkan mempnyai menantu lelaki kaya seperti tono. Orang tua tono punya toko elektronik yang besar sedangkan tono karyawan perusahan besar.

" Bu, masak tadi anak - anakku dikasih makanan sampah sama dinda dan satria. " Ucap rena mengadukan perbuatan dinda dan satria.

" Sampah ? Maksud kamu ?" Tanya ibu rahayu tidak paham.

" Anak rena dikasih makan kangkung dan tempe itukan makanan sampah bu. " Ucap rena mengadu.

" Kalau kamu dirumah masak anak mu tidak mungkin makan , makanan seperti itu. Lagi pula masih bagus dinda mau memberi anak mu makan..Kamu itu sebelum pergi siapkan dulu makanan untuk anak - anak mu. Kalau sampai si Beni tahu kamu tidak mengurus anak mu dengan baik pasti dia akan marah " Ucap ibu rahayu.

" Kok ibu malah membela mereka sih, seharusnya ibu marah karena mereka sudah memberi makanan tidak layak kepada cucu ibu. Lagi pula mas beni tidak akan tahu , tah dia pulang seminggu sekali." Ucap rena dengan percaya dirinya.

Hhaaahhhh

Helaan nafas panjang terdengar keluar dari rongga hidung ibu rahayu. Menasehati rena memang sama saja bicara dengan batu atau patung hidup.

" Sudahlah sekarang kamu pulang dan jangan lupa bawa pulang dua anakmu itu. Ini sudah malam dan ibu juga butuh istirahat, ingan masalah perjodohan tadi jangan sampai bapakmu tahu. Kalau dia tahu past dia akan marah." Ucap ibu rahayu.

Rena mengangguk sambi mengacungkan jempol tangannya. Dan renapun mengajak kedua anaknya pulang kerumahnya sendiri yang memang tidak jauh dari rumah orang tuanya.

********

RATE BINTANG 5 NYA DULU YA KAK.

LIKE , KOMENTAR, VOTE, FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAHNYA YANG BANYAK.

TERIMAKASIH 🙏🙏❤️❤️

Terpopuler

Comments

Alfi Alfi

Alfi Alfi

rupa nya satu author SMA yg judul nya mereka tidak tau aku kaya yg pemeran nya ratu dan arya

pikir knp kok kek pernah dengar nama satria dan dinda rupanya ini ada hubungan sma cerita ratu 😂😂

2024-04-18

2

Ryani

Ryani

😡😡😡 dosa ga sih maki² orang? 🤔

2024-04-14

0

Jemmy Mangkey

Jemmy Mangkey

/Good//Good//Good//Good/

2024-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 Acara keluarga
2 Pulang cepat
3 Jodoh untuk dinda
4 Soal hutang
5 Uang 100 juta
6 Rencana beli kulkas
7 Dinda mulai curiga
8 Cerita satria
9 Keluarga yang aneh
10 Kesombongan tono
11 Pak karim sakit
12 Datang ke perusahaan
13 Struk pembelian
14 Kerumah Nenek
15 Restoran untuk dinda
16 Soal mobil
17 Usaha baru dinda
18 Pindah rumah
19 Tiga usaha dinda
20 Pemilik butik dan salon
21 Tiga tikus kecil
22 Pemilik cafe
23 Babak pertama dimulai
24 Pak direktur
25 Keputusan satria
26 Dua saudara senasib
27 Kedatangan sarah dan sinta
28 Kembali bekerja
29 Mencoba untuk protes
30 Renovasi rumah
31 Masih soal renovasi rumah
32 Teringat orang tua
33 Pelajaran kecil
34 Dipecat lagi
35 Keluarga rudi diusir
36 Siapa dia ?
37 Permintaan orang tua
38 Semakin berkuasa
39 Satria tahu semuanya
40 Rumah untuk keluarga
41 Kerumah orang tua
42 Dua ipar yang sombong
43 Kecurigaan satria
44 Menjenguk satria
45 Pinjam modal usaha
46 Syarat dari nenek
47 Balasan satria
48 Keluarga tidak terima
49 Penjelasan satria
50 Rasa iri para saudara
51 Sarah dan Sinta ribut
52 Rena dan temannya
53 Meminta uang dinda
54 Dua boss tampan
55 Berkunjung kepanti
56 Cerita Cahaya
57 Penagih hutang
58 Kuliah dinda
59 Kerjasama berhasil
60 Semua karena satria dan dinda
61 Sinta yang boros
62 Permintaan Hana
63 Jangan menyalahkan dinda
64 Cerita Dinda
65 Ancaman Satria
66 Bahan makanan
67 Keputusan Satria
68 Wanita asing yang aneh
69 Ke kantor suami
70 Pesan dari Lisa
71 Keributan di Cafe
72 Rena yang salah paham
73 Mengenang masa sulit
74 Berita yang menghebohkan
75 Satu masalah selesai
76 Kekhawatiran Rena
77 Rena Dan Lisa
78 Dia istri Satria
79 Kabar kehamilan Dinda
80 Kepergian Rudi
81 Surat dari Rudi
82 Sinta pulang
83 Keputasan Hana
84 Pemecatan Lisa
85 Menumpang makan
86 Ternyata Hana tahu semuanya
87 Ingin menikahi Hana
88 Masa hukuman
89 Kelakuan Sinta
90 Rencana Satria dan Hana
91 Anak cerdas
92 Laporan Satria
93 Nasib Badar
94 Sinta kebingungan
95 Reno tidak tahu malu
96 Cendol gratis
97 Perdebatan Reno dan Sarah
98 Hakim bebas
99 Sinta tahu soal Hana
100 Penjelasan Satria
101 Rena mulai baik
102 Ide dari Hakim
103 Saudara tidak tahu malu
104 Perkara makanan
105 Kerjasama Sarah dan Sinta
106 Mengenal Hakim
107 Reno diusir sarah
108 Pekerjaan untuk Reno
109 Pekerjaan Sarah
110 Memilih buku usaha
111 Membohongi Sinta
112 Titipan Dinda
113 Surat hutang
114 Toko mulai buka
115 Datang kekampus bikin heboh
116 Buah kesabaran
117 Dua wanita Hakim
118 Mengenal Cahaya
119 Datang ke toko
120 Mendekati Cahaya
121 Reno pemilik toko
122 Aku punya calon istri
123 Rencana melamar cahaya
124 Diterima Cahaya
125 Sarah mendorong Dinda
126 Lahir lebih cepat
127 Menghadapi Sarah
128 Kemana Sarah
129 Belum boleh pulang
130 Masalalu Indra
131 Raja Perkasa Wardoyo
132 Kekantor polisi
133 Ternyata dipenjara
134 Hari bahagia
135 Rencana Sinta
136 Memastikan kebebasan sarah
137 Ternyata istri Reno
138 Menemui Rahma dan Kandar
139 Rencana liburan
140 Joni ikut Sarah
141 Membawa Joni pergi
142 Syarat dari Sarah
143 Mendatangi Sarah
144 Sarah ketakutan
145 Akan tetap berlibur
146 Sarah sakit
147 Sampai di Jerman
148 Ingin meminta maaf
149 Hakim juga sakit
150 Sarah kabur
151 Liburan Satria dan Dinda
152 Nasehat Reno
153 Kepulangan Dinda dan Satria
154 Hidup Sarah
155 Sampai dirumah
156 Nasehat dari Satria
157 Bertemu tanpa sengaja
158 Dua mantan menantu
159 Permintaan maaf Sinta
160 Sinta dan Hakim berpisah
161 Positif garis dua
162 Dua wanita hamil bertemu
163 Perubahan Sinta
164 Datang kerumah Bayu
165 Hadiah untuk ibu
166 Hadiah yang berharga
167 Masih ada orang baik
168 Ajakan makan siang
169 Kejadian tidak terduga
170 Datang ke rumah Sinta
171 Garis dua lagi
172 Ke toko Sinta
173 Ajakan ke pesta
174 Datang ke pesta
175 Bertemu di Mall
176 Ungkapan hati
177 Drama roti bakar
178 Tempat wisata
179 Masalah masalalu
180 Undangan dari Sinta
181 Mencintai Ardi
182 Pernikahan Sinta dan Ardi
183 Mengakui suami orang
184 Sarah jadi malu
185 Permintaan maaf yang tulus
186 Menemui Kandar dan Rahma
187 Hasil pemeriksaan
188 Siapa wanita itu
189 Wanita masalalu
190 Cinta yang belum selesai
191 Satria jujur soal Melisa
192 Melisa malu
193 Dinda cemburu
194 Menjenguk Sarah
195 Belanja perlengkapan bayi
196 Cahaya melahirkan
197 Perusahaan cabang untuk Hakim
198 Keadaan Sarah
199 Menjenguk Sarah
200 Permintaan Sarah
201 Calon istri Hakim
202 Kepergian Sarah
203 Lamaran Hakim
204 Kangen jualan cendol
205 Bakso porsi jumbo
206 Keluarga bahagia
207 Sudah mulai sekolah
208 Makan siang di kantor
209 Bahagia semua ( Ending )
210 Extra bonus
211 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 211 Episodes

1
Acara keluarga
2
Pulang cepat
3
Jodoh untuk dinda
4
Soal hutang
5
Uang 100 juta
6
Rencana beli kulkas
7
Dinda mulai curiga
8
Cerita satria
9
Keluarga yang aneh
10
Kesombongan tono
11
Pak karim sakit
12
Datang ke perusahaan
13
Struk pembelian
14
Kerumah Nenek
15
Restoran untuk dinda
16
Soal mobil
17
Usaha baru dinda
18
Pindah rumah
19
Tiga usaha dinda
20
Pemilik butik dan salon
21
Tiga tikus kecil
22
Pemilik cafe
23
Babak pertama dimulai
24
Pak direktur
25
Keputusan satria
26
Dua saudara senasib
27
Kedatangan sarah dan sinta
28
Kembali bekerja
29
Mencoba untuk protes
30
Renovasi rumah
31
Masih soal renovasi rumah
32
Teringat orang tua
33
Pelajaran kecil
34
Dipecat lagi
35
Keluarga rudi diusir
36
Siapa dia ?
37
Permintaan orang tua
38
Semakin berkuasa
39
Satria tahu semuanya
40
Rumah untuk keluarga
41
Kerumah orang tua
42
Dua ipar yang sombong
43
Kecurigaan satria
44
Menjenguk satria
45
Pinjam modal usaha
46
Syarat dari nenek
47
Balasan satria
48
Keluarga tidak terima
49
Penjelasan satria
50
Rasa iri para saudara
51
Sarah dan Sinta ribut
52
Rena dan temannya
53
Meminta uang dinda
54
Dua boss tampan
55
Berkunjung kepanti
56
Cerita Cahaya
57
Penagih hutang
58
Kuliah dinda
59
Kerjasama berhasil
60
Semua karena satria dan dinda
61
Sinta yang boros
62
Permintaan Hana
63
Jangan menyalahkan dinda
64
Cerita Dinda
65
Ancaman Satria
66
Bahan makanan
67
Keputusan Satria
68
Wanita asing yang aneh
69
Ke kantor suami
70
Pesan dari Lisa
71
Keributan di Cafe
72
Rena yang salah paham
73
Mengenang masa sulit
74
Berita yang menghebohkan
75
Satu masalah selesai
76
Kekhawatiran Rena
77
Rena Dan Lisa
78
Dia istri Satria
79
Kabar kehamilan Dinda
80
Kepergian Rudi
81
Surat dari Rudi
82
Sinta pulang
83
Keputasan Hana
84
Pemecatan Lisa
85
Menumpang makan
86
Ternyata Hana tahu semuanya
87
Ingin menikahi Hana
88
Masa hukuman
89
Kelakuan Sinta
90
Rencana Satria dan Hana
91
Anak cerdas
92
Laporan Satria
93
Nasib Badar
94
Sinta kebingungan
95
Reno tidak tahu malu
96
Cendol gratis
97
Perdebatan Reno dan Sarah
98
Hakim bebas
99
Sinta tahu soal Hana
100
Penjelasan Satria
101
Rena mulai baik
102
Ide dari Hakim
103
Saudara tidak tahu malu
104
Perkara makanan
105
Kerjasama Sarah dan Sinta
106
Mengenal Hakim
107
Reno diusir sarah
108
Pekerjaan untuk Reno
109
Pekerjaan Sarah
110
Memilih buku usaha
111
Membohongi Sinta
112
Titipan Dinda
113
Surat hutang
114
Toko mulai buka
115
Datang kekampus bikin heboh
116
Buah kesabaran
117
Dua wanita Hakim
118
Mengenal Cahaya
119
Datang ke toko
120
Mendekati Cahaya
121
Reno pemilik toko
122
Aku punya calon istri
123
Rencana melamar cahaya
124
Diterima Cahaya
125
Sarah mendorong Dinda
126
Lahir lebih cepat
127
Menghadapi Sarah
128
Kemana Sarah
129
Belum boleh pulang
130
Masalalu Indra
131
Raja Perkasa Wardoyo
132
Kekantor polisi
133
Ternyata dipenjara
134
Hari bahagia
135
Rencana Sinta
136
Memastikan kebebasan sarah
137
Ternyata istri Reno
138
Menemui Rahma dan Kandar
139
Rencana liburan
140
Joni ikut Sarah
141
Membawa Joni pergi
142
Syarat dari Sarah
143
Mendatangi Sarah
144
Sarah ketakutan
145
Akan tetap berlibur
146
Sarah sakit
147
Sampai di Jerman
148
Ingin meminta maaf
149
Hakim juga sakit
150
Sarah kabur
151
Liburan Satria dan Dinda
152
Nasehat Reno
153
Kepulangan Dinda dan Satria
154
Hidup Sarah
155
Sampai dirumah
156
Nasehat dari Satria
157
Bertemu tanpa sengaja
158
Dua mantan menantu
159
Permintaan maaf Sinta
160
Sinta dan Hakim berpisah
161
Positif garis dua
162
Dua wanita hamil bertemu
163
Perubahan Sinta
164
Datang kerumah Bayu
165
Hadiah untuk ibu
166
Hadiah yang berharga
167
Masih ada orang baik
168
Ajakan makan siang
169
Kejadian tidak terduga
170
Datang ke rumah Sinta
171
Garis dua lagi
172
Ke toko Sinta
173
Ajakan ke pesta
174
Datang ke pesta
175
Bertemu di Mall
176
Ungkapan hati
177
Drama roti bakar
178
Tempat wisata
179
Masalah masalalu
180
Undangan dari Sinta
181
Mencintai Ardi
182
Pernikahan Sinta dan Ardi
183
Mengakui suami orang
184
Sarah jadi malu
185
Permintaan maaf yang tulus
186
Menemui Kandar dan Rahma
187
Hasil pemeriksaan
188
Siapa wanita itu
189
Wanita masalalu
190
Cinta yang belum selesai
191
Satria jujur soal Melisa
192
Melisa malu
193
Dinda cemburu
194
Menjenguk Sarah
195
Belanja perlengkapan bayi
196
Cahaya melahirkan
197
Perusahaan cabang untuk Hakim
198
Keadaan Sarah
199
Menjenguk Sarah
200
Permintaan Sarah
201
Calon istri Hakim
202
Kepergian Sarah
203
Lamaran Hakim
204
Kangen jualan cendol
205
Bakso porsi jumbo
206
Keluarga bahagia
207
Sudah mulai sekolah
208
Makan siang di kantor
209
Bahagia semua ( Ending )
210
Extra bonus
211
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!