Richard kembali ke salah satu kediaman Hutama dengan wajah yang bahagia. Dengan cepat dia memarkirkan mobilnya dan segera masuk ke dalam rumah.
Kondisi rumah sudah sangat berantakan, para asisten rumah tangga yang ada di ruang tengah juga terlihat sangat ketakutan. Richard pun menghampiri salah satu asisten rumah tangga yang merupakan seorang wanita paruh baya, yang merupakan kepala pelayan di rumah itu.
"Bu Doris, dimana bos?" tanya Richard.
"Tuan Richard syukurlah anda sudah kembali, tuan Tristan ada di kamarnya. Dia sudah mengamuk sejak tadi, kami bahkan sudah di bentak-bentak dan di marahi sejak tadi!" ujar wanita paruh baya yang wajahnya sudah pucat dan tangannya gemetaran itu.
Richard pun menelan salivanya dengan susah payah.
"Aku akan kesana. Kalian bereskan semuanya, aku yakin bos tidak akan marah lagi. Aku sudah dapatkan yang dia inginkan!" jelas Richard membuat semua pelayan yang berdiri di ruang tengah itu menghela nafas mereka lega.
Setelah Richard menuju ke kamar Tristan, para pelayan pun langsung membereskan rumah yang di buat berantakan oleh Tristan. Dari mulai guci dan vas yang dipecahkan tuan muda tempramen itu, sampai ke kaca meja yang di pukul nya dengan tongkat baseball hingga hancur berkeping keping.
Tanpa mengetuk pintu karena sudah terbuka sedikit, Richard langsung masuk ke kamar Tristan.
"Tuan, lihat. Aku sudah dapatkan barang yang tuan mau!" seru Richard dengan bangga telah mendapatkan apa yang Tristan mau.
Setelah mendengarkan apa yang Richard katakan itu, seorang pria yang bertubuh tegap terlihat dari punggungnya yang begitu bidang dan berbentuk sangat atletis. Dengan tinggi badan kira-kira 180 cm dan kulit putih nan rupawan menoleh ke arah Richard.
Matanya yang merah akibat menahan marah tak mengurangi ketampanan hakiki dari pria yang bernama lengkap Tristan Putra Hutama itu.
Dengan langkah besar dan cepat, Tristan menghampiri kentong belanjaan yang di bawa oleh Richard. Begitu meraihnya, Tristan langsung mendorong Richard yang masih berdiri di ambang pintu segera keluar dari kamarnya.
Brakkk
Tristan membanting pintu kamarnya, membuat Richard menutup telinganya lalu mengelus dadanya. Tak lama kemudian dari dalam terdengar suara Tristan yang sepertinya sedang bicara dengan seorang wanita. Suara itu sayup-sayup terdengar dari balik pintu dimana Richard masih berdiri.
"Huh, dia sudah bicara dengan pawangnya, Ya Tuhan, untung gaji ku besar dan dokter bilang jantungku kuat dan sehat. Kalau tidak, siapa yang akan tahan dengan tuan muda yang kerjanya marah-marah terus, ya Tuhan kuatkan imanku...!" gumam Richard sambil melangkah pergi dari tempat itu.
***
Keesokan harinya...
Pagi-pagi sekali Sarah dan Arumi sudah berada di bandara. Mereka akan langsung pulang ke kota A.
"Sudah mengabari pacarmu?" tanya Arumi.
Sarah menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Tidak, aku ingin memberi kejutan padanya!" jawab Sarah.
"Oh ya Tuhan, kamu romantis sekali. Asal jangan kamu yang terkejut saja nantinya...!"
Deg
Sarah menghentikan langkahnya dan memegang lengan Arumi.
"Maksudnya?" tanya Sarah yang merasa perasaannya menjadi aneh ketika Arumi bicara begitu padanya.
Arumi lantas terkekeh.
"Sarah, apa yang kamu pikirkan? tentu saja jangan terkejut kalau begitu kamu ke apartemen Alan, dia tidak ada dan kejutan mu gagal!" jelas Arumi.
Sarah tersenyum lega.
"Tidak mungkin, ini kan weekend. Dia biasanya akan tidur sampai sore. Malamnya baru dia akan begadang keluar bersama teman-temannya!" terang Sarah.
"Wah, kamu seperti tahu dia luar dalam ya. Kalian so sweet sekali. Kenapa tidak menikah saja sih?" tanya Arumi.
Sarah terdiam sejenak.
"Kamu benar Arumi, kami sudah empat tahun berpacaran, tapi Alan masih tidak mau pulang ke rumah orang tuanya, jadi dia juga belum mengenalkan aku pada orang tuanya. Mungkin pulang ini aku akan bicara padanya!" ucap Sarah.
Arumi langsung menepuk bahu Sarah dengan lembut.
"Benar Sarah, kalian harus bicarakan itu. Hubungan kalian juga sudah lama, lagipula usia kalian juga sudah cukup. Tabungan mu juga sudah banyak kan? ha ha ha!" tanya Arumi sambil terkekeh membuat Sarah juga ikut mengulas senyum lebar di wajahnya.
Setelah empat jam penerbangan kembali ke kota A dari kota H. Sarah dan Arumi sampai di bandara.
"Mau aku temani tidak ke apartemen Alan?" tanya Arumi yang jemputannya sudah datang.
"Tidak usah, kamu pasti lelah. Besok kita juga harus masuk kantor kan?" tanya Sarah.
"Baiklah, kamu benar. Aku mau tidur seharian sampai besok pagi ha ha ha! sampai jumpa besok Sarah, selamat bersenang-senang dan romantis romantisan ya!" seru Arumi yang kemudian meninggalkan Sarah yang masih berdiri di tepi jalan di bandara.
Setelah taksi online pesanan Sarah datang, Sarah pun langsung menuju ke apartemen Alan pacarnya.
Sepanjang perjalanan, Sarah terus mengulas senyum bahagianya karena sudah tak sabar untuk bertemu dengan pacarnya yang sudah hampir satu bulan dia tinggalkan karena harus kerja di luar kota. Benar-benar hampir sebulan. Meskipun setiap malam mereka video call, tapi rasanya rindu Sarah pada Alan benar-benar sudah seperti bendungan yang mau meluap.
Supir taksi online yang di tumpangi Sarah bahkan ikut tersipu sendiri melihat Sarah yang sejak tadi senyum-senyum terus memandangi layar ponselnya.
"Mbaknya lagi kasmaran ya?" tanya supir taksi itu pada Sarah.
Mendengar pertanyaan supir taksi pria bertopi itu Sarah jadi tersipu.
"Mau ketemu sama suami ya mbak?" tanya supir itu lagi.
"Em, bukan mas. Saya mau ketemu pacar saya, sudah satu bulan, hampir satu bulan kamu tidak bertemu karena saya kerja di luar kota!" jawab Sarah jujur pada supir taksi yang menurutnya wajahnya tidak ada tampang penjahatnya itu.
"Pacarnya beruntung banget, si mbak sepertinya sayang bener sama pacarnya itu? Pasti pacarnya ganteng banget ya mbak, sampai mbak sayang bener gitu?" tanya supir taksi itu sambil tersenyum.
Sarah pun tersenyum.
"Iya mas, ini fotonya!" ucap Sarah sambil menunjukkan layar ponselnya pada supir taksi, karena foto Alan menjadi wallpaper di layar ponsel Sarah.
Tapi begitu melihat sekilas foto Alan, si supir langsung mengerem mobilnya mendadak.
"Aduh, kenapa mas?" tanya Sarah terkejut dan ponselnya nyaris jatuh.
Supir taksi itu langsung menoleh ke arah belakang.
"Mbak, tadi saya barusan aja ngantar mas yang ada di foto itu sama pacarnya... eh...!" supir taksi itu menjeda kalimatnya.
Deg
"Maksudnya gimana mas?" tanya Sarah yang sudah ketar-ketir tak karuan perasaannya.
"Iya mbak, saya bawa masnya dari apartemen Elif...!"
Sarah makin gelisah mendengar apartemen Elif, itu memang apartemen tempat Alan tinggal selama 4 tahun ini.
"Terus jemput perempuan di jalan Cempaka, mesra banget. Mereka ciuman di mobil ini, saya kira mereka pacaran... eh!" sadar kalau ucapannya membuat Sarah matanya berkaca-kaca supir taksi online itu menjeda kalimatnya lagi.
"Lalu mas antar mereka kemana?" tanya Sarah yang sudah berkaca-kaca dan suaranya sudah gemetaran.
"Hotel cinta mbak!" jawab supir itu.
"Antar saya kesana ya mas!" pinta Sarah.
Dan supir taksi online itu pun membawa Sarah ke hotel cinta. Sesampainya di hotel itu hari sarah makin terasa tidak menentu. Dadanya sesak saat bertanya pada resepsionis dan benar ada pesanan kamar atas nama Alan. Perlahan Sarah melangkah ke kamar 77 seperti kata resepsionis hotel.
Tok tok tok
Sarah sedikit mengubah suaranya.
"Room servis!" serunya dengan suara berat yang dibuat-buat.
Ceklek
Air mata Sarah yang sejak tadi dia tahan akhirnya tumpah, melihat yang membuka pintu adalah seorang pria yang memakai handuk seberapa pinggang. Dan dia sangat mengenal pria itu. Dia Alan, Jerry Alando. Pacar Sarah.
"Sarah!" ucap Alan tak percaya Sarah ada di depannya.
Sarah langsung mendorong Alan dan masuk ke dalam kamar. Langkahnya terhenti ketika melihat seorang wanita yang masih tiduran di atas tempat tidur tanpa busana. Saat Sarah masuk, perempuan itu buru-buru menarik selimut dan menutupi dada dan bagian bawahnya.
"Sarah!" pekiknya yang juga mengenal Sarah.
***
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
Linda Z
eng ing eng...... akhirx.
masih bucin ga setelah melihat penampakan kang selingkuh dan jalang ?
2023-09-11
2
yuiwnye
wkwk sopir onlinenya lambe turah 😆😆😆
2023-07-09
1
Mbah Edhok
cinta boleh asal jangan melebihi cintamu pd sang pembuat hidup ...
2023-06-10
1