Istri Tidak Berguna

Dua Minggu berlalu pasca pernikahan Abraham dan Desy. Keduanya belum juga melaksanakan malam pertama, dikarenakan Abraham sibuk mengurusi perusahaan sebab Adam mengambil cuti guna merawat calon istrinya.

Keduanya tinggal di rumah besar milik Abraham. Desy merasa kosong sebab suaminya memilih tinggal di kantor daripada pulang tidur bersamanya.

Ah … hari gadis itu merasa sakit mengingat kelakuan Abraham yang sangat dingin dan tak tersentuh. Bila sebelum menikah Abraham masih suka membalas setiap perkataan Desy, maka setelah menikah Abraham lebih memilih diam untuk menghadapi Desy.

Bahkan, saat gadis itu cerewet. Dia tetap diam. Hingga membuat Desy geram dan frustasi.

Desy menunggu kepulangan Abraham di ruang tamu. Dia mendengar kabar kalau calon istri Abraham telah sadar dari koma, hal itu membuat Abraham bisa kembali bekerja sesuai dengan porsinya.

Rumah besar tempat mereka tempati tak memiliki pembantu atau koki. Urusan memasak Desy adalah ahlinya. Namun. Bila hal membersihkan rumah, tiga hari sekali akan datang pembantu yang dikirimkan oleh orang tuanya untuk membersihkan rumah.

Sepi tentunya. Hanya ada sepasang kucing yang di pelihara oleh Desy guna menemani hari-harinya.

"Mimi, menurutmu aku harus bagaimana saat suamiku pulang nanti? Apakah aku harus menyambutnya dengan suka cinta atau dengan marah-marah? Soalnya dia selalu bikin aku kesal."

Desy bertanya pada kucing betinanya yang sedang asik bercanda dengan kucing jantan.

"Bagaimana denganmu, Pipi? Kamu kan laki-laki, jadi kamu lebih tahu hal apa yang harus aku lakukan agar membuat dia menerimaku sebagai istrinya?" tanya Desy lagi pada kucing jantan nya.

Kedua kucing itu tampak sangat lincah bermain. Pipi berlari dan di kejar oleh Mimi. Keduanya menjadi kucing durhaka, karena tidak mau mendengarkan keluh kesah BABU nya.

"Dasar kucing durhaka, awas saja kalau kalian berdua lapar! Jangan suruh aku untuk buka kaleng makanan kalian?!" pekik Desy kesal, gadis cantik itu menangis tanpa air mata karena kesal.

Dia tidak memiliki teman cerita, lebih tepatnya tak ingin bercerita. Dia tidak mau orang-orang mengetahui sisi lemahnya.

Suara deru mesin mobil terdengar membuat Desy melebarkan bola matanya bahagia. Kejengkelan dalam hatinya menguap saat melihat mobil sport Abraham terparkir di halaman rumahnya.

"Ah, dia sudah pulang rupanya!" Desy tertawa girang. Gadis itu segera berlari dengan kaki gempal nya keluar dari rumah. Dia tersenyum cerah melihat Abraham pulang.

"Selamat datang kembali, Suamiku? Kamu mau apa sekarang? Makan? Mandi atau minum kopi lebih dulu?"

Desy merampas tas kerja Abraham dan bertanya penuh semangat. Senyuman manis di wajahnya memudar saat Abraham hanya diam saja tanpa mau merespon perkataannya.

Langkah pria itu begitu lebar dan cepat, membuat Desy kesusahan berjalan cepat sebab tubuhnya gemuk. Jadi, membuat nya gampang kelelahan.

Abraham masuk ke dalam kamar yang sudah dua Minggu mereka tempati membuat Desy menundukkan pandangan nya. Dia menghentikan langkahnya lalu menatap punggung Abraham yang menghilang di balik pintu kamar mereka.

Tes.

Cairan bening sialan itu keluar dari pelupuk matanya untuk kesekian kalinya. Dia mengumpat kesal sebab hatinya begitu sensitif di belakang Adam.

"Aku kuat, aku tegar, aku tidak gampang sakit hati dan sedih. Tapi, air mata pukimak ini memang tidak bisa di ajak kerja sama! Bawaannya keluar terus kalau sakit hati," umpat Desy menghapus air matanya kasar.

Dari mana Desy tahu kata itu, tentunya Desy adalah keturunan Batak. Jadi, tahu sedikit-sedikit bahasa Indonesia -Batak.

Dia segera masuk ke dalam kamarnya setelah menghapus air matanya. Pakaian kotor Abraham berceceran di lantai membuat gadis itu segera memungutnya lalu ia masukkan ke dalam keranjang kotor.

Pintu kamar mandi terbuka, hanya butuh tiga menit untuk membersihkan dirinya, Abraham merasa sangat lelah dan tidak ingin berlama-lama di kamar mandi.

Matanya mengantuk karena sudah hampir dua Minggu jam tidurnya berantakan. Lingkaran matanya dihiasi warna coklat, efek dari begadang.

Gleg.

Desy menelan ludahnya melihat penampilan Abraham yang sangat menyegarkan. Perut kotak-kotak seperti roti sobek dan bulu-bulu halus di bagian perutnya membuat pikiran gadis itu menjelajahi dunia ranjang.

"Seksi," gumam Desy pelan lalu segera menaruh rasa Abraham di tempat khusus.

Dia mengikuti Abraham dari belakang masuk ke dalam ruang ganti. Dilihatnya sang suami sedang memilih celana pendek untuk tidur.

Hap.

Desy memeluk pinggang Abraham dari belakang. Dia mengecup punggung sang suami dengan lembut. Hasratnya sebagai sang istri bangkit.

Cup.

"Aku rindu sekali padamu, Honey,"liruh Desy pelan seraya mengelus perut kota-kota Abraham.

Perlahan tangannya hampir turun ke bawah membuat Abraham langsung mencekalnya.

"Aku tahu kau bukanlah istri yang berguna, tapi untuk malam ini. Tolong jangan buat keributan dan beri aku waktu untuk tidur! Kau bisa, 'kan?"

Kata-kata menyakitkan itu keluar dari mulut Abraham menghujam tepat ke dalam hati Desy.

Kalimat 'Istri tak berguna' terngiang-ngiang di telinganya. Perlahan tangannya ia tarik kembali dan melangkah mundur dengan sendirinya.

"Terima kasih." Abraham berkata datar tanpa menatap Desy lalu pergi keluar dari sana meninggal sang istri yang tampak terkejut dan sakit hati dengan kata-katanya.

"Aku istri yang tidak berguna? Lalu, apa yang aku lakukan selama ini? Memasak makan siang lalu mengantar bekal untuknya. Menyiapkan pakaian kerjanya dan memijat kakinya. Tapi, apa tadi? Dia menyebut ku 'istri tidak berguna'? Bukankah ini tidak adil."

Desy bertanya pada dirinya sendiri. Air matanya mengalir membasahi pipi chubby nya. Dia tertawa hambar dengan mata yang terus berair.

"Aku tahu cinta bertepuk sebelah tangan hanya akan membawa luka. Tapi, aku tidak tahu kalau lukanya akan sesakit ini," gumam Desy pelan memukul dadanya yang terasa sesak.

*

*

Apa ada yang pernah berada di posisi Desy? 🥺💔

Bersambung.

Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰

Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏

Mampir juga ke novel temen author 🌹🌹

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***