"Nak,,, Minggu depan kamu bisa pulang?" tanya Bu Ana ibu Zizi
"Kenapa bu?" tanya Zizi balik
"Persiapan rumah kita sudah selesai dan ibu buat acara hajatan sedikit nak untuk rumah baru nya,ini kan uang hasil dari kerja keras kamu jadi ibu mau kamu juga datang, hitung-hitung perkenalkan calon suami mu dulu sebelum menikah" ucap perempuan tua itu membuat Air mata Zizi lagi-lagi mengalir padahal hari ini dia sudah janji tidak akan menangis lagi tapi mendengar suara ibu nya yang penuh pengharapan membuat Zizi tak bisa berbuat apa-apa.
"Bu.... ak-u, a-ku-aku masih sibuk bu,tapi nanti akan aku usahakan ya" jawab Zizi terbata
"Iya nak, pakde dan bude mu ingin kenalan sama calon suami mu, sempatkan lah Zi meskipun hanya satu atau dua malam saja" pinta ibu Zizi
"Nanti aku tanya dia dulu bu,kalau dia bisa" jawab Zizi lagi,dia terlalu malas menyebut nama Bara.
Zizi menutup ponsel dan mengusap wajah nya pelan,helaan nafas panjang Zizi cukup menjadi bukti kalau saat ini perempuan cantik itu sedang bingung, bagaimana cara menghadapi keluarga nya nanti, bully dari orang kampung sudah pasti akan dia terima.
"Zi..." Panggil Pras pelan
"Zizi"
"Zivanna" panggil Pras kuat membuat Zizi terkaget
"Ya pak,ada apa?"
"Kamu melamun lagi?" tanya Pras dan di jawab gelengan oleh Zizi
Zizi segera merapikan penampilan nya yang terlihat acak-acakan karena habis menangis.
"Tidak pak saya hanya tidak enak badan"jawab Zizi mengusap tengkuknya lembut
Ponsel Zizi berbunyi kembali dan dia melirik sejenak terlihat nama kakak ipar nya.
"Mbak Nisya!"
"Maaf pak boleh saya angkat telepon nya sebentar?" tanya Zizi dan di anggukki Pras
"Hallo mbak,ada apa?"
"Iya,aku juga sedang memikirkan cara nya mbak,mbak tau sendiri bukan kalau semua nya sudah berakhir" ujar Zizi dengan suara bergetar
"Insyaallah saya pulang mbak,tapi kemungkinan sendiri,nanti aku minta tolong bantuan mbak Nisya untuk menjelaskan pada ayah dan ibu ya,aku takut mereka kecewa Mbak"
"Iya, terimakasih mbak"jawab Zizi menutup ponselnya lalu menghadap kembali pada Pras
"Pak Minggu depan bisa saya izin satu atau dua hari?" tanya Zizi
"Kemana?"
"Pulang kampung pak, untuk menjelaskan semuanya pada keluarga saya"
"Kamu yakin?"
"Hmmmm" sebenarnya Zizi tak yakin untuk menjelaskan nya tapi mau bagaimana lagi dia harus menjelaskan semuanya agar tidak berlarut-larut.
"Lusa kita berangkat" ucap Pras membuat Zizi bengong
"Kenapa?"
"Pak,saya yang izin bukan bapak"
"Saya rasa saya juga perlu datang untuk menjelaskan pada keluarga kamu Zi,saya kakak Bara jadi saya juga ikut bertanggung jawab atas peristiwa ini"
"Tapi saya tidak minta pertanggung jawaban pak, saya bisa sendiri" tolak Zizi,dia takut justru Pras menjadi sasaran amukan keluarga nya nanti
"Sudah...kamu tenang saja,lusa kita berangkat dan hari ini selesai kan semua pekerjaan nya" perintah Pras membuat Zizi terdiam,andai saja Bara seperti Oras yang punya rasa tanggung jawab pasti hubungan mereka sampai saat ini akan baik-baik saja.
***
"Pa....kalau Zizi kita jodoh kan dengan Pras bagaimana?" tanya Bu Indah
"Ma, biarkan Zizi menentukan pilihan nya sendiri, belum tentu mereka saling suka"
"Tapi mereka lebih dekat pa"
"Ma...papa tau mama menyukai Zizi untuk di jadikan menantu tapi hati seseorang tidak bisa di paksakan ma, biarkan Zizi dengan kehidupan nya,toh mama masih bisa menganggap Zizi anak bukan"
"Iya pa,tapi jujur mama ingin ada ikatan pada Zizi meskipun hanya menantu,dia wanita yang baik"
"Biarkan berjalan sebagaimana mestinya ma jangan lagi di jodoh-jodoh kan kasihan Zizi"ucap papa Bara
"Semua nya karena perempuan itu pa,dia memberikan tubuh nya secara cuma-cuma pada anak kita" omel bu Indah kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Dewi Yanti
aku setuju pake bgt klo pras sm zizi
2024-02-24
3
Diah Anggraini
seneng banget saya kalo Bu Indah lagi ngomel ngomel.. apalagi ngomel nya ama bara yang oon
2024-01-02
2
Nur fadillah
Sabar ..sabar...nemang butih pil sabar...😥😥
2023-12-09
1