Lemparan uang Dean berikan kepada pelayan yang menjaga pintu toilet. Ia meletakkan jari telunjuk ke bibir agar pria berkumis itu tutup mulut. Sembari merapikan rambut dan jas yang ia kenakan, Dean berjalan menuju acara.
Disusul oleh Latina yang keluar setelah merapikan diri tentunya. Ia bergegas menyusul Sasa yang justru telah lama menunggu.
"Kau dari mana saja? Acaranya sudah mau mulai." Sasa menarik Latina untuk mendekat pada Berlin dan Dean. Acara dimulai dengan gunting pita, lalu potong kue. Suapan pertama Berlin berikan untuk Dean. Kemudian keduanya saling menyatukan bibir. Latina mengalihkan pandangan ke arah lain saat itu juga. Bagaimana kalau Latina memberitahu kalau kekasih wanita muda itu, baru saja bermesraan di toilet bersamanya? Latina tidak akan melakukan itu. Dean bisa memutarbalikan fakta yang ada.
"Selamat, Sayang," ucap Dean.
"Terima kasih." Berlin kembali mengecup bibir itu. Keduanya tampak mesra sekali. Namun, lirikan mata Dean tidak ubahnya elang yang turut memandang Latina. Kekasih dan simpanannya ada di tempat yang sama. Berdekatan pula. Dean merasa kalau dirinya sangat handal dalam memiliki perempuan.
Hanya sedikit saja makanan yang Latina cicipi. Ia tidak bernapsu, tidak tenang selama Dean masih berada di ruangan yang sama dengannya.
"Sasa, aku harus pulang segera. Ini sudah sangat sore," ucap Latina.
"Acaranya belum selesai. Biar aku antar, bagaimana?"
"Tidak perlu. Kau tetaplah di sini. Aku hanya tidak ingin Jason pulang lebih dulu dariku."
Sasa tersenyum. "Kau istri yang baik, Latina."
Latina tersenyum tidak enak mendengarnya. Saking baiknya, ia sampai menuruti apa yang Jason perintahkan. Ia bersedia menjadi simpanan seorang pria muda.
"Aku pamit duluan. Sampaikan saja salamku pada Berlin." Latina memeluk Sasa sebagai tanda perpisahan, lalu segera keluar dari restoran. Ia sengaja tidak pamit pada Berlin karena di sana ada Dean.
Entah ini takdir atau apalah. Yang jelas sore ini merupakan kesialan bagi Latina. Tengah berjalan kaki, ia berpapasan dengan Nelis yang baru saja keluar dari butik bersama Jason.
"Kau dari mana, Latina?" tanya Jason.
"Bukan urusanmu."
"Pulang bersamaku." Jason meraih pergelangan tangan istrinya, tetapi saat itu juga, Latina menepisnya.
"Ingat perjanjian kita, Jason. Jangan membuang uangku!" Latina mengatakan itu sembari melirik dua paper bag yang Nelis pegang.
"Kau punya kekasih yang kaya raya, Latina. Kenapa tidak kau manfaatkan? Oh, ya, apakah senang menjadi seorang simpanan orang kaya?" Pertanyaan Nelis terkesan mengejek.
"Bagaimana menurutmu, Nelis? Bukankah kau juga simpanan suamiku?" Latina juga membalasnya. "Selama tiga tahun kau menjadi seorang simpanan. Statusmu itu tidak lebih tinggi dariku."
"Jason mencintaiku. Kau jangan lupa itu."
"Memang benar. Tapi, apa kau berani mengatakan hal itu kepada semua orang?" tantang Latina. Ia menggeleng. "Tidak bisa. Karena apa? Karena kau hanya seorang simpanan. Aku istri sah. Aku diakui oleh hukum dan semua orang."
"Hentikan, Latina!" Jason bersuara sedikit keras.
"Apa, Jason? Kau ingin menikahi Nelis? Silakan. Nikahi dia. Tapi ingat janjimu padaku." Latina beralih pada Nelis. "Aku akan pastikan kau selalu menjadi simpanan. Jason membuat kesepakatan bersamaku. Dia tidak akan pernah menceraikan diriku, dan tidak akan pernah menikahi wanita lain, termasuk dirimu."
"Jason tidak akan melakukan itu," ucap Nelis.
"Buktinya sudah tiga tahun kau menjadi pemuas ranjangnya."
"Latina!" bentak Jason, dan itu membuat pejalan kaki melihat ke arah mereka.
"Itu memang kenyataannya, kan, Sayang?" Latina tersenyum.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
walaupun sama2 simpanan tp beda case sih, si latina jd simpanan karena dia dijebak sm suami sendiri sedangkan nelis karena sukarela ngangkang buat laki orang wkwk biasa barang murah kan gitu di obral 🤭✌️😆
2025-03-06
1
Sulaiman Efendy
MASIH LO ANGGAP TU JASON SUAMI..
2023-12-10
1
Nur Fadillah
sebagai wanita harus berani jangan mau di tindas terus oke 👍
2023-11-24
1