Bab 3: Kebangkitan Pertama

Keluarga Count Diozor sedang menyantap makan malam.

Erza yang telah selesai melahap makanannya membuka obrolan, “Ayah, boleh aku ke hutan?”

“Tidak boleh!” Sera dan Emily menjawab bersamaan.

“Erza, di hutan banyak binatang buas dan monster. Itu berbahaya!” Ucap Sera memperingati.

Emily mengangguk-ngangguk setuju, “Kata Bibi Luna juga hutan berbahaya. Disana banyak makhluk menggigit.” Emily merujuk pada kakak perempuan Luth.

“Sudahlah, perjalanannya ke Ibukota juga melewati hutan, itu akan menjadi pengalaman yang bagus” ucap Luth

Luth menoleh ke arah Erza. “Boleh saja, tapi mau apa kamu ke hutan?” lanjut Luth

“Aku mau berburu di hutan,” ucap Erza dengan santai.

“Bawalah beberapa prajurit, akan lebih bagus jika Tommy mau menemanimu.” Luth melanjutkan suapannya.

“Terima kasih, Ayah!” ucap Erza gembira.

Setelah mengobrol ria, Erza kembali ke kamarnya.

“Gun, Status!”

...[Status]...

...[Nama: Erza Diozor...

...Ras: Manusia...

...Umur: 10 tahun...

...Job: Kesatria (Beginner)...

...Sub Job: Necromancer (Novice)...

...Experience Point (Exp): 5/70...

...Health Point (HP): 70/70...

...Mana Point (MP): 100/130...

...Strengh: 10 (+)...

...Agility: 7 (+)...

...Vitality: 8 (+)...

...Intelligent: 13 (+)...

...luck: 14 (+)...

...Bonus Point: 6...

...Skill: Basic Swordman, Expert Street Fighter, Risen,Soul Catch, Call and Return, Necro World, Energy Sword....

...Assist: Gun, Ingatan kehidupan sebelumnya]...

“Eh, rasanya exp ku berkurang?” Tanya Erza heran.

[Setelah exp mencapai batas, anda mendapat status poin secara acak, kemudian exp akan di reset dan menambahkan batas. Anda juga mendapat tambahan 3 Bonus Point]

“Bagaimana caraku mendapat exp?”

[Exp dihitung melalui pengalaman anda. Kegiatan berulang seperti mengayunkan pedang atau bertarung, seperti yang telah anda lakukan. Tak terkecuali membunuh atau melakukan kegiatan pasangan]

Erza berdeham setelah mendengar kalimat terakhir. Ia berusaha mengalihkan pembicaraan, “Kenapa MP-ku bertambah banyak?”

[Setelah mendapat job Necromancer, anda mendapat tambahan poin pada Intelligent sebesar 10 poin]

Erza cukup senang dengan perubahan pada statusnya. Namun, ada hal yang mengganjal

“Kemungkinan Necromancer perlu banyak mana. Aku perlu menambahnya sebelum mencoba skill besok.”

Erza berpikir dan memutuskan untuk menambahkan semua poinnya pada Intelligent.

[Intelligent: 13>19; MP: 130>190]

“Sepertinya cukup, aku ingin cepat-cepat esok hari!”

***

“Tuan muda, sudah waktunya bangun.” Suara ketukan terus terdengar dari luar pintu kamar Ezra.

Erza perlahan bangkit dari tempat ditidurnya, kepalanya sedikit pusing.

Leni masuk ke dalam kamar dengan membawa baju ganti, “Tuan muda, apakah anda merasa tidak enak badan?”

Erza menggelengkan kepala, “Ah, tidak. Aku hanya kurang tidur karena semalam terlalu bersemangat.”

“Baiklah, bilang padaku kalau butuh sesuatu.”

“Terima kasih, Leni.”

Leni pergi dengan senyum riangnya.

Setelah sarapan, Erza langsung berangkat ke hutan pinggiran kota. Cukup sulit membujuk Emily, tapi akhirnya Erza bisa pergi dengan tenang.

“Maaf, Tuan muda. Jadi saya yang menemani anda,” ucap Luki. “Meskipun kurang pengalaman, tapi tenang saja. Saya berjanji tidak akan ada yang bisa membahayakan anda,” lanjut Luki.

“Tidak apa, justru aku lebih nyaman denganmu. Tapi, Pak Tommy biasanya di mansion. Kemana dia pergi?”

“Ayah pulang semalam, ada sedikit urusan di rumah.”

Erza berhenti melangkah dan berbalik ke belakang, “Ayah?!”

Luki ikut berhenti dan memasang wajah heran, “Eh, apa beliau belum bilang? Saya anaknya.”

Erza cukup terkejut, namun berusaha tenang. “Eh? Pantas saja dia sangat kuat di usianya,” pikir Erza.

Setelah lama berjalan dan mengobrol di jalan. Luki jadi tidak terlalu kaku bicara dengan Erza.

Mereka pun sampai di pinggiran hutan.

“Tuan muda, dari sini, sebaiknya aku di depan.” Luki melangkah lebih dulu masuk ke dalam hutan.

Tidak banyak yang mereka temu di pinggiran hutan. Hanya ada beberapa kelinci dan ayam liar.

Erza memutuskan masuk lebih dalam.

Terdengar suara pertempuran di dalam hutan, keduanya berlari mendekat, tapi tetap menjaga jarak aman.

“Itu semut baja dan kesatria tua yang sedang bertarung. Sepertinya keduanya seimbang,” ucap Luki memperhatikan dalam semak. “Apa yang harus kita lakukan tuan muda,” lanjutnya.

Erza memperhatikan pertarungan, “Tidak, kesatria tua itu tidak akan bertahan lama.”

Erza langsung menerjang.

“Tung-“ belum sempat menyelesaikan ucapannya.

Erza berlari, menggunakan energi pedang dan menusuk semut baja.

Semut baja yang tengah fokus pada musuh di depannya tidak bisa menghindari serangan Erza kemudian mati setelah beberapa saat.

[Mendapat 10 Point Gacha]

[Mendeteksi jiwa yang baru terlepas. Disarankan menggunakan skill Soul Catch]

Erza bergegas menggunakan Soul Catch seperti yang disarankan Gun.

[Mendapat jiwa monter biasa (unik), semut baja terbang]

Erza sangat senang mengetahui bahwa monternya tipe unik. Sebeumnya tidak terlihat karena sayapnya telah terpotong oleh kesatria tua.

Kesenangan Erza berhenti setelah mendengar suara batuk.

Erza begegas mendekati kesatria tua dan mengeluarkan potion penyembuh, “Kakek, minumlah ini.”

Saat Erza hendak meminumkannya, tangannya ditahan oleh kesatria tua. “Tidak apa, anak muda. Itu hanya akan menyia-nyiakan potion. Tolonglah aku dengan hal lain.”

“Aku akan melakukan sebisaku,” jawab Erza tegas.

Dengan nada terbata-bata, kesatria tua berusaha memberikan wasiat terakhirnya, “Tolong lindungi dan rawat cucuku. Dia sedang bersembunyi tak jauh dari sini.”

“Baiklah, aku berjanji.”

Kesatria tersenyum dan memejamkan matanya.

Luki yang tadinya berdiri di belakang Erza mendekat dan memeriksa nadi kesatria tua, “Tuan muda, sepertinya dia sudah meninggal.”

[Mendeteksi jiwa yang baru terlepas. Disarankan menggunakan skill Soul Catch. Target meminta anda menggunakannya]

Pemberitahuan Gun sedikit berbeda. Awalnya, Erza tak berniat menggunakannya, namun ia dengan enggan menggunakannya.

[Mendapat jiwa manusia job kesatria beginner]

“Luki, cari cucu yang dibicarakan kakek ini!” perintah Erza.

“Baik!” Luki pun langsung pergi.

Erza berdiri dan berjalan ke bangkai monster, “Baiklah, kita coba skill lainnya.”

Erza menggunakan Risen pada monter.

[Harap ambil core monster sebelum menggunakan skill]

Erza mengambil core monster lalu mengulanginya.

[Jiwa tertentu meminta anda menggunakan dirinya]

Erza tak ragu dengan usulan Gun. Mananya terserap ke mayat monster lalu monster itu menghilang.

[Mendapat familiar baru: semut baja]

“Eh, kemana semutnya?”

[Berada di ruang hampa. Gunakan skill Call untuk memanggil familiar dan return untuk mengembalikan ke ruang hampa]

Erza menggunakan call dan semut baja terbang memunculkan dirinya.

Semut baja menoleh ke kanan dan kiri hingga akhirnya matanya tetuju pada Erza.

Erza melihat-lihat semut itu, “Tidak ada yang berbeda dari sebelum mati kecuali sayapnya yang tumbuh lagi.”

Erza menyipitkan matanya, “Apakah dia kuat?”

Tiba-tiba panel hologram muncul di depannya.

...[Status Familiar]...

...[Nama: Tidak ada...

...Ras: Semut Baja Terbang (Undead)...

...Kelas: Biasa (Unik)...

...Health Point: 60/60...

...Mana Point: 40/40...

...Strengh: 5 (8)...

...Agility: 4 (7)...

...Vitality: 8 (11)...

...Inteligent: 1 (4)...

...Skill: Dig]...

“Eh kenapa berbeda dengan punyaku?”

[Familiar bertambah kuat dengan jiwa, tidak dengan exp]

“Kalau gitu, gunakan jiwa lain padanya.”

[Berhasil memberi makan]

[Health Point: 60/60 > 70/70

Strengh: 8 > 9

Agility: 6 > 7

Vitality: 11> 13]

Erza tersenyum puas, meskipun agak sedih melihat familiarnya sedikit lebih kuat daripada dirinya.

Erza belum mencoba satu skill lainnya, lalu menggunakan return. Semut itu menghilang.

Ia mencoba memanggilnya lagi, tapi tidak bisa.

[Masa jeda skill tersisa 4:57]

“Eh, ada jeda setelah menggunakan skill.”

Lamunannya terpecahkan mendengar suara mencurigakan dari semak. Erza bersiaga.

Muncul sosok anak kecil berumur 4 tahun dari semak-semak. Ia nampak lusuh dan ketakutan.

“Tunggu, dia seumuran Emily. Apakah dia yang dimaksud kakek itu? Apa yang dipikirkan kakek itu membawa anak kecil ke hutan?!” gerutu Erza dalam hatinya.

Erza mengulurkan tangannya, “Jangan takut, semuanya baik-baik saja,” Erza tersenyum lembut

Anak itu ragu-ragu menjawab uluran tangan Erza.

Erza mengambil botol minum di tasnya dan menjulurkannya, “Apakah kamu haus?”

Anak yang tadinya ragu-ragu mengambil botol minum itu. Ia berusaha membukanya namun tak bisa. Hanya bisa menatap iba ke arah Erza.

Erza tertawa dan membukakan tutup botolnya.

Anak itu mulai minum.

“Tuan muda, maafkan aku, aku tidak menemukan-“ Kata-kata Luki tersangkut setelah melihat anak kecil bersembunyi di belakang Erza.

Erza tersenyum memberi tanda agar Luki ikut tersenyum. Namun anak itu tetap saja takut pada Luki.

Erza berjongkok, “Boleh aku tahu namamu?” tanya Erza pada anak itu.

“Ceri,” Jawabnya pelan.

“Baiklah, Ceri. Namaku Erza. Apa kamu mau ikut denganku?”

Gadis itu menangis dari terus mengucapkan kata “Kakek”.

Butuh beberapa waktu untuk menenangkan Ceri. Ceri pun tertidur karena terlalu lelah baik secara fisik maupun mental.

Erza meminta Luki membawa Ceri keluar hutan. Sementara Erza berburu monter dan mendapat 14 jiwa monster biasa beserta corenya.

Terpopuler

Comments

acil

acil

gua sedikit heran

2023-01-11

0

Kaisar Naga

Kaisar Naga

Nice

2022-12-10

1

Kaisar Naga

Kaisar Naga

GK pp, asalkan loyalitasnya 100%

2022-12-10

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 48 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!